Episode 7 : Isi Hati Kirana

...Semerbak harum bunga menyeruak, terbawa angin kemarau dari pot-pot tanaman yang tertata didekat air mancur taman....

...Disebuah bangku dengan hiasan berupa ukiran-ukiran, seorang gadis sedang menggendong tas miliknya.Sorot matanya tertuju ke arah pintu masuk taman, mengisyaratkan sedang menunggu seseorang....

...Sebuah suara langkah kaki menggema, kian lama kian mendekat. Senyum menyembul di wajah kirana, bersiap menyambut orang yang sedang ditunggunya...

..."Maaf membuatmu lama menunggu, ada apa Kiran??" Sapa seorang pemuda menghampiri Kirana....

..."Eh akhirnya kau datang juga, Leon" Sambut Kirana dengan senyum khasnya....

..."Eum Leon... kau tahu kan, dulu aku pernah mengajak adikku ikut berlatih beladiri. Aku pernah bercerita padamu kan" Kirana mengawali pembicaraan....

..."Iya?? Memangnya kenapa?? Oh ya, bagaimana keadaannya??" Cecar Leon....

..."Dia sudah mendingan kok, ada hal yang ingin kuutarakan padamu, tentang dia" sahut Kirana....

..."Apa memangnya??" Leon duduk disamping Kirana....

...Kirana mengutarakan seluruh isi hatinya. Tentang permasalahan adiknya dan Mandala, bagaimana adiknya yang tertarik mengikuti beladiri Lotus, dan juga kekhawatirannya jika ia mengizinkan adiknya mengikuti aliran tersebut....

...Leon bisa memahami apa yang dirasakan Kirana. Menjadi anggota beladiri sekarang sangatlah riskan. Terutama usai peristiwa berdarah malam itu terjadi....

...Bukan hanya Lotus, bahkan aliran lain terkena dampak berupa permusuhan dari kelompok-kelompok gangster....

..."Untuk permasalahan bentrokan antar perguruan, itu sudah bisa dibendung. Di sektor Timur sudah ditanda tangani perjanjian Empat utama antara aliran Lotus, Mawar, Matahari, dan juga Trisula. Jadi kau tak perlu risau" Jelas Leon....

..."Niat Arya sudah benar, mungkin dia ingin mendalami ilmu beladirinya. Itu sangat penting terutama dia sudah menjadi incaran berandal di area sekitar kita" Imbuh Leon....

..."Untuk permasalahan Mandala, aku yang akan pasang badan jika mereka berani macam-macam. Kau tak perlu khawatir" Senyum Leon tercurah, sangat manis sekali. Jarang-jarang Leon bisa tersenyum pada orang lain....

..."Be... benar yang kau katakan?? Leon??" Kirana tampak tak percaya....

..."Serahkan saja padaku, aku yang akan membimbingnya" Tukas Leon....

..."Terimakasih Leon... Aku tak tahu harus membalasnya dengan apa, terimakasih" Kirana mendekap tubuh Leon, membenamkan wajahnya ke dada bidang milik Leon....

..."Sudah sudah... janji ya, Kirana tidak boleh sedih-sedih lagi" Leon mengelus rambut kirana yang terurai....

...Tanpa mereka sadari Damian, Ryan, dan Ariz sudah memandangi kedua orang tersebut sedari tadi....

..."Si kunyuk enak bet dipeluk-peluk kek gitu, aku kan juga mau" gerutu Damian....

..."Diem bisa ga sih" Bisik Ryan....

...Mereka terus memandangi Kirana dan Leon dari luar taman, hingga mereka tersentak karena panggilan dari seseorang....

..."Bang, kenapa disini??" Sapa seseorang dibelakang mereka....

..."Waaaaaaa" Ian tersentak begitu pundaknya ditepuk....

..."Sialan diem nyett, ntar ketauan" Umpat Ariz yang masih fokus....

..."Ih Maudy, bisa gak sih ngga ngagetin abang kaya gitu" Ian tampak kesal....

..."Dih abang kenapa sii, liatin apa" Maudy penasaran dengan kelakuan mereka....

...Kedua gadis dibelakang Maudy juga tampak kebingungan dengan Ian CS....

..."Kalian kenapa kesini??" tanya Ariz....

..."Kami nunggu Kiran, katanya lagi di taman bareng kak Leon" Sahut Naura....

