Saat Lan Xiang dan Lan Yuan sedang membicarakan sejarah tentang masa lalu kerajaan dinasti QinXiaLiu. Namun tak lama seseorang pelayan dari keluarga mereka mengetuk pintu. Untuk makan malam bersama.
"Tuan Muda Lan Xiang dan Tuan Muda Lan Yuan anda di suruh turun ke bawah untuk makan bersama dengan Tuan Lan dan Ny. Lan" ujar sang pelayan tersebut kepada mereka berdua.
"baik , bibi Hao kami akan segera turun tenang saja" teriak Lan Yuan pada pelayan tersebut.
setelah mendengar tuan mudanya memberikan jawaban tersebut. Pelayan tersebut turun ke bawah dan pergi ke dapur di sana ada Tuan Lan dan Ny. Lan
"Bibi Hao, dimana Lan Xiang dan Juga Lan Yuan?" tanya Ny. Lan pada bibi Hao.
"kata Tuan Muda Lan Yuan akan segera turun sebentar lagi. Jadi saya turun saja terlebih dahulu" jawab bibi Hao pada majikannya itu.
"oh..begitu, kalau begitu bibi bisa ke dapur" ujar Ny. Lan
Kemudian bibi tersebut memasuki dapur setelah mendapati perintah dari Nyonya majikannya sendiri. Tak lama kemudian Lan Yuan pun turun ke bawah untuk makan malam bersama.
Lan Yuan akhirnya turun ke bawah untuk makan bersama. Namun kini tidak mendapati Lan Xiang bersama Lan Yuan. Lan Yuan pun menghampiri ruang makan yang sudah ada keberadaan kedua orang tuanya. Dan duduk di samping sang ayah.
"Yuan a.. Xiang kemana? Kenapa hanya kamu yang turun ke bawah?" tanya sang kepala keluarga dari keluarga Lan kepada Lan Yuan.
"Xiang tidak ingin makan, katanya aku harus duluan. Tadinya kami sempat ngobrol namun saat kami di minta ke bawah Xiang menolak makan bersama" ujar Lan Yuan pada sang ayah.
"Kenapa begitu?" tanya sang ibu pada Lan Yuan.
"entahlah ma, Yuan juga tidak tahu soal itu" jawab Lan Yuan pada ibunya tersebut.
kemudian sang Ibu menyuruh pelayannya untuk memberi perintah dengan mengatakan tolong pada pelayan tersebut. hingga saat pelayanan itu diperintahkan menuju ke dapur kembali 10 menit kemudian pelayan itu kembali ke ruang makan malam, dan memberikan sebuah piring kosong yang telah diminta majikannya tersebut.
piring yang tadinya kosong. kini sudah dipenuhi oleh lauk pauk dan segelas susu untuk Lan Xiang. sang Ibu tampak bersemangat untuk menyajikan makanan untuk putra Kedua mereka. sang Ibu mulai beranjak menuju tangga lantai 2. namun dicegah oleh sang suami agar sang istri tetap makan bersama dirinya dan anak pertamanya. Namun sang istri tidak mengindahkan pendengaran untuk mematuhi perintah sang suami. hingga perdebatan pun mulai semakin tidak konduktif. pada akhirnya Lan Yuan angkat tangan untuk menyelesaikan perdebatan suami dan istri yang saling beradu argumen.
Hingga Lan Yuan mencoba menenangkan keduanya dengan berkata.
"Ma!!...Pa!!.. Bisakah kita memulai makan terlebih dahulu, daripada kalian berdua berdebat karena argumen kalian itu." ujar Lan Yuan.
"Dan untuk mama, Bisakah mama mendengarkan ucapan suamimu itu. Ma!! Aku tahu kau sangat mengkhawatirkan Xiang. tapi tidak bisakah kamu mementingkan dirimu sendiri terlebih dahulu, sebelum kamu mementingkan orang lain." ujar Lan Yuan lagi
saat Lan Yuan mengungkapkan sepatah kata pun pada akhirnya kedua suami istri tersebut. apa yang mereka perlu debatkan itu tidak ada artinya. Dan ada benarnya juga dari pernyataan anak pertamanya itu.
Dan setelah itu Lan Yuan dan kedua orang tuanya makan bersama. setelah sang ibu makan bersama mereka, sang Ibu pun beranjak dari kursi yang telah didudukinya. dan melenggang ke arah tangga menuju lantai 2 di mana tempat sang putra kedua mereka. saat ia menuju tangga lantai 2 dengan sangat pelan. Hingga setelah sang Ibu mencapai puncak anak tangga tersebut. ia langsung menuju pintu kamar anak keduanya. dengan hati yang khawatir dikarenakan anak keduanya tidak mengonsumsi sesuap nasi sedikitpun.
sang Ibu memulai mengantuk pintu kamar anak kedua putra mereka. namun tidak ada jawaban tersebut yang disebut oleh putra Kedua mereka. lalu mau tidak mau sang Ibu berbicara pelan-pelan di dekat pintu guna untuk bisa membuka akses pintu tersebut akan sang anak membuka pintu.
"nak.. Mama ingin masuk Apakah kau bisa membuka pintunya?" ujar sang ibu kepada Lan Xiang.
