lamaran

sudah sebulan ini Adisty memboyong orang tua nya untuk tinggal di rumah yang selama ini Adisty tempati karena menurut Adisty rumah ini lebih luas dan nyaman untuk di tempati.

Rumah yang Adisty beli dengan keringat nya dan sekarang ingin Adisty berikan kepada orang tua nya.

Awal nya orang tua Adisty menolak karena menurut mereka rumah lama mereka menyimpan banyak kenangan. Namun karna Adisty terus mendesak akhirnya mereka memutuskan untuk pindah seperti apa yang Adisty mau.

Adisty menyewa seorang asisten rumah tangga agar ibu nya tidak harus mengurus rumah sepenuh nya, dengan gaji nya sebagai dokter spesialis Adisty bisa memberikan kehidupan yang lebih layak kepada orangtua dan adik nya.

waktu terus berlalu kini Wira telah melewati masa idah nya dan berencana memperistri Adisty secepat nya, rencana pernikahan telah di rancang dan satu Minggu lagi Wira akan melamar Adisty secara resmi.

Di rumah sakit tempat Adisty bekerja, Adisty sedang istirahat makan siang bersama meysa

" Dis... Gimana hubungan Lo sama Wira? jadi kan weekend ini Wira ngelamar Lo? " tanya meysa

" rencana nya sih gitu, doain aja ya semoga berjalan sesuai rencana " jawab Adisty

" duh... Akhirnya setelah penantian panjang lo di persatuan juga sama Wira ya dis, jodoh itu emang ga kemana " ucap meysa

" Lo sendiri kapan di sah'in? Kelamaan pacaran, keseringan icip-icip pamali tau " ledek Adisty

" enak aja Lo bilang icip-icip, gue masih nunggu bokap nya doi balik dr Australia " jelas Mesya

" hihihi... Gue doain semoga secepat nya juga ya Mey, biar lu ga tantrum terus " ucap disty sambil tertawa

" ih... Si disty kalo ngomong suka pas "

Mereka tertawa bersama

weekend tiba saat nya keluarga Wira mendatangi kediaman Adisty untuk lamaran

Adisty yang sudah rapi dengan kebaya berwarna navi yang melekat indah di tubuh ramping nya, sedang menunggu kedatangan sang kekasih dengan gugup.

makeup flawless yg Adisty gunakan semakin menambah kecantikan alami seorang Adisty.

Tak lama rombongan keluarga Wira tiba di rumah Adisty.

Wira terlihat gagah dan tampan dengan jas berwarna senada dengan kebaya Adisty, dengan di apit kedua orangtuanya Wira memasuki rumah Adisty dengan di sambut hangat oleh keluarga Adisty.

Wira duduk di tengah-tengah orangtua nya. Hardy yang merupakan asisten pribadi sekaligus sepupu Wira pun ikut hadir di acara lamaran itu.

Setelah berbincang dan beramah tamah, kini acara segera dimulai, dan Adisty di panggil untuk duduk bersama orang tua nya.

Adisty keluar dari kamar nya dengan anggun dan cantik luar biasa. Semua orang yang ada di acara tersebut menatap kagum atas kecantikan Adisty.

Begitupun dengan Wira, Wira sampai tak berkedip memandang sang kekasih, rasanya tak sabar Wira ingin segera memiliki sang pujaan hati.

acarapun di mulai.

" Adisty jelita sekian lama aku merasakan hatiku hilang, hidupku gelap, dan aku seperti tak memiliki arah di hidup ku, tapi sekarang setelah kamu kembali padaku semua nya berubah, hanya kamu yang mampu membuat hidupku berwarna, jauh darimu membuatku sadar, aku tak berarti tanpa kamu, Adisty jelita masukan kamu menjadi istri ku?"

" wirawan Nugraha sekian lama aku menunggumu, sampai aku sempat merasa penantian ku sia-sia. tapi melihat perjuangan mu untuk meyakinkan ku kembali aku yakin aku menunggu untuk orang yang tepat. Aku bersedia menjadi istrimu "

Semua orang terharu, terlebih mereka yang tau kisah cinta Wira dan Adisty.

setelah mereka bertukar cincin dan acara pun selesai, sebagian keluarga sudah pamit pulang, dan sekarang waktunya orang tua Wira mengajak Wira untuk pulang, tapi Wira menolak