Kini Vincent tengah berdiri tegak di hadapan tempat usaha yang akan kembali menjadi milik Vilme. Tempat ini dulunya milik ibu kandungnya, namun kini telah diambil alih oleh ibu tirinya. Vincent memastikan bahwa ia akan mengembalikan segalanya seperti semula.
Ia tidak hanya mengembalikan tempat usaha itu, tapi juga membuat ayah Vilme jatuh dari posisinya yang tinggi di pekerjaannya. Kini, ia harus merasakan bagaimana posisi yang lebih rendah dari sebelumnya, Vincent merasa puas melihat ayah Vilme tersungkur dan tak sabar menatap Vilme dengan mata yang penuh kebahagiaan.
“Tuan Vincent?”
Vincent terkejut kala mendapati anak buah Marchello disini. “Apa yang kalian lakukan disini?” tanya Vincent.
“Kami mendapat perintah dari Tuan Marchello untuk mengosongkan tempat ini.” Jelas salah satu anak buah Marchello.
Merasa penasaran, Vincent bingung akan hal yang dilakukan oleh cucunya itu. Mungkinkah cucunya itu tengah membantu istrinya mendapatkan haknya kembali?
Sementara di mansion Marchello, Vilme yang baru keluar dari kamarnya mendapati Marchello yang juga baru keluar dari kamarnya sendiri.
Dengan menghampiri Marchello, “Kau sudah pulang? Apa kau baik-baik saja? Kenapa lama sekali kau pergi?” tanya Vilme dengan raut cemasnya.
“Apa kau menungguku?” tanya balik Marchello.
Dengan salah tingkah, “A-aku...” Vilme berusaha mencari alasan. “Aku hanya takut sendirian di mansion ini.” Jelas Vilme.
“Sendirian? Banyak orang di mansion ini, Vilme. Ada pelayan, pengawal dan kau tak menganggap mereka manusia?” ucap Marchello.
“Bukan begitu, Hanya saja, mereka tetap orang asing sementara kau adalah Suamiku. Disini aku ikut dengan dirimu dan jelas saja hanya kau yang aku percayai.” Jelas Vilme dengan tersenyum kikuk.
Marchel mengusap rambut Vilme bagaikan memperlakukan anak kecil, “Lain kali jangan takut lagi! Meski aku pergi, aku tetap menjagamu.”
Vilme menatap bingung pada Marchel, “ Tapi bagaimana caranya? Apa kau bisa membelah diri dan berada di dua tempat sekaligus?” pertanyaan Vilme benar-benar mengejutkan Marchel.
“Ya, bisa jadi. Tapi kalau itu benar, apa kau tak takut padaku?” balas Marchel.
Dengan mata berbinar, Vilme pun menggelengkan kepalanya. “Untuk apa aku takut. Justru itu adalah kelebihan kan dan lagi pula kau suamiku. Sebagai suami istri, kita harus saling menerima kekurangan maupun kelebihan bukan? Dan aku sebagai istrimu akan menganggap kekuranganmu sebagai kelebihan yang tak dimiliki orang lain .” jelas Vilme dengan senyuman manisnya.
Marchel menatap wanita yang 15 tahun lebih muda darinya, tentu saja Marchel harus memahami fase dari istrinya yang suka berpikiran absurd. Meski begitu, Marchel kagum akan penjelasan dan kedewasaan dari istrinya.
Vilme melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Marchel, “Kenapa kau diam? Ayo katakan bagaimana caramu menjagaku jika kau saja sedang pergi?” tanya Vilme.
“Akan kujelaskan nanti. Tapi alangkah baiknya kau sekarang mandi dan ganti pakaian tidurmu ini. Apa kau memang sengaja untuk melanggar kesepakatan dan mulai berani menggodaku?”
Sontak Vilme terkejut dan baru sadar kalau dirinya hanya memakai babydoll dress saja di hadapan Marchello.
Vilme cengar-cengir, “Aku lupa. Aku langsung mencarimu setelah terbangun tadi. Kalau begitu, aku masuk dulu.” Jelas Vilme dengan senyum kikuk kemudian ia langsung berlari dan menutup pintunya dengan cepat.
Marchello hanya geleng-geleng kepala menghadapi sifat penghuni baru mansionnya ini.
Sementara di perusahaan GL Vincent , Victor benar-benar terkejut kala posisinya diturunkan. Apalagi Vincent sendiri yang menjelaskan hal tersebut.
“Kenapa anda melakukan ini? Aku sudah berbaik hati menyerahkan putriku menjadi istri dari cucumu yang cacat rupa, tapi kau justru menurunkan posisiku disini? Ini tidak adil Tuan Vincent .” Protes Victor pada Vincent.
“Menyerahkan putrimu untuk cucuku? Tapi bukankah kau yang lebih dulu menawarkan putrimu padaku? Jangan lupa kalau aku mengalami kerugian besar yang disebabkan oleh kekasih dari Jessica, putrimu.
“Tapi kita sudah sepakat menjalin kekeluargaan dan kerja sama yang baik. Lalu haruskah kemampuan yang menjadi patokan? Aku pasti bisa mengasah lagi keahlianku dalam bidang ini dan jangan buat aku malu dengan kau rendahkan seperti ini, Tuan Vincent.” Mohon Victor yang membuat Vincent tersenyum sinis.
“Kau kerja disini karena untuk kebutuhan atau justru untuk bergaya? Aku tak bisa mengorbankan perusahaan dan juga harapan para karyawan yang berdedikasi tinggi dengan mempertahankanmu di posisi ini .” ucap Vincent yang membuat Victor menahan amarahnya.
Vincent melihat jam mewah yang melingkar ditangannya, “Maaf Tuan Victor., tapi aku harus pergi sekarang. Semoga kau nyaman dengan posisimu yang sekarang dan kalau kau kurang berkenan, kau bisa pindah ke perusahaan lain.” Vincent pun berlalu, meninggalkan Victor yang masih tak menyangka akan hal ini.
Mengepalkan kedua tangannya, Victor benar-benar geram akan hal ini. Tapi berpindah ke perusahaan lain pun baginya tak mungkin. Sebab ia akan jauh lebih rendah dalam mendapatkan posisi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT
nah kan menyesal kan tuan vicktor
2024-11-02
1