1/11

Merebut Hati Ceo Dingin

...****************...

Di dalam kafe, Lu Yan Cheng duduk dengan aura dinginnya. Sementara di depannya duduk wanita cantik yang tengah hangat diperbincangkan dibeberapa sosial media beberapa hari terakhir.

Kedua tangan wanita itu tampak basah karena keringat dinginnya, dia juga terlihat gugup menatap laki-laki yang duduk di depannya.

Tak

Suara gelas yang diletakan di atas meja terdengar cukup nyaring, namun itu membuat Yun Xiu Ying, wanita yang duduk di sana semakin gugup.

"Nona Yun, apa ada yang ingin kau jelaskan padaku?" ucap Lu Yan Cheng dengan datar.

"Ya.... Yan Cheng, aku...."

Lu Yan Cheng menatap wanita itu dengan tatapan yang menusuk, sehingga membuat tenggorokan Yun Xiu Ying seolah kering dan tidak bisa mengeluarkan suara.

"Sepertinya nona Yun lupa bagaimana keluarga Lu," ucap Lu Yan Cheng.

"Aku...bagaimanapun aku tidak mau pertunangan kita putus!"

Suara Yun Xiu Ying cukup keras, sehingga membuat beberapa pengunjung kafe melihat ke arah mereka.

Lu Yan Cheng yang melihat tindakan Yun Xiu Ying yang sengaja mengeraskan suaranya itu hanya diam, dia sudah cukup lelah melihat sikap wanita di depannya itu.

Lu Yan Cheng berdiri dan menatap Yun Xiu Ying dengan dingin, "Nona Yun, kau bahkan sudah bermain dengan dua orang laki-laki di dalam club malam, ketika kau sudah memiliki tunangan, apakah kau masih berpikir jika aku akan melanjutkan pertunangan dengan wanita yang sudah di sentuh oleh laki-laki lain?"

Yun Xiu Ying terlihat khawatir, karena dia tidak menyangka jika Lu Yan Cheng akan berkata seperti itu dengan suara yang tak kalah keras, sehingga membuat orang-orang yang tadi mengira dirinya teraniaya menjadi bahan ejekan.

"Ya.... Yan Cheng, kau...."

Lu Yan Cheng berbalik, "Ingat nona Yun, aku bukan laki-laki yang bisa menerima wanita menjijikan. Yang sudah sering bermain dengan banyak laki-laki! Satu lagi, kemasi semua barang-barangmu dan keluar dari perusahaan itu, kami tidak membutuhkan wakil direktur sepertimu!"

Banyak orang yang melihat ke arah Yun Xiu Ying dengan tatapan jijik, karena mereka baru menyadari jika wanita yang mereka lihat adalah wanita yang sedang dibicarakan di berbagai media, karena permainan liarnya di dalam sebuah club malam.

Brak

Pintu mobil tertutup dengan kencang, Lu Yan Cheng menatap jalanan dengan suasana hati yang tidak baik.

Ting!

Sebuah notifikasi terdengar dari ponselnya, Lu Yan Cheng mengambil ponsel yang berada di dalan saku jasnya.

"Taman bermain?" gumam Lu Yan Cheng.

Setelah membaca pesan di ponselnya, Lu Yan Cheng memasukan kembali ponsel itu lalu segera melajukan mobilnya ke alamat taman bermain, yang tertera dalam pesan yang dia dapatkan tadi.

...----------------...

Tian An terlihat memberikan sebuah tiket masuk yang dia beli kepada petugas yang berada di pintu masuk taman bermain. Setelah itu dia masuk bersama Xin Xin yang sudah berubah menjadi sebuah jepitan rambut.

"Nona, kau mau kemana dulu?" ucap Xin Xin.

"Aku ingin membeli air dulu, mengantri untuk membeli tiket masuk tadi cukup panjang,"

Tian An melihat kesana kemari, mancari kedai yang menjual minuman atau mesin minuman otomatis yang ada di taman bermain itu.

"Nona, aku melihat penjual es kopi!" ucap Xin Xin yang melihat kedai kecil yang menjual berbagai es kopi.

"Baiklah, kita beli itu saja,"

Tian An berjalan menuju kedai kopi itu, cuaca panas memang sangat pas untuk minum es kopi yang dia sukai.

"Kita harus mengantri lagi," ucap Xin Xin yang melihat antrian di depan Tian An.

"Tidak apa-apa, hanya dua orang saja,"

Tian An mengambil ponselnya yang ada di dalam tas kecil, lalu melihat beberapa pakaian yang diperlihatkan untuk musim