Rani sudah pulang kerumahnya tetapi dia tiba - tiba rindu dengan ayahnya dan tanpa sadar dia menangis dan membuat ibu dan adiknya khawatir kepada Rani.
"Kamu kenapa nduk tiba - tiba sepulang dari kamu kerja mata kamu bengkak dan kata kamu gak papa tetapi sekarang kok kamu nangis apa ada yang jahati kamu di sana tadi?" tanya Rumi sambil memandang putri sulungnya
"Aku gak papa ibu cuman tiba - tiba rindu ayah saja dan maafkan aku telah membuat ibu dan adik khawatir kepadaku." ucap Rani dengan mencoba baik - baik saja di depan ibu dan adiknya
"Jangan bohongi ibu pasti ada yang jahati kamu tadi kan ayo coba cerita ke ibu?"
"Gak ibu ini cuman karena kangen sama ayah saja dan jangan khawatir dengan aku benaran baik - baik saja."
"Mbk apa kamu merasa capek ya kalau benar merasa capek kita gantian saja toh aku masih bisa kuliah dengan kerja gak papa kalau mbk ingin berhenti?" jawab Ridho
"Kok kamu ngomong gitu dek, mbk benaran gak papa dan kamu gak boleh kerja sampai kamu benar - benar lulus sarjana jangan sampai buat mbk kecewa atau sia - sia selama kerja apakah kamu paham!"
"Iya paham mbk maaf."
"Aku kan tadi cuman bilang kalau aku tadi kangen saja sama ibu dan adik maaf buat kalian khawatirkan aku?" ucap Rani sambil mendekat kearah ibu dan adiknya dan memeluk mereka secara bersamaan
"Udah sekarang mbk mau tidur tiba - tiba mbk ngantuk." jawab Rani lagi sambil berjalan ke arah kamarnya
"Oh ya nduk biar besok tidak kelihatan bengkak matanya coba pakek masker mata jangan hp saja?"
"Iya bu..."
...******...
Rani memulai pekerjaan barunya sebagai trainer walaupun ada beberapa yang membuatnya kaget dalam bertugas tetapi dia mencoba untuk tetap tenang dalam bekerja dan banyak yang terjadi hari ini.
"Gimana kalian berdua setelah jadi trainer apa menyenangkan?" tanya Bela
"Kamu belum merasakan gimana rasanya semoga kamu juga mendapatan kenaikan jabatan juga nantinya." ucap Dina
"Mungkin tahun depan?"
"Sudah - sudah lebih baik kita makan dan jangan bicara aneh - aneh lagi."
"Iya?"
...******...
Rani sudah berjalan kearah parkiran tiba - tiba dia menabrak seseorang.
Brak brak
"Maafkan saya tidak sengaja?"
"Iya tidak apa - apa mbk."
"Kalau begitu permisi?"
Rani mulai meninggalkan area parkiran dan dia tidak terlalu melihat orang yang tadi masih melihatnya dan tersenyum akan tingkah nya itu. Rani tiba - tiba tidak ingin pulang dulu dia berniat mampir di alun - alun kidul dan berniat menenangkan diri disana sebentar sebelum dia berniat pulang.
Rani tiba - tiba teringat soal kejadian tadi tidak sengaja mendengar niat jahat seseorang dan cukup terkejut dengan orang yang berbicara tadi. Dia ingin memberitahu teman - temannya yang lain tetapi dia tidak punya bukti dan dia takut tiba - tiba di sangkut - pautkan dengan kejahatan apakah dia akan diam saja.
Karena dia juga memikirkan nasib ibu dan adiknya dia takut kalau terlibat bakalan menjadi apa nasib ibu dan adiknya nanti. Tetapi dia juga kasihan kepada pabrik nya padahal dia baru memulai mencari nafkah di pabriknya tetapi kalau ada masalah begini gimana nasib pabrik dan dia harus cari kerja dimana coba, tanpa sadar Rani berada disana sudah terlalu dan akhirnya dia berniat pulang ke rumah takutnya nanti ibu dan adiknya khawatir
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments