"Ada. Hanya saja tidak perlu memasak karena Aku akan memesan makanan untuk kita." Jawab Raynald.
"Tidak. Lebih baik Aku masak dan tenang saja tidak akan lama." Ucap Kasandra sambil masih mendorong kursi roda ke arah meja makan.
Raynald hanya menganggukkan kepalanya kemudian Kasandra berjalan ke arah dapur. Raynald melihat Kasandra membuka kulkas kemudian mulai meracik bumbu masakan.
Harum masakan tercium di hidung Raynald membuat perut Raynald mulai terasa lapar. Hingga lima belas menit kemudian Kasandra sudah selesai memasak lalu menata makanan di meja makan.
Setelah selesai kemudian Kasandra duduk di kursi makan saling berhadapan dengan Raynald. Raynald yang sudah lapar mencuci tangan terlebih dahulu begitu pula dengan Kasandra.
Kemudain Raynald mulai mencicipi masakan Kasandra sedangkan Kasandra hanya menatap Raynald yang sedang menikmati masakan Kasandra.
"Bagaimana rasanya?" Tanya Kasandra.
"Sangat enak. Aku tidak menyangka kalau kamu sangat pintar memasak." Puji Raynald.
"Terima kasih atas pujian. Banyak hal yang tidak Kak Raynald duga, bukan?" Tanya Kasandra.
"Benar. Apakah kamu pernah memasak untuk orang lain?" Tanya Raynald.
"Aku hanya memasak untuk keluargaku sejak Aku SMP." Jawab Kasandra.
"Kalau boleh, setiap hari kamu memasak untukku." Ucap Raynald.
"Dengan senang hati Aku akan memasak untuk Kak Raynald." Jawab Kasandra.
"Terima kasih. Apa yang kamu minta?" Tanya Raynald.
"Maksudnya?" Tanya Kasandra dengan wajah bingung.
"Kamu sudah mau masak untukku karena itu Aku ingin memberikan sesuatu untukmu." Jawab Raynald.
"Aku sudah diberikan tempat tinggal, bagiku itu sudah cukup." Jawab Kasandra sambil tersenyum.
"Ayo kita makan." Ajak Kasandra.
"Baik." Jawab Raynald dengan singkat.
Mereka pun makan bersama namun sebelumnya mereka berdoa terlebih dahulu. Hingga lima belas menit kemudian mereka sudah selesai makan dan minum.
Kasandra mencuci piring, gelas dan peralatan makan sedangkan Raynald duduk di sofa sambil mengutak atik laptopnya.
Hingga lima menit kemudian Kasandra sudah selesai mencuci piring, gelas dan peralatan dapur yang kotor. Kasandra berjalan ke arah Raynald yang masih sibuk dengan pekerjaannya dan tidak menyadari kedatangan Kasandra.
Hingga Kasandra berhenti tepat di samping Raynald, Raynald yang merasa diperhatikan langsung menghentikan pekerjaannya kemudian mendongakkan kepalanya ke atas.
Kasandra tersenyum kemudian duduk di samping Raynald tanpa ada rasa jijik atau takut melihat wajah Raynald yang sangat menyeramkan. Raynald hanya tersenyum kemudian kembali melanjutkan pekerjaannya.
"Kak Raynald, apakah nyaman bagimu untuk tidak mandi?" Tanya Kasandra.
"Sebentar lagi Aku mandi, memangnya ada apa?" Tanya Raynald balik bertanya tanpa menatap ke arah Kasandra.
"Bagaimana biasanya Kak Raynald mandi?" Tanya Kasandra balik bertanya.
"Seperti pada umumnya. Memangnya ada apa?" Tanya Raynald balik bertanya lagi dan masih tidak menatap ke arah Kasandra.
"Kita sudah resmi menikah dan seharusnya membantu suaminya mandi." Jawab Kasandra.
"Boleh." Ucap Raynald sambil memalingkan wajahnya ke arah Kasandra.
"Ah ..." Ucap Kasandra dengan wajah terkejut.
"Kenapa? Kamu tidak mau membantuku mandi?" Tanya Raynald.
"Emmm ... Maksudku, Aku mau menyiapkan air hangat untukmu." Jawab Kasandra.
