Episode 18 : Serangan II

..."Tidak... tidak mungkin, syukurlah"...

...Kedua bola mata Arya berbinar melihat seseorang yang tengah beraksi sendirian di taman....

...Ia berdiri di tengah-tengah para pelajar yang tengah terkapar. Mereka segera berlarian keluar menuju taman, meninggalkannya sendirian disana....

..."Bang Fian..."...

...****************...

...Bangunan SMA...

...Pergulatan di bangunan SMA lebih semarak dan meriah dibanding siswa SMP. Selain karena kesamaan umur dan tenaga, mental antara kedua pihak juga terjaga sangatlah baik....

...Pertarungan kecil-kecilan terjadi di depan koridor kelas A, B, E dan F. Para siswa mencoba mempertahankan kelasnya dari kebrutalan siswa Shouten yang tak pandang sikon....

...Bugg!!...

...Adu pukul terjadi diantara kedua pihak. saling jual tendangan juga tak kalah seru. Alfian dengan tenaganya menjatuhkan satu persatu lawannya yang tak terkira jumlahnya....

..."Kalau begini terus, tenagaku akan habis" Gumam Alfian....

...Ia mencoba membuka jalan, mencari bantuan ke Melvin atau Kevin. Mencoba mengulur waktu hingga pimpinannya menunjukan diri....

...----------------...

...Kevin, Melvin dan siswa B, C, D tengah merundingkan rencana selanjutnya. Sementara di tangga kembali terdengar derap langkah kaki siswa dalam jumlah besar menuju keatas....

..."Sttt Mereka datang" lirih Melvin....

...Brakk!!...

...Suara pintu digedor beberapa kali, namun beberapa anak dengan sigap menahannya....

..."Bagaimana ini, mau tak mau kita harus melawan" Ujar Melvin....

..."Ya, lawan hingga mereka semakin merangsek ke dalam" Sahut Kevin....

..."Teman-teman, biarkan mereka masuk" Kevin memberi perintah....

...Pintu dibiarkan didobrak, usai ternganga lebar terlihat kerumuman dengan jumlah yang begitu banyak berdiri didepan kelas mereka....

..."Good morning baby~"...

...Bugg!!...

...Kevin berlari sembari melepaskan T terbangnya ke arah lawan. Melvin dan puluhan siswa laki-laki yang berada di dalam menyerbu keluar menyambut siswa Shouten yang terus berdatangan...

...Kevin membanting salah seorang siswa dan melemparkannya ke arah siswa Shouten yang lain. Melvin tak ketinggalan menjatuhkan beberapa siswa....

...Mereka terus mundur menuju tangga melihat bagaimana kemampuan dari kakak-adik tersebut. Mereka berhimpit himpitan menuju bawah karena tangga yang sempit....

...Kevin dan rombongannya terus memburu menuju bawah yang ternyata makin ramai oleh siswa Shouten....

...Walaupun kalah dalam jumlah, Kevin dan Melvin terus menerjang ke arah mereka. melayangkan tinju, tendangan, dan lain lain pada lawan lawannya....

...Kelas lain juga tak kalah semaraknya, perlawanan yang diberikan jauh lebih merepotkan dari para siswa SMP....

..."Ayo sialan, kalian sudah berbuat kesalahan besar karena masuk ke sarang buaya!!"...

...****************...

...Fian terus berlari usai menjatuhkan musuh-musuhnya di perjalanannya dalam mencari bantuan. Ia terduduk di depan ruang olahraga yang sepi dan tak ada seorangpun....

..."Astaga, jumlah mereka banyak sekali. Untung saja rata-rata mereka tak bisa bertarung" Desah Fian mengatur tempo nafasnya....

...Ia bangkit dari posisinya, dan terdiam sesaat karena tenaganya masih belum pulih....

..."ini... Aku akan beristirahat di taman saja, mereka pasti tak akan memasukinya kan" Gumam Fian sembari mengayunkan kakinya menuju dalam taman....

...****************...

...Gerombolan siswa Shouten terus gencar menghabisi lawan lawannya. Siswa SMA Houshen banyak yang dihajar habis habisan....

...Beberapa dari mereka terlihat melintas di depan ruang olahraga, dan memutuskan untuk beristirahat disana....

..."Astaga, mereka semua benar-benar merepotkan" Ujar salah seorang siswa....

..."Tapi aku begitu senang bisa menghajar mereka, hahaha" Sahut rekannya....

...Jumlah mereka tak banyak, kurang dari 9 orang. Mereka segera beranjak untuk mencari mangsa selanjutnya...

...Namun pandangannya teralihkan oleh seorang siswa yang terlihat terduduk di bangku taman seorang diri....

..."Oi lihat, ada orang disana"...

..."Dia sendirian?? mangsa nih"...

...Mereka menghampiri pemuda tersebut yang tak lain adalah Fian yang sedang beristirahat. Salah seorang pemuda mencengkram bahu Fian dari arah belakang....

...Fian tercekat, ia memutar kepalanya kearah belakang. Disana terlihat 9 orang berjajar dengan seringai keji di pangkal bibirnya....

...Emosi Fian kembali datang, melihat mangsa yang tengah berada di hadapannya, ia mencengkram telapak tangan pemuda tersebut dan melakukan gerakan krip pada pemuda tersebut....

...Sang pemuda menjerit histeris karena pergelangannya dipelintir sekuat tenaga, menyebabkan sakit yang teramat sangat....

...Fian melayangkan kakinya tepat di dahi sang pemuda, ia segera kehilangan kesadaran dengan mulut mengeluarkan cairan darah....

..."Sial... "...

..."Kita, salah pilih lawan"...

...Fian mengabsen wajah lawannya satu persatu, kemudian melayangkan tinjunya kearah mereka....

...Fian benar-benar kesetanan, tak ada celah yang bisa digunakan untuk menyerang balik. Semua musuh yang menyerangnya segera ia jatuhkan baik dengan tendangan ataupun pukulan....

..."Kemarilah, apa hanya ini kemampuan kalian??"...

...Fian kembali menyerbu, mereka yang tersisa dihajar habis habisan oleh Fian yang sudah dikuasai amarah....

...Seluruh musuhnya rebah ke tanah menyisakan seorang yang memiliki proporsi tubuh paling besar diantara kawan-kawannya....

..."Ka.... kau...."...

...Ia gemetaran menyaksikan Fian menghabisi kawan-kawannya. Fian menyeringai menanggapi reaksi ketakutan pemuda tersebut....

...Fian menerjang dengan cepat, meraih kaki lawannya dan mengangkatnya setinggi bahu. Pemuda tersebut kehilangan keseimbangan....

...Fian menyambutnya dengan hentakan ke tanah disusul tarikan keatas yang menyebabkan pemuda tersebut terjerembab....

...Fian yang kesetanan memgangkat tubuh lawannya dan membantingnya sekuat tenaga. Menimbulkan suara "Klak" dari tubuh lawannya....

...Ia hanya berdiri mematung menyaksikan lawan lawannya terkapar lemah di tanah. Tak berapa lama mereka terbangun dan lari terbirit birit meninggalkan Fian yang masih termangu....

..."Bang Fian"...

...Suara seseorang yang tak asing di indra pendengarannya membuyarkan tatapannya. Ia mengalihkan pandangannya ke sumber suara yang berada di pintu masuk taman, dan berjalan menghampirinya....

..."Arya?? Bagaimana kondisimu?? Lalu bagaimana keadaan SMP??" Cecar Fian usai mendapati Arya berada di depannya....

...Fian senang bukan kepalang karena bisa mendapat bantuan tenaga dari Arya....

..."Aku baik baik saja, Em... untuk keadaan SMP. Mereka semua sudah berhasil diringkus" Arya menundukan kepalanya sedih....

..."Dan yang tersisa hanya beberapa, mereka memerintahkanku pergi untuk mencari bantuan kesini" Imbuhnya....

..."Begitu ya, kalau begitu kita akan menyelamatkan mereka" Fian tampak berapi-api....

..."Ta.. Tapi, jumlah lawan sangatlah banyak. Mustahil mengungguli mereka jika hanya kita berdua" Sergah Arya....

..."Tak perlu khawatir, mereka hanya sekumpulan beban yang hanya bisa keroyokan" Fian mengayunkan kakinya menuju pintu masuk taman....

...Arya mengikutinya dengan hati gelisah, khawatir bilamana Adit dan tim penjaga sudah babak belur dikeroyok lawan....

...Fian yang berjalan di depan mendadak terdiam tak menyelesaikan langkahnya. Fian memberi isyarat pada Arya untuk berhenti lalu meringkuk dibalik tanaman yang tumbuh dengan lebat....

...Arya kembali menggaruk kepalanya, rasa penasaran kembali memenuhi kepalanya. Sementara Fian tengah mengamati lorong gelap yang terhubung ke arah lobby....

..."ada apa bang Fian" Bisik Arya...

..."Diam... mereka menuju ke mari" Fian memperlihatkan jari telunjuk di bibirnya, isyarat pada Arya agar ia diam....

..."Mereka?? Siapa mereka??" Gumam Arya yang masih kebingungan....

...Tapp!! Tapp!! Tapp!!...

...Gema langkah kaki mencuat dari ujung lorong yang gelap. Perlahan beberapa bayangan orang muncul, disusul segerombolan orang berbaju hitam dengan penutup wajah dan tongkat baseball di tangannya....

...Note : Ilustrasi gerombolan tersebut....

...Jaket hitam bertuliskan "Mandala" dan senjata tumpul mereka genggam di tangannya. Jumlah mereka sekitar 15 orang, dengan satu orang yang terlihat paling besar yang kemungkinan adalah pimpinan mereka....

..."Itu mereka... Kelompok Mandala!!"...

...****************...

...Farel begitu frustasi karena empat pilar yang mereka cari cari tak kunjung diketemukan. Ia berkali kali mondar mandir dari bangunan SMA ke SMP atau sebaliknya, namun hasilnya tetap nihil....

..."Cepat kembali cari!! Pokoknya kalian harus bersaing dengan kelompok lain!!" Serunya sembari berjalan santai didepan lorong yang bersebelahan dengan taman....

..."Tch Padahal sudah sedari tadi dicari, mereka tak kunjung ketemu juga... sial!!" Gumamnya....

...****************...

...15 Menit yang Lalu......

...Kevin dan Melvin dengan nafas tersengal-sengal mengatur ritme pernafasannya....

...Didalam ruangan gelap nan hening tersebut, sementara salah seorang pemuda terus mengedarkan pandangannya keluar lewat lubang kecil yang ada....

..."Tak ada" Bisiknya....

...Ia adalah Willie Damian, sementara salah seorang lagi yang berada di dalam adalah Ryan....

...Ian menjumpai Kevin dan Melvin berada di depan ruangan tersebut sendirian karena musuh yang mereka kalahkan sudah lari terbirit birit....

..."Terimakasih Kapten Ian, Ryan" Kevin menghirup nafas dalam-dalam....

..."Kalian benar-benar sudah berjuang dengan sangat baik" Bisik Ian....

...Kevin dan Melvin menyambutnya dengan senyuman tersungging....

..."Bukankah mereka sudah masuk hingga ujung, kenapa kalian tidak segera menyerang??" Tanya Kevin....

..."Mana?? bahkan lubang hidung mereka saja belum kelihatan" Sahut Ryan....

..."Yang kami maksud masuk ke dalam adalah...."...

...Tapp!! Tapp!! Tapp!!...

...Gubrak!!...

..."Geledah!!"...

..."Periksa semua ruangan!! Jika empat pilar yang kau temui, segera seret keluar!!"...

...riuh gemuruh beberapa orang yang berlalu lalang di lorong tersebut. Ryan kembali melemparkan pandangannya keluar lubang kecil tersebut....

...Nampak beberapa pria berbaju hitam dengan senjata tumpul tengah sibuk mencari sesuatu di ruangan ruangan yang mereka temui. dari ruang kelas hingga yang terkunci tak luput dari dobrakan mereka....

...Mereka terus memeriksa seluruh ruangan, namun hasilnya nihil. Tak ada apapun, mereka kembali menyusuri lorong hingga sampailah mereka di ujung lorong yang merupakan ruangan persembunyian Ian CS....

..."Mereka datang!! Mandala kemari!!"...

...****************...

...Di ruangan Osis yang tersembunyi, sekitar enam orang muda mudi tengah bersembunyi di dalam ruangan tersebut....

...Salah seorang pemuda menjagai pintu, sementara yang satunya memperhatikan lapangan luar dari kaca yang ada....

...Keempat gadis yang bersembunyi disana tengah meringkuk ketakutan, karena sedari tadi suara erangan dan teriakan intimidasi terusan terdengar dari pangkal lorong hingga ujung lorong....

..."Bagaimana Leon?? Kita keluar sekarang??" Ariz terus memperhatikan lewat celah pintu....

..."Rey dan Shinigami sudah berbaris di gerbang sedari tadi, kita tinggal menunggu Mandala merangsek hingga ujung lorong saja" Jawab Leon dengan datar....

..."Biarkan mereka mendobrak ujung lorong, dan mendapati apa yang ada di dalam lorong"...

...Gubrak!!...

..."Leon, mereka datang"...

...Pintu ruangan Osis didobrak beberapa kali, Kirana dan ketiga kawannya semakin meringkuk ketakutan. Sementara Ariz dan Leon hanya menyeringai penuh nafsu, melihat musuh mereka telah tiba....

..."Bersiaplah riz, kita akan bersenang-senang"...

...----------------...

Terpopuler

Comments

Atrocious

Atrocious

Kevin so Sweet begetee

2024-10-31

2

putri cobain 347

putri cobain 347

jadikan aku yang pertama, hix hix hix

2024-10-29

2

Atrocious

Atrocious

lebih meriah dan semarak... dikira karnaval kali ya

2024-10-29

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 : Siswa Culun
2 Episode 2 : Pentolan Sekolah I
3 Episode 3 : Amarah Arya
4 Episode 4 : Pentolan Sekolah II
5 Episode 5 : Mandala 1
6 Episode 6 : Mandala II
7 Episode 7 : Isi Hati Kirana
8 Episode 8 : Mandala III
9 Episode 9 : Invasi Mandala
10 Episode 10 : Invasi Mandala II
11 Episode 11 : Secercah Harapan
12 Episode 12 : Serigala Berbulu Domba
13 Episode 13 : Persiapan
14 Episode 14 : Impas
15 Episode 15 : Mandala menyerang??
16 Episode 16 : Serangan
17 Episode 17 : Serangan Balik Gagal
18 Episode 18 : Serangan II
19 Episode 19 : Serangan balik
20 Episode 20 : Serangan balik II
21 Episode 21 : Bala Bantuan
22 Episode 22 : Akhir dari Mandala.
23 Episode 23 : Kelompok Anti-Lotus
24 Episode 24 : Lotus & Malam kelam
25 Episode 25 : Kelompok Anti-Lotus II
26 Episode 26 : Menjelang pertempuran
27 Episode 27 : Malam berdarah
28 Episode 28 : Mereka datang
29 Episode 29 : Malam kelam
30 Episode 30 : Kelompok Radikal
31 Episode 31 : Perselisihan
32 Episode 32 : Keresahan Damian
33 Episode 33 : Berbaikan
34 Episode 34 : Menuju Shouten
35 Episode 35 : Rapat & penyelesaian
36 Episode 36 : Neo-Anthrax
37 Episode 37 : Sesuatu di Gaiken
38 Episode 38 : Anggota Baru
39 Episode 39 : Menuju Shouten II
40 Episode 40 : Menuju Shouten III
41 Episode 41 : Sisi kemanusiaan
42 Episode 42 : Kejutan dari Ashura
43 Episode 43 : Kondisi berbalik
44 Episode 44 : Menuju Shouten IV
Episodes

Updated 44 Episodes

1
Episode 1 : Siswa Culun
2
Episode 2 : Pentolan Sekolah I
3
Episode 3 : Amarah Arya
4
Episode 4 : Pentolan Sekolah II
5
Episode 5 : Mandala 1
6
Episode 6 : Mandala II
7
Episode 7 : Isi Hati Kirana
8
Episode 8 : Mandala III
9
Episode 9 : Invasi Mandala
10
Episode 10 : Invasi Mandala II
11
Episode 11 : Secercah Harapan
12
Episode 12 : Serigala Berbulu Domba
13
Episode 13 : Persiapan
14
Episode 14 : Impas
15
Episode 15 : Mandala menyerang??
16
Episode 16 : Serangan
17
Episode 17 : Serangan Balik Gagal
18
Episode 18 : Serangan II
19
Episode 19 : Serangan balik
20
Episode 20 : Serangan balik II
21
Episode 21 : Bala Bantuan
22
Episode 22 : Akhir dari Mandala.
23
Episode 23 : Kelompok Anti-Lotus
24
Episode 24 : Lotus & Malam kelam
25
Episode 25 : Kelompok Anti-Lotus II
26
Episode 26 : Menjelang pertempuran
27
Episode 27 : Malam berdarah
28
Episode 28 : Mereka datang
29
Episode 29 : Malam kelam
30
Episode 30 : Kelompok Radikal
31
Episode 31 : Perselisihan
32
Episode 32 : Keresahan Damian
33
Episode 33 : Berbaikan
34
Episode 34 : Menuju Shouten
35
Episode 35 : Rapat & penyelesaian
36
Episode 36 : Neo-Anthrax
37
Episode 37 : Sesuatu di Gaiken
38
Episode 38 : Anggota Baru
39
Episode 39 : Menuju Shouten II
40
Episode 40 : Menuju Shouten III
41
Episode 41 : Sisi kemanusiaan
42
Episode 42 : Kejutan dari Ashura
43
Episode 43 : Kondisi berbalik
44
Episode 44 : Menuju Shouten IV

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!