"Ya, tepat sekali... tapi, kami mulai mempelajari bagaimana cara menggunakan sihir di luar wilayah utara." Duke sedikit menyombongkan diri.
"Apakah sudah berhasil?"
"Saat ini, masih belum... ada satu hal yang kami tidak mengerti. Mengapa begitu berubah suhu udara, maka akan susah untuk mengeluarkan sihir tersebut secara maksimal. Apakah penyihir hitam berbeda dengan sihir kami? Mengapa mereka bisa menggunakan di luar wilayah utara?" Duke merasa sedikit aneh dengan keadaan itu.
"Aku bisa membantu anda, asalkan anda bisa menjalankan syarat yang saya ajukan." Gracia menatapnya dengan serius.
Selama beberapa bulan ini, dia telah mempelajari dasar-dasar sihir dari mimpinya. Sebenarnya, dia tidak begitu pasti. Apakah itu sebuah mimpi, atau kehidupan masa lalunya.
Karena dia merasa seolah-olah nyata yang dia alami, ketika dia hendak meregang nyawa. Terasa seperti nyata, hanya saja ketika dia bangun, dia tidak merasa sakit di tenggorokan nya yang rasa terbakar akibat racun itu.
Dan berkali-kali dia mengalami hal seperti itu. Sehingga terkadang membuat dia trauma untuk tidur.
Karena, jika dia tertidur, akan ada hal-hal aneh masuk ke dalam otaknya.
"Baiklah, apa syarat nya?"
"Begini, jika benar-benar terjadi hal yang saya katakan, bagaimana Ratu membinasakan orang-orang yang tidak mendukungnya. Saya berharap anda bisa melindungi ayah dan kakak saya... Bagaimana? Apakah anda sanggup?" Gracia mengutarakan syarat apa yang dia inginkan.
Tapi, permintaannya itu membuat Duke merasa heran. Mengapa hanya ayah dan kakaknya? Mengapa bukan dia juga?
Duke Brandon menatapnya, menelisik ke dalam matanya. Apa rencana gadis ini, sehingga dia tidak ingin di lindungi juga?
'Apakah ibu mengatakan sesuatu hal yang lain kepadanya?' Gumam Duke di dalam hatinya.
Duke Brandon menekan gerahamnya sehingga terdengar suara gigi yang beradu. Hanya saja tidak sampai terdengar oleh Gracia, karena dia duduk sedikit jauh di depan Duke Brandon.
"Hanya itu?" Dia mencoba untuk mengorek, apakah ada keinginan lain gadis yang duduk di depannya ini.
Gracia meremas celana panjang cotton yang dia kenakan. Ya, dia tidak menggunakan gaun seperti wanita kebanyakan. Dia menggunakan celana panjang, yang menurutnya nyaman untuk di kenakan saat berkuda atau berburu. Apalagi saat perjalanan jauh seperti ini.
"Ya, hanya itu." Jawab Gracia.
Memang, yang dia utamakan untuk tetap hidup adalah ayahnya dan kakaknya. Sedangkan dia, dia bisa bertahan untuk dirinya sendiri.
Karena dari yang dia pelajari di dalam mimpinya, sedikit banyak dia mengetahui beberapa rahasia Ratu dan kelemahan nya.
Duke masih menatap Gracia yang hanya diam dengan tenang. Kemudian pria itu memanggil pengawal yang berdiri di depan pintu untuk membawa Gracia beristirahat di kamar tamu yang telah di bersihkan.
Gracia berpamitan sebelum beranjak. Sedikit merasa lega, ternyata keinginan nya telah di setujui Duke Brandon.
Dia juga sedikit merasa heran. Mengapa Duke bisa percaya dengan ucapannya? Apa dia juga mengalami hal-hal lain selama ini? Apakah ibunya masuk kedalam mimpi nya sama seperti dia?
Gracia menggelengkan kepalanya, agar pikiran-pikiran itu bisa keluar dari dalam kepalanya.
"Elen, kamu tidur di kamar yang sama denganku." Ucap Gracia saat telah berada di dalam kamar. Dan kebetulan Elen juga sedang menanti kedatangannya.
"Baik nona, saya akan tidur di sofa saja." Elen juga merasa bahwa dia adalah bawahan, dan tidak pantas tidur di kasur yang sama dengan majikannya.
"Ranjang ini besar untuk kita berdua. Udara di sini sangat dingin Elen, jadi berdua bisa lebih hangat." Gracia menyuruhnya tidur berdua, bukan karena tidak beralasan.
Mereka berasal dari daerah tropis, jadi sangat kedinginan jika masuk ke wilayah utara.
Elen juga merasa itu masuk akal. Jadi, dia tidak menolaknya lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
kaylla salsabella
lanjut thor 🥰🥰
2024-08-21
0