Rull dengan sekuat tenaga menghindari serangan Arlecchino. "Hino, cukup! Aku tidak ingin bertarung," teriaknya. Namun, Arlecchino tidak mendengarkan dan menendang wajah Rull hingga terjatuh. Dia melempar pedangnya ke tanah dan memukuli Rull hingga babak belur. "Aku tidak ingin melihat wajah ini lagi," serunya sambil memukul.
Blade dan Jack yang menyadari kejadian tersebut segera datang untuk memisahkannya. "Hei, Arlec, cukup!" teriak Jack. Namun, Arlecchino tidak mendengarkan.
Blade menghampiri mereka dan mengayunkan pedangnya, membuat Arlecchino terjatuh dan terpojok. Blade menghunuskan pedangnya ke arah Arlecchino. "Jika kau kuat, lawanlah aku."
"Cukup, Blade," ucap Rull. "Ini adalah kesalahan ku. Aku menerima semua ini."
"Cih, bawa teman kalian ini pergi sekarang, dan jangan pernah menampakkan dirinya di hadapanku lagi," kata Arlecchino sebelum pergi.
Rull yang babak belur dibawa pulang dan diobati oleh Lisa. "Kenapa kau bisa jadi seperti ini, Rull? Kau ini menggoda wanita yang salah," kata Lisa sambil merawat luka-luka Rull.
"Eh, apa? Aku tidak menggodanya. Aku hanya ingin membicarakan sesuatu yang penting," jawab Rull.
"Hmmm... apa kau ingin menyatakan cinta? Jangan terlalu naif, Rull. Masih ada aku. Aku tipe wanita yang tidak seperti dia, loh," goda Lisa.
"Astaga, Lisa, tolong jangan salah paham," Rull membela diri, tetapi Lisa terus menggoda.
Keesokan harinya, Rull pergi berjalan-jalan sendiri. Dia melihat betapa ramah lingkungannya di region Irdlia ini. Rull mencoba menjelajahi bukit yang ada di samping kerajaan, menikmati keindahan alam sekitar sambil merenung tentang kejadian yang baru saja dialaminya.
Rull tiduran menikmati indahnya salju dan pemandangan istana Irdlia. Beberapa waktu kemudian, dia terbangun dan melihat seseorang berlari ke arahnya. Rull terkejut melihat bahwa yang berlari adalah putri Tsaritsa.
"Haaah... Putri Tsaritsa?"
Tsaritsa yang tergesa-gesa berlari menghampiri Rull, "Pengembara!"
"Tuan Putri, mengapa kau di sini?" tanya Rull.
"Syukurlah aku bertemu denganmu, Pengembara," kata Tsaritsa dengan nafas tersengal.
"Mengapa kau berlari-lari seperti itu? Seperti menghindari sesuatu. Apa kau diserang monster? Dimana monster itu, biar aku hajar."
"Tidak, aku tidak sedang dikejar monster. Aku hanya melarikan diri dari istana."
"Astaga, Tuan Putri, tindakanmu sangatlah egois. Bagaimana jika Ratu tahu kau melarikan diri? Prajurit akan mencarimu dan kau akan dihukum oleh Ratu."
"Biarkan saja, aku tidak peduli. Aku sudah muak dengan ocehannya. Kau tahu, Pengembara..."
"Emm... panggil aku Rull saja."
"Kau tahu, Rull, aku ingin sekali memiliki impian besar untuk menjelajahi dunia sepertimu. Berpetualang ke berbagai region dan memiliki banyak teman. Itu benar-benar impian yang ingin aku wujudkan. Tapi ibu selalu saja melarang ku. Dari kecil aku selalu dikurung di dalam istana, ibu melarang ku berteman dengan orang lain. Sebab itulah aku tidak ingin hidup selalu seperti ini. Aku berusaha memberontak untuk mengejar impianku."
"Jadi Rull, bisakah kau membawaku pergi? Menjelajahi semua region? Kita pergi ke region Disturbia lalu ke region Royalty. Tolong bawalah aku pergi, Rull."
"Tuan Putri, aku tahu kau begitu kagum dengan dunia luar. Akan tetapi jika aku membawamu pergi, itu sama saja seperti aku menculik mu. Maafkan aku, Tuan Putri."
"Tenang saja, Rull. Mereka tidak akan bisa menemukan kita. Kau tahu, Rull, dari semua rakyat Irdlia, hanya kaulah yang berani berbicara denganku di acara pesta kemarin. Kau juga belum menyelesaikan ceritamu kemarin. Jadi, bisakah kau bercerita lagi, Rull?"
"Oh, dengan suka hati, Tuan Putri," jawab Rull.
Rull mulai bercerita tentang perjalanannya kepada Tsaritsa, memberikan tawa dan kebahagiaan. Rull begitu senang melihat Tsaritsa tertawa dan bahagia. Rull menyadari bahwa Tsaritsa membutuhkan seorang teman untuk membuatnya bahagia. Dia terus bercerita tentang kekonyolan Jack dan Blade, membuat Tsaritsa tak berhenti tertawa. Tsaritsa juga menceritakan tentang dunia luar dari buku yang ia baca.
"Wow, sungguh meriah sekali region Disturbia. Itulah alasan mengapa aku ingin mengunjungi tempat itu. Rull, ayo kita pergi bersama ke region Disturbia," kata Tsaritsa sambil memegang tangan Rull.
Saat Tsaritsa menyentuh tangan Rull, tiba-tiba ada koneksi antar kekuatan, dan Rull mendapatkan penglihatan.
"Ayo kita jajah istana Irdlia."
"Tidak akan aku biarkan, Demous," kata seorang pria dalam penglihatan Rull.
Peperangan terjadi di penglihatan Rull. "Demous, kau benar-benar manusia munafik. Kau mengkhianati dewa Aonghus dan berkontrak dengan para iblis."
Pertarungan antara iblis dan prajurit Irdlia terlihat di penglihatan Rull. "Tolong, Demous, jangan sentuh putriku," ucap Raja Irdlia. "Suamiku, tolong selamatkan putri kita."
"Aku akan menaruh kutukan ini kepada putrimu. Suatu hari nanti aku akan bangkit dan putrimu akan ada di bawah kendaliku." Ucap demous.
Rull terkejut dan sesak napas. "Kenapa, Rull, apa yang terjadi?" tanya Tsaritsa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments