Episode 5

...***Jangan lupa untuk memberikan jejak dukungannya sebelum membaca👍...

...Terimakasih🤗***...

Bara mengemudi kan mobilnya ke sebuah area kost-kostan dan memarkir kan nya disana.Ia berniat menemui Adit dan berharap bisa membantu nya meringankan sedikit beban di hati nya meski hanya sekedar menjadi pendengar saja.

"Tumben," sambut Adit ketika melihat Bara yang tidak biasanya datang ke kostan nya.

"Harusnya loe bersyukur gue mau dateng ke kostan loe yang sumpek kayak gini."

"Ya udah, balik sana."

"Gue mau istirahat dulu, bentar lagi gue juga pulang," Bara merebahkan badannya di kasur Adit yang tampak kusut.

"Gila, ini tempat tidur atau apaan sih, udah berapa abad loe gak cuci nih sprey butek kayak gini!?"

"Hehe sorry, gue sendiri lupa kapan terakhir gue nyuci," ucap Adit seraya nyengir. "Loe kesini cuma bawa diri loe aja nih?" Tanyanya lagi seraya mendudukkan tubuhnya di tempat tidur.

"Ya iyalah, mana mau nyokap gue di ajak kesini."

"Yaile Bar, loe gak peka ya jadi teman."

"Entar dari sini gue traktir deh."

"Serius, ok deh loe emang temen gue."

"Emang kemarin kemarin gue bukan temen loe? Giliran makanan aja...."

"Hehe...," Adit hanya membalas dengan cengirannya.

Adit memperhatikan sikap Bara. Menurutnya seperti ada sesuatu yang mengganggu pikiran sahabatnya itu.

"Loe lagi ada masalah ya? Ceritain ke gue kali aja gue bisa bantu."

"Yakin loe mau dengerin?" Loe gak bakal jadi ember bocor kan?"

"Gue akuin mulut gue emang sering keceplosan, tapi gak bocor juga. Apa lagi kalo masalahnya pribadi banget," Jelas Adit.

"Masalah gue berat Dit, gue gak tau harus ngomong ke siapa," Bara menatap kosong.

"Emang seberat apa masalah loe...? Kali aja gue bisa bantu mikir."

"Gue gak tau harus berhenti atau memperjuangkan yang gue inginkan."

"Apa perusahaan loe mau gulung tikar? Bukannya selama ini perusahaan loe baik-baik aja?"

"Ini bukan menyangkut masalah perusahaan dan gak ada hubungannya dengan perusahaan Dit. Kalau pun ada masalah di perusahaan gue gak bakal cerita ke loe."

"Hehe..., terus masalah loe apaan?"

"Gue minta pendapat ke loe nih, wajar gak sih naksir sama orang yang lebih tua dari loe?"

"Menurut gue sih gak masalah karena tante gue juga lebih tua dua tahun dari om gue dan mereka anteng-anteng aja sampe sekarang mereka udah punya empat orang anak," jelas Adit.

"Yah kalo cuma selisih dua tahun doang sih gak masalah, kalo misalkan puluhan gimana menurut loe?"

"Busheet! nenek-nenek dong!?" Adit pun tergelak.

"Gue udah yakin loe gak bakal bisa di ajak ngomong," kesal Bara.

"Iya iya sorry..., tapi kenapa tiba-tiba loe ngebahas masalah kayak gini sih?"

"Loe kan mau tau masalah gue, sekarang loe malah nanya lagi!?"

"Jadi loe beneran naksir nenek-nenek Bar!? Waduhhh gue bingung mo ngomong apa," Adit pun langsung angkat tangan.

"Lagian loe ada-ada aja, bukannya pulang bawa bule eh... malah naksir oma oma."

"Sekali lagi loe ngomong, gue bogem loe!" Ancam Bara.

"Bucin loe! Ehh, kenapa loe gak coba cerita ke Ricky aja sih, biar kata dia anak manja tapi kan otaknya lumayan tuh?" Usul Adit.

"Ya gak mungkin lah, Ricky gak akan ngerti masalah beginian."

"Iya juga sih, tapi kenapa loe ceritain ke gue?"

"Setidaknya loe udah pernah pacaran, beda sama Ricky."

M**aaf Dit, terpaksa gue muji loe

gak mungkin gue ini ceritain ke Ricky.

"Hehe...," Adit tersenyum bangga.

"Ayo buruan!" Ajak Bara seraya beranjak dari tempat tidur lalu merapikan jas dan kemejanya.

"Kemana?"

"Mau makan gak?"