..."Oalah... lha itu mereka berdua di dalem" Tunjuk Ian pada ketiga gadis....

...Dengan serempak dan tanpa komando, leher mereka berputar ke arah samping tepat mengikuti telunjuk Ian....

..."Shitt... malah bucin... Kerjain yuk" Ajak Wulan....

...Mendengar ajakan Wulan, nafsu jahil Damian meronta-ronta. Ingin sekali ia memberi pelajaran pada kawannya tersebut yang malah mesra-mesraan....

..."Gas... ikut, kalian ikut juga ya" Ajak Damian pada kedua temannya....

...Ariz hanya mengangguk sementara Ryan masih fokus pada kirana dan Leon....

...Mereka berenam segera mengendap-endap masuk ke dalam taman, dan berbaris dibelakang bangku tempat Leon dan Kirana bercengkrama....

..."Wahh dunia serasa milik berdua ya~"...

...Leon dan Kirana secara bersamaan menengok ke belakang. Mereka terhenyak melihat enam orang kawan mereka berjajar dengan senyum yang mengintimidasi....

..."Ehm... Ki.. Kiran... pelukannya mau sampai kapan?? Bisik Leon dengan senyum terpaksa....

...Kirana baru sadar jika ia masih dalam keadaan memeluk erat tubuh kekasihnya tersebut. Ia segera melepas tangannya yang sedari tadi melingkar di pinggang Leon, tentu saja dengan wajah memerah....

..."Kalian kenapa disini" Tanya Leon tanpa ekspresi....

..."Pake nanya... ngegerebek kamu lah.. kamu apain tu Kirana hah!!" Ian balik bertanya dengan wajah datarnya....

..."Su... sudah sudah... ini bukan seperti yang kalian bayangkan. Aku hanya ingin berkonsultasi pada Leon kok" Jawab Kirana dengan malu-malu....

..."Konsultasi kenapa harus sampai pelukan gitu??" Ryan menyahut....

..."Ituu..."...

...Wajah ketiga pemuda tersebut semakin mengintimidasi, tentu saja membuat Kirana gemetaran. Ditambah ketiga temannya juga hadir disana, pasti mereka memikirkan hal yang tidak-tidak padanya....

..."Hapus raut wajah menjengkelkan itu, atau akan kutendang pantat kalian satu-satu" Leon berbalik menatap tajam mereka bertiga....

...Ketiga pemuda tersebut saling beradu pandang, kemudian tertawa terbahak-bahak disusul ketiga gadis yang tertawa cekikikan....

..."Yaelah Leon... kami cuman mengerjaimu kok" Tawa Ian lepas....

..."Kami tahu kalian tidak akan senekat itu" Sahut Wulan cengengesan....

...Wajah Leon berubah drastis dari yang tadinya datar tanpa ekspresi, berubah menjadi merah karena menahan malu....

..."Sudah... Leon, ini kita jadi menjenguk Arya sama Adit nggak??" Ryan mengganti topik....

..."Ahh... Oh itu, Jadi dong" Jawab Leon....

..."Eh... Kalian juga mau kerumah Kirana?? Kita barengan aja sekalian" Sahut Naura....

..."Nahh bener" Timpal Maudy....

..."Boleh... Yaudah, yuk langsung aja keburu siang ntar"...

...Mereka berenam beriringan keluar dari taman menuju lobby, tentu saja dengan raut wajah berseri-seri....

..."PDKT nya lancar bro??" Goda Ian....

...Leon hanya melirik kesal, tak menghiraukan gurauan Ian. Mereka segera menuju parkiran menghampiri motornya masing-masing....

...Suasana parkiran sudah kosong melompong karena para siswa banyak yang sudah pulang....

...Leon yang berboncengan dengan Ariz keluar lebih dulu, diikuti Damian dan Ryan yang membawa motor sendiri-sendiri. Sementara para gadis sudah lebih dulu berangkat menuju rumah Kirana....

..."Balapan yokk, yang terakhir sampai rumah Kirana nikahnya ama waria" Teriak Damian melenggang dengan kecepatan penuh. Meninggalkan kawan-kawannya....

..."Sialan curang"...

..."Woii tungguin"...

..."Ayok cepet dasar lelet!!"...

...****************...

...Di sebuah  ruangan kamar bercat oranye tersebut. Terlihat seorang pria meringkuk di ranjangnya, dengan handphone di genggamannya....

