Episode 15

"Bara kamu gak apa kan!?" Tanya Raisa menghampiri yang ternyata penolong tersebut adalah Bara. "Apa sebaiknya kita ke rumah sakit!?" Raisa semakin panik melihat ada darah yang keluar di sudut bibir Bara karena pukulan salah satu preman tadi.

"Gak, gak perlu aku gak apa-apa," jawab Bara sambil memegang pelipis kiri nya yang sempat terkena pukulan.

"Tapi kamu berdarah, sebentar kamu tunggu di sini," perintah Raisa. Lalu ia berlari menuju toko nya yang memang belum terlalu jauh dari tempat kejadian.

Bara masuk dan menunggu di kursi mobilnya.

"Loe gak kenapa-kenapa kan Bar?" Tanya Adit yang ternyata juga ada di dalam mobil dan menyaksikan kejadian tadi.

"Bukan nya bantuin loe malah jadi penonton!" Ketus Bara masih memegangi pelipis nya.

"Eh, dimana-mana yang namanya pahlawan itu ya harus bisa melawan lebih dari satu penjahat, kalo satu lawan satu itu namanya petinju," balas Adit.

Tidak lama Raisa datang dengan kotak obat ditangannya. Ia sedikit terkejut melihat ada Adit di dalam mobil tersebut, namun ia abaikan saja karena yang di dalam pikiran nya adalah segera mengobati Bara.

Adit pindah ke kursi belakang demi memberi ruang agar Raisa bisa mengobati Bara.

Raisa mengoleskan salep pada luka di pelipis Bara, lalu ia juga mengoleskan salep tersebut di bagian sudut bibir bawah Bara yang sempat berdarah tadi.

Bara seperti menikmati luka tersebut seakan tidak merasakan sakit samasekali ketika jari Raisa dengan lembut mengoleskan salep tersebut di bagian wajahnya.

Raisa tau kalau Bara terus memperhatikan nya sejak tadi, tapi ia mengabaikan nya, lalu ia sengaja sedikit menekan jarinya ke bagian luka memar Bara.

"Auww...!" Jerit Bara.

"Bagus, kamu masih sadar. Kesadaran sangat penting bagi orang yang terluka parah sekalipun," ucap Raisa lalu menutup kotak obat dan ingin turun dari mobil. Namun niat nya terhenti saat Bara memegang lengan nya.

"Biar aku antar, ini sudah terlalu gelap."

Raisa menatap tangan Bara yang memegangi lengan nya.

Apa barusan dia bilang "aku"!?

Batin Raisa.

Adit yang duduk di kursi belakang, sedikit demi sedikit melongsorkan badan nya hingga kebawah, ia hampir tidak percaya Bara benar-benar berani bertindak sejauh itu. Di bawah ia menahan nafasnya bahkan ia berdo'a agar segera pingsan saja karena tidak mampu menyaksikan pemandangan yang tersuguh di hadapan nya kalau itu.

...Flashback on...

"Rick, tumben loe gak langsung balik, biasanya aja loe buru-buru pulang kalo udah gak ada kelas?" Tanya Adit pada Ricky.

"Nyokap gue hari nie lagi banyak kerjaan mungkin agak sorean pulang nya jadi gue bisa nongkrong bentar lah," jawab Ricky

"Jam berapa biasanya nyokap loe pulang?"

"Gak nentu sih, tapi sebelum maghrib biasanya udah pulang, akhir-akhir ini toko nyokap gue emang lagi banjir pesanan." jelas Ricky.

"Pantesan loe ngajak gue kesini," ucap Adit senang.

"Alahh...,kayak baru kali ini aja loe gue ajak ke sini."

Seperti biasa, Adit hanya nyengir karena ucapan Ricky memang benar ada nya.

Setelah puas nongkrong di cafe Ricky mengantarkan Adit ke kostan nya lalu pulang ke rumah nya.

Aha, gue ada ide!

Adit menghubungi Bara beberapa kali dan

Bara mengabaikan panggilan itu karena ia masih sibuk dengan pekerjaan nya. Namun ponselnya tidak henti nya berbunyi.

Dengan berat hati ia mengangkat panggilan itu. "Loe kenapa sih, ganggu banget!?" Ketus Bara.

"Loe lagi dimana nih, jemput gue ya?" Ucap Adit.

"Emang gue supir loe? Enak aja!?"

"Tapi gue kan mak comblang loe."

"Lantas loe seenak nya nyuruh nyuruh gue...?

"Udah loe jemput gue deh, gue punya rencana baru, lebih menantang dan pasti hasilnya lebih memuaskan."

"Yakin banget loe."

"Udah buruan!"

Dengan berat hati Bara mengikuti perintah Adit, meski ia belum tau apa apa mengenai rencana teman gesrek nya itu.

Setelah menjemput Adit di kostan nya Bara mengemudikan mobilnya meski masih bertanya tanya apa rencana Adit sebenarnya.

"Loe punya rencana apa sih!?" Bara pun mulai kesal.

"Udah terus aja," jawab Adit sambil menatap jalan.

Bara pun menurut meskipun ia sangat lelah karena saat Adit menelepon tadi ia baru sampai di rumah setelah dari kantor. "Bukan nya ini jalan --- "

Belum sempat Bara menyelesaikan ucapannya, ia melihat Raisa di ganggu oleh dua preman.

...Flashback off...

Raisa ingin menolak tapi ia juga masih takut dengan kejadian tadi, jadi ia bersedia di antar.

Sepanjang perjalanan menuju rumah tidak ada satupun diantara mereka yang mengeluarkan suara. Sampai akhirnya Adit buka suara. "Sorry Bar, gue ketiduran tadi, jadi gak sempet nolongin loe," Bara melirik geram ke Adit melalui spion. Adit hanya membalas dengan senyuman jahilnya.

Raisa turun setelah Bara menghentikan mobilnya di halaman rumahnya. "Terimakasih, pulang dari sini obatin yang bener lukanya." ucap Raisa. Ia mulai merasa canggung namun walau bagaimana pun ia harus tetap mengucapkan terimakasih.

"Lain kali jangan pulang sendiri di jam seperti ini." ucap Bara. Entah dari mana ia mendapatkan keberanian berkata seperti itu.

Lagi-lagi Adit tidak percaya Bara menunjukkan sikap seperti itu, dan ingin rasanya ia menenggelamkan dirinya ke dalam kursi mobil tersebut.

Raisa sempat berhenti sejenak, namun ia berusaha tidak mempedulikan.

"Baru aja Ricky mau jemput mama," sambut Ricky yang ternyata dia sedang berada di halaman rumah ingin mengendarai motornya.

"Mama koq bisa di antar sama Bara?" Tanya Ricky.

"Kebetulan dia lewat di dekat sini," jawab Raisa lalu ia pun masuk kedalam rumah.

Ricky pun menghampiri Bara yang masih di dalam mobilnya. "Bar, thanks ya udah nganterin nyokap gue?" Ucapnya di jendela mobil yang terbuka. Namun ia kaget melihat wajah Bara yang tampak lebam seperti bekas pukulan. "Muka loe kenapa Bar!? "

"Di pukulin preman jalanan barusan!" Sahut Adit yang duduk di kursi belakang.

"Koq bisa? Dan kenapa loe jadi nyupirin Adit?" Ricky jadi semakin terkekeh.

Bara hanya membuang nafas kesal melihat kelakuan dua sahabatnya yang sebenarnya ia ragu apakah kedua makhluk itu benar-benar sahabatnya.

"Sini HP loe," ucap Ricky.

"Buat apa?" Tanya Bara kesal.

"Udah sini," Ricky mengambil HP Bara dan mengetik sesuatu disana. "Ini gue udah masukkin nomer si Mumun, biar urusan loe makin lancar."

Apa lagi yang bisa di lakukan Adit selain tergelak sambil guling-gulingan.

"Lain kali jangan biarin nyokap loe pulang sendiri di jam seperti ini!" Ucap Bara penuh penekanan.

Ricky menatap tidak percaya dengan yang di ucapkan Bara barusan. Ricky merasa seperti sedang di marahi.

Bara menyalakan mobilnya meninggalkan halaman rumah dimana Ricky masih terdiam menatap heran.

***Hai haii...jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak dukungan nya😄

Di dunia nyata Author bisa mandiri, tapi disini tanpa dukungan kalian Author hanya lah butiran debu 😌😅***

...👍...

...❤...

...🎁Bila berkenan😚...

Terpopuler

Comments

🧸🥀⃞ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ ɢɪʙʀᴀɴ😎

🧸🥀⃞ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ ɢɪʙʀᴀɴ😎

calon bapak lu itu rick, senggol dong🤣🤣

2022-12-14

0

Salma Akib

Salma Akib

lucu dan menghibur bangett😅😅

2022-08-30

1

Yadi Kusma

Yadi Kusma

Sepertinya itu premium eehhh salah preman jadi-jadian deh piaraan nya Adit

2022-02-12

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85 (END)
86 PENGUMUMAN!
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85 (END)
86
PENGUMUMAN!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!