BERDARAH IBLIS DAN DINGIN
Di pasar yang begitu ramai ini dan sesak ini. Terlihat seorang anak yang berlarian dikejar terlihat sangat tergesa-gesa dia kemudian bersembunyi diantara keramaian pasar untuk menghindari kejaran.
Dia menekan suaranya dengan metode penekanan suara yang tertulis di buku aneh yang dia temukan 4 tahun yang lalu. Di buku itu ditulis 'tahan suara untuk menghindari sebuah kejaran militer.'
Tampaknya metode di dalam buku ini sepertinya berhasil, penjual toko tampak kebingungan dan pergi begitu saja.
Setelah pergi, anak itu akhirnya keluar dengan susah payah dari tempat persembunyiannya dan membawa roti itu dengan gembira ke tempatnya.
Anak itu terlihat berusia antara 6 sampai 7 tahun pakaian begitu lusuh dan bau sehingga membuat orang-orang menghindar dan menjauh darinya. Dia mencari makan dengan cara mencuri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan temannya.
Dia pergi ketempat yang berada di pinggiran pasar tadi. Tempat ini begitu lusuh dan sangat jorok, di tempat ini juga begitu banyak mayat pengemis terlantar dan hanya beberapa orang saja yang hidup.
Di antara banyaknya pengemis dan mayat, seorang anak perempuan yang berusia sama dengan anak yang membawa roti tadi sedang menangis tersedu-sedu mengingat akan kedua orang tuanya.
Anak ini berbeda dengan para pengemis ini dan anak laki-laki tadi. Dia berada disini karena dia tersesat dan sampai sekarang dia masih mencari cara agar cepat pulang dan menemukan ke dua orang tuanya.
Anak yang membawa roti itu menghampirinya dan memberi setengah rotinya kepada anak perempuan tersebut, dia berkata: "ini adalah barang yang kudapat, makanlah."
Anak perempuan tersebut mengambil rotinya dan berkata: "maaf, aku sudah merepotkanmu. Aku tidak bisa membantumu."
Anak laki-laki itu menggelengkan kepalanya, " tidak itu tidak merepotkanmu, justru itu aku merasa senang karena memiliki teman yang baik seperti mu."
Anak perempuan itu malah menangis sejadi-jadinya sehingga membuat anak laki-laki tersebut menjadi kebingungan, "hei tenanglah, kamu tidak perlu menangis dengan sangat keras seperti itu. Aku baik-baik saja, lagipula dengan adanya dirimu membuat aku merasa senang."
anak perempuan itu menyeka air matanya dan berkata: "maksudmu, apa maksudmu xiao fan?"
Xiao fan mengelengkan kepalanya dan berkata: "tidak apa-apa, tidak apa-apa."
Ling ying sedikit penasaran dan bertanya lagi, "perkataanmu setengah-setengah, kalau mau ngomong jangan setengah-setengah lah. Bagaimana orang bisa mengerti perasaan kita jika kita terus menyembunyikannya?"
Xiao fan terdiam untuk waktu yang cukup lama, dia kemudian kembali berkata: "itu benar, aku tidak ingin mengatakan apa-pun."
Ling ying masih tidak percaya, awalnya ketika dia berada di tempat yang begitu suram ini dia benar-benar begitu ketakutan. Untungnya dia ditemukan oleh dia, dia bernama zhang xiao fan. Pada awalnya dia begitu pendiam sampai kemudian dia ditemukan oleh ling ying yang sedang berlatih pedang kayu mengikuti arahan buku yang aneh tersebut.
Ling ying tidak pernah membuka buku yang selalu zhang xiao fan pakai, karena dia takut jika membaca buku itu dia tidak akan pernah bertemu dengan kedua orang tuanya lagi.
Kemudian seorang wanita cantik menghampiri mereka berdua dia terlihat sangat kaya dengan berbagai perhiasan di tubuhnya. Dia tersenyum dan berkata: "halo."
Wanita membuat dua ekspresi berbeda dari kedua anak ini. Ling ying begitu bahagia sementara zhang xiao fan begitu marah, dan begitu waspada dia mengulurkan tangannya,"ling ying hati-hati."
Tapi ling ying memukul tangan kecil itu dan berkata: "apa maksudmu dengan hati-hati?! Dia adalah ibuku!"
Ibu, zhang xiao fan terlihat begitu terkejut mendengar ucapan ling ying yang mengatakan kalau dia adalah ibunya.
Wanita itu berkata: "ling ying kamu begitu bersemangat seperti ayahmu. Ayo, mari kita pulang ke rumah."
Ling ying mengangguk, dan memegang tangan ibunya. Tetapi, dia menoleh untuk melihat zhang xiao fan yang masih terdiam dan belum sadar akan hal yang terjadi.
Ling ying berkata: "xiao fan maafkan aku, aku akan datang menemui mu suatu hari nanti. Kamu harus bertahan ya."
Zhang xiao fan kembali sadar dan berkata: "tunggu, maksudmu kamu akan meninggalkanku."
Ling ying mengangguk dan pergi menuju kereta kuda milik ibunya dan mereka berdua akhirnya pergi.
zhang xiao fan terduduk diam begitu lama, dia merasa putus asa. Ling ying adalah satu-satunya orang yang mau menemaninya dan berteman denganya. Sekarang dia telah pergi dari hidupnya. Apakah kami akan bertemu lagi? Apakah dia akan melupakanku? Apakah setelah kami bertemu dia akan meninggalkanku untuk selama-selamanya. Tanpa disadari air mata menetes dari kelopak mata xiao fan dia menangis sesegukan.
"Yo, anak kecil, sepertinya kamu baru ditinggalkan, bagaimana jika kamu ikut denganku."
Zhang xiao fan mendongak dan melihat seorang pria paruh baya itu menatapnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Melina
ceritanya sudah bagus, tapi cover dan judul diperbaiki lagi kak biar menarik perhatian orang buat baca🙏
2024-11-11
0
Melina
Jangan pakai titik dua kak
2024-11-11
1