..."Ahh... bosen banget" Arya mendengus kesal....

...Ia kembali membolak-balikkan tubuhnya yang masih terbaring lemas. Ia menyibak rambutnya yang menutupi pandangannya....

..."Miko ama Novan apa kabar ya?? Adit udah sembuh belum ya?? Nasib Libas gimana yaa??" Cecar Arya dalam hati....

...Ia kembali menarik nafas dalam-dalam. Memori akan pengeroyokan kemarin kembali menyembul di pikirannya....

..."Untung saja Orang itu datang tepat waktu... Tapi kenapa Adit seakan kenal dekat dengannya?? kakak juga kayak deket banget ama dia. Ada hubungan apa sih antara mereka??" Gumam Arya....

...Arya kembali mengacak-acak rambutnya, karena bingung dengan pikirannya sendiri. Ingatannya beralih pada ucapan Adit saat istirahat di UKS kemarin, tentang ancaman pembalasan dari Mandala....

..."Cepat atau lambat, Mandala akan melakukan serangan balasan ke SMA kita. Dan tentu saja, yang menjadi incarannya adalah empat pilar Houshen (Leon, Ian, Ryan, Ariz), kau dan aku" Ucapan Adit berputar-putar di otaknya, seakan terus menggema dalam indra pendengarannya....

..."Oleh karena itu, saranku kau harus mengikuti salah satu perguruan beladiri di kota ini, untuk mengasah ilmu beladirimu" Arya mengingat-ingat ucapan Adit....

..."Apa.... Perguruan apa?? Yang ku tahu hanya Lotus. Memangnya ada kelompok lain selain mereka" Arya bermonolog....

...Arya sedikit mengenal kelompok tersebut karena ajakan dari kakaknya untuk mengikuti latihan Lotus....

... Namun itu sudah beberapa bulan yang lalu, kini saat Arya menanyakan perihal tersebut ia malah seakan menolak permohonan Arya....

...Kling!!!.......

...Notifikasi dari handphone miliknya berdenting secara kencang. Arya segera meraihnya dan membuka aplikasi chatting miliknya....

..."Pesan grup?? Dari Miko??" Arya mengernyitkan dahinya....

...Ia membuka aplikasi chatting miliknya, menelisik kalimat yang diutarakan oleh Miko lewat pesan tersebut....

......................

...-[09:30] Miko : Arya.. Nanti kami ingin menjengukmu sekitar jam sebelas. Anak-anak SMP dipulangkan lebih awal karena ada rapat...

...-[09:31] Adit : Aku ikut, rasanya bosan duduk dirumah...

...-[09:31] Novan : Baiklah nanti kami akan datang menjemputmu, lalu kerumah Arya....

......................

...Arya menutup HP miliknya, kemudian kembali merebahkan badannya di kasur miliknya....

..."Padahal kami sama-sama dikeroyok, sama-sama memar. Ini saja untuk jalan sakit, tapi dia malah ingin menjengukku.. astaga" Arya tepok jidat dengan ketahanan Adit....

...Walaupun khawatir, ia juga bersyukur mempunyai kawan seperti mereka bertiga. Padahal belum genap sebulan mereka kenal, namun satu sama lain saling menguatkan layaknya sebuah keluarga....

...Dokk dokk dok!!!...

...Suara pintu kamarnya diketuk 3 kali, padahal tak ada siapapun dirumahnya. Om Bram bekerja dan Tante Santi sedang ada urusan diluar....

..."Jangan-jangan mereka sudah sampai?? Tapi kok cepet banget ya" Gumam Arya....

...Dokk dokk dokk!!!...

...Pintu kamar kembali diketuk beberapa kali. Arya segera bangkit dari tidurnya, menuju pintu kamarnya, masih dalam keadaan terseok-seok karena luka-lukanya....

...Kriett!!!...

..."Cepet amat kalian dat.... " Arya terhenyak melihat siapa yang berada di hadapannya....

..."Lah... "...

..."Yoww... Met siang, Arya... "...

...----------------...

...Note : Eps ini anggep aja buat nambal beberapa hari yang lalu author ngga up ni cerita, jadi hari ini author bakal up 2 chapter... makasih yaa udah mau baca karya absurd author, lopyuu sekebon dehh....

Terpopuler

Comments

Atrocious

Atrocious

Aku Klo Jadi Damian keknya juga bakalan kesel ama Leon deh

2024-10-27

2

putri cobain 347

putri cobain 347

hadir kembali

2024-10-19

1

RannChan~^

RannChan~^

gercep ni aku thor, dapet apa

2024-10-18

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 : Siswa Culun
2 Episode 2 : Pentolan Sekolah I
3 Episode 3 : Amarah Arya
4 Episode 4 : Pentolan Sekolah II
5 Episode 5 : Mandala 1
6 Episode 6 : Mandala II
7 Episode 7 : Isi Hati Kirana
8 Episode 8 : Mandala III
9 Episode 9 : Invasi Mandala
10 Episode 10 : Invasi Mandala II
11 Episode 11 : Secercah Harapan
12 Episode 12 : Serigala Berbulu Domba
13 Episode 13 : Persiapan
14 Episode 14 : Impas
15 Episode 15 : Mandala menyerang??
16 Episode 16 : Serangan
17 Episode 17 : Serangan Balik Gagal
18 Episode 18 : Serangan II
19 Episode 19 : Serangan balik
20 Episode 20 : Serangan balik II
21 Episode 21 : Bala Bantuan
22 Episode 22 : Akhir dari Mandala.
23 Episode 23 : Kelompok Anti-Lotus
24 Episode 24 : Lotus & Malam kelam
25 Episode 25 : Kelompok Anti-Lotus II
26 Episode 26 : Menjelang pertempuran
27 Episode 27 : Malam berdarah
28 Episode 28 : Mereka datang
29 Episode 29 : Malam kelam
30 Episode 30 : Kelompok Radikal
31 Episode 31 : Perselisihan
32 Episode 32 : Keresahan Damian
33 Episode 33 : Berbaikan
34 Episode 34 : Menuju Shouten
35 Episode 35 : Rapat & penyelesaian
36 Episode 36 : Neo-Anthrax
37 Episode 37 : Sesuatu di Gaiken
38 Episode 38 : Anggota Baru
39 Episode 39 : Menuju Shouten II
40 Episode 40 : Menuju Shouten III
41 Episode 41 : Sisi kemanusiaan
42 Episode 42 : Kejutan dari Ashura
43 Episode 43 : Kondisi berbalik
44 Episode 44 : Menuju Shouten IV
Episodes

Updated 44 Episodes

1
Episode 1 : Siswa Culun
2
Episode 2 : Pentolan Sekolah I
3
Episode 3 : Amarah Arya
4
Episode 4 : Pentolan Sekolah II
5
Episode 5 : Mandala 1
6
Episode 6 : Mandala II
7
Episode 7 : Isi Hati Kirana
8
Episode 8 : Mandala III
9
Episode 9 : Invasi Mandala
10
Episode 10 : Invasi Mandala II
11
Episode 11 : Secercah Harapan
12
Episode 12 : Serigala Berbulu Domba
13
Episode 13 : Persiapan
14
Episode 14 : Impas
15
Episode 15 : Mandala menyerang??
16
Episode 16 : Serangan
17
Episode 17 : Serangan Balik Gagal
18
Episode 18 : Serangan II
19
Episode 19 : Serangan balik
20
Episode 20 : Serangan balik II
21
Episode 21 : Bala Bantuan
22
Episode 22 : Akhir dari Mandala.
23
Episode 23 : Kelompok Anti-Lotus
24
Episode 24 : Lotus & Malam kelam
25
Episode 25 : Kelompok Anti-Lotus II
26
Episode 26 : Menjelang pertempuran
27
Episode 27 : Malam berdarah
28
Episode 28 : Mereka datang
29
Episode 29 : Malam kelam
30
Episode 30 : Kelompok Radikal
31
Episode 31 : Perselisihan
32
Episode 32 : Keresahan Damian
33
Episode 33 : Berbaikan
34
Episode 34 : Menuju Shouten
35
Episode 35 : Rapat & penyelesaian
36
Episode 36 : Neo-Anthrax
37
Episode 37 : Sesuatu di Gaiken
38
Episode 38 : Anggota Baru
39
Episode 39 : Menuju Shouten II
40
Episode 40 : Menuju Shouten III
41
Episode 41 : Sisi kemanusiaan
42
Episode 42 : Kejutan dari Ashura
43
Episode 43 : Kondisi berbalik
44
Episode 44 : Menuju Shouten IV

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!