Setelah menempuh perjalanan selama beberapa menit, saat ini mereka sudah tiba di ruang private Magnate Restaurant. Menunggu klien dari Neotech.
"Chelsea, kenapa kita bisa bertemu dengan mereka di sini? Kita yang mengajukan kerjasama tapi kenapa justru mereka yang ke Indonesia?" Tanya Gavin heran, dia sudah tau kalau pemiliknya adalah orang Indonesia tapi dia tidak percaya jika mereka kemari hanya karena kerjasama ini.
"Karena perusahaan kita ini termasuk perusahaan besar di negara ini. Tentu akan sangat menjanjikan jika mereka bisa bekerja sama dengan kita. Mereka bisa melebarkan jangkauannya ke negera mereka sendiri." Chelsea menjawab dengan lugas pertanyaan Gavin yang membuat pria itu mengangguk meski masih ada sedikit yang mengganjal di pikirannya.
Disisi lain, Arista mendengus ketika mendengar jawaban dari atasannya itu. Tentu saja itu bukan jawaban yang benar tetapi perempuan itu memilih untuk diam dibanding ikut campur dalam pembicaraan mereka.
"Apa kau percaya dengan ucapannya? Aku heran kenapa Pak Gavin tampak percaya." Bisik Tommy pelan tepat di telinga Arista.
"Tentu saja tidak, Neotech meski belum besar tapi peluang mereka besar. Sudah banyak perusahaan yang menawarkan kerjasama yang tentunya dari perusahaan yang jauh diatas perusahaan tempat kita bekerja."
"He'em, aku pernah dengar itu. Bukankah baru-baru ini mereka bekerja sama dengan perusahaan investasi terbesar di Korea Selatan? Ku dengar kerjasama mereka mencapai milyaran dollar."
Arista mengangguk, "Mereka bahkan baru saja mengakuisisi perusahaan game online GTX. Kau tau itu?"
"Ya, adikku juga memainkannya. Game buatan Jepang kan?"
Mereka terus berbicara dengan berbisik, tanpa menyadari kedua atasannya sudah menatap mereka sejak tadi. Keduanya sama-sama menatap tak suka. Ntah maksud yang sama atau berbeda.
"Apa yang sedang kalian bicarakan?" Tanya Gavin dingin, sorot matanya tajam. Tangannya terkepal di bawah meja.
"Tidak Pak, kami hanya sedang bertukar pikiran terkait dengan perusahaan Neotech." Jawab Tommy jujur.
"Apa yang kalian ketahui memangnya?" Tanya Chelsea dengan nada sinisnya.
"Hanya informasi umum mengenai perusahaan tersebut Bu."
Jawaban Arista mengundang tatapan tak percaya dari Tommy. Tentu saja dari pembicaraan mereka tadi dia tau bahwa Arista mengetahui banyak tentang Neotech seperti sudah lama mencari informasi.
"Ya, memang apa yang akan kalian ketahui tentang kerjasama seperti ini." Lagi lagi pandangan merendahkan terlihat jelas di mata Chelsea. Pandangan itu terarah pada Arista seorang.
Tak ada yang menyadari pandangan itu kecuali Gavin, pria itu menatap heran kedua wanita itu. Kenapa dia merasa ada aura permusuhan diantara keduanya.
Sebenarnya ada apa diantara mereka? Kenapa aku merasa Arista sedang menatap Chelsea seolah membenci wanita itu dengan sangat. Apa ini ada hubungannya dengan kinerjanya yang buruk? Apan gadis itu tidak terima terus mendapat teguran dari Chelsea karena kinerja buruknya? Gavin
"Tuan, pertemuannya terjadwal 30 menit lagi. Saya dan Arista akan menunggu di depan untuk menyambut perwakilan dari Neotech." Ucap Tommy, matanya melirik ke arah Arista seolah meminta gadis itu untuk bangkit.
"Ya, silahkan."
"Tidak, biarkan Arista tetap disini!"
Dua jawaban berbeda dari Gavin dan Chelsea.
"Kenapa kau Chelsea?" Tanya Gavin yang sedikit terkejut dengan nada bicara Chelsea yang meninggi. Perempuan itu tadi memang sedikit meninggikan suaranya ketika melarang Arista keluar seperti ada yang ditakutkan olehnya.
"T-tidak Vin, aku hanya takut Arista mengacaukan semuanya. Kau kan tahu bagaimana kinerjanya selama ini, aku khawatir itu akan mempengaruhi kerjasama ini."
Melihatnya Arista hanya tersenyum sinis, tentu saja dia tahu apa yang wanita itu takuti. Proposal kerjasama yang Chelsea klaim sebagai miliknya itu adalah buatan Arista dan Pak Alendra. Mereka membuat kerjasama itu berkaitan dengan operasional dari anak perusahaan mereka yaitu Global Bank. Tetapi ntah bagaimana, proposal kerjasama itu bisa berada ditangan Chelsea. Padahal dia ingat menaruhnya di meja dan meninggalkannya sebentar ke toilet.
Waktu itu, setelah kembali dari toilet dia menyadari proposal itu tidak lagi berada di mejanya. Segera Arista mencarinya, sampai saat dimana Pak Alendra menelponnya dan memberitahu bahwa dia mendapat teguran dari Tuan Arman. Beliau mengatakan bahwa kinerjanya lambat dan kalah dengan manager marketing yang baru bekerja beberapa bulan ini. Pak Ale juga mengatakan bahwa Chelsea telah mengajukan proposal kerjasama dengan Neotech terlebih dahulu kepada Tuan Arman. Mendengar hal tersebut barulah Arista mengatakan bahwa dia baru saja kehilangan proposal yang sudah mereka susun beberapa bulan ini. Gadis itu bahkan menangis merasa bersalah pada mantan atasannya itu karena kecerobohan membuat Pak Ale mendapat teguran dari pemilik perusahaan.
"Sudahlah tak apa, ntah kenapa syaa jadi curiga dengan manager baru itu Arista. Berhati-hatilah, jangan-jangan proposal yang dia ajukan adalah proposal yang kita buat." Ucap Pak Ale dari balik sana.
Setelah mendengar kecurigaan Pak Ale membuatnya jadi teringat kejadian yang akhir-akhir ini menimpanya. Dia sudah beberapa kali kehilangan laporan kerja, ada yang hilang dan ada pula yang berubah berantakan. Karena hal itu membuatnya berakhir dimaki oleh Chelsea.
Aku masih berusaha denial tentang ini, tapi hari ini aku menyadari bahwa proposal yang kau klaim sebagai milikmu itu adalah buatanku dan Pak Ale. Kita lihat apa kau bisa menguasai itu didepan calon klien kita? . Suara hati Arista.
...----------------...
"Sebentar, bisa tolong kembali ke slide sebelahnya!" Perintah seseorang dengan setelah jas formal lengkap dengan dasinya. Pria itu duduk dengan tegak di kursinya dengan mata yang fokus pada proyektor yang menampilkan sebuah slide presentasi.
"Bukan yang itu, tepat didepan slide ini. Kau melewati bagian ini, jelaskan apa maksud slide tersebut."
Chelsea yang tengah mempresentasikan rencana kerjasama pun menegang. Perempuan itu terlihat gelisah dan sedikit melirik ke arah Gavin. Namun yang ditatap justru menatapnya balik, "Jelaskan rencanamu Nona Chelsea." Ucap Gavin tegas.
Pria muda yang merupakan perwakilan dari Neotech terlihat melepas kacamata yang dikenakannya. "Apa bukan Anda yang menyiapkan ini?"
"Tuan Navarro maafkan kesalahpahaman ini, tampaknya karyawan perusahaan kami sedang merasa kurang sehat jadi kurang konsentrasi dalam memaparkan. Tolong beri kami kesempatan untuk berdiskusi sebentar."
Kali ini Gavin memutuskan untuk berbicara mewakili perusahaan, dia menatap tajam pada Chelsea yang hampir mempermalukan nama perusahaan keluarganya.
Navarro Gestara, salah satu founder dan merupakan CEO perusahaan Neotech. Perusahaan menengah asal Amerika yang tengah berkembang pesat di bidang jaringan dan teknologi. Pria itu menatap Gavin dengan pandangan tak terbaca, dia sebenarnya sudah malas melanjutkan kerjasama ini. Terlalu membuang waktunya, bagaimana bisa perusahaan besar seperti Global Corp bertingkah tidak profesional seperti ini.
"Baiklah, saya berikan kesempatan. Saya tunggu 30 menit." Putus Navarro, pria itu menatap ke arah sekretaris nya memberikan sebuah tanda yang langsung dimengerti olehnya. Sekretaris itu segera keluar dari ruangan itu.
"Terima kasih banyak Tuan Navarro."
Tak menjawab pria itu hanya mengangguk dan bangkit dari duduknya, "Saya sarankan untuk memanggil penyusun proposal kerjasama ini yang sebenarnya."
Tak lama sekretaris pria itu kembali dan mengatakan sudah selesai menyiapkan apa yang tuannya itu minta. Mereka segera keluar dari ruang private itu dan menuju ruangan yang lain tetapi mereka tau pria itu akan kembali karena mereka meninggalkan iPad mereka di meja.
"Kau ini bagaimana Chelsea?! Bukankah kau yang menyusunnya sendiri? Kenapa seperti ini Hah!!" Bentak Gavin langsung setelah punggung kedua pria itu hilang di balik pintu.
"Kau membentakku?" Ucap Chelsea pelan dengan kepala yang menggeleng tidak percaya.
"YA! Kamu bisa merusak nama baik perusahaan ku! Kenapa kau tidak bisa menjelaskan hal yang kau buat sendiri? Apa kau berniat membuatku malu?"
Bukannya menjawab, wanita itu justru berjalan ke arah Arista dan menarik kerah kemeja gadis itu sembari melotot tajam.
"Kau kan yang sengaja melakukan ini?"
...----------------...
To be Continued.
Terima kasih sudah membaca bagian ini, jangan lupa untuk meninggalkan jejak berupa like dan komennya supaya authornya jadi rajin Hahahahaha🌹
See next week guys, semoga hari kalian menyenangkan😍✨
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Senjaaaa
Jangan lupa update ya Thor. harap jangan ilanggg
2024-08-07
0
Senjaaaa
Jangan lupa update ya, Thor. jangan ngilang plisss
2024-08-06
0