Kasandra kemudian berdiri dan berjalan meninggalkan Raynald sendirian dengan wajah bersemu merah sedangkan Raynald yang melihat Kasandra salah tingkah hanya tersenyum.
Sampai di kamar mandi, Kasandra mulai menyiapkan air hangat di bathup. Sambil menunggu air penuh pikiran, Kasandra melayang jauh entah kemana.
"Kasandra, kamu tenang saja dan jangan gugup. Dia adalah suamimu jadi hal yang wajar jika kamu melakukan hal ini. Melihat tubuhnya dan menyentuhnya tidak masalah karena kami sudah resmi menikah." Ucap Kasandra pada dirinya sendiri.
"Kasandra." Panggil Raynald yang melihat Kasandra mematikan kran air.
Kasandra langsung memalingkan ke arah sumber suara dan melihat Raynald hanya memakai celana panjang sedangkan bagian atasnya polos tanpa sehelai benangpun.
Kasandra langsung membalikkan badannya dan menatap dada bidang suaminya kemudian menurunkan matanya ke arah perut Raynald. Di mana perutnya berbentuk kotak-kotak seperti roti sobek membuat mata Kasandra tidak bisa berkedip.
Raynald yang melihat Kasandra menatap tubuhnya langsung menundukkan kepalanya untuk mengetahui apa yang di lihat Kasandra.
'Aku tidak menyangka kalau tubuhnya sangat bagus dan Aku ingin sekali rasanya menyentuh tubuhnya.' Ucap Kasandra dalam hati.
'Aduh Kasandra hilangkan pikiran mesummu karena tugasmu adalah membantu suamimu mandi karena suamimu duduk di kursi roda.' Sambung Kasandra dalam hati.
"Jika kamu merasa keberatan, keluarlah dari kamar mandi dan biarkan Aku mandi sendiri." Ucap Raynald.
Raynald mengira kalau Kasandra keberatan untuk membantunya mandi dan Raynald tidak menyalahkan Kasandra.
"Aku tidak merasa keberatan. Terlebih Aku tidak mungkin tega meninggalkanmu karena Aku takut jika Kak Raynald terjatuh dari kamar mandi." Ucap Kasandra.
Kemudian Kasandra melangkahkan kakinya ke arah Raynald kemudian berlutut. Kasandra mengarahkan ke dua tangannya ke arah celana Raynald membuat Raynald menundukkan kepalanya untuk melihat apa yang dilakukan Kasandra. Kasandra membuka gesper membuat Raynald menatap Kasandra yang sedang menundukkan kepalanya.
"Kak Raynald, bisakah Kak Raynald mengangkat tubuhmu sedikit? Karena Aku tidak bisa melepaskan celana Kak Raynald." Ucap Kasandra.
Tanpa menjawab Raynald menahan ke dua tangannya di kursi roda lalu mengangkat tubuhnya. Ke dua jantung mereka berdetak sangat kencang karena baru kali ini mereka berada satu kamar tepatnya di kamar mandi.
Kasandra kemudian menurunkan resleting celananya lalu menarik celana panjang yang dikenakan Raynald hingga menyisakan celana boxer.
'Apa yang harus Aku lakukan?' Tanya Kasandra sambil menatap celana boxer di mana di tengahnya terlihat mulai mengeras.
Sedangkan Raynald berusaha menghilangkan pikiran mesumnya karena Raynald tidak ingin memaksa Kasandra walau mereka sudah resmi menikah.
'Hanya tersisa celana dalam, apa yang harus Aku lakukan?' Tanya Kasandra sambil menghembuskan nafasnya dengan perlahan.
'Kasandra, tenang jangan panik. Kalau suamimu tiba-tiba meminta haknya sekarang maka berikanlah.' Ucap Kasandra dalam hati.
Kasandra memberanikan diri mengarahkan ke dua tangannya ke arah celana boxer namun ketika menyentuh celana boxer, Raynald menahan ke dua tangannya.
"Kasandra, Aku akan melakukannya sendiri." Ucap Raynald.
Raynald mengatakan hal itu karena saat ini dirinya berusaha untuk tidak memakan Kasandra karena bagaimanapun dirinya adalah laki-laki normal.
"Tapi ..." Ucapan Kasandra terpotong oleh Raynald.
