9. Cerita dari Amel 1

Setelah puas melihat sambungan cctv diruangannya, Yoan merenung sejenak.

Dia teringat pada Amel, orang yang paling dekat dengan Erin.

Yoan melihat pekerja cafe lewat hendak turun kebawah.

Dia memanggilnya

"Erdan! Coba kamu panggilkan Amel suruh naik kesini buat temuin saya."

"Ada hal penting yang ingin saya tanyakan."

Erdan mengangguk pasrah sambil berkata,, baik pak.

Dia turun ke lantai dasar dan memanggil kekasihnya.

"Yank kamu di panggil si boss tu dilantai dua, ada yang penting katanya mau dibahas. " ucap Erdan.

"Aku yank,,,, serius kamu?!"

"Ngapain ya?"

"Enggak tau, cuma bilang gitu doang ke aku buat manggilin kamu."

"Ya udah sana buruan !!"

"Ntar marah lagi si boss."

"Amel menarik nafasnya panjang. Sebelum naik ke lantai dua dia berkata pada Erdan."

" I love you ,,, "

"Erdan terkekeh."

"I love you to baby..."

"Dasar....?!!"

Amel sudah duduk dihadapan Yoan bossnya setelah dipersilahkan.

"Saya langsung ke intinya saja mel.."

"Saya ingin tau semua tetang masa lalu Erin dan yang sedang dihadapinya." Jelas Yoan.

Amel tergagap....

"Mak - maksud bapak,,, itu saya,saya,,,,,,

Saya enggak bisa pak tanpa persetujuan Erin."

"Mel, kamu mau gak liat temen kamu itu keluar dari masa lalunya?!"

"Saya mau membantu Erin?!"

"Beri saya satu alasan kenapa bapak ingin tahu tentang Erin?!"

"Maaf pak kalau saya lancang bertanya seperti itu? Saya juga harus menjaga karna itu adalah aib seseorang."

"Karna saya tertarik dengan Erin. " jawab Yoan singkat.

Amel tersenyum..

"Sudah saya duga akan seperti ini."

"Banyak yang ingin dekat dengan Erin tapi mereka tidak sepenasaran bapak."

"Maksud kamu?!"

Yoan kaget mendengar penuturan Amel.

"Bapak sadar tidak kalau Erin itu wanita paling cantik di cafe ini."

"Dia itu idola pengunjung cafe loh pak."

"Apa lagi kalau dia sedang bernyanyi, banyak yang terpukau. Ada yang meminta nomor telpon, memberi buket bunga, ada juga yang sampai datang ke sini tiap hari cuma buat liat Erin."

"Ah... ternyata saingan bertebar di mana - mana. "

"Dan apa tadi Erin sering bernyanyi di cafe ini?!"

"Iya terkadang untuk menutupi luka hati, terkadang juga untuk mengeluarkan segala uneg - uneg yang sudah tak terbendung lagi."

"Baiklah sekarag ceritakan semua nya pada saya."

Flash back on

"Mas,,, kamu jadi brangkat ke Surabaya bareng mama kamu?!"

"Iya jadi, jam 01.00 mas brangkat sekalian nyusul mama."

"Emang ada keperluan apa sih mas, sampai aku gak diajak, aku kan kesepian dirumah sendiri."

"Danu merasa bigung harus menjawab apa. Dia sendiri juga enggak tau alasan apa yang membuat mamanya ingin pergi berdua dengan dirinya."

"Mungkin mama lagi pengen jalan berdua bareng mas. Secara mama kan sendirian, papa udah gak ada lagi."

Erin hanyak bisa mengangguk sedih.

Dia berfikir untuk tidak egois karna bagimana pun mama adalah tanggung jawab Danu.

"Ya udah mas siap - siap dulu ya.?!

Kamu siapin pakaian mas buat seminggu."

Erin mengangguk pasrah seraya membuka lemari dan menyiapkan keperluan suaminya.

,,,,,,

Danu dan mama nya sudah sampai di Surabaya.

mereka disambut bahagia oleh tante Mia sepupu mama Danu yaitu Sinta.

Mereka bercengkrama diruang tamu. Saling berpelukan dan berbagi cerita.

Tak lama keluar Mita dari kamar menuju ruang tamu guna menyambut Sinta dan Danu.

"Hai tante apa kabar?"

"Lama gak ketemu ya tante makin cantik aja."

"Kamu juga makin cantik aja calon mantu idaman, "celetuk Sinta mendapat tatapan tajam dari Danu.

" Hai mas Danu apa kabarnya?!"sapa Mita malu - malu...

*J**angan lupa tinggalin jejak ya kakak dan abang...

Xera*

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***