Part 12. Sakit

"Gavin! Kenapa kau mendiami ku seperti ini hah?! Apa salahku, tidak biasanya kamu seperti ini."

Gavin yang sedang fokus pada dokumen di hadapannya segera mendongak dan menghembuskan nafas kasar. Dia menatap tajam wanita yang kini tengah berkacak pinggang dengan tatapan marahnya.

"Menurutmu aku harus seperti apa? 'Wah kerja yang bagus Chelsea.' Seperti itu? atau aku harus memberikanmu bonus karena hampir membuat nama baik perusahaan keluargaku hancur dihadapan mereka?"

"Bukankah kau tau, ini semua salah dari wanita jalang itu. Jika saja dia menjelaskan dengan detail di proposal kerjasama maka aku tidak akan berlaku seperti itu." Kata Chelsea mencari pembelaan.

"Siapa yang kau maksud?" Tanya Gavin. Matanya masih menatap tajam pada wanita itu.

"Tentu saja Arista, bukankah dia wanita yang siap kapan saja membuka paha untuk mu? Kau pikir aku tidak tau, apa yang biasa kalian lakukan selama ini?"

"Apapun yang aku dan gadis itu lakukan itu jelas bukan urusanmu Chelsea. Lebih baik kau renungkan kesalahanmu daripada terus membuat masalah dengan Arista."

"Itu jelas bukan kesalahanku Gavin! Kau tidak bisa menutup mata seperti ini?!" Teriak Chelsea dengan keras, wanita itu tidak terima karena terus saja disalahkan oleh sahabat kecilnya itu.

"Sadar! Kau yang mencuri dokumen itu dan mengakuinya sebagai milikmu. Jika kau lebih teliti lagu dalam berbuat, hal ini tidak akan terjadi?!"

"Kau membentak ku? Kenapa kau seperti ini, kau bukan Gavin yang aku kenal." Kali ini Chelsea tampak berujar lirih, terlihat mata wanita itu berkaca-kaca.

Gavin menghembuskan nafasnya kasar, pria itu bangkit dari duduknya dan meraih Chelsea kedalam pelukannya. "Bukan maksudku seperti itu. Aku tidak, peduli siapa yang membuat proposal itu tetapi jika kau mencurinya seharusnya kau kuasai seluruh materinya. Jangan seperti kemarin, itu hanya akan mempermalukan dirimu." Ujar Gavin dengan pelan.

"Kau tidak marah, aku mencuri pekerjaan dari jalangmu itu?" Tanya Chelsea dengan mendongak menatap Gavin. Matanya masih tampak basah karena air mata.

"Tidak, kau pikir aku tidak tau bagaimana permasalahan kalian selama ini hm?" Gavin terus mengusap surai hitam panjang milik wanita itu.

"Kau tau? Lalu kenapa kau diam saja, bukankah dia wanitamu?"

"Menurutmu kenapa? Aku menempatkannya sebagai sekretaris mu itu atas permintaanmu. Lakukan apapun yang kau sukai selama itu tidak merugikan perusahaan."

Mendengar ucapan Gavin, senyum miring tampak muncul di wajah wanita itu. Dia kembali memeluk Gavin dengan erat ketika matanya menangkap ada sepasang mata yang menatap mereka dari balik pintu. Kebetulan pintu itu memang tidak tertutup rapat setelah tadi Chelsea memutuskan untuk masuk keruangan itu.

"Kau tidak mencintainya?"

"Menurutmu bagaimana? Apakah aku terlihat mencintainya?"

"Tidak, kau hanya mencintaiku."

Tak ada jawaban dari Gavin, pria itu hanya diam dengan posisi yang sama. Ntah apa yang pria itu pikirkan.

"Kenapa kau berhubungan dengannya? Bahkan sampai sejauh itu, bagaimana jika dia hamil?"

"Dia kekasihku, tentu itu hal wajar yang kami lakukan Chelsea. Sudahlah, kembali ke ruangan mu dan bekerjalah."

Gavin melepaskan pelukannya dan mendorong wanita itu untuk kembali ke ruangannya. "Bagaimana jika dia hamil? Apa kau akan menikahinya? Lalu bagaimana denganku?"

"Apa maksudmu? Tent-"

CUP

Ntah keberanian dari mana, Chelsea berjinjit dan menempelkan bibirnya ke bibir Gavin. Tak hanya melumat, wanita itu mulai menggerakkan bibirnya dan mengalungkan tangan dileher pria itu. Tanpa memperdulikan sepasang mata yang tampak basah yang menatap mereka sejak tadi.

...----------------...

Malam ini Arista kembali ke apartemen kekasihnya seorang diri. Di tengah gelapnya malam, wanita itu berjalan pelan menuju lobby apartemen. Kakinya terseok-seok seolah enggan melanjutkan langkah ke tujuan. Tatapan gadis itu kosong, pikirannya berkelana pada kejadian siang tadi. Dimana dia melihat kekasihnya yang hanya diam tanpa penolakan ketika mendapat ciuman dari wanita lain.

Kenapa seperti ini Vin? Apa salah ku, kenapa begitu besar keraguan dalam hatimu untuk melangkah maju bersamaku?. Arista

Air matanya luruh tanpa perlu dikomando, sekuat tenaga dia menahan sejak tadi. Dadanya terasa sesak, nafasnya pun terdengar berat. Arista memukul dadanya beberapa kali dengan harapan rasa sesak itu berkurang.

Kamu bahkan tidak bisa menjawab, apakah kau mencintaiku atau tidak. Aku baru menyadari selama ini hanya aku yang lalu mengungkapkan perasaan sedangkan kamu? Kamu tidak pernah melakukannya sama sekali. Apa yang harus kulakukan by?. Arista

Karena air matanya tak kunjung berhenti, wanita itu memilih untuk berhenti sejenak dan duduk di bangku taman yang tersedia area depan apartemen itu. Tangisnya pecah saat dan segera dia menutup wajahnya dengan tangan. Beruntung area taman itu tengah sepi karena waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam. Arista memang sengaja pulang larut untuk menghindari pulang bersama dengan Gavin.

Hari ini, terhitung sudah 4 hari sejak hari dimana mereka bertemu dengan Neotech. Sudah 4 hari pula Arista kembali bermalam di apartemen Gavin, menjalani aktivitas layaknya seorang istri. Dia melayani Gavin dengan sepenuh hati, mulai dari urusan ranjang hingga urusan perut.

Gadis itu terlalu larut dengan kesedihannya hingga tak sadar ada seorang wanita sudah duduk disampingnya sejak tadi. "Apa masalah cinta yang membuatmu menangis seperti ini gadis cantik?"

Tersentak kaget, Arista segera membuka kedua tangannya dan mengelap wajahnya kasar. Di tatapnya wanita yang duduk disampingnya, dia perkirakan umur wanita itu tak jauh berbeda dengan Bibinya.

"Jangan mengusap wajahmu terlalu keras seperti itu. Kau bisa menyakiti dirimu sendiri." Katanya lembut sembari mengambil tisu dari tasnya dan mengusap wajah Arista dengan lembut.

Arista hanya diam dan menatap setiap pergerakan wanita itu, terlihat dari tampilannya dia bukanlah wanita biasa. Sudah jelas wanita dihadapannya ini termasuk kalangan atas di negara ini.

"Terima kasih." Lirih Arista.

Wanita itu mengangguk, "Apa yang membuatmu menangis seperti ini?"

Tak ada jawaban dari Arista, dia hanya menundukkan kepalanya.

"Tak masalah jika tidak mau berbagi padaku karena aku sepertinya tau masalah apa yang sedang menimpamu saat ini. Masalah pria kan?"

"Jangan menangis seperti ini hanya karena pria, jika dia menyakitimu maka angkat kepalamu dan balas dia. Tangismu tidak akan membuatnya menyesal." Ucap wanita itu lagi.

"Hati sakit, itulah kenapa aku menangis."

"Tuntaskan kesedihanmu, lalu bangkitlah. Kau bisa bertahan jika kau mampu dan balas dendam terbaik adalah membuatnya bertekuk lutut padamu. Atau istilah sekarang itu bucin." Tangan wanita itu terulur untuk menggenggam tangan Arista yang tampak sedikit bergetar.

"Aku tidak tau apa itu masih sanggup kulakukan..."

"Kalau begitu tinggalkan pria itu, pergi dan tingkatkan kualitas mu. Buat dia menyesal dengan segala perubahan dan kebahagiaan mu. Itu akan jadi pukulan telak pada harga dirinya." Wanita itu menyentuh dagu Arista dan mengarahkannya untuk menatap tepat di matanya.

Tak lama ada sebuah mobil mewah yang berhenti tak jauh dari mereka, terlihat ada seseorang yang keluar dan sedikit berlari menghampiri tempat mereka duduk.

"Nyonya, siapa sebenarnya Anda? Kenapa Anda baik sekali?"

Wanita itu menggeleng sedikit, "Terlalu cepat menilai seseorang baik hanya karena ucapan seperti tadi, gadis manis."

"Baiklah karena jemputan ku sudah datang, dimana tempat tinggal mu? Ini sudah malam pulanglah, ayo aku antar ke rumahmu."

"Aku tinggal di gedung ini, jadi tidak perlu mengantarku."

Wanita itu bangkit dan menepuk pelan bahu Arista, "Jangan jadi wanita lemah, pergi jika kau sudah tidak dihargai."

...----------------...

To be Continued

Terima kasih sudah membaca guyssss, luv dehhhh yang mau baca karya akuuu. semoga suka yaaa🥰

Jangan lupa tinggalin jejak berupa like dan komentar dibawah ini ya biar authornya jadi rajin update hehehe🌹

Terpopuler

Comments

qinara vio

qinara vio

buat apa bertahan kalw hanya sakit yg selalu dirasa,membahagiakan diri sendiri itu wajib

2025-02-14

0

Tuty Tuty

Tuty Tuty

cinta boleh bodoh jangan Gavin gx patut di perjuangkan

2024-09-12

0

Aty

Aty

Bagus banget nasehatnya, semangat Arista

2024-08-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!