"Masih ada waktu untuk melakukan hal ini di masa mendatang jadi lebih baik kamu pergi mandi di kamar satunya." Ucap Raynald.
"Tapi pagi Aku lupa membawa pakaian tidur. Besok pulang kerja Aku akan mengambil pakaianku dan memasukkan semua pakaianku ke dalam koper setelah itu Aku pulang langsung ke sini" Ucap Kasandra dengan wajah takut jika Raynald tidak mengijinkannya.
"Tapi bisakah malam ini Aku memakai piamamu?" Tanya Kasandra.
"Boleh saja tapi mungkin agak besar." Jawab Raynald.
"Tidak masalah." Jawab Kasandra sambil tersenyum.
"Baiklah, sekarang kamu mandilah karena sudah malam." Ucap Raynald.
"Oke." Jawab Kasandra sambil berdiri.
Karena kelamaan berlutut dan tiba-tiba berdiri membuat kepala Kasandra pusing. Kasandra langsung kehilangan keseimbangan sedangkan Raynald yang melihat hal itu langsung memeluk kedua pinggang Kasandra.
Sedangkan Kasandra memeluk ke dua bahu Raynald, mereka diam membatu hingga beberapa saat Kasandra tersadar dan berdiri dengan tegak sambil menatap ke arah Raynald yang juga sedang menatap dirinya.
"Terima kasih. Aku akan mengambil piamanya dulu. Jika Kak Raynald memerlukan sesuatu makan hubungi Aku saja." Ucap Kasandra dengan wajah bersemu merah.
Tanpa menunggu jawaban Kasandra berjalan dengan langkah cepat meninggalkan Raynald sendirian di kamar mandi.
Raynald yang melihatnya hanya tersenyum kemudian mereka mandi di kamar yang berbeda hingga lima belas menit kemudian mereka sudah selesai mandi dan memakai pakaian tidur.
Kasandra berjalan ke arah kamar Raynald dengan jantung berdebar dan dirinya menghembuskan nafasnya dengan lega karena Raynald sudah tertidur dengan pulas.
Kasandra dengan perlahan naik ke atas ranjang kemudian berbaring di sisi ranjang dan berusaha memejamkan matanya hingga lima menit kemudian Kasandra tertidur dengan pulas.
Namun belum ada lima menit, Kasandra yang sedang tertidur dengan pulas tiba-tiba ponselnya bergetar sebanyak 3 kali.
Hal itu membuat Kasandra memaksakan membuka matanya dan bangun dengan perlahan agar Raynald tidak terganggu tidurnya. Kasandra kemudian mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja.
Kasandra melihat seseorang mengirim 3 pesan di mana ada 2 pesan dan satu berupa gambar foto. Kasandra kemudian mendownload gambar foto tersebut dan melihat seorang gadis yang mirip dengan dirinya membuat Kasandra terkejut.
"Tuan Muda Raynald yang melukis gambar ini dengan tangannya sendiri, beberapa tahun yang lalu. Sampai sekarang Tuan Muda Raynald sangat mencintainya dan selalu menunggunya."
"Jadi sampai kapanpun kamu akan menjadi mainannya dan sekaligus sebagai pengganti sampai Tuan Muda Raynald menemukan cinta sejatinya kemudian mengusirmu."
'Apakah Aku hanya seorang pengganti?' Tanya Kasandra dalam hati sambil menatap ke arah Raynald yang sudah tertidur dengan pulas dengan tatapan sendu.
'Jika memang benar, Aku hanya berharap Kak Raynald bisa secepatnya menemukan cinta sejatinya dan Aku akan pergi dari kehidupanmu.' Sambung Kasandra dalam hati sambil kembali berbaring di ranjang.
'Mungkin sudah takdirku jika percintaanku gagal untuk kedua kalinya.' Sambung Kasandra lagi dalam hati sambil memejamkan matanya.
Hingga beberapa saat Kasandra tertidur dengan pulas bersamaan Raynald memeluk tubuh mungil istrinya. Mereka saling berpelukan dan memberikan kehangatan masing-masing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Yayuk Triatmaja
Nanti jujur kok
2024-09-06
0
Lissaerlina
lanjuttttt
2024-09-06
0
Sumawita
Raynald lebih baik kamu jujur aja, kalau kamu mencintai kasandra
2024-09-06
1