Seperti biasanya. Warung Nasi milik Indira tampak ramai dikunjungi oleh para pembeli. Bahkan Silvi, Ranti dan juga Rindu terlihat kewalahan untuk melayani pembeli yang sangat membludak.
"Kang Rama, kamu sebaiknya mencari pekerja tiga orang lagi. Kita sangat kewalahan," ucap Nadira yang terpaksa harus ikut melayani para pembeli yang tampak ketagihan akan masakan dan menu yang disajikan oleh pemiliknya.
Rama menganggukkan kepalanya. "Pinjam mobilnya, akang mau keluar kampung untuk mencari pekerja yang akan kita kerjakan diwarung ini," Rama ingin pergi mencari gadis yang akan dipekerjakannya. Tentu saja ini kesempatan baginya untuk sekalian refreshing dari penatnya bekerja selama beberapa hari ini.
Nadira memberikan kunci mobil kepada suaminya. "Ingat, harus yang cantik," pesan Nadira dengan penuh penekanan.
Pria itu mengedipkan satu matanya. Ia tak dapat membayangkan jika dirumahnya dipenuhi oleh gadis-gadis cantik dan tentunya hari-harinya akan terasa begitu menggai-rahkan.
Rama bergegas pergi meninggalkan warung dengan menggunakan mobil mewah yang dibeli sang istri.
Bahkan siang tadi, Nadira sudah membeli mobil baru lainnya, dan tentu saja kekayaannya semakin bertambah.
"Eh..., ada yang aneh gak sih, kalau Nadira tiba-tiba menjadi sangat kaya? Bukankah jika bekerja dengan gaji besar, tidak mungkin hanya dengan waktu sebulan tiba-tiba saja langsung kaya mendadak," bisik Santi pada Eli saat mereka melihat mobil baru kembali datang ke rumah sang pemilik warung, dan ini adalah mobil ke dua, belum lagi sepeda motor yang jumlahnya ada empat buah dengan berbagai merk.
"Iya, ya..., apa Si Nadira pakai pesugihan, ya?" Eli mulai mencurigai.
"Atau memang bener jadi simpanan orang kaya," Santi menduga-duga. Berbagai spekulasi bermunculan dibenak warga yang merasa sangat aneh dengan kekayaan yang dididapat oleh Nadira secara mendadak.
Hari semakin gelap. Waktu menunjukkan pukul 10 malam, tetapi warung masih saja ramai.
Sepasang suami istri dengan membawa anaknya yang berusia satu tahun juga penasaran dengan rasa rendang dan juga sate bakar yang dijual oleh Nadira.
Mereka rela datang dari desa tetangga karena ingin mencoba sate dan rendang yang lagi viral tersebut.
"Mbak, satenya dibungkus dua, ya," ucap Pria tersebut.
"Mau sate ayam atau daging?" tanya Ranti dengab ramah.
"Yang daging saja, Mbak," jawab pria itu.
Ranti menganggukkan kepalanya, dan membuatkan pesanan pria itu.
Tiba-tiba saja sang anak yang masih berusia satu tahun itu menangis ketakutan dan terus menatap pada pintu penghubung warung dengan rumah yang menyatu. bocah itu melihat sebuah penampakan sosok makhluk berambut panjang dengan wajah buruk rupa dan sorot mata yang merah, tentu saja itu sangat menyeramkan.
"Cuuup...cuuup, cuuup," sang istri berusaha menenangkannya, tetapi bocah itu semakin menjerit ketakutan.
Hal tersebut menarik perhatian para pembeli lainnya, tetapi mereka tidak peka dengan apa yang dirasakan oleh bayi tersebut.
Setelah orangtuanya membawa sang bayi menjauh dari warung milik Nadira, tiba-tiba ia langsung diam dan tidak lagi rewel. Kemudian mereka pergi meninggalkan tempat tersebut setelah mendapatkan pesanannya.
Hampir pukul 12 malam, warung ditutup karena persediaan sate dan rendang sudah habis total. Lili dan ketiga rekannya membersihkan warung dan selesai pukul satu dini hari.
Ketiganya ingin pergi tidur, tetapi Nadira memanggil Ranti.
"Ranti, tunggu," cegahnya, dan gadis itu menghentinkan langkahnya. Sedangkan kedua rekannya memilih untuk lebih dulu pergi dan memasuki kamar, kerena harus tidur dan sangat mengantuk.
"Iya, Bu," sahut Ranti. Ia terlihat gugup. Ia takut jika Nadira mengetahui semua perselingkuhannya dengan Rama-suami sang majikan.
"Kemari kamu!" Titahnya.terlihat wajah Nadira sangat misterius, dan ini membuat gadis itu sedikit gugup.
Ranti mengangguk patuh, lalu menghampiri sang majikan dengan langkah perlahan.
"Ibu ingin beri kamu hadiah, tunggu sebentar, ya," ucap Nadira, lalu memasuki kamarnya dan mengambil sesuatu.
"Ini, makanlah," ucap Nadirai, sembari menyodorkan sebungkus coklat.
"Sekarang, Bu?" Ranti terlihat ragu. Ia meraih coklat tersebut, lalu membuka bungkusnya. Ia mencicipinya, dan memakan sebagian saja.
Tiba-tiba saja ia merasakan tubuhnya sangat panas. Ada rasa aneh menjalar dialiran darahnya. Sesaat ia merasa kantuk yang sangat luar biasa.
Nadira memandang dengan sinis. "Ayo ikut ibu," ajaknya, sembari menarik pergelangan tangan remaja tersebut menuju belakang dan menuju ke kamar rahasia yang bersebelahan dengan gudang dan tentunya menjadi tempat pencetak uang yang instan.
"Mau kemana, Bu?" Tanya Ranti ditengah kesadarannya, tetapi ia merasakan jika rasa kantuknya begitu sangat kuat.
"Untuk menuntaskan keinginanmu," jawab Nadira, lalu mendorong masuk tubuh Ranti ke dalam kamar rahasia.
"Bu, ibu mau apain saya?" Tanya Ranti dengan bingung. Ia merasakan pandangannya mulai mengabur disertai kepalanya yang sangat pusing.
Tanpa menjawab pertanyaan Ranti, wanita itu mengikat tangan sang gadis dan menyumpal mulutnya. Kemudian ia mendorong tubuh Ranti hingga terjerembab diatas lantai beralaskan permadani. "Ini yang kau inginkan-bukan? Apa kau fikir aku tak tau jika kau berselingkuh dengan suamiku, heh!" ucap Nadira dengan tatapan tajam.
Ranti tersentak kaget mendengar ucapan sang majikan. Sesaat firasat buruk menghantuinya. Ia sangat ketakutan.
Kemudian wanita itu duduk bersila dan membakar kemenyan didalam sebuah anglo. Aroma menyengat menguar diudara.
Setelah merasa sempurna. Ia menyiramkan tubuh Ranti dengan darah hitam yang berasal dari ayam cemani. Kemudian ia mengangkat anglo dan mengasapi seluruh tubuh Ranti dengan asap dari pembakaran kemenyan tersebut.
Ranti menggigil ketakutan. Ia tak dapat berteriak karena mulutnya tersumpal kain..
Ranti menggeliatkan tubuhnya. Ia merasa sangat bingung dengan apa yang dilakukan oleh wanita itu padanya.
Tiba-tiba saja muncul sosok mengerikan dengan rupa yan membuat Ranti hampir pingsan.
"Nini..., ini adalah tumbal yang ku janjikan padamu. Terimalah ia sebagai persembahan, dan berikan kepadaku harta kekayaan yang melimpah," ucap wanita pemuja iblis itu dengan senyum seringai.
Ranti yang setengah sadar, masih dapat mendengar ucapan sang majikan. "Emmmm... emmmm...," Ranti berusaha untuk melepaskan diri dan ia semakin terhenyak saat melihat sosok itu menghampirinya.
rasa takut menggerogoti hatinya. Dimana sosok wanita berambut panjang dengan wajah rusak dan juga bertubuh ceking berada tepat diatasnya.
Sosok iblis itu merayap bagaikan seekor biawak dan menyesap ujung kepala sang gadis dengan cepat, seolah mengambil kemurniannya.
Ranti meronta dan mencoba melawan. Akan tetapi sosok itu bukanlah tandingannya, dan perlahan rontaan Ranti melemah, ia mulai pasrah. Matanya membeliak menatap langit-langit kamar yang menjadi saksi kebiadaban dari Nadira.
Makhluk itu berhasil mengambil kemurnian jiwa Ranti hingga remaja itu kehabisan tenaga dan tak sadarkan diri.
Setelah merasa selesai, sosok itu menghilang, dan meninggalkan setumpuk uang beserta emas permata untuk Nadira sebagai balasan sesaji yang diberikannya.
Wanita pemuja iblis itu tak ingin aksinya diketahui, apalagi jika jasad Ranti tidak ia singkirkan, maka penjara akan menantinya.
Wanita yang tak berhati nurani itu melakukan hal keji lainnya. ia ingin melenyapkan jejak kejahatannya dengan tanpa kerugian sedikitpun.
Setelah memastikan Ranti meninggal, Nadira melaksanakan ide untuk menghilangkan jejak. Ia bergegas mengambil sesuatu dan mendapatkan ide yang cemerlang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Leona Night
waduh diapakan jasadnya. lanjut ah baca/Drool/
2024-09-09
0
✪⃟𝔄ʀ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶ☕☕☕
lhA kok bisa ada indira... weh aq jd artis lg ini
btw kok ha masih bisa dpt harta ya padhl tumbal nya buka prawan
2024-08-14
0
Heri Wibowo
lanjut thor.
2024-08-08
0