Bab 17. Galau Dadakan!

Berbulan - bulan sudah di lalu oleh pak Arman untuk bisa merebut hati Hana.

Meski sudah meminta bantuan sahabat nya pun, tidak serta merta begitu saja membuat Hana mudah memberikan hatinya.

Di suatu sore yang cerah.

Hari ini, Hana sedang mengambil cuti untuk sekedar jalan - jalan di mall. Meski hanya sendirian.

Gita sibuk dengan ujian di kampus nya.

Tidak ada orang yang benar - benar Gita percaya untuk di mintai contekan, seperti Hana dulu. Jadi mau tidak mau Gita harus melakukan nya sendiri.

Hana memasuki toko buku di dalam mall.

Ia mencari buku komedi untuk di baca nya saat waktu luang.

Sampai detik ini, Hana masih saja cuek terhadap pak Arman. Menurut nya pak Arman terlalu menganggu nya. Setiap hari ia hadir di rumah membawa makan malam. Itu membuat Hana bosan sekali melihatnya.

Ponsel Hana berdering, ada pesan masuk dari mbak Nina.

"Dek, mba sudah transfer sedikit uang untuk keperluan kamu dan bapak ya.. Beli apa yang kamu mau ya dek" kata mba Hana dalam pesan.

"Terima kasih banyak ya mbak, untuk bulan besok tidak perlu mba Nina transfer lagi. Aku kan sudah punya penghasilan sendiri mbak." jawab nya dan terkirim.

Hana melanjutkan memilih buku - buku komedi tersebut.

Tapi pikiran nya teringat dengan pak Arman.

Ia kembali melihat ponsel nya. Tidak ada pesan dari siapapun, meskipun itu dari mbak Nina.

"Tumben pak Arman gak ganggu aku hari ini, kemana dia?" gumam nya dalam hati.

Tapi sekejap ia menggeleng - geleng kan kepala nya. "Oh tidak! Ngapain aku mikirin dia!"

Hana langsung buru - buru memilih buku dengan cover anak kecil dan kawan - kawan nya, lalu di bawa nya ke kasir.

Setelah ia mendapatkan buku komedi, ia terfikir untuk menonton film bioskop untuk menghabiskan waktu cuti nya.

"Mau nonton ah" tanpa pikir panjang ia memasuki gedung bioskop dan memesan 1 buah tiket.

Karena memang tidak ada niat sebelum nya, jadi dengan random Hana memilih film yang sedang di putar saja.

Walaupun sendirian Hana melalui hidupnya dengan bahagia - bahagia saja selama ini.

Di dalam bioskop ada pesan masuk lagi karena ponsel nya bergetar.

"Paling pak Arman" dengan percaya diri Hana merogoh ponsel nya.

Ternyata pesan dari bapak, bapak bilang akan pulang larut malam.

"Tumben dia masih belum WhatsApp aku" gumam nya dalam hati.

Film bioskop belum berakhir tapi Hana sudah beranjak dari duduk nya. Ia berjalan di tangga pokok untuk keluar dari teater.

Sebelum ia pergi meninggalkan mall, Hana membeli beberapa makanan dan cemilan untuk di bawa pulang.

Sampai nya dirumah, Hana mencoba menghubungi Gita. Tapi sayang Gita tidak bisa datang karena sibuk dengan pacar nya.

"Ku kira sibuk belajar untuk ujian, ternyata sibuk pacaran" gumam nya.

Di jam - jam tersebut biasa nya pak Arman sudah datang ke rumah nya. Ntah melakukan apa saja bersama bapak.

Hana pikir, ia pasti akan datang lagi malam ini seperti malam - malam sebelum nya.

Setiap kali ada suara kendaraan, Hana menoleh ke arah jalan.

Makanan yang di beli tadi sudah sebagian ia makan.

Jam terus berputar, sampai hari berubah menjadi gelap.

Hana memutuskan untuk masuk saja ke dalam rumah.

Di lihatnya jam dinding "Sudah mau jam 9 malam, tapi aku kok ngga ngantuk yah. Iseng juga kalau sendirian begini" ucap nya.

Hana mengunci pintu, dan menutup hordeng dengan rapat.

Kembali ia mengecek ponsel nya, tidak ada pesan yang masuk dari pak Arman.

......

2 hari berlalu, Hana sudah masuk kerja seperti biasa.

Tapi ada yang tidak biasa, udah 2 hari pak Arman tidak menggangu nya.

Bahkan bapak juga tidak menanyakan apa - apa pada nya perihal pak Arman.

Saat pulang kerja, ia mendapatkan pesan dari bapak. Lagi - lagi bapak akan lembur dan pulang larut malam.

"Hem, bete banget bapak pulang larut lagi. Aku ke kafe aja deh mau beli donat"

Kali ini Hana tidak menggunakan angkutan umum. Tapi ia memesan ojek online.

Sampai nya di kafe, Ia memesan es kopi seperti yang pernah di pesan pak Arman "Nyobain es ini deh!" katanya

Ia juga memesan donat coklat kesukaan nya.

20 menit berlalu tidak ada yang aneh selama Hana menghabiskan waktu di kafe.

Sambil membaca buku komedi yang di belinya di mall waktu itu.

Tapi saat ia membaca buku, ada pria tampan yang lewat di depan meja nya menghampiri kasir. Wangi sekali..

Karena terlalu wangi, membuat Hana menoleh tidak sengaja.

Dari punggung nya Hana seperti tidak asing, begitu pun dengan harum yang ia cium.

"Seperti pak Arman" gumam nya.

ketika pria itu selesai memesan di kasir, dan menoleh ternyata benar itu pak Arman.

Arman pun sudah melihat Hana, tapi ia hanya tersenyum dan melewati meja Hana. Ia duduk beberapa meja dari tempat Hana.

"Dih cuek banget, sudah punya pacar kali! Biarlah.. pantas saja dia sudah tidak mengganggu ku! Untung aku tidak semurah itu sejak ia caper waktu itu!" pekik Hana.

Hana mencoba menghabiskan donat yang tersisa satu buah itu di piring, dan buru - buru menyeruput es kopi nya. lalu meninggalkan kafe.

Tanpa berpamitan, Hana dengan cuek melewati meja nya pak Arman.

Karena terburu - buru saat keluar dari kafe sebab ia sebal dengan pak Arman, Hana sampai salah naik angkutan umum.

Ia langsung menaiki mobil yang berhenti tanpa melihat tujuan mana kendaraan tersebut.

Setelah sekitar 10 menit lebih di dalam mobil, Hana baru sadar kalau ia salah naik angkutan.

"Aduh! Kaya nya salah naik angkot deh! Ini tujuan mana ya! Gusar nya.

"Pak pak kiri pak" Hana langsung turun dari angkot.

Membuka ponsel nya untuk membuka Map, sedang berada di daerah mana ia sekarang.

"Sial sekali ketemu pak Arman!"

Di ketak - ketik nya ponsel di genggam nya, ia memesan ojek online untuk pulang kerumah.

Di perjalanan ia kembali bergumam "Duh aku sampai lupa harus membeli makan malam, karena bapak kan lembur malam ini, masak mie instan aja deh! Hmmm aku lagi kenapa sih!" gumam nya.

Perasaan nya makin tidak enak setelah bertemu pan Arman yang cuek tersebut di kafe.

Hana tak habis pikir pak Arman bisa berubah - ubah begitu.

Sampai di depan rumah Hana melihat pak Arman sudah duduk di teras, begitupun mobil nya juga sudah terparkir di halaman.

"Loh ngapain sih datang kesini! Ngga jelas banget!" Hana mengomel saja saat turun dari ojek online sampai lupa bilang terima kasih pada Abang nya yang juga sudah pergi.

Hana menghampiri pak Arman yang duduk di teras dengan santai.

"Ngapain bapak datang kesini! Malam ini ngga ada bapak! Bapak lembur!" pekik nya!

Pak Arman hanya bergeming.

Hana pun ikut terdiam.

Beberapa detik Hana memandang bola mata pak Arman, Hana berharap pak Arman akan berkata sesuatu.

Tapi ternyata tidak.

"Ah terserah lah pak!" Hana seperti sangat emosi, ntah apa yang membuat Hana menjadi mudah marah sejak 2 hari lalu.

Saat Hana ingin membuka pintu rumah dengan penuh kekesalan. Tangan nya di tahan oleh pak Arman.

"Kenapa kamu marah sama saya? Saya salah apa?" tanya nya lembut.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Ntar kalo udah SAH jangan di sia-siain dan selingkuhin ya pak..

2025-03-04

0

Che Uji

Che Uji

tak suka , tapi tertunggu2 WhatsApp dari Pak Arman nyaaaa😏😏😏

2025-03-16

0

Lies Atikah

Lies Atikah

ah kenapa jadi geuleuh sama si Hana so iye banget

2025-02-21

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Lagi - Lagi Maju Ke Depan
2 Bab 2. Di Hadang Pak Arman!
3 Bab 3. Seperti Ada Rahasia
4 Bab 4. Hana Penasaran
5 Bab 5. Titipan Ibu
6 Bab 6. Hari Paling Buruk
7 Bab 7. Kesedihan Yang Mendalam
8 Bab 8. Pemakaman Ibu
9 Bab 9. Gita Mencoba Menghibur
10 Bab 10. Mulai Terasa Sunyi
11 Bab 11. Bertemu Dengan Dia
12 Bab 12. Maukah Kamu Jadi Istriku?
13 Bab 13. Misi Pertama Berhasil
14 Bab 14. Demi Merebut Hati Hana
15 Bab 15. Misi Kedua
16 Bab 16. Gita Bisa Menjadi Jembatan
17 Bab 17. Galau Dadakan!
18 Bab 18. Merasa Bersalah
19 Bab 19. Kemana Dia?
20 Bab 20. Mungkin Jodoh?
21 Bab 21. Arman Kembali Mengatakan Cinta
22 Bab 22. Meski Gagal, Tapi Malam Ini Penuh Kenangan.
23 Bab 23. Bapak Jatuh Sakit.
24 Bab 24. Rawat Inap
25 Bab 25. Rembukan Dadakan
26 Bab 26. Hadiah Dadakan Untuk Hana
27 Bab 27. Curhatan Sahabat Lama.
28 Bab 28. Kata - Kata Gita Menyentuh Hati.
29 Bab 29. Apakah Hana Berbohong?
30 Bab 30. Akhirnya Cincin Itu Terpasang.
31 Bab 31. Kedua Orang Tua Arman Menjenguk Bapak.
32 Bab 32. Canggung!
33 Bab 33. Ternyata Mami Manda Tau Sifat Hana.
34 Bab 34. Bingkisan Yang Banyak!
35 Bab 35. Mau kah Kau Jadi Istriku?
36 Bab 36. Persiapan Acara
37 Bab 37. Senang nya Punya Mertua Kaya!
38 Bab 38. Pertunangan
39 Bab 39. Persiapan Menuju Pelaminan
40 Bab 40. Calon Penghuni Rumah Baru!
41 Bab 41. Hana dan Arman Bertemu Seseorang
42 Bab 42. Ujian Menjelang Pernikahan
43 Bab 43. Fitting Baju Pengantin
44 Bab 44. Pernikahan Itu Tiba
45 Bab 45. Malam Pertama
46 Bab. Resign?
47 Bab 47. Hari pertama jadi istri mantan guru
48 Bab 48. Remon!
49 Bab 49. PT. Arya Guna Group
50 Bab 50. Gita main berkunjung ke rumah mewah Hana
51 Bab 51. Hana Sumringah
52 Bab 52. Reno.
53 Bab 53. Mencoba bicara..
54 Bab 54. Apakah Arman marah?
55 Bab 55. Pemikiran yang tak searah.
56 Bab 56. Pasar Malam.
57 Bab 57. Hana kenapa?
58 Bab 58. Rumah sakit.
59 Bab 59. "Mas aku mau di peluk" ucap Hana.
60 Bab 60. Mami Tiba - Tiba Datang
61 Bab 61. Hasil Tespek Kedua
62 Bab 62. Arman menghela nafas panjang!
63 Bab 63. Kalau menurut bapak?
64 Bab 64. RSIA Riang Pelita
65 Bab 65. Kantung janin.
66 Bab 66. Nina malah tertidur.
67 Bab 67. Hana Malah Ketiduran!
68 Bab 68. Rezeki mba Pur!
69 Bab 69. Gita menangis haru!
70 Bab 70. Satu bulan kemudian.
71 Bab 71. Kontrol Kembali.
72 Bab 72.Usia kehamilan 7 Minggu.
73 Bab 73. Gaji Bu sari.
74 Bab 74. Acara 4 Bulanan.
75 Bab 75. Hana semakin manja!
76 Bab 76. Lunglai di atas ranjang.
77 Bab 77. Berat Badan yang Baim drastis!
78 Bab 78. Menghindari sesuatu.
79 Bab 79. Mulai berbelanja.
80 Bab 80. Minggu ke 38!