Namun tak kunjung ada jawaban dari sang anak. meski begitu, tidak ada jawaban dari sama anak namun sang anak bergerak dari posisinya yang merenung terduduk di meja belajarnya Ia dengan tanpa suara memutar kena pintu tersebut. agar sang ibu masuk ke dalam kamarnya.
sang Ibu pun memasuki kamar anak kedua mereka. sang Ibu mendapati anak kedua mereka termenung di depan meja belajar. sang Ibu tanpa menghampirinya, dan menepuk bahunya sebagai tanda bahwa sang ibu berada di sisinya. sang Ibu pun menarik sebuah single kursi kayu. dan duduk di samping putra keduanya, serta berujar.
" ada apa? apa ada hal yang mengganggumu? mengganggu pikiranmu?" tanya sang ibu kepada putranya Lan Xiang. namun tidak ada jawaban dari Lan Xiang sendiri. Sehingga sang Ibu harus bersabar menunggu jawaban putranya tersebut.
ya Mungkin kehabisan akal agar putranya mau menjawab pertanyaannya. Namun kasih sayang yang ia berikan kepada putranya bisa mengeluarkan kehangatan untuk putranya tersebut agar sang putra merasa lega. tepukan demi tepukan dari Sehelai rambut, dan poni yang disingkirkan supaya tidak mengalami Mata Sang putra keduanya tersebut
dari hati ke hati berbicara seolah-olah menunjukkan perasaan, atau ekspresi emosional yang ditularkan untuk sang putra. agama perasaan tersebut melebur dan membagikan semua apa yang tersembunyi dalam pikirannya tersebut. seorang Ibu pun tentu tahu bagaimana memahami perasaan seorang putra keduanya tersebut. mungkin dari sebagian ibu ada yang belum bisa memahami perasaan tersebut jadi, Ibu dari kedua anak-anaknya harus bisa mengesampingkan perasaan pribadi dan perasaan penyaluran dari hati ke hati. agar jangan merasa aman dan nyaman bersama mereka. Dan suatu saat tidak ada keraguan dalam diri mereka sendiri bahwa mereka pernah merasakan aman, dan nyaman bersama mereka. Saat mereka melakukan emosional yang telah dikeluarkan mereka sejak dulu.
mungkin rasa aman dan nyaman itu dua hal yang berbeda, selama merasakan rasa aman dalam keluarga yang cukup harmonis, atau terbilang harmonis dari orang-orang terdekat tapi juga bisa menjadi merasa terancam terhadap orang-orang terdekat mereka. mungkin rasa aman membawa kehangatan, dan kasih sayang tulus. tetapi juga di lembungi dengan rasa cinta dalam keluarga. sedangkan rasa nyaman adalah sebuah perlindungan diri, atau sebagai perlindungan untuk keluarga jika salah satu dari mereka merasa terancam. namun seorang ibu tidak membuktikan bahwa dirinya terancam, atau merasa aman justru menjadi tombak pelindung bagi sang keluarga Karena perjuangannya.
sehingga anak-anak pun menyadari bahwa ibunya berada di sisinya walaupun sang anak tidak menatap dirinya sama sekali. Adapun terlihat, atau berpura-pura bahwa ia tidak melihat sang ibu berada di sisinya. Hanya dorongan,semangat, serta dukungan menjadi simbol ketulusan bahwa ia sangat menghargainya. pada akhirnya perjuangan sang ibu tidak sia-sia. saat sang anak merasa perasaan itu sudah melebur dalam dirinya mereka akan menggunakan kesempatan itu, untuk mengeluarkan, atau menyalurkan keinginannya, ataupun pendapatnya.
Lan Xiang pun akhirnya perlahan mulai luluh dengan adanya seorang ibu di sisinya. dan ia mulai menjelaskan apa yang terjadi, atau yang sedang dipikirkannya.
"ma.. saat aku mendengar cerita dari Yuan Ge, aku seolah penasaran dengan apa yang diceritakan oleh Yuan ge. Tetapi Yuan ge tidak menjelaskan lebih lanjut tentang apa yang ingin aku tanyakan. atau sebenarnya aku ingin menanyakan sesuatu darinya tetapi aku tidak bisa mengatakannya karena aku sendiri juga bingung." ujar Lan Xiang kepada sang ibu.
" Sebenarnya apa yang kau tanyakan kepada kakakmu sendiri?" tanya sang ibu kepada putra keduanya tersebut.
hingga tiba - tiba, ada seseorang yang memasuki kamar Lan Xiang. dan ternyata itu adalah Lan Yuan. Dan Lan Yuan pun berkata pada sang ibu.
" Dia menanyakan tentang Kerajaan dinasti QinXiaLiu di masa lalu." ujar Lan Yuan kepada ibunya.
"kerajaan Dinasti QinXiaLiu?" Tanya sang ibu kepada Lan Yuan.
"hm.." deheman Lan Yuan memberikan isyarat bahwa ia me-iyakan pertanyaan sang Ibu untuknya.
" tapi... mama, sepertinya mengenal tentang kerajaan itu (?). akan tetapi Mama lupa di mana saat Mama membaca buku itu. maksud Mama adalah mama tidak ingat halaman berapa buku kisah itu." ujar sang ibu terhadap Lan Yuan dan Lan Xiang. Putra pertama dan kedua anak mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments