...Hari sudah makin larut malam, Ayura sudah ber jam jam menulis novel sampai Ayura bisa menulis sampai beberapa bab. Karna Ayura sudah mengantuk, Ayura memutuskan untuk tidur dan mempersiapkan diri untuk menyambut hari esok....
...Esok harinya, Ayura yang mendengar suara adzan berkumandang pun langsung bangun dari tidurnya walaupun dirinya sangat berat untuk membuka matanya tapi tetap dia paksakan karna dia harus melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslimah....
...Selesai dengan kewajibannya Ayura tidak langsung keluar kamar karna hari juga masih begitu pagi, Untuk menunggu mentari muncul Ayura gunakan dengan membaca novel di aplikasi online yaitu di aplikasi novel toon dimana dirinya juga menulis dan mendapatkan penghasilan. Asyik membaca novel tak terasa waktu sudah menunjukkan jam enam pagi, Ayura keluar dari kamarnya dan tidak menemukan siapapun di luar mungkin mereka masih pada tidur pikir Ayura. Perut Ayura sudah berbunyi menandakan minta untuk segera di isi, dan dia memutuskan untuk pergi keluar dan mencari sarapan sekaligus dirinya ingin menikmati suasana desa dimana dirinya di besarkan....
..." Hah Akhirnya Aku bisa merasakan jalan jalan di kampung halamanku sendiri, tapi mungkin itu tak akan lama lagi karna diriku harus pergi jauh dari para manusia seperti mereka."gumam Ayura sambil berjalan menuju tukang bubur ayam yang tak jauh dari rumahnya....
Saat di perjalanan Ayura banyak bertemu dengan para tetangganya kebanyakan memang warga di sana sangat ramah tapi ada juga macam tetangga yang satu spesies dengan keluarga tirinya seperti sekarang dirinya sedang di sapa oleh tetangga di desanya itu.
" Hei Ayura." panggil tetangga bernama Wati.
" Iya Bu Wati, Ibu manggil saya?" ucap Ayura memastikan jika memang Bu Wati memanggil dirinya.
" Ck, Yaiyalah emang mau manggil siapa lagi." ucap Bu Wati ketus.
" Oh ya maaf Buk takutnya salah, Ada apa ya Buk?" ucap Ayura dan langsung bertanya ada apa gerangan dirinya di panggil oleh Bu Wati itu.
" Engga ada apa apa sih cuman pengen manggil aja, emangnya kapan Kamu balik dari luar negeri. Pasti banyak duit dong ya sekarang, Bolehkan Aku pinjam 200 aja ke Kamu." ucap Bu Wati dengan tidak tahu malunya karna dirinya ada maunya pada Ayura. dan Ayura menghela nafasnya saja.
" Maaf Buk, tapi Saya lagi gak punya uang segitu." ucap Ayura, bukannya dia pelit tapi memang dirinya tahu sifat dari tetangganya itu.
..." Halah alasan saja, Katanya kerja di taiwan jadi babu luar negeri tapi kok di pinta minjam uang malah kagak ngasih. Dasar pelit banget." ucap Bu Wati ketus tak terima karna dirinya tidak dikasih pinjam oleh Ayura....
" Maaf Buk bukan saya pelit tapi Saya juga masih banyak kepentingan, Kalau gak ada hal lain lagi Saya pamit ya buk." ucap Ayura segera ingin pergi karna jika meladeni Bu Wati gak akan ada kelar kelarnya dan lagi pembahasannya itu gak akan nyambung dengan Ayura. Tanpa menunggu jawaban Bu Wati, Ayura langsung saja pergi.
" Dasar orang gak tahu sopan santun, perawan tua!! Belagu banget dia, padahal dia cuman babu di luar negeri pekerjaannya juga rendahan tapi lagaknya sok banget." ucap Bu Wati menggerutu karna kesal pada Ayura, Dan gerutuan dan umpatan dari Bu Wati itu di dengar oleh Ayura tapi dia hanya acuh saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments