Episode-19.

Lembayung menggantung dilangit senja. Pertanda pertukaran siang dan malam akan berganti dengan cepat.

Para pekerjanya sedang sibuk dengan tugas mereka masing-masing.

Nadir baru saja kembali. Ia berjalan dengan tergesa-gesa dan ditangannya tampak menenteng sebuah peti es berukuran 40cmx40cm yang berisi sesuatu dan tampaknya sangat ia rahasiakan.

Ditangan kirinya tampak sebuah kantong kresek berwarna hitam dan ada sesuatu didalamnya yang terlihat menggembung penuh.

Wanita itu berjalan menuju koridor kamar belakang dan ia ingin menyimpan barang itu disana.

Ia membawa semua barang tersebut dan bergegas menutup pintu kamarnya.

Malam ini tepat malam jumat kliwon, dan ia harus melakukan ritual untuk memperlancar usahanya.

Ia meletakkan kantong kresek tersebut dilantai kamar dan begitu juga dengan peti es berwarna biru ditempat yang berbeda.

Kemudian ia membuka kantong kresek dan mengeluarkan isinya yang berupa ayam hitam yang sudah tampak dibersihkan dan masih mentah. Lalu cai-ran pekat berwarna hitam yang merupakan dari da^rah ayam tersebut berada dalam sebuah gelas kaca, dan tampak kembang tujuh rupa bersama dengan kemenyan serta dupa sebagai pelengkapnya.

Waktu Maghrib telah tiba. Ia terlihat terburu-buru.

Ia menanggalkan pakaiannya dan duduk bersila menghadap anglo dan memulai ritualnya. Bara api yang telah terpasang ia taburi dengan butiran kemenyan yang telah dihaluskan dan ia menaburkannya, tak lupa wanita itu memercikkan minyak duyung yang beraroma menyengat.

Asap membumbung tinggi dan mengeluarkan aroma khas yang sangat kuat. Lalu tampak kepulan asap itu membentuk sesuatu yang sangat mengerikan.

Sosok iblis wanita renta dengan rambut putih dan berkulit putih datang dengan wujud yang mengerikan.

Nadira mengatupkan kedua tangannya diwajah. Kemudian melakukan sembah sujud kepada sosok dihadapannya. Perlahan suasana berubah menjadi begitu sangat mene-gangkan. Suhu didalam ruangan kamar berubah menjadi gerah dan lebih dominan panas.

Sosok itu menghirup dan menyesap sari dari sesaji yang disediakan oleh wanita yang kini menjadi pengabdinya.

Setelah mengambil sari sesembahan, sosok itu meminta wanita sekutunya untuk memakan ayam cemani berwarna hitam tersebut dengan kondisi mentah serta meminum da-rah dalam gelas tersebut.

Karena jiwanya sudah bercampur dengan iblis, maka ia memakannya tanpa rasa jijik, dan dalam hitungan menit ludes tanpa sisa dilahapnya.

Setelah menghabiskan sesembahan tersebut, sosok Iblis itu menekan ujung kepala Nadira, lalu memejamkan matanya dengan perlahan.

Tampak kepulan asap hitam membumbung keluar dari ubun-ubun sang wanita.

"Carikan tumbal yang benar-benar perawan. Selama ini aku hanya mendapatkan tumbal bekas saja," omel sosok wanita renta dengan wujud mengerikan tersebut.

"Aku menawarkan Silvi, tetapi kamu tidak mau, Ni," Nadira menyela.

"Gadis itu tidak dapat ku dekati, aku akan terbakar jika mendekatinya," sahut sosok itu dengan suara yang parau.

"Apakah tumbal yang kemarin juga second?" tanya Nadira kembali.

"Suamimu selalu mendahuluiku, dan sepertinya kamu harus memberi pelajaran pada pria tak berguna itu," sosok iblis tersebut tampak kesal.

Sesat Nadira membuka matanya, lalu menatap wanita renta dihadapannya. "Aku sudah menaruh curiga pada kang Rama, dan jika ini benar, maka aku akan memberikannya perhitungan," Nadira terlihat sangat kesal.

"Jika kamu tak juga memberikan tumbal perawan, maka aku akan mengambilmu sebagai gantinya," sosok itu menatapnya dengan penuh amarah dan juga ancaman.

"Hah, jangan gitu dong, Ni. Aku gak mau kalau jadi tumbalnya, lebih baik si Rama.saja tuh ambil, aku rela, beneran ikhlas," sahut Nadira mengelak.

"Aku hanya menginginkan sari wanita, bukan pria, dan kau tak dapat menawarnya," iblis tersebut menolak penawaran tersebut.

Nadira tampak gelisah. Ia masih memiliki Rindu, Susi dan Ratu. Jika Silvi tak masuk kategori, maka ketiga karyawannya harus dipastikan benar-benar masih suci, agar petaka itu tak menimpa dirinya.

Silvi melihat jika stok daging sate dan juga rendang hampir habis, ia bergegas menuju dapur. Ia tiba disana dalam keadaan sepi, sebab semua orang berada diwarung.

Ia yang sedang mengambil persediaan bahan sate didapur, mencium aroma mencurigakan dari kamar belakang disebelah gudang. Ia mengenali aroma itu adalah kemenyan, sebab ia sering melihat Almarhum kakeknya dahulu sering membakar benda tersebut pada saat malam-malam tertentu.

Ia yang saat ini sangat penasaran, berusaha mengendap-endap dan ingin melihat apa yang sedang terjadi disana.

Ia tiba didepan pintu rahasia. Meskipun dilarang untuk mendekat, tetapi rasa penasaran mengalahkan rasa takut akan larangan tersebut.

Melalui lu- bang kunci ia mencoba mengintai kamar tersebut. Penerangan yang terlihat temaram, karena lampu  bohlam yang sangat kecil sekali ukurannya, membuatnya kesulitan untuk melihat apa yang ada disana.

Samar-samar ia mendengar seseorang sedang berkata-kata, dan ia mengenali jika pemilik suara itu adalah Nadira sang majikan perempuannya.

Aksinya terhenti setelah mendengar suara derap langkah kaki yang berasal dari pintu penghubung warung dan juga rumah.

Silvi membatalkan pengintaiannya, dan ia beranjak pergi dari tempatnya dengan meninggalkan rasa penasaran yang cukup tinggi.

"Kau harus menambah lagi pekerjamu, sebab warungmu akan semakin ramai, dan empat orang pekerja tidak akan mampu melayani pembeli yang membludak," ucap wanita tua renta tersebut.

Nadira mendapatkan ide dari pesan wanita iblis tersebut. Mungkin ada benarnya jika ia menambah jumlah karyawan dari kampung lain agar membuatnya semakin kaya.

Ia berfikir, jika semakin banyak gadis yang ia korbankan, maka pundi-pundi kekayaannya akan semakin banyak dan melimpah.

"Terimakasih atas saranmu, Ni. Kau adalah iblis terbaik yang pernah ku temui," ucap Nadira dengan begitu memujanya.

"Hihihihi...," tak aa yang sia-sia dengan bersekutu denganku. Semua akan menjadi manusia kaya-raya dan sesat-lah bersamaku..., mari menuju neraka dan kekal didalamnya... Hihihihi....," tawa wanita iblis itu terdengar begitu sangat mengerikan.

"Persetan dengan dosa dan neraka. Hidup hanya sekali, dan aku harus dapat menik-matinya dengan sepu-asnya, ini jalanku, ini caraku untuk mencapai semua impian dan kejayaanku, aku sudah muak hidup direndahkan!" teriaknya dengan lantang hingga suaranya menggema diruangan tersebut.

Ia tak lagi mengindahkan larangan agama. Kaya dan balas dendam adalah tujuan utamanya, ia bahkan rela terperosok kedalam jurang kehancuran dan juga jurang neraka.

Sosok wanita iblis yang kini berada dihadapannya tersenyum seringai. Ia sangat bangga akan anak cucu Adam yang berhasil ia sesatkan, dan ini adalah keberhasilan yang ia raih dalam puncak tertinggi, yaitu bersekutu dari Sang Rabb yang menciptakan semua makhluknya, termasuk si Iblis wanita laknat.

Sosok itu merangkak dengan gerakan yang sangat mengerikan laksana seekor cicak, lalu melompat kelangit-langit kamar dengan kepalanya menukik kebawah disertai tatapan matanya yang memerah dan perlahan menghilang.

Terpopuler

Comments

Leona Night

Leona Night

semoga silvi selamat

2024-09-09

0

✪⃟𝔄ʀ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶ☕☕☕

✪⃟𝔄ʀ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶ☕☕☕

smg silvi jd perantara terkuaknya temen2 yg hilang itu yg mana jd tumbal

2024-08-15

0

V3

V3

Silvi dh byk tahu nich ,,,, smg ja nti Silvi jg yg membongkar kebusukan Nadira

2024-08-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!