sah

Esok hari Adisty pergi ke rumah sakit di antar oleh Wira dan Wira sudah mewanti-wanti Adisty agar menghubungi nya jika selesai praktek.

Wira sudah memerintahkan orang kepercayaan nya untuk menyelidiki kasus ini

Karen kejadian ini Wira berniat mempercepat pernikahan nya dengan Adisty agar dia selalu bisa berada di dekat Adisty dan melindungi nya.

" ma.. pa.. Aku ingin pernikahanku dengan Adisty di percepat kalau bisa Minggu depan" kata Wira kepada orangtua nya

" kenapa begitu? Semua nya harus di persiapkan dulu Wira. Kamu jangan kaya orang kebelet bab dong " cerocos mama Daisy.

" aku g peduli ma, aku mau akhir Minggu ini, aku sudah bilang pada Adisty kalau Minggu ini kita akan menikah " ujar Wira memaksa

Mama dan papa nya hanya bisa menggeleng kepala melihat Tingkah anaknya

segala persiapan pernikahan akhirnya di percepat sesuai keinginan Wira.

Tibalah saat nya hari bahagia itu.

semua dekorasi dan segala macam keperluan untuk pernikahan dan resepsi Wira dan Adisty telah rampung dan tertata dengan baik.

buat orang kaya seperti mereka dengan satu kedipan mata segala nya pasti beres. the power of money 😁

Wira sudah rapi dan terlihat gagah dengan balutan baju pengantin serba putih senada dengan Adisty .

Adisty pun sudah selesai di make-up oleh mua terbaik di kota nya

Adisty luar biasa cantik dan anggun,balutan kebaya putih yang bernilai ratusan juta pilihan calon suami terlihat begitu menyatu dengan tubuh Adisty.

Wira sudah bersiap di depan penghulu untuk mengucapkan ijab kabul

" saya terima nikahnya Adisty jelita ... "

" sah? "

" sah"

Wira bernafas lega, akhirnya Adisty telah sah menjadi istri nya

Dengan di apit oleh ibunya dan Mesya Adisty berjalan menghampiri suami nya.

Wira terpesona oleh kecantikan Adisty

sampai-sampai ia tak menyadari kalau sedari tadi Adisty meminta tangan nya untuk di Salami.

" mas Wira itu istri nya mau mencium tangannya " ujar pak penghulu karena melihat Wira bengong.

" eh, maaf "

Adisty lalu mencium tangan suami nya dan Wira mengecup singkat kening istrinya.

" sabar mas, nanti malam boleh di pandang sepuasnya " ejek pak penghulu membuat Wira menggaruk tengkuk nya tak gatal sambil nyengir.

acara di lanjutkan dengan resepsi, masih di tempat yang sama, yang tadinya hanya ada keluarga inti saja sekarang sudah mulai berdatangan tamu undangan baik dari rekan kerja,kerabat, dan teman-teman Wira dan Adisty .

Diantara tamu undangan hadir juga Malika dan orang tua nya, kali ini giliran keluarga Malika naik ke pelaminan untuk mengucapkan selamat.

Ketika tangan Malika memberikan pelukan selamat kepada Adisty bukan ucapan selamat yang ia ucapkan tapi justru perkataan yang tak pantas

" tak ku sangka dokter adalah seorang pelakor,selamat karna anda telah berhasil merebut posisiku,bersiaplah permainan baru saja di mulai " ucap Malika di telinga Adisty