Setelah Bertemu Denganmu
Suara berisik seolah mecah gendang telingaku. Musik rock yang menggema di Hall kampus kali ini berhasil membuat manusia yang ada disini melompat bebas. Mereka menikmati dengan menggerakkan badan sesuai dengan irama musik keras ini. Band yang sedang bermain adalah Dfiveband, grup band kampus favorit semuanya termasuk aku. Mereka sering membawakan lagu-lagu jaman dulu dari luar negeri seperti Linkin park, Muse, Avenged Sevenfold, dan lain sebagainya. Dan sangat terkenal di kampus serta media sosial juga. Walaupun band kampus tapi tidak kalah hebatnya dengan band populer lainnya.
Dan aku disini memang menyukainya, tapi tidak untuk melompat lepas seperti orang-orang yang rela berdesakan di kerumunan. Semua campur aduk, laki-laki dan perempuan tak kalah hebohnya. Hari ini adalah pesta ulang tahun kampus kami. Setelah tadi ada beberapa acara resmi, sekarang saatnya para mahasiswa yang bertalenta tampil. Beberapa mahasiswa unjuk bakat tadi termasuk band-band musik kampus ini.
"Habis ini, kita mau ngumpul sama anak-anak Dfiveband,lo mau ikut nggak kali ini?" Tanya Lala temanku yang satu kos dan satu daerah asal dengan ku. Dia ngomong gitu dengan berteriak karena memang sangat berisik.
Aku hanya menggeleng.
"Ayolah Al... " Dia memelas mengayunkan tangan kananku. Sudah seperti anak kecil yang merengek minta dibelikan permen.
Aku mengabaikan rengekannya itu.
"Udahan ayo, gue capek. " Capek telinga sebenarnya. Lagian Dfiveband favorit ku sudah selesai tampil.
Lala menyetujuinya walaupun dengan menekuk mukanya dan mengerucutkan bibirnya tanda dia terpaksa setuju. Padahal dia itu sudah mandi keringat hasil kehebohannya. Lagian cuma acara kampus tapi udah kaya habis nonton konser band populer aja.
"Kok udahan sih." Lala protes ketika kami sudah ada di luar gedung tersebut. Yah dia sebenarnya belum puas.
Kubiarkan saja lagian setelah ini sudah selesai acaranya, karena Dfiveband memang seringkali dimainkan akhir.
"Gue udah capek banget, plus lapar. Ayo ke kota cari makan, oke? " kataku sambil menarik tangan Lala ke kantin.
"Nggak ngajak cowok lo aja" pertanyaan Lala menyebalkan sebenarnya, masa cuma mau makan harus ngajak pacar.
"Mana bisa, lo tau sendiri kalau ada acara kek gini dia sibuk banget,terus habis ini juga ada private party antar anak EM gitu. Jadi sampai besok malah gue nggak bisa ketemu sama dia. " Jelas ku malah semi curhat. Pacar ku itu adalah presiden badan eksekutif mahasiswa keren kan? hehe.
"Kenapa nggak ikut aja lo? tadi Nora juga ikutan tuh. Di sana pasti banyak makanan. Ahhh seharusnya gue ikut Sela di backstage bisa ketemu personil Dfiveband. " dia makin lama cengar-cengir nggak jelas mengingat gebetannya adalah gitaris band tersebut.
"Nora kan emang sekarang jadi anak Em, dia udah gabung sejak bulan lalu. " Nora ini salah satu temanku juga.
"Kurang kerjaan, tugas kuliah aja selalu keteteran sok ikut gituan segala. " Cibir Lala. Aku setuju sih apa kata perempuan berambut ikal ini.
Ketika tiba di kantin, kami memesan makanan dan minuman. Lalu kami duduk di bangku paling pojok setelah mendapatkan pesanan kami. Kantin ini memang sistemnya pesan, bayar lalu ngambil sendiri,nggak ada pelayannya.
Lala langsung sibuk dengan handphone nya begitu duduk,mungkin mengirim pesan pada seseorang.
Aku melihat jam yang ada di pergelangan tanganku, menunjukan pukul tiga sore. Pantas saja perutku sudah sangat lapar, karena memang sudah sangat terlambat untuk makan siang.
"Mau jam berapa ke markas Dfiveband nya? " Aku segera makan, terserah Lala kalau mau makan HP aja.
"Habis ini Sela kesini sama Dimas. " Bukannya menjawab pertanyaan ku malah memberitahu informasi yang nggak begitu penting. Sela juga teman satu kos ku yang pacaran dengan cowok yang namanya Dimas. Pokoknya aku berteman dekat dengan penghuni kosan yang kebetulan satu jurusan sama aku.
Beberapa saat kemudian kantin sedikit heboh dengan kedatangan dua personil Dfiveband yang bersama Sela. Mereka berdua mendapatkan perhatian dari beberapa pengunjung kantin.
Mereka memang bisa dikatakan artisnya kampus ini. Selain bandnya bagus, paras personilnya diatas rata-rata semuanya. Jadi sangat menarik bagi kaum hawa yang melihatnya.
"Hai guys! " Sapa Sela sebelum duduk disamping ku. Kami berdua menyambutnya dengan tersenyum riang. Sela dan Dimas sama-sama berasal dari Kediri yang tidak jauh dari sini. Mungkin karena itu mereka nyambung dan pacaran deh.
Kedua laki-laki itu juga ikut duduk, Dimas di samping Sela dan temanya disamping Lala.
Mereka lalu melakukan tos memperlihatkan keakraban mereka.
Yah karena Lala dan Sela sering nongkrong bareng Dfiveband. Diawali dengan Sela yang pacaran dengan drummer band tersebut.
"Weihhhh ada cewek cantik nih." Ucap laki-laki itu berkomentar tentangku. Aku mendongak, menghentikan kegiatan makan ku. Aku tahu dia itu vokalis Dfiveband, Raiden. Tapi kami memang tidak saling kenal, karena belum pernah bertemu secara langsung. Aku hanya melihatnya kalau mereka sedang manggung.
"Ini nih yang namanya Alana,satu kos sama kami anak Jakarta juga tapi nggak pernah mau ikutan nongkrong sih..." Sela memperkenalkan aku pada Raiden.
"Hai Alanang... " Dia terkekeh, meledek ku dengan memplesetkan namaku.
"Namanya Alana c*kkkk, lo jangan nambahin dong. " Lala memukul lengan Raiden.
"Alana? Waooo sesuai dengan wajahnya, cantik. Tapi kok sepertinya bisu. " Dia sepertinya ngajakin perang. Kami tuh nggak kenal, tapi dia sudah dua kali mengejekku. Apa dia mau cari perhatian, kurang kerjaan apa kurang ajar ini namanya.
Aku diam karena memang lagi sibuk makan, dan lagian nggak penting juga menanggapi ocehan ni orang. Aku hanya menyunggingkan senyum sinis saja, malas menanggapi laki-laki dengan mata yang merah seperti akibat ngobat itu. Yahh, dari penampilannya memang dia sebenarnya tampan tapi dia merusaknya. Terdapat ring di alis dan tepi bibir serta kedua telinganya. Lalu ada beberapa gambar di tubuhnya,padahal kulitnya sebenarnya bersih. Pokoknya penampilannya itu seperti anak p*nk.
Dia terus melihatku, entah apa yang dia pikirkan tentang ku.
Dimas memukul pelan kepalanya, seolah menghentikan tindakannya itu.
"Jangan Al, Rai... Dia udah punya pacar. " Kata Sela, entah kenapa dia mesti memberitahu kepada Rai, panggilan Raiden.
Aku meliriknya, benar saja tatapannya tajam seolah menusukku. Tapi bagiku itu tatapan mesum yang aku benci dari kaum mereka. Apalagi dia sesekali mengulum ring bibirnya. Mengerikan!
"La mange ayas lapo,aku loh nggak lapo-lapo c*k.!" ucapnya menggunakan bahasa daerah sini, yang artinya emang aku kenapa, aku nggak ngapa-ngapain kok. Diakhiri dengan umpatan. Kemungkinan dia asli orang sini kali.
"Heh, lo nggak berteman dengan cewek cantik anj*ng. " Lala kalau ngomong sama Raiden bawaannya kok mengumpat juga ya.
"Berteman kok, berteman tapi saling mengenakan." Dia tertawa nggak jelas. Sedangkan aku merasa jijik dengan kalimatnya. Karena dia hanya merendahkan martabat perempuan.
*
Lalu kami makan bersama, aku mengabaikan ketidak nyamanan ku karena ada orang aneh ini.
Tak lama ada Nora masuk ke kantin, dia tentu menyapa kami semuanya. Dengan senyum manis yang ia punya. Dia berasal dari Solo yang memang terkenal ramah pada semuanya.
"Lohh kalian masih disini? " Nora bertanya dengan mata berbinar melihat kami.
"Iyo Ra, reneo. " Ucap Sela yang artinya menyuruh Nora untuk mendekatinya sambil menunjuk kursi dekat Raiden. Kalau mereka berdua sedang bicara seringnya pakai bahasa Jawa. Sebenarnya aku tahu dan paham, cuma nggak bisa ngucapinnya.
Nora tersenyum senang melihat Raiden yang sedang mengaduk minumannya.
"Hai, Rai... Keren banget kamu hari ini. " Nora langsung melingkarkan tangannya pada punggung Rai.
"Thanks, lo juga seksi. " Balas Raiden, tapi wajahnya tidak menunjukkan kalau dia senang bertemu dengan Nora.
Tidak heran kalau mereka saling kenal, karena Nora juga pernah nongkrong bareng mereka.
"Kamu pesan aja, nanti Rai yang bayar. " Kata Dimas ditengah makan menyuapi Sela.
Raiden yang disebut namanya untuk membayar, melotot ke arah Dimas yang memang asal ngomong saja.
"Suwun,aku ke sini cuma beli es aja, itu Devan kepanasan. Kalian aja yang makan. " Mendengar nama pacar ku disebut aku mendongak pada Nora.
Yah, nama pacarku itu Devan, kakak tingkat ku setahun gitu.
Nora memang temenan sama Devan, bahkan sebelum jadi pacarku mereka sudah temenan. Aku kenal laki-laki itu juga karena Nora.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
范妮·廉姆
Hai kak,
gabung yu di Bcm...
kalau berkenan yu follow me
Thank you
2024-12-08
1
💫0m@~ga0eL🔱
mampir perdana slm knl y🤗
2024-12-04
2