81 BAB 81. Melahirkan Normal?
82 Bab 82. Arsyana Dhatu Arman.
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Bab 1. Lagi - Lagi Maju Ke Depan
2
Bab 2. Di Hadang Pak Arman!
3
Bab 3. Seperti Ada Rahasia
4
Bab 4. Hana Penasaran
5
Bab 5. Titipan Ibu
6
Bab 6. Hari Paling Buruk
7
Bab 7. Kesedihan Yang Mendalam
8
Bab 8. Pemakaman Ibu
9
Bab 9. Gita Mencoba Menghibur
10
Bab 10. Mulai Terasa Sunyi
11
Bab 11. Bertemu Dengan Dia
12
Bab 12. Maukah Kamu Jadi Istriku?
13
Bab 13. Misi Pertama Berhasil
14
Bab 14. Demi Merebut Hati Hana
15
Bab 15. Misi Kedua
16
Bab 16. Gita Bisa Menjadi Jembatan
17
Bab 17. Galau Dadakan!
18
Bab 18. Merasa Bersalah
19
Bab 19. Kemana Dia?
20
Bab 20. Mungkin Jodoh?
21
Bab 21. Arman Kembali Mengatakan Cinta
22
Bab 22. Meski Gagal, Tapi Malam Ini Penuh Kenangan.
23
Bab 23. Bapak Jatuh Sakit.
24
Bab 24. Rawat Inap
25
Bab 25. Rembukan Dadakan
26
Bab 26. Hadiah Dadakan Untuk Hana
27
Bab 27. Curhatan Sahabat Lama.
28
Bab 28. Kata - Kata Gita Menyentuh Hati.
29
Bab 29. Apakah Hana Berbohong?
30
Bab 30. Akhirnya Cincin Itu Terpasang.
31
Bab 31. Kedua Orang Tua Arman Menjenguk Bapak.
32
Bab 32. Canggung!
33
Bab 33. Ternyata Mami Manda Tau Sifat Hana.
34
Bab 34. Bingkisan Yang Banyak!
35
Bab 35. Mau kah Kau Jadi Istriku?
36
Bab 36. Persiapan Acara
37
Bab 37. Senang nya Punya Mertua Kaya!
38
Bab 38. Pertunangan
39
Bab 39. Persiapan Menuju Pelaminan
40
Bab 40. Calon Penghuni Rumah Baru!
41
Bab 41. Hana dan Arman Bertemu Seseorang
42
Bab 42. Ujian Menjelang Pernikahan
43
Bab 43. Fitting Baju Pengantin
44
Bab 44. Pernikahan Itu Tiba
45
Bab 45. Malam Pertama
46
Bab. Resign?
47
Bab 47. Hari pertama jadi istri mantan guru
48
Bab 48. Remon!
49
Bab 49. PT. Arya Guna Group
50
Bab 50. Gita main berkunjung ke rumah mewah Hana
51
Bab 51. Hana Sumringah
52
Bab 52. Reno.
53
Bab 53. Mencoba bicara..
54
Bab 54. Apakah Arman marah?
55
Bab 55. Pemikiran yang tak searah.
56
Bab 56. Pasar Malam.
57
Bab 57. Hana kenapa?
58
Bab 58. Rumah sakit.
59
Bab 59. "Mas aku mau di peluk" ucap Hana.
60
Bab 60. Mami Tiba - Tiba Datang
61
Bab 61. Hasil Tespek Kedua
62
Bab 62. Arman menghela nafas panjang!
63
Bab 63. Kalau menurut bapak?
64
Bab 64. RSIA Riang Pelita
65
Bab 65. Kantung janin.
66
Bab 66. Nina malah tertidur.
67
Bab 67. Hana Malah Ketiduran!
68
Bab 68. Rezeki mba Pur!
69
Bab 69. Gita menangis haru!
70
Bab 70. Satu bulan kemudian.
71
Bab 71. Kontrol Kembali.
72
Bab 72.Usia kehamilan 7 Minggu.
73
Bab 73. Gaji Bu sari.
74
Bab 74. Acara 4 Bulanan.
75
Bab 75. Hana semakin manja!
76
Bab 76. Lunglai di atas ranjang.
77
Bab 77. Berat Badan yang Baim drastis!
78
Bab 78. Menghindari sesuatu.
79
Bab 79. Mulai berbelanja.
80
Bab 80. Minggu ke 38!
81
BAB 81. Melahirkan Normal?
82
Bab 82. Arsyana Dhatu Arman.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!