Setibanya sepulang sekolah, di waktu Bae Yiming sedang menuruni area pelataran koridor kelas menuju halaman sekolah. Sambil menunggu teman - temannya itu. Namun tak lama ada seseorang namja yang terlihat terduduk sambil mengetik sesuatu di handphonenya dengan earphone bluetoothnya itu. Berdiam di sudut lantai koridor universitas yang mana satu gedung dengan tempat mereka mulai menempati dunia pendidikan jenjang kejuruan.
Bae Yiming berusaha agar dirinya tak menatap sedikitpun pada namja itu. Nyatanya namja itu melihat sekilas bahwa di depannya ada sesosok yeoja. Bae Yiming dengan gelagatnya yang pendiam dan malu - malu tersebut. Membuat dirinya beralasan untuk mengotak - atik ponsel pintarnya itu. Padahal di dalamnya tidak mendapati satu pesan chat. Hanya saja berisikan pesan operator Kartu SIMnya, dan sejumlah pesan grup yang di sukainya.
Sedikit orang yang mengetahui tentangnya. Bae Yiming seorang yeoja sederhana yang dimana dirinya hanya seorang anak gadis yang pendiam. Hanya saja ketika dirinya sudah berada di rumah dirinya akan menjadi pribadi dirinya sendiri. Tak hanya itu Bae Yiming merupakan anak angkat keluarga Xiao dimana keluarga Xiao adalah orang yang memiliki status dengan jiwa kesederhanaan. Ayah angkat Bae Yiming atau dikenal dengan Tuan Xiao bekerja di salah satu perusahaan ternama yang di dirikan oleh Tuan Lan ( Ayah angkat Lan Xiang).
Meski begitu, sang Ayah bekerja di perusahaan yang di atas naungannya. Ayahnya justru menyayanginya sebagaimana sang ayah menyayangi putri kandungnya sendiri, sementara sang ibu angkatnya sering di sapa akrab Ny. Xiao. Ny. Xiao sendiri berprofesi sebagai ibu rumah tangga saja di kediamannya. Karena sang suami tak mengizinkannya untuk bekerja.
Bae Yiming memanglah hidup dalam keharmonisan sebuah keluarga. Namun tanpa orang mengetahui ada beberapa lika-liku keadaan dimana hanya tau bahwa suatu senyuman yang di tampilkan dengan sangat anggun, tetapi menyimpan duri di dalamnya. Bae Yiming sangat menyukai hal - hal yang baru dan cenderung hal - hal tentang pengetahuan umum, dan sejarahnya. Namun di samping itu ada hobi yang tidak semua orang tahu. Dan hanya segelincir orang di kehidupannya. Bae Yiming seorang pengemar setia dan sejati. Ia menyukai seorang idol dari grup band papan atas yang berasal dari negeri gingseng itu.
setelah melihat situasi saat ini, dimana Bae Yiming sedang berdiri, dan namja itu sedang terduduk dengan berbalut tenggeran earphone bluetoothnya serta mengetik sesuatu di keyboardnya itu. Kemudian tanpa di duga ada guyuran rintik - rintik hujan yang membasahi tanah seolah menguarkan bau hujan. Saat itulah Bae Yiming merasakan rintik - rintik hujan, dan berlari kearah koridor lantai gedung universitas satu gedung tempat mereka belajar. Dan di sampingnya masih ada namja tersebut. Bae Yiming tampak mengigil di bawah guyuran hujan. Sementara teman - temannya di posisi satu atap yang sama namun agak berjauhan darinya.
Namja itu seolah mengetahui dengan gerak - gerik Bae Yiming yang di landa kedinginan. Ia berinsiatif untuk membuka tasnya yang kebetulan ada jaket yang tak terpakai olehnya. Namja itu perlahan berdiri dan berjalan ke arah Bae Yiming. Dengan tautan tangan namja itu seolah bertindak romantis dan menenggerkan jaket itu di bahu Bae Yiming tersebut.
Menyadari hal itu, ada seseorang yang meletakkan jaket tersebut di atas bahunya. secara tak langsung tanpa permisi Bae Yiming dengan namja tersebut saling menatap satu sama lain. Saling memandang satu sama lain, membuat mereka menyelam dalam delusi ingatan masa lalu.
Seolah menatapnya dengan tatapan kosong, Bae Yiming terus memandangi wajah namja itu tanpa henti di bawah hujan yang mulai begitu deras. Namun selang beberapa menit kemudian. Kesunyian itu hilang seketika karena mereka menyadari bahwa mereka berdua sangatlah intim. Akan tetapi mereka tak menyadari bahwa dari kejauhanlah teman - teman mereka melihat kebersamaan mereka. Lebih tepatnya teman - teman Bae Yiming saat itu.
Saat mereka menyadari kedekatan jarak mereka salah satu dari namja tersebut mengatakan sesuatu pada Bae Yiming.
"Kau kedinginan, jadi pakai saja jaket itu" ujar sang namja itu memalingkan pandangan tatapannya kepada Bae Yiming.
Bae Yiming seketika mengedipkan matanya dan tersipu malu bahwa jaket itu telah bersandar di bahunya tersebut. Dengan gugup dia hanya diam di tempat itu. Namun namja itu berbalik dan kemudian duduk kembali ke tempat duduk asalnya.
"duduklah, kau berdiri di depan seperti bisa membuatmu mati kedinginan, hujan sudah mulai lebat" ujar namja itu lagi, mau tidak mau Bae Yiming pun mulai mensetujui perintah namja itu. Dan duduk di sebelah namja itu dengan menjaga jarak agar tidak terlihat sangat begitu intim.
Dalam keheningan tak ada suara layaknya kicauan burung yang berterbangan. Namun kali ini hanya detingan embun hujan yang menemani mereka dan suara hujan yang terdengar sangat berbisik. keduanya saling menatap ke depan tanpa siratan kata yang terukir untuk memulai sebuah kisah perjalanan mereka.
Hingga suatu ketika, Bae Yiming itu ingin bertanya pada namja tersebut dengan sangat hati - hati agar namja tersebut tidak tersinggung dengannya. Akan tetapi lidahnya keluh untuk menanyakan sesuatu pada namja itu. Hanya sepintas percakapan yang tak berdasar.
"ah, untuk jaketnya aku akan kembalikan, em.. " ujar Bae Yiming kepada namja itu.
Namja tersebut sontak menoleh ketika Bae Yiming membuka pembicaraan sederhana dengan jawaban yang tak berdasar untuknya.
"Apa kau sedang ingin mengatakan sesuatu padaku?" tanya namja itu secara tiba - tiba seolah mengetahui isi hati Bae Yiming untuk bertanya lebih lanjut lagi. Mengapa namja itu terlihat menunggu sedari tadi padahalkan sebelum hujan namja itu bisa pulang lebih cepat dari kelasnya.
"eum...itu, kau duduk di sini dari tadi?" tanya Bae Yiming dengan ragu - ragu pada namja itu. Bagaimana tidak pasalnya ia baru pertama kali bertemu sapa pada namja itu. Dan ia tidak mengetahui alasan namja itu duduk lebih awal padahal namja itu bisa saja pulang tanpa menunggu hujan.
namja itu memandangi Bae Yiming, namun tak lama dirinya menjawab pertanyaan yang di layangkan Bae Yiming padanya.
"eum..iya, tapi sebenarnya aku tahu kau ingin menanyakan hal ini padaku. Aku sedari tadi duduk disini bahkan sebelum hujan turun" jawab namja itu kepada Bae Yiming.
"kenapa kamu tidak pulang kalau begitu, kan bisa saja kamu pulang lebih dulu sebelum hujan?" tanya Bae Yiming pada namja tersebut.
"alasan kenapa aku melakukan itu, aku hanya ingin menenangkan suasana mengingatkanku pada seseorang" jawab namja itu sambil menoleh memandangi Bae Yiming namun Bae Yiming tak menyadari tatapan namja itu.
"seseorang? Apa itu seseorang di masa lalumu?" tanya Bae Yiming lagi kepada namja tersebut.
"bisa di bilang begitu, tapi.." ucapan namja itu terjeda karena namja itu ragu haruskah ia menjelaskan pada Bae Yiming untuk itu.
"Tapi apa?" tanya Bae Yiming lagi, meski dalam hatinya kesal karena ucapan namja itu terjeda. Dan mati penasaran tentang cerita seseorang di masa lalu sambil menunggu hujan reda. Mandapati persetujuan itu dengan bertanya lagi, membuat namja itu langsung menceritakan kisah masa lalunya bersama seseorang itu.
"Tapi, dia melupakannya karena ingatannya sudah hilang" jawab namja itu dengan memalingkan wajahnya ke arah depan agar tidak di ketahui Bae Yiming. Perasaan rindu pada seseorang namun seseorang itu tak mengingatnya hanya seorang dirinyalah yang mengingat kenangan masa - masa itu.
"memangnya seseorang di masa lalumu kehilangan ingatannya itu karena apa?" Tanya Bae Yiming pada namja itu.
"seseorang itu jatuh ke jurang, namun berakhir di tempat yang berbeda denganku" jawab namja tersebut membuat Bae Yiming mati penasaran dengan sosok seseorang yang berada di kehidupan namja itu.
"aku penasaran dengan seseorang yang berada di dekatmu itu, siapa dia?" ujar dan tanya Bae Yiming kepada namja tersebut.
"jika aku menceritakan padamu akan sangat panjang, lagipula kau tidak akan mempercayainya setelah kau mendengar kisah ini. Suatu saat jika kita bertemu aku akan ceritakan padamu soal ini." jawab namja itu kepada Bae Yiming kemudian bangkit dari tempat duduknya, sontak Bae Yiming yang mencerna kata - kata namja itu langsung mendongak mendapati namja itu sudah berdiri dari tempat duduknya. Lalu dia mengikuti namja itu berdiri.
"hujan sudah mulai reda, dan aku berterima kasih padamu sudah membuka obrolan baru bersamaku. Oh aku hampir lupa namaku Zhao Yijian Le panggil saja Yijian, dan kau?" ujar dan tanya namja itu yang baru saja di ketahui bernama Yijian.
"oh.., namaku Xiao Bai Yiming dan bisa di panggil Yiming. Salam kenal" jawab Bae Yiming pada Yijian. sementara Yijian mengiyakan salam Bae Yiming sebagai perkenalan mereka.
Yups.. Namja yang sedari tadi duduk di teras koridor universitas dengan satu gedung yang sama di sekolah kejuruannya itu adalah Zhao Yijian Le. Merupakan reinkarnasi masa lalu dengan nama samaran atau identitas barunya. Dan tinggal di keluarga Zhao.
Hujan telah reda, mereka berpisah dengan Bae Yiming bersama teman - temannya menyebrangi jalan dan berjalan kaki sampai di rumah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments