...Jangan lupa untuk memberikan jejak dukungannya sebelum membaca👍Terimakasih🤗...
"Kamu gak kuliah?" Raisa menghampiri Ricky yang masih berada di tempat tidurnya.
"Gak ma, hari ini Ricky gak ada kelas."
"Beneran, kamu gak boong kan...?" Tanya Raisa sambil ikut duduk di tepi tempat tidur.
"Rick, apa perusahaan tempat Bara bekerja melewati jalan rumah kita?"
"Seingat Ricky sih nggak ma.Memangnya ada apa?"
"Ya mama nanya aja, karena beberapa hari ini dia selalu kebetulan lewat daerah sini."
"Ya kali aja dia emang kebetulan ada urusan di dekat sini."
"Dia juga bilangnya gitu sih, bahkan dia selalu kasi mama tumpangan."
"Bagus dong, terus apa yang salah menurut mama?" Ricky mematikan ponselnya dan mulai serius mendengarkan.
"Gak ada yang salah sih, cuman mama gak enak aja terus-terusan di kasi tumpangan, bahkan dia pernah nganterin mama ke kampus kamu kemarin."
"Kalau dia sendiri yang nawarin buat kasi tumpangan ya gak apa-apa ma..., dan kalau pun dia sengaja, pasti karena dia memandang mama adalah orangtua Ricky."
"Kamu ada benernya juga," ucap Raisa. "Ternyata kamu udah cukup dewasa ya...."
"Ricky emang udah dewasa, tapi mama aja yang selalu menganggap Ricky kayak anak SMP," sahut Ricky sambil mengecek pesan yang masuk di ponselnya pergi ke teras.
Raisa pun keluar dari kamar Ricky dan bersiap pergi ke toko kuenya.
hari ini tidak banyak jadwal pengiriman jadi ia sengaja pergi agak siangan. Dan kebetulan salah satu pegawainya bersedia buat antar jemput dari toko kerumahnya.
"Hay bro...," Adit datang dari arah belakang lalu menepuk punggung Ricky.
"Apaan sih loe, bukannya datang ngucap salam malah ngagetin aja! Kebiasaan!"
"Soryy....gue lupa. Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsalam...," jawab Ricky. "Nahh...Gitu doong."
"Sekarang giliran loe buat memuliakan tamu. Ambilin gue minum," titah Adit.
"Loe ambil sendiri aja sana." Tolak Ricky.
"Ternyata loe pinter nasehatin doang...."
"Ya kalo loe ambil sendiri kan loe bisa milih sesuka hati mau yang mana...," ucap Ricky berkilah. Padahal ia memang enggan meninggalkan posisinya saat itu.
"Serius loe!? Ya udah gue ambil minum sekalian cemilan," Adit pun melangkah senang.
Tidak lama ia sudah keluar dengan botol dan gelas minuman tidak lupa ia mengapit beberapa snack.
"Iih...loe jorok banget, kenapa makanan loe masukin ketek!?" Ucap Ricky ketika melihat kelakuan sahabatnya itu.
"Tangan gue udah penuh, lagian ini buat gue makan sendiri jadi gak mungkin gue keracunan virus yang berasal dari gue sendiri," Adit menuang minuman lalu mulai menyantap cemilannya.
"Dit, apa menurut loe Bara punya urusan di daerah sekitar sini?"
"Mana gue tau, emang kenapa?" Tanya Adit kembali.
"Ya kan loe kemaren abis jalan berdua, barangkali aja dia cerita ke loe kalau misalkan dia punya proyek di dekat sini," Jelas Ricky.
"Ya kalo itu mending loe tanyain langsung aja ke Bara," jelas Adit seraya memasukan sepotong kue ke mulutnya.
"Ya kali aja loe tau..., karena udah beberapa hari ini Bara tuh lewat di daerah sini."
"Emang loe tau darimana kalo Bara sering mondar-mandir di dekat sini. Loe nguntit dia?"
"Nyokap gue ngomong, karena setiap kebetulan lewat, Bara selalu kasi tumpangan ke nyokap gue," Jelas Ricky.
Puuussh...!!
Adit menyemburkan air yang baru saja ia minum hingga mengenai Ricky yang ada di hadapannya.
"Loe apaan sih Dit, muka gue jadi basah kena air liur loe lagi! Umapt Ricky sambil menyeka wajahnya yang basah.
"Sorry sorry Rick, gue gak sengaja beneran, sumpah!" Ucap Adit Sambil mengangkat dua jarinya.
"Gue ganti baju dulu deh, sekalian mau nyuci muka gue entar rabies lagi," ucap Ricky seraya beranjak dan masuk ke dalam rumah.
Adit kembali meminum air di hadapannya mengganti air yang menyembur dari mulutnya tadi sambil hatinya terus menduga.
K**emarin Bara curhat tentang usia pasangan yang lebih tua, terus di HP nya ada foto-foto nyokap Ricky, dan hari ini Ricky bilang kalau Bara sering lewat sekitar sini dan kasi tumpangan ke nyokap Ricky?
"Wah, semoga yang ada dalam pikiran gue salah!"
"Sorry banget Rick, gue gak sengaja," lagi-lagi Adit meminta maaf saat Ricky sudah kembali.
Terlihat Ricky sudah berganti pakaian.
"Lagian loe kenapa sih maen nyembur aja, mau jadi dukun loe?"
"Hehe..., tapi kayaknya ide bagus juga tuh, lumayan kalo gue jadi dukun ada uang tambahan," Adit terkekeh sendiri dengan ucapannya.
"Gak harus numbalin temen sendiri juga kan loe!"
"Loe tenang aja, kalo gue udah banyak duit gantian deh gue yang bakal traktir loe"
"Amit-amit gue makan hasil dari perdukunan."
"Eh Rick, apa menurut loe Bara lagi ngincer sesuatu di daerah sini?"
Adit pun mulai menggali lebih dalam lagi informasi mengenai mengenai Bara.
"Ngincer apaan maksud loe?" Tanya Ricky karena masih belum mengerti apa yang di maksud Adit.
"Ah loe Rick, gitu aja gak ngerti. Nih ya, maksud gue..., kali aja dia ngincer cewek di daerah sini," ucap Adit menjelaskan.
"Hm..., perasaan yang tinggal di daerah sini hampir semua berkeluarga," Ricky pun sambil mengingat-ngingat tetangga sekitarnya.
"Eh bukannya tetangga loe punya anak gadis, yang waktu itu sering nganterin makanan ke rumah loe?"
"Maksud loe Mumun anaknya Om Burhan?"
"Gue gak tau persis siapa nama dia dan dan nama bokapnya.Yang gue ingat dia sering nganterin makanan ke rumah loe."
"Kayaknya gak mungkin deh, Bara gak mungkin suka sama si mumun kan loe tau sendiri selera Bara dari dulu gimana?"
Dulu Bara bukanlah pria playboy, tapi ia punya beberapa mantan waktu masa SMA, dan Ricky tau betul seperti apa para mantan Bara waktu itu. Jadi wajar saja jika ia meragukan ucapan Adit tersebut.
"Barangkali aja semenjak pulang dari Amerika seleranya udah berubah," sahut Adit sambil terkekeh.
"Ya gue tau dia baru pulang dari Amerika, tapi kalau pun berubah ya harusnya kan naik level bukan malah turun level sejauh itu."
"Kali aja dia udah lupa cara meningkatkan levelnya, secara otaknya kan lebih sering di pake buat mikirin pelajaran selama di sana."
"Ya gak harus se eror ini juga kan..., gue aja yang udah lama tetanggaan gak pernah naksir tuh ama si Mumun," ucap Ricky.
"Ya setiap orang kan beda beda pandangan Rick..., kali aja di mata Bara, Mumun adalah wanita yang sangat spesial," jelas Adit. "Tunggu, jangan bilang kalo loe naksir gue!?" Tambah Adit.
"Sia*an loe!" Umpat Ricky.
Adit sebenarnya sudah tidak tahan ingin membicarakan hal-hal yang ada di dalam otaknya, namun ia tahan. Baik benar maupun salah dugaannya maka akan menjadi boomerang bagi dirinya dan keutuhan persahabatan nya kelak.
_ 👍
_ ❤
_ 🎁 Bagi yang berkenan 😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻offsibukkuliahdulu
Meskipun udah dewasa kadang masih di pandang anak kecil juga sama yang tersayang 😄
2022-06-24
1
Bang Adit👻ᴸᴷ
enam
2022-01-16
0
UPIN IPIN
lanjut Thor 👍👍👍👍👍
2021-12-27
0