Berbeda halnya dengan Aditya, pemuda yang selalu mencari Kinanti karena Rasa bersalahnya.
Terlihat Pemuda itu sedang memasuki Supermarket bersama Satrio, yang tidak jauh dari kantornya.
"Tunggu sebentar, Sebenarnya kita mau pergi kemana?" Tanya Satrio. Keheranan,
"Ikut saja." singkat Aditya.
Satrio hanya bisa Menurutinya. Karena ia juga tidak tahu apa yang akan di perbuat oleh Aditya di dalam Supermarket itu.
"Kamu Tunggu di sini dulu. Dan jangan kemana-mana," Kata Aditya. Dan Segera di anggukkan oleh Satrio.
Kini Satrio hanya menatap Punggung Aditya yang sudah berlalu dari Hadapannya.
"Apa yang dia Cari di dalam sana, Apa dia pikir Kinanti Bekerja di supermarket ini?" Gumam Satrio.
Tak lama kemudian Aditya Kembali. Dan itu semakin membuat Satrio Penasaran dengan Sahabatnya itu.
"Adit, sebenarnya kamu sedang mencari siapa sih?" Tanya Satrio.
"Kinanti." Jawab Aditya.
Seketika membuat Satrio Melotot Menatap pemuda itu.
"Memangnya kamu tau dari mana dia kerja di sini. Karena Menurut aku Kinanti tidak ada di sini."
"Aku tidak perduli. Pokoknya aku harus bisa Mencari dia," ucap Aditya. Menatap serius pada Satrio.
"apa kamu mulai Mencintai dia?"
"Entahlah. Perasaan aku semakin Ingin Segera Menemukan dia, Dan Itu membuatku Kesulitan untuk Menemukan Keberadaannya saat ini."
"Hmm.
"Aku punya Usul. Gimana kalau kita Pasang foto Kinanti di sekitar sini dan di setiap Pinggiran jalan, siapa tau ada yang bisa membantu kita." Usul Satrio.
"Tumben otak kamu berfungsi."
"Memangnya selama ini otakku tidak berfungsi apa?" Cetus Satrio.
"Yah iyalah, Otak kamu itu sangat lambat. Tumben kali ini bisa Memberikan Saran yang baik untuk aku." Ucap Aditya.
"Enak Saja,"
"Yah Udah, ayo kita pergi." Ajak Aditya.
"Pergi kemana?"
"Ke Hongkong!"
"Jauh Amat, emang mau Ngapain di Hongkong."
"Mau Carikan Janda Muda untuk jadi Istrimu!"
"Enak saja. Kamu pikir aku nggak bisa Dapat Istri yang baik selain janda," Ucap Satrio. Lalu mereka segera masuk ke mobil.
"Aku sangat yakin Jika dia ada di kota ini." Gumam Aditya. Sambil Menatap sekeliling Jalan raya yang mereka lalui.
"Hmmm..
"Yang Aku lihat-lihat Belakangan ini Kamu sering Melamun, Apa jangan-jangan PenyakitMu Kambu lagi yah?" Ejek Satrio. Sambil Tertawa
"Sialan kamu!"
"Sumpah. Dit, Baru kali ini aku melihat kamu Seperti Ini. Bahkan Tidak bisa Tenang karena Wanita itu. aku yakin kamu Sudah Jatuh cinta sama dia."
"Auuuwww... Sakit! Kasar Banget kamu jadi orang." Ujar Satrio sambil memegangi Kepalanya yang baru saja kena pukulan dari Aditya.
"Makanya Kalau punya Mulut itu harus di jaga. Biar Tidak sembarangan Bicara, aku seperti ini karena merasa bersalah saja. Dan itu Membuat aku Tidak tenang masala hati aku nggak pernah Menyukai dia." Elak Aditya.
"Masa??? Yang aku tahu Sekarang ini Kamu Sedang Memikirkan dia. Entah kenapa Aku merasa Memang ada sesuatu yang Lain di Pikiran Kamu." Ucap Satrio.
Membuat Aditya. Semakin Bertambah kesal pada Satrio.
Setelah usai Menjalankan rencana mereka. Kedua Pria itu kembali ke rumah mereka masing-masing. Mengingat hari sudah mulai sore.
Aditya Tak pernah meninggalkan Ponselnya. Karena ia tidak sabar lagi Ingin Mendapatkan Kabar Tentang Wanita yang sudah membuat hatinya tak Karuan Seperti ini.
Hampir berjam-jam Aditya memandangi layar ponselnya. Namun tak satupun yang menghubunginya.
"Kenapa belum juga ada yang menghubungiku? Apa mungkin dia memang sudah tidak Kembali ke Jakarta?" Ucap Aditya. Berbicara Sendirian di dalam kamarnya.
Pria itu terlihat sangat gelisah sehingga membuatnya tidak bisa Memejamkan kedua matanya Untuk tidur.
"Kenapa aku seperti ini, apa yang terjadi denganku? Apa aku sedang Jatuh cinta sama dia?? Tapi itu nggak mungkin. Gimana bisa aku Jatuh hati sama Wanita aneh Seperti Kinanti itu, Rasanya Nggak mungkin." Ucapnya Sambil Menatap langit-langit di dalam Kamarnya.
Pria itu masih merasa Bingung dengan Perasaannya Sendiri. Karena selama ini ia memang tidak pernah merasakan hal yang Aneh Seperti yang ia rasakan Pada Wanita itu. Awalnya Ia Begitu Membencinya tapi sekarang Kebenciannya terhadap Kinanti Membuatnya Merasa Kehilangan Sosok Wanita itu.
Meskipun ia pernah Gagal dalam cintanya. Aditya berusaha agar bisa Kembali Membuka Hati untuk Wanita yang Akan Menjadi Pasangan Hidupnya nanti. Namun hingga saat ini ia sendiri belum Bisa memahami Tentang apa yang ia rasakan saat ini.
Karena terlalu memikirkan Kinanti akhirnya Aditya tertidur sambil memegang Ponsel di tangannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments