Bab. 14

Keesokan harinya mereka terbangun lebih lama. Karena kelelahan atau mungkin karena udara yang dingin, membuat mereka semakin terlelap.

ketika hampir tengah hari, di saat perut mereka terasa lapar. Di saat itulah mereka terbangun.

Duke Brandon yang mengetahui akan hal itu diam saja. Dia memaklumi bahwa mereka baru beradaptasi akan suhu di daerah itu.

Ketika mereka benar-benar keluar dari kamar, barulah makanan di hangatkan kembali. Karena hidangan di daerah tersebut akan cepat dingin dan membeku.

Jika orang-orang di daerah tersebut ingin makan, harus memasak di saat hendak makan. Jika di masak lebih awal, akan cepat dingin dan membeku.

Ketika Gracia duduk di meja makan, barulah para pelayan menghangatkan sebentar makanan tersebut. Setelah menghangat, langsung dihidangkan di hadapan Gracia dan Elen.

Penghangat makanan masih berada di dekat meja makan. Ini di lakukan agar jarak pengantaran makanan tidak jauh, jika di panaskan di dapur Mansion. Maka makanan tersebut bisa dingin walau masih di dalam perjalanan.

Gracia merasa dia sangat kelaparan, sehingga dia makan sedikit tergesa-gesa. Elen yang melihat itu tidak bisa berkata apa-apa. Karena dia merasakan hal yang sama.

Entah mengapa di daerah dingin ini, terasa sangat lapar. Apakah karena pengaruh suhu yang membeku, atau memang mereka kelaparan akibat perjalanan jauh tersebut.

Dengan cepat Gracia menghabiskan makanan yang ada di hadapannya.

"Bagaimana hidangan di bagian utara ini?" Tiba-tiba Duke datang menyapa mereka di ruang makan.

"Hmm, enak... maaf aku menghabiskannya, aku merasa terlalu lapar." Gracia tidak menutupi apapun.

"Tidak apa-apa, karena di waktu berikutnya, kamu ikut bekerja untuk mendapatkan makanan." Jawabnya dengan acuh.

Heh?

Gracia terdiam, begitu juga Elen yang dari tadi telah berdiri dan menundukkan wajahnya. Dia juga menyadari bahwa dia hanya seorang pelayan.

Walau di depan Gracia dia terkadang bersikap seperti temannya, itupun atas saran Gracia. Dia ingin Elen menjadi temannya, walau statusnya hanya seorang pelayan.

Duke yang tidak memandang wajah Gracia, dan hanya menatap dinding di depannya.

Elen melirik Gracia, dia tidak ingin Nona-nya memikul beban untuk mencari uang hanya untuk makan.

"Saya akan melakukan nya nona, tidak usah kuatir. Kita akan bisa menghasilkan uang hanya untuk sebuah hidangan." Ucapnya untuk menghibur Nona-nya.

Tapi, akibat perkataannya, Duke Brandon meliriknya.

'Ini bukan ibu kota, untuk mencari uang tidak segampang di sana.' Gumam Duke di dalam hatinya.

"Ya, sebaiknya kita harus optimis dan semangat." Gracia tersenyum sambil mengacungkan genggaman tangannya.

Duke meliriknya, merasa wanita ini sedikit lucu. Tapi dia hanya bisa menarik nafasnya, karena tidak semudah itu mencari pekerjaan di utara ini.

Pertanian sangat jauh dari daerah ini. Karena sayuran dan bahan pangan lainnya tidak bisa hidup di sini. Karena tanah semua di tutupi salju.

Peternakan juga tidak ada di sini. Biasanya orang hanya bisa mengembangkan binatang khusus saja. Seperti Anjing salju, rusa kutub, beruang kutub.

Sedangkan binatang lainnya sedikit lebih susah, karena terkadang akan datang badai yang mengakibatkan suhu dingin yang ekstrem.

"Kita lihat saja, apa yang bisa kalian lakukan. Orang yang berasal dari tropis datang ketempat ini untuk bekerja. Tidak berapa lama, kalian pulang hanya tinggal nama." Ucap Duke Brandon dengan wajah datarnya.

Gracia dan Elen hanya bisa saling bertukar pandang.

'Apa maksud dari Duke Brandon?' Gumam Gracia dalam hatinya.

'Apakah dia meremehkan kami?'

Terpopuler

Comments

Cindy

Cindy

Ayolah lanjutkan lagi ya ceritanya.

2024-08-27

1

kaylla salsabella

kaylla salsabella

lanjut thor 🥰🥰 semangat berkarya 🥰🥰

2024-08-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!