"Iya iya...."

"Pura-pura lupa lagi loe, gue tunggu di mobil jangan lama-lama!?"

Bara keluar dari kostan dan menunggu di mobil. Tidak lama Adit menyusul dan mereka pun pergi ke sebuah cafe yang biasa mereka kunjungi.

Adit bingung harus memesan apa karena menurutnya hampir semua makanan disitu terlihat enak.

Mereka mengobrol sambil menunggu pesanan mereka datang.

"Dit, gue mau ke toilet bentar," ucap Bara lalu meninggalkan meja.

"Ok, tapi jangan kabur loe."

Beberapa saat menunggu Adit mulai bosan hingga akhirnya ia kepikiran buat kepoin ponsel Bara yang tergeletak di meja tersebut.

"Kali aja ada foto bule seksi," gumamnya sambil menggeser layar ponsel. Dengan mudah ia bisa membuka paswordnya. Persahabatan yang sudah terjalin cukup lama membuat mereka tidak merahasiakan apa pun termasuk pasword mereka masing masing.

"Ternyata loe emang type sahabat sejati Bar, gue jadi nyesel tadi ngeremehin selera loe" gumam Adit saat mengetahui Bara masih menyimpan foto-foto mereka. Adit pun terus menggeser layar ponsel.

"Inikan tante Raisa, koq bisa ikut ke foto juga?" Gumamnya lagi, mengingat malam acara kumpul-kumpul yang mereka adakan di rumah Ricky beberapa hari sebelum kepergian Bara ke Amerika.

"Pantes aja Ricky ganteng banget, nyokapnya aja secantik ini," ia terus bergumam.

Selanjutnya dan selanjutnya....

"Hah, koq jadi tante Raisa semua!? Masa iya Bara gak sengaja ngambil gambar tante Raisa sebanyak ini!??"

"Apa jangan-jangan...."

"Ngapain loe meriksain HP gue!?" Tanpa ia sadari Bara sudah ada di hadapannya.

"Gue cuma liat liat doang..., ternyata gak ada yang menarik untuk di liat dari ponsel loe," ucap Adit mencoba meredam rasa penasarannya.

...***...

Beberapa hari dengan rute yang sama dan alasan yang sama membuat Bara kehabisan ide untuk hari-hari selanjutnya.

"Nggak mungkin terus-terusan memakai alasan yang sama!!"

Bara uring-uringan di meja kerjanya, wajahnya tampak kusut karena hampir tiap malam harus mencari ide untuk pagi hari nya.

"Selamat pagi pak," ucap sekretarisnya.

"Selamat pagi," jawab Bara.

"Ini dokumen-dokumen yang bapak minta," sambil meletakkan dokumen tersebut di atas meja.

"Ya, terimakasih," Bara mengambil dokumen tersebut membolak-balik seakan sedang mencermati, padahal pikiran nya masih berhamburan kemana-mana.

"Ada apa?" Tanya Bara melihat sekretaris nya masih berdiri disana.

"Apa bapak mau saya buatkan kopi?"

"boleh," jawab singkat Bara.

Nina pun bergegas membuatkan kopi untuk atasannya yang terlihat kusut namun tetap tampan tersebut.

Beberapa saat kemudian ia sudah datang dengan secangkir kopi di tangannya.

"Ini kopinya pak, silahkan di minum," seraya meletakkan di atas meja sambil curi-curi pandang.

"Terimakasih," ucap Bara yang masih fokus pada dokumen yang ia pegang. "Nanti akan saya minum, pergilah! Bara kembali mengingatkan sekretaris nya yang terlihat enggan meninggalkan ruangannya.

"E iya, baik pak saya permisi," Nina pun melangkah keluar.

"Koq dia gak peka gitu ya?" Gak nyadar apa kalo dia punya sekretaris yang bohay kayak gini," sambil mendudukkan bo*ongnya yang bahenol di kursi kerjanya.

_ 👍

_ ❤

_ 🎁 Bila berkenan 😚

Terpopuler

Comments

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Stargirl✨

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Stargirl✨

Lanjutkan kak! Terus semangat ya... 😉
Salam dari :
" KEBUN TERONG SIGADIS NARSIS "

2022-05-22

1

Bang Adit👻ᴸᴷ

Bang Adit👻ᴸᴷ

Lima

2022-01-16

0

triana 13

triana 13

semangat kak

Di tunggu karya barunya

2021-08-21

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85 (END)
86 PENGUMUMAN!
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85 (END)
86
PENGUMUMAN!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!