Tidak Mungkin

Kasandra hanya mendengus kemudian melangkahkan kakinya namun langsung tangannya di tahan oleh adik tirinya yang bernama Veni.

"Kakak, Ibu kita sedang berbicara dengan Kakak. Kenapa Kakak tidak menjawab pertanyaan Ibu?" Tanya Veni dengan nada kesal.

Hal itu dikarenakan perkataan Ibunya tidak dipedulikan oleh Kasandra, hal itu membuat Veni menahan tangan Kasandra.

"Apakah Aku tidak salah dengar? Ibuku sudah tiada jadi apa hak Ibumu untuk mengatur kehidupanku?" Tanya Kasandra

"Seorang wanita penggoda dan anak haram, sungguh sangat berani membentakku." Sambung Kasandra sambil menepis tangan Veni dengan kasar.

"Apalagi bukankah kamu hanya berharap agar Aku menikah dengan Kevin dan kamu bisa mendapatkan keuntungan? Sama seperti yang dilakukan oleh Ibumu." Sambung Kasandra lagi dengan sarkas.

"Kamu ..." Ucapan Veni terpotong oleh Kasandra.

"Apa kalian sudah lupa? Kalau selama ini biaya hidup kalian di tanggung olehku dan Kakak tertuaku. Bahkan uang sekolah Veni di potong dari gajiku. Jadi sampai kapanpun kalian tidak berhak untuk mengatur kehidupanku dan melarang apa yang harus Aku lakukan!" Bentak Kasandra.

"Kalian itu seperti segerombolan pengemis yang meminta belas kasihanku dan juga Kakakku tapi sayangnya kalian tidak tahu balas budi." Ucap Kasandra dengan wajah sinis.

"Seandainya Aku tahu akan begini jadinya lebih baik Aku menggunakan uangku untuk memelihara binatang yang tahu membalas budi." Sambung Kasandra.

"Kamu ..." Ucap Ibu Bela menggantungkan kalimatnya sambil menunjuk ke arah wajah Kasandra.

"Suamiku! Datang sini dan lihat apa yang sudah dikatakan anak itu tentang kita!" Teriak Ibu Bela dengan wajah kesal yang teramat sangat.

Suaminya yang bernama Ayah Tio langsung berdiri dan berjalan ke arah Ibu Bela.

"Ayah, Kakak sangat berani mengatakan kita segerombolan pengemis." Adu Veni sambil memeluk lengan Ayah Tio.

"Kasandra, apakah kamu tahu kesalahanmu?" Tanya Ayah Tio.

"Memangnya apa yang sudah Aku lakukan? Bukankah apa yang barusan Aku katakan benar adanya?" Tanya Kasandra.

"Maksud Ayah, kenapa kamu membatalkan pernikahanmu?" Tanya Ayah Tio tanpa mempedulikan perkataan Kasandra.

"Jadi, kamu harus datang ke keluarga Kevin untuk meminta maaf karena kamu sudah berani membuat keluarganya malu di depan para tamu undangan." Sambung Ayah Tio.

"Ayah, pernikahan kami batal karena Aku dan semua tamu undangan menonton video di mana Veni merayu calon suamiku. Jadi orang yang seharusnya meminta maaf, bukan Aku melainkan Veni." Jawab Kasandra.

"Kamu ..." Ucapan Ayah Tio terpotong oleh Kasandra.

"Ayah, kenapa Ayah sekarang lebih percaya dengan orang luar dari pada putrimu sendiri?" Tanya Kasandra dengan wajah kecewa.

"Apakah kamu ingin Ayah menjadi gila supaya kamu mau menuruti permintaan Ayah?" Tanya Ayah Tio dengan nada satu oktaf.

"Lebih baik kamu pergi ke rumah keluarga Kevin dan meminta maaf setelah itu kalian cari hari lain untuk menikah." Sambung Ayah Tio.

'Jika mereka tahu bahwa Raynald dan Aku sudah mendapatkan sertifikat, sesuatu mungkin akan terjadi. Lebih baik Aku merahasiakannya.' Ucap Kasandra dalam hati.

"Sampai kapanpun Aku tidak akan menikah dengan Kevin. Karena Kevin sudah selingkuh sebelum kami menikah dan Aku sangat membenci tentang perselingkuhan. Karena itu Aku tidak akan memaafkan orang yang sudah selingkuh." Ucap Kasandra dengan nada tegas.

"Jadi kamu tidak mau menikah dengan Kevin?" Tanya Ayah Tio memastikan.

Kasandra hanya mendengus kemudian pergi meninggalkan mereka menuju ke arah kamarnya tanpa mempedulikan teriakan Ayahnya.

Sampai di dalam kamar bersamaan ponselnya berdering, Kasandra menggeser tombol warna hijau kemudian menempelkannya di telinganya.

'Hallo.' Panggil Kasandra.

'Kasandra, ini pertama kalinya Aku menikah dan itu juga sama kamu. Apakah pernikahan ini harus dijalani bersama atau kita harus berpisah?' Tanya Raynald dengan suara berbeda.

'Maksudnya?' Tanya Kasandra dengan wajah terkejut.

'Apakah kamu ingin mengatakan kalau kamu sangat membenciku karena Aku cacat dan berencana menyembunyikannya identitas suamimu selama sisa hidupmu?' Tanya Raynald.

'Aku tidak mempunyai pikiran sampai ke sana. Jika Aku tidak menyukaimu maka kita tidak mungkin menikah." Jawab Kasandra.

'Kita dapat hidup bersama hanya saja hari ini Aku ingin tidur di rumah orang tuaku sekalian besok pagi pergi ke kantor.' Sambung Kasandra.

'Baik, kalau begitu pulang dari kantor Aku akan menjemputmu dan kita pulang bersama.' Ucap Raynald.

'Baik.' Jawab Kasandra dengan singkat.

Kemudian sambungan komunikasi terputus, Kasandra menghembuskan nafas dengan perlahan.

"Sekarang Aku sudah menikah dan sekarang Aku harus tinggal bersama seseorang. Lupakan saja, apa yang akan terjadi maka terjadilah." Ucap Kasandra.

Kemudian Kasandra meletakkan ponselnya lalu berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket.

xxxxxxxxxxxx

Malam menjelang pagi di mana Kasandra pagi-pagi sekali sudah berangkat ke kantor. Hingga dua puluh menit kemudian Kasandra sudah sampai di kantor.

Di mana rekan kerjanya sedang membicarakan seputar pernikahan Kasandra yang batal akibat calon suaminya selingkuh dengan Adik Tirinya.

"Apakah kalian tahu kalau Kasandra batal menikah karena calon suaminya berhubungan seks dengan calon Adik Iparnya di pesta pernikahannya." Ucap gadis pertama.

"Kalian itu senangnya bergosip dan bergosip." Ucap gadis kedua yang bernama Amanda tidak suka ngomongin orang lain.

"Nasibnya sama seperti Ibunya. Di mana Ibu Tirinya merebut Ayahnya dan kini Adik Tirinya merebut pria Kakaknya. Berarti benar apa kata pepatah kalau buah jatuh tidak jauh dari pohonnya." Sambung gadis ke tiga.

"Kasandra saja yang bodoh tidak mendengarkan dan percaya sama Aku kalau calon suaminya selingkuh dengan Adik Tirinya. Jadi terima saja nasib sialnya." Sambung gadis ke 4.

"Aku ingin melihat wajah Kasandra yang sangat sedih dan menderita karena gagal menikah." Ucap gadis ke 5.

Di mana gadis ke lima selalu iri dengan pekerjaan Kasandra yang selalu di puji oleh atasan mereka. Ketika gadis ke enam ingin berbicara tiba-tiba pintu terbuka membuat mereka menatap ke arah pintu. Mereka melihat Kasandra masuk ke dalam ruangannya.

"Kasandra, Aku dengar kamu menikah dengan pria lain setelah mengetahui kalau calon suamimu selingkuh dengan Adik Tirimu." Ucap gadis ke 5.

"Apakah benar?" Tanya mereka dengan serempak.

