Mencintai Ibu Sahabatku

Mencintai Ibu Sahabatku

Episode 1

...***Jangan lupa untuk memberikan jejak dukungannya sebelum membaca👍...

...Terimakasih🤗***...

"Perkenalkan, beliau adalah Pak Bara Pranaja, presdir baru kita yang akan memimpin perusahaan ini," ucap seorang manajer kepada seluruh karyawan yang berkumpul di ruangan itu untuk memperkenalkan pimpinan baru mereka.

Serentak semua Karyawan yang ada di ruangan itu membungkukkan badan untuk memberi hormat kepada presdir baru mereka.

"Baikalah, kalian bisa kembali ke tempat kalian masing-masing dan melanjutkan pekerjaan kalian," perintah manajer tersebut.

Para karyawan pun kembali ke posisi mereka masing-masing. Tapi tidak dengan beberapa karyawan wanita, mereka masih berdiri disanan sambil berbisik antara sesamanya memuji ketampanan presdir baru tersebut.

Mereka masih terpesona dengan ketampanan presdir yang masih terlihat sangat muda dan gagah, dengan postur tubuh yang tinggi dan terlihat kokoh membuat kaum hawa yang melihat semakin terpesona.

"Letak kan dokumen-dokumen itu di mejaku," perintah Bara pada sekretaris yang membawa beberapa dokumen ke ruang kerjanya.

Sekretaris itu pun meletakkan dokumen tersebut di meja kerja atasannya lalu kembali ke ruangannya.

Ponsel Bara berbunyi. Lalu ia pun menggeser layar ponselnya begitu mengetahui siapa penelpon tersebut.

" Iya ma...."

"Gimana, apa kamu suka dengan ruangan kerja kamu?"

"Iya ma... Bara suka koq," Bara melemparkan pandangannya ke setiap sisi ruangan kerjanya.

"Ya sudah, bagus kalau kamu senang. selamat bekerja ya sayang...."

Ini adalah hari pertama Bara bekerja di perusahaan semenjak kepergian Almarhum papanya.

Selama ia kuliah di Amerika, kakak perempuannya lah yang memegang sementara perusahaan tersebut sampai akhirnya ia menyelesaikan pendidikannya.

Kini kakaknya telah menyerahkan tanggung jawab tersebut dengan alasan ingin fokus mengurus anak dan suaminya.

Bara merupakan anak yang sangat penurut dan menghormati orangtuanya. bahkan ia rela mengubur cita-citanya menjadi seorang Tentara demi mengabulkan permintaan keluarganya untuk mengurus perusahaan.

...-------*****-------...

"Ma, Ricky berangkat dulu," pamit Eicky seraya mencium punggung tangan mamanya. "Mama gak sekalian Ricky anterin aja?" Tanya Ricky pada ibunya.

"Nggak perlu, kamu duluan aja entar kamu telat," jawab Raisa pada putra semata wayangnya.

"Hati-hati sayang, jangan lupa pakai helm, jangan ngebut, periksa SIM dulu jangan sampai ketinggalan!"

"Iyaa ma...."

Itulah yang selalu di dengarnya setiap hari, pesan yang sama.

Entah kenapa mama selalu menganggap ku belum dewasa meskipun kini aku sudah kuliah.

Itulah yang selalu ada di dalam pikiran Ricky mengenai mamanya. Tapi ia akui memang dari dulu sampai saat ini ia masih selalu bergantung pada mamanya, baik sebagai tempat curhat maupun sekedar bertukar pendapat.

Sejak kecil ia memang selalu lebih dekat dengan mamanya di banding papanya yang selalu sibuk bekerja di luar daerah karena tuntutan pekerjaan papanya yang sebagai Abdi Negara.

Sampai akhirnya ia menerima kenyataan harus berpisah dengan Papanya untuk selamanya dua tahun yang lalu, kini hanya mamanya lah orang satu-satunya yang paling dekat dengannya.

"Woyy...! Rick buruan, bentar lagi kita ada kelas nih! Teriak Adit pada Ricky yang hampir telat.

"Iya, gue tau!" Sahut Ricky sambil merapikan pakaiannya yang sedikit berantakan.

"Lemot sih loe...."

"Loe kan tau sendiri nyokap gue gimana."

"Iya sih..., nyokap loe emang perhatian banget dari dulu, gue salut deh sama nyokap loe," Adit Menepuk pundak Ricky sambil tertawa karena mengingat Ricky yang selalu di perlakukan seperti anak kecil oleh mamanya.

...---***---...

"Rina, tolong kamu cek kembali nama-nama pelanggan yang udah masuk daftar pengiriman hari ini," perintah Raisa pada salah satu pegawainya.

"Iya mbak, tadi udah saya cek apa perlu saya cek ulang?" Sahut Rina sambil membantu Raisa meletakkan barang barang bawaannya.

"Oke, terimakasih...."

"Itu udah tugas saya mbak,harusnya kami yang berterimakasih karena mbak selama ini udah baik banget mau nerima kita kerja di sini, iya gak? Seru Rina pada kedua rekannya yang lain.

"Iya, kita bersyukur banget mbak udah kasi kita pekerjaan dan kita juga betah kerja di sini," sahut Nia.

"Semua itu kan karena saya juga butuh tenaga kalian buat bantu saya disini, kalau gak ada kalian saya bakal kerepotan mengurus semuanya," jelas Raisa dengan senyum ramahnya.

"Kita semua salut sama mbak Raisa, semoga aja mbak semakin sukses."

"Terimakasih do'a nya. Ayo lanjutkan kerjanya," perintah Raisa pada ketiga pegawainya.

Sebelum suaminya meninggal, Raisa memang sudah sibuk mengurus Toko kue tersebut. awalnya ia hanya sekedar untuk mengisi waktu luangnya saja tapi makin hari perkembangan Toko kue tersebut semakin banyak kemajuan,dan para pelanggan pun semakin bertambah. bahkan kadang mereka menerima pesanan dari perusahaan.

Hingga akhirnya ia memutuskan mencari beberapa pegawai untuk membantunya.

Di rumah

"Ma...."

"Iya, kenapa Rick...?" Tanya Raisa mendengar putranya memanggil.

"Ma, boleh ya malam ini Ricky keluar?"

"Mau kemana lagi sih Rick, ini udah malam sebaiknya di rumah aja, emang kamu gak capek? Udah hampir seharian kamu berada di luar, masa malam gini kamu mau jalan lagi," ucap Raisa menasihati putranya.

"Ya beda lah ma, kalau siang kan Ricky keluar buat kuliah, kan Ricky juga pengen keluar seperti teman-teman Ricky yang lain," rengek Ricky pada ibunya.

" Ricky... kan, mama udah sering bilang gak perlu ngikutin kebiasaan teman kamu yang sering keluar malam, kenapa sih kamu gak ngikutin kebiasaan yang baik aja? Kan, masih banyak hal-hal bermanfaat yang bisa kamu lakuin tanpa harus keluar rumah."

"Kenapa sih ma, mama selalu aja nganggap Ricky anak kecil? Padahal kan Ricky udah dewasa," protes Ricky.

"Apa buktinya kalau kamu udah dewasa? Ngebenerin kerah baju kamu aja mama yang sering lakuin, bukain pintu buat teman cewek kamu aja mama juga yang lakuin terus kamu masih mau bilang kalau kamu udah dewasa?"

"Kenapa sih mama selalu aja mengungkit itu? rajuk Ricky sembari meninggalkan kamar ibunya.

* Sampai kapan pun kamu akan mama anggap putra kecil mama *

lima menit kemudian

"Ma, Ricky boleh ya ngajak Adit ke rumah? Ricky menyembulkan kepalanya di pintu kamar mamanya.

"Emang kapan mama ngelarang kamu buat ngajak teman kamu main ke rumah?" Raisa hanya tersenyum melihat tingkah putranya.

Raisa lebih memilih jika Ricky mengajak temannya main ke rumah ketimbang harus membiarkan anaknya keluyuran di luar sana.

Setidaknya ia bisa tetap mengawasi anaknya pikirnya.

**Ada beberapa cerita yang memang benar adanya di kehidupan nyata.

Terutama kasih sayang seorang Ibu yang selalu menganggap anak-anaknya masih kecil meskipun mereka sudah Dewasa.

😍😍**

Beberapa siswa perempuan berkerumun di halaman kampus siang itu. Mereka tidak ingin melewatkan kesempatan untuk menikmati ketampanan pria yang berdiri di samping mobil mewahnya.

"Siapa ya, koq ganteng banget sihh....??" Ucap salah satu mahasiswi.

..._ 👍...

..._ ❤...

..._ 🎁 Bagi yang berkenan😚...

Terpopuler

Comments

Ita Maisaroh

Ita Maisaroh

he..he..aq banget...tenang rasanya kalo anak " dan temen " nya pada kumpul di rmh...bisa aq pantau.😁😁

2024-05-16

0

anan

anan

hadir k👏👏👏

2022-12-30

0

Elsa Sabrina salahbilla

Elsa Sabrina salahbilla

setuju sama cerita ini

2022-12-24

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85 (END)
86 PENGUMUMAN!
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85 (END)
86
PENGUMUMAN!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!