Bab. 15

Gracia bertanya kepada beberapa orang pengawal, siapa Dankerius Maclon. Tapi tidak seorangpun mau menjawab pertanyaan tersebut.

'Mereka terlihat menyembunyikan sesuatu, atau orang yang dia tanya sangat berbahaya?' Pikir Gracia.

Dia tidak putus asa, dengan semangat dia membawa Elen keluar untuk jalan-jalan.

"Nona, jika anda tidak mengetahui tentang peta daerah ini, sebaiknya berdiam diri saja di dalam dan menunggu orang yang saya utus datang memberikan informasi." Ucap salah satu pengawal yang ada di depan pintu gerbang.

Tapi Gracia orang yang tidak sabar. Dia lebih bersemangat dari yang tadi.

"Jangan kuatir, saya bisa mencari orang itu." Ucap ya dengan percaya diri.

Tentu saja dia bisa menebak bagaimana body language yang terjadi kepada pengawal tersebut.

'Mengapa mereka sangat menentang aku, ketika aku menyebutkan nama itu? Apa yang mereka sembunyikan?' Gumam Gracia pelan.

"Anda yakin?" Tanya pengawal itu lagi.

"um" Gracia mengangguk dan mengajak Elen untuk pergi bersamanya.

Sepeninggalan kedua wanita itu, pengawal tersebut hanya bisa melihat punggung mereka yang semakin jauh. Dan setelah tidak terlihat, dia pergi ke ruang kerja Duke untuk melaporkan apa yang telah terjadi.

"Bagaimana mereka?" Tanya Duke ketika melihat pengawalnya masuk dan memberi salam.

"Nona Gracia pergi bersama pelayannya mencari tuan Dankerius Maclon." Jawab pelayan itu dengan sedikit menunduk.

"Kita lihat saja, tidak akan lama.. Mereka akan kembali dan menyerah. Jalanan di tutupi salju, dan rumah-rumah warga semua tertutup. Mereka pasti kembali." Ucap Duke Brandon dengan yakin.

"Ya tuan," Sahut pelayannya, dia hanya bisa menuruti perkataan Duke Brandon, tuannya. Walau di dalam hatinya, dia menilai Gracia sedikit berbeda.

Sementara itu, Gracia bersama Elen, pergi ke rumah-rumah warga terdekat. Siapapun yang mereka temui, dia pasti akan bertanya mengenai pria yang ingin dia temui.

Bukan karena ingin tahu tentang kehidupan lelaki itu. Hanya saja, ada titipan pesan yang harus dia sampaikan kepadanya.

Jika pesan yang dia sampaikan telah selesai. Dia bisa mencari pekerjaan lain agar bisa makan di daerah beku ini.

Dia juga tidak ingin menjadi orang yang tidak berguna, dan hanya menumpang makan dan hidup di kediaman Duke Brandon.

"Nona, sepertinya semua warga di sini memiliki jawaban yang sama 'tidak tahu' jadi.. Bukankah sebaiknya kita mencari pria itu di tempat yang jauh dari lingkungan keluarga Duke." Elen memberikan saran yang bisa dia proses di dalam kepalanya.

Karena dia kuatir bahwa Duke telah bersekongkol dengan para warga untuk menutupi keberadaan orang tersebut.

"Wah, kamu sangat jenius Elen. Tidak salah kamu selalu di sampingku." Ucap Gracia dengan senyum yang mengembang.

Dia tidak tahu bahwa sebenarnya Elen seorang transmigrasi.

Itu terjadi sebelum dia bertemu dengan mantan kekasihnya, seandainya itu Elen asli, dia tidak akan berani merampok lelaki itu.

Karena selama ini dia adalah cinta sejati yang dia simpan di dalam hatinya.

Tapi pada malam sebelum mereka bertemu, Elen ternyata terjatuh di belakang Mansion Jendral Randolph dan membuat seorang dari dunia modern masuk ke raga Elen.

Walaupun statusnya sebagai pelayan membuat dia jengkel bukan kepalang. Bagaimana mungkin dia seorang CEO di dunia modern bisa menjadi seorang pelayan di dunia abad pertengahan.

Tapi, dia tetap menjalankannya, karena dia mengganggap bahwa nona-nya bukan seorang yang manja dan telah menganggap dia adalah seorang teman bukan sekedar pelayan.

Tentu saja dia juga ingin berjaya di zaman ini dan bisa bertahan hidup selama yang dia bisa.

'Aku akan membantumu Gracia.' Ucapnya di dalam hati, ketika dia mengingat kebaikan keluarga ini kepada si pemilik tubuh asli sedari kecil.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***