"Tentu saja benar. Oh ya biasanya kalau orang habis menikah selalu membawa makanan dan souvenir untuk dibagikan ke semua orang tapi kenapa kamu tidak membawanya?" Tanya gadis ke lima.

"Apa jangan-jangan suamimu adalah pria miskin jadi acara pernikahannya tidak dirayakan dengan mewah?" Tanya gadis pertama dengan nada menghina.

"Bukankah itu bagus? Jadi Aku bisa menghemat uangku untuk memberikan kalian hadiah berupa makanan dan souvenir." Jawab Kasandra dengan nada santai.

"Apakah kamu sengaja menyimpan sejumlah uang hadiah untuk kamu sendiri karena terlalu memalukan untuk mengatakannya?" Tanya gadis ke lima.

"Aku mendengar pengantin pria berteriak-teriak tidak akan menikahi pengantin wanitanya karena pergi meninggalkannya. Apakah pria yang bersamamu juga pergi meninggalkanmu?" Tanya gadis kelima lagi.

"Sayangnya harapanmu tidak terjadi karena Aku sudah menikah. Kami menikah karena kami saling mencintai dan Aku sangat bahagia karena suamiku sangat tulus mencintaiku." Ucap Kasandra sambil mengeluarkan buku nikah.

"Aku akan mentraktir semua orang untuk makan malam. " Sambung Kasandra sambil tersenyum.

"Kasandra, kamu jangan berpura-pura bahagia karena Aku tahu kalau saat ini hatimu hancur ketika mengingat calon suamimu selingkuh dengan wanita lain. Di mana wanita itu adalah Adik tirimu." Ucap gadis ke lima yang ingin menghancurkan Kasandra.

"Di seluruh kota ini siapa yang tidak tahu bahwa calon suamimu lebih suka bermain dengan wanita di luaran sana dan kami sudah berulang kali memberitahukan ke kamu tapi kamu tidak percaya. Sekarang kamu sudah percaya di saat kalian akan menikah tapi sayang sudah terlambat." Sambung gadis ke lima.

"Sudahlah, lebih baik kita kerja saja tidak usah berdebat yang tidak penting." Ucap Amanda yang sangat kesal dengan sifat teman-temannya yang menjelek-jelekkan Kasandra.

Mereka langsung terdiam kemudian Kasandra berjalan ke arah kursi dan dengan sengaja menyenggol bahu gadis ke lima hingga mundur beberapa langkah.

'Kasandra, Aku tidak ingin kamu bahagia karena itu Aku akan melakukan berbagai cara agar pernikahan kalian berakhir dengan perceraian.' Ucap gadis ke lima dalam hati sambil melihat Kasandra duduk dan mengerjakan pekerjaan kantor.

Tidak terasa hari menjelang sore di mana satu persatu para karyawan dan karyawati pulang ke rumah masing-masing. Gadis kelima dengan sengaja mempengaruhi teman-temannya untuk tidak datang ke acara makan bersama yang diselenggarakan oleh Kasandra.

Kasandra tidak mau ambil pusing karena itu Kasandra pulang bersama Amanda namun di depan lobby gadis ke lima yang bernama Ririn mencegat mereka berdua.

"Kasandra, apakah kamu mau ikut denganku. Kebetulan kekasihku datang menjemputku dengan membawa mobil mewah yang tidak bisa dimiliki oleh suami kamu." Ucap Ririn dengan nada sombong.

"Terima kasih. Suamiku akan datang menjemputku." Jawab Kasandra.

"Apa? Tidak mungkin." Ucap Ririn tidak percaya.

Terpopuler

Comments

Lissaerlina

Lissaerlina

lanjuttttt

2024-09-04

0

Ira Sulastri

Ira Sulastri

Tau nya yg toxic bukan hanya sebuah keluarga, lingkungan kerja pun sama saja, di tambah penuh drama

2024-09-04

1

millie ❣

millie ❣

Ga tau aja dia klo suami'y Kasandra yg skg jauh lbh tajir melintir ama calon'y yg ogeb itu hehehhh

2024-09-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!