Sesampainya di rumah Adisty Wira mengetuk pintu namun tak ada jawaban, karen pintu tak terkunci Wira pun langsung masuk
" Adisty... Dis... Adisty... Panggil Wira
masih tak ada jawaban, Wira segera menuju kamar Adisty aia panggil lagi Adisty namun tetap tak ada jawaban yang ada hanya suara air shower yang terdengar
Mungkin Adisty sedang mandi makanya tak mendengar panggilan nya.
Wira memutuskan menunggu Adisty di sofa ruang tamu,Wira tau orangtua Adisty sedang berada di rumah kerabat nya
Lama Wira menunggu tapi Adisty tak kunjung keluar kamar, karna tak sabar dan juga khawatir akhirnya Wira masuk kedalam kamar Adisty.
biarlah Adisty menganggap nya tak sopan atau apa dia tak perduli.
Wira mengetuk pintu kamar mandi tapi masih tak ada jawaban,terpaksa ia buka pintu kamar mandi Adisty alangkah terkejutnya Wira melihat Adisty pingsan di bawah guyuran air shower.
" Astagfirullah Adisty.... kamu kenapa?" tanya Wira pada tubuh lemah Adisty.
Adisty pingsan karna tak tahan dengan tekanan dan rasa bersalah yang luar biasa
Wira menggendong tubuh Adisty ala bridal style dan membaringkan nya di atas tempat tidur
Wira memanggil meysa dan meminta nya memeriksa keadaan Adisty.
Tak lama meysa datang dan langsung memeriksa Adisty
" sepertinya dia sedang mendapat tekanan sebaiknya kamu temani sampai dia sadar, maaf aku g bisa lama disini karena masih ada jadwal jaga malam "
" sejauh ini keadaan nya baik-baik saja hanya perlu istirahat, setelah sadar dia akan baikan "
ucap meysa
" terimakasih banyak Mey, maaf mengganggu jam kerja mu " Wira merasa tak enak pada meysa
" jangan gitu lah, santai saja tapi maaf sekali lagi aku g bisa nunggu sampai Adisty sadar, oke aku pergi dulu " pamit meysa sambil menepuk bahu Wira
Waktu sudah melewati tengah malam, Adisty mulai sadar kepala nya terasa berat, Adisty mengaduh hingga membangunkan Wira yang tertidur di sofa kamar Adisty.
" Adisty... Kamu sudah sadar, apa ada yang sakit?"
tanya Wira cemas
Bukan nya menjawab Adisty malah menangis, reflek Wira memeluk Adisty menenangkan.
" apa yang terjadi sayang... Bicara sama aku " ucap Wira
" aku .. Aku.. aku udah.. Aku udah kotor wir " ujar Adisty sambil terisak
Wira teringat foto yang ia lihat di ponsel nya tadi,seketika hati nya kembali panas.
" aku tau..." ucap Wira
" kamu tau? " Adisty heran
" ya... Ada orang yang mengirimkan foto kamu" ucap Wira sambil menunjukan foto yang tadi dikirim seseorang.
Adisty kembali menangis, hatinya hancur, akankan Wira memutuskan pertunangannya karna hal ini, itu yang ada di benak Adisty.
" sayang... Aku tanya sama kamu, dan tolong jawab dengan sejujur nya sesuai pengetahuan kamu, tapi sebelum itu cerita kan kronologis nya"
Adisty pun menceritakan kejadian itu dengan tangis yang terus mengalir dari mata nya.
hati Wira sakit melihat Adisty menangis dan tertekan seperti ini.
Adisty telah menceritakan semua nya dari awal sampai akhir.
" baiklah... Sekarang aku tanya sama kamu apa kamu merasakan hal yang aneh di tubuh kamu,terutama di bagian intim mu? "
" kamu kan dokter kandungan sayang... Seharusnya nya kamu bisa membedakan nya,meskipun belum pernah melakukannya tapi kamu kan faham teori nya " tanya Wira
Adisty menggeleng
" aku... Tak merasakan apapun "
" syukurlah... Itu artinya orang itu hanya ingin bermain-main dengan kita, aku sudah mengira nya"
" apalagi tadi kamu bilang, kamu bisa berlari keluar dari kamar hotel, setau aku wanita yang habis melakukan itu apalagi untuk yang pertama kali nya akan merasakan sakit jangan kan untuk berlari bergerak saja sulit " jelas Wira
Seketika muka Adisty memerah, bisa-bisa nya sebagai dokter kandungan ia melupakan hal itu.
" Sepertinya kamu sangat faham,atau jangan-jangan...." tuduh Adisty
" kenapa jadi aku sebagai tersangka nya disini, aku kan hanya mengutarakan pengetahuan yang aku tau dari novel-novel yg pernah aku baca" elak Wira
" lalu baju ini, apa kamu yang menggantikan nya? Tanya Adisty
" menurutmu siapa? Apa ada orang lain di rumah ini? " jawab Wira dengan jahil nya dia membuat mata Adisty membulat sempurna
" baiklah sekarang kamu istirahat saja, biar masalah ini menjadi urusan ku, aku akan cari tau siapa di balik semua ini " ucap Wira sedikit emosi
Wira memang sempat terbakar cemburu tapi kepercayaan Wira terhadap Adisty membuat nya tidak ingin berbuat gegabah dan langsung menuduh Adisty.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments