Yoan merasa bersalah karna tidak bisa mengontrol dirinya untuk tidak mencium Erin.
Keinginan itu datang begitu saja.
Dia tidak ingin sesuatu yang sudah diklaim miliknya akan di miliki orang lain.
Saya tau kamu marah sama sa...
Ucapan Yoan terhenti ketika Erin berkata.
Saya mau pulang sendiri.!
Erin menghapus air matanya dan bersiap membuka pintu.
Jegrek...
Pintu mobil tiba - tiba terkunci, Yang tak lain karna Yoan yang mengunci otomatis pintu.
Erin menoleh tidak percaya.
Tolong buka pintunya sela Erin penuh penekanan. Namun Yoan tak bergeming sedikitpun.
Erin mulai sesegukan...
Hick... Hick...
Saya mau pulang sendiri tolong bapak buka pintunya,, teriak Erin
Saya benci bapak giniin saya...
Buka pintunya teriak Erin lagi mulai mengepalkan tangannya dan memukul- mukul dada nya sendiri.
Mulai kesal dengan tindakan Yoan yang tak menggubrisnya.
Yoan segera menangkap kedua tangan Erin dan berusaha memeluknya guna menenangkan Erin.
Erin tenanglah jangan seperti ini.
Saya tau saya salah, tapi saya gak akan ngebiarin kamu pulang dalam keadaan seperti ini.
Erin berusaha berontak didekapan Yoan tapi tetap saja tenaganya kalah, membuatnya semakin sesegukan.
Yoan melerai pelukannya dan menghapus air mata Erin tapi dengan cepat Erin menepisnya.
Membuang mukanya mengarah ke luar jendela.
Yoan menghela nafas dan mulai melajukan mobilnya.
Sepanjang perjalan mereka saling diam.
Yoan fokus menyetir sedangkan Erin masih menagis dalam diam,
Ya Erin kecewa dengan kelakuan bosnya. Dia berfikir apa karna statusnya janda sehingga boss nya bisa melecehkan nya sesuka hati.
Karna Erin selalu menjunjung tinggi harga dirinya.
Menjauhkan dirinya dari hal - hal yang dilarang agama.
Sedangkan Yoan Bergejolak dengan pemikirannya sendiri. Takut terjadi sesuatu pada Erin atau bahkan Erin melarikan diri dan tidak mau lagi bertemu dengannya.
Pemikiran itu membuat Yoan sremakin parno.
Dia memutuskan membawa Erin serta ke rumahnya. (Pimikiran bucin🤣)
Erin yang menatap luar jendela mulai menyadari kalau ini bukan jalan pulang ke kosan nya.
Bapak mau bawa saya kemana?!
Saya mau pulang. Jangan bertindak macam - macam pak. Cerca Erin yang mulai panik.
Yoan hanya diam tanpa menjawab.
Erin meremas kedua tangannya dan itu tak luput dari lirikan Yoan.
10 Menit berlalu, kini mereka sampai dedepan gerbang sebuah rumah tingkat dua.
Satpam membuka pintu gerbang.
Ya itu adalah rumah dari Yoan Orlando yang memiliki pekarangan yang cukup luas dengan berbagai macam tanaman hias.
Turunlah..! Titah Yoan.
Ini rumah saya.
Erin menggelengkan kepalanya.
Saya tidak mau saya mau pulang jawab Erin frustasi, memikirkan hal - hal buruk yang terjadi.
Seketika terlintas pemikiran Erin untuk kabur. Dengan cepat Erin membuka pintu berusaha kabur. Yoan yang melihat gelagat Erin akan kabur segera turun dari mobil mengejar Erin yang sudah berlari.
Langkah Yoan lebih cepat dan menangkap tangan Erin.
Kamu mau kmana?!
Ayo masuk kedalam sudah malam.
Saya gak mau. saya mau pulang!!
Tolong biarin saya pergi pak.
Saya akan melupakan semua yang terjadi dan tidak akan mengungkitnya tapi ijinkan saya pergi.
Yoan sudah jengah, kehabisan akal dengan pemikiran Erin dan langsung memanggul Erin seperti goni beras. Satpam yang melihat itu jadi penasaran tapi hanya mampu melihat, tidak brani ikut campur. Karna dia tahu bagaimana sifat seorang Yoan jika urusannya dicampurin.
Erin meronta -ronta memukul dan menangis tapi Yoan menulikan telinga tetap memanggul Erin.
Sampai mereka tiba didepan sebuah kamar.
Bik Asih yang tadi membukakan pintu mengikuti Yoan hendak bertanya tapi ragu.
Yoan memasuki kamar dan mendudukan erin diranjang..
Hai hai kak dan abang jangan lupa like dan komennya y...
Xera
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Uneh Wee
kok kasar sih yoan
2023-02-14
0
suharwati jeni
wah...
jangan gitulah yoan
2022-12-17
0