...***Jangan lupa untuk memberikan jejak dukungannya sebelum membaca👍...
...Terimakasih🤗***...
"Assalamu'alaikum...," ucap Ricky ketika sudah sampai di rumah.
"Wa'alaikumsalam. Kenapa jam segini baru pulang?"
"Ricky tadi mampir dulu ke cafe," jawab Ricky pada ibunya.
"Kamu gak bohong ke mama kan?" Tanya Raisa menginterogasi putranya.
"Mana berani Ricky bohong ke mama. Lagian Ricky gak pernah berhasil juga buat ngebohongin mama," jelas Ricky.
"Ya sudah, buruan mandi," titah Raisa.
Seperti itu lah kebiasaan Raisa pada putra semata wayangnya. Dan Ricky pun seperti sudah kebal degan pertanyaan pertanyaan yang di layangkan ibunya untuknya.
Beberapa saat kemudian Ricky pun sudah terlihat lebih segar saat keluar dari kamarnya. Ia menghampiri ibunya yang sedang meletakkan beberapa menu makan malam di meja.
"Kamu makan aja duluan, mama belum lapar," lalu Raisa kembali ke kamarnya.
Ricky memandangi menu makan di atas meja sejenak lalu ia memasukkan kembali makanan tersebut ke lemari makan. Karena ia juga masih merasa kenyang.
"Ma...," Ricky menengok ke kamar mamanya setelah ia mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Kamu udah selesai makannya?" Tanya Raisa.
"Gak, tadi kan Ricky di traktir makan sama teman di cafe jadi Ricky masih kenyang," ucap Ricky seraya duduk di tepi tempat tidur ibunya.
"Tumben, emang Adit lagi banyak duit ya?" Tanya Raisa seraya tersenyum sambil menatap wajah putranya dari cermin meja riasnya.
"Bukan Adit, tapi Bara. Kalau Adit sih biar sampe lebaran kuda juga gak bakalan."
"Mama baru tau kalau ada hari lebaran kuda." ucap Raisa sambil melanjutkan perawatan malamnya.
"Bukan gitu, tapi itu istilah ma...."
"Terus kamu mau curhat apa ke mama?" Raisa beranjak dari meja riasnya ikut duduk di tepi tempat tidur.
"Ma, apa sebaiknya mama belajar naik motor aja?"
Raisa mengerutkan keningnya tidak mengerti kenapa tiba-tiba Ricky memintanya belajar naik motor.
"Kalau mama bisa naik motor kan enak bisa pulang pergi dari toko kue tanpa harus jalan kaki," jelas Ricky.
"Emang kenapa kalau mama jalan kaki? Kan, jarak rumah kita ke toko kan gak begitu jauh."
"Tapi kan Ricky khawatir ma...."
"Kalo kamu khawatir harusnya kamu bisa bangun lebih pagi dan mengantarkan mama, bukan malah bangun kesiangan dan selalu keburu."
"Apa sebaiknya Ricky cariin langganan ojek aja?" Usul Ricky.
"Itu nggak perlu, biar mama jalan kaki aja sekalian olahraga, biar sehat."
"Baiklah jika itu yang mama mau."
Ricky buru - buru keluar dari kamar ibunya sambil mengangkat panggilan yang masuk di ponselnya.
Lagi - lagi Raisa hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah anaknya.
"Halo, kenapa Dit?"
"Buruan ke tempat biasa ada Dimas sama Bara juga disini."
"Hmm...,gimana ya...," gumam Ricky sedang berpikir.
"Kenapa, loe gak di izinin sama nyokap loe lagi?"
"Ya gak gitu..., tapi gimana ya?"
"Alahh..., dasar anak mami loe."
"Bukan begitu, tapi...."
"Udah, kita tunggu ya!? Buruan, gak pake lama!"
"Dit, gue bener bener gak bisa! Gue harus jagain nyokap gue...."
"Nyokap loe sakit?"
"Gak sih, tapi kan loe tau di rumah gak ada orang. Jadi gue harus jagain nyokap gue." jelas Ricky memberikan penjelasan pada sahabatnya itu.
"Hihihi," Adit pun terkekeh.
"Kenapa loe ketawa?"
"Makanya cariin nyokap loe suami biar ada yang jagain, jadi loe bisa bebas maen keluar."
"Sialan loe!" Ricky langsung memutuskan panggilan.
"Gimana, bisa gak?" Tanya Bara.
"Gak bisa."
"Kenapa?"
"Kan loe tadi denger sendiri dia jagain nyokapnya, secara kan tante Raisa itu ja*da."
"Apa sebaiknya kita aja yang ke rumah Ricky?" Usul Bara.
"Gue sih gak masalah, tapi setau gue selain hari libur Ricky gak di izinin nyokap nya."
"Terus gimana nih?" Tanya Dimas yang juga ada di sana.
"Udah, kita ke rumah Ricky aja yang penting pulangnya jangan malem banget," ajak Bara.
"Oke, gue setuju!" Ucap Adit.
Akhirnya mereka bertiga pun pergi ke rumah Ricky.
"Selamat malam tante," ucap Adit mewakili teman-temannya.
Raisa pun memanggil Ricky untuk memberitahukan kedatangan teman-temannya.
Tidak lama Ricky keluar. "Hai, tumben gak ngabarin dulu?" Ucap Ricky.
"Noh...,yang ngajakin," sahut Adit menunjuk ke Bara.
"Kirain loe udah pindah rumah," ucap Bara sambil duduk di kursi santai yang ada teras.
"Ya gak lah, yang pindah cuma Toko Kue nyokap gue."
"Ehh Rick, minum nya mana haus nih?" Ucap Adit sambil memainkan kerah bajunya.
"Ah loe Dit, baru juga bokong loe duduk di kursi udah minta minum aja," tukas Bara.
"Iya iya bentar, kalian mau minum apa biar nanti gue ambilin?"
"Apa yang ada keluarin aja deh," sahut Adit.
"Maksud loe gue juga harus bawain air keran, Oke sebentar," Ricky pun masuk ke dalam.
"Jangan lupa camilan nya sekalian!" Teriak Adit.
Ricky membuka kulkas memeriksa barangkali ada sesuatu yang bisa ia berikan untuk teman-teman nya.
"Kamu lagi nyari apa? Tanya Raisa melihat Ricky sedang mengacak-acak isi kulkas.
"Nyari cemilan sama minuman ma, tapi koq gak ketemu?" Jawab Ricky yang masih menengok isi kulkas.
"Ya gak bakalan ketemu Rick..., itu kan kulkas khusus sayur."
"Hehehe..., mana Ricky tau," Ia sambil nyengir.
"Emang sejak kapan kamu peduli urusan dapur, sampai hari ini aja kamu belum pernah bikin teh untuk kamu sendiri.
Setelah di bantu ibunya untuk mempersiapkan minuman dan beberapa jenis jenis cemilan Ricky pun keluar menemui para sahabatnya dengan membawa minuman dan cemilan tersebut.
teras rumah nya memang lumayan luas dengan beberapa kursi dan meja untuk bersantai. Jadi Ricky tidak khawatir mengganggu istirahat ibunya jika sedang bermain game online dengan teman-temannya. Sedangkan jarak rumahnya ke rumah para tetangga pun lumayan jauh.
Setelah itu Ricky kembali pamit karena tiba tiba saja perutnya mules.
"Eh, loe sadar gak sih kalo nyokap Ricky tu dari dulu sampe sekarang gak ada perubahan, malah yang gue liat nyokap Ricky tuh makin cantik," Bisik Adit kepada kedua temannya.
Dimas terus fokus ke layar HP nya.
Sementara Bara hanya melirik sekilas lalu mengambil minumuman dan meminumnya.
"Pantesan aja Ricky gak berani ninggalin nyokapnya di rumah sendirian, orang nyokap nya bening mirip artis drakor gitu," Adit terus saja nyerocos.
"Eh loe kalo ngomong di pikirin dulu...,kalo sampe Ricky denger bisa bisa habis loe!" Ujar Dimas yang kini berfokus pada kata kata Adit.
"Ya kan gue bicara fakta doang..., kan emang bener. Gak salah kan kalo gue muji sesuatu yang memang pantas untuk di puji?" Jelas Adit.
"Fakta ya fakta, tapi loe liat sikonnya juga kalo lagi ngomong. Kalo objeknya sampe denger gimana...?"
"Sorry, gue mules banget tadi jadi agak lama," ucap Ricky setelah usai dengan panggilan alamnya.
..._ 👍...
..._❤...
..._ 🎁 Jika berkenan😚...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Stargirl✨
Iya... Mama kan serba tau... 😂
2022-05-22
1
Bang Adit👻ᴸᴷ
komen..
2022-01-16
0
UPIN IPIN
makin asik nih bacanya 👍👍👍
semangat ya Thor ❤️❤️❤️
2021-12-16
1