Saat ini, semua kabut yang tadi mengelilingi mereka menghilang, dan tiba-tiba di bagian kiri mereka terpampang jalan menuju keluar dari hutan kering itu.
Hanya saja, tidak jauh dari mereka berdiri, ada sebuah bangunan berupa kastil kuno. Karena dinding dari bangunan tersebut di tumbuhi lumut yang tebal dan ada beberapa pohon merambat yang memiliki bunga yang cantik.
"Nona, apakah asap yang kita lihat tadi berasal dari kastil ini?" Elen berbisik di sebelah Gracia dengan menatap kagum akan bangunan kuno itu. Sangat artistik, pikirnya.
Jika bangunan ini ada di zaman modern, pasti sudah di jadikan museum dengan bayaran cukup tinggi jika ingin masuk ke dalam.
Dengan bangunan ini menghadap jalan yang saat ini mereka berdiri. Terlihat pagar dari kastil tersebut tidak utuh lagi. Karena hanya sebelah pintu gerbangnya yang berdiri, sedangkan sebelah lagi sudah terjatuh dan rusak di makan karat.
"Entahlah, aku tidak melihat ada asap keluar dari kastil ini." Jawab Gracia melihat dengan seksama bagian atas cerobong kastil itu.
Mereka berdua sama-sama bingung. Asap yang pernah mereka lihat, hilang entah kemana.
"Apakah kita masuk ke dalam nona? kelihatannya sedikit seram." Elen sedikit was-was jika mereka masuk ke dalam. Tapi tidak salah juga di coba, mana tau pria itu tinggal di dalam kastil ini.
Mereka berdua melihat ke atas bangunan itu, ada beberapa jendela kaca yang masih lengkap berjejer di sana.
Samar-samar mereka melihat ada bayangan di antara salah satu jendela itu.
"Nona, kau melihatnya?"
"Um."
"Apakah mungkin itu dia?"
"Tidak tahu juga. Bagaimana kalau kita coba masuk..?" Gracia ingin memastikan apakah Elen keberatan karena dia merasa bahwa temanya itu sedikit ketakutan.
"Hmm, ya.. Tidak ada pilihan lain. Kita coba saja." Elen juga tidak ingin menyerah.
Walau di dunianya sebelumnya tidak terlalu percaya hal-hal magic, tapi ini dia seperti di dunia dongeng. Semuanya bisa saja terjadi.
Dengan saling bergandengan tangan mereka memasuki halaman kastil itu.
Sepanjang mereka berjalan, sepertinya ada yang mengawasi mereka di halaman kastil itu.
Mereka tidak ingin gegabah dalam melangkah. Karena tanah yang mereka injak bukanlah tanah yang polos. Karena beberapa tumbuhan menjalar tergeletak di sekitar itu.
"Jangan injak apapun selain tanah atau marmer di lantai."
"Kenapa nona?"
"Bisa jadi mereka sebenarnya mahluk hidup yang menyamar."
"Oh, begitukah?
Dia memang buta tentang magic. Tapi dia bertekad untuk cepat belajar. Agar tidak menyusahkan nona-nya.
Saat ini mereka berada di depan pintu kastil tersebut. Mereka masih ragu untuk mengetok pintu itu.
Mereka saling bertukar pandang. Untuk memastikan bahwa mereka saling menguatkan.
Tok tok tok
Akhirnya mereka memberanikan diri setelah saling mengangguk untuk melakukan tindakan selanjutnya.
Tidak ada jawaban dari dalam.
Kembali mereka mengetok pintu tersebut.
Kreek...
Tiba-tiba pintunya terbuka.
Mereka melihat ke dalam, mengira akan bertemu dengan seseorang yang telah membuka pintu tersebut.
Tapi nyatanya, tidak ada satu orang pun di balik pintu itu.
Kembali Gracia dan Elen saling bertukar pandang.
"Hallo, apakah ada orang?" Tanya Elen.
Tidak ada jawaban.
"Bolehkah kami masuk?" Tanya mereka lagi.
Tetap tidak ada jawaban.
Mereka saling pandang lagi dan mengangguk. Dengan membulatkan tekad mereka melangkah kan kakinya masuk ke dalam kastil tersebut.
"Siapa kalian?" Tiba-tiba suara berat terdengar dari atas tangga yang letaknya sedikit jauh dari hadapan mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
kaylla salsabella
pasti orang yang di cari Gracia
2024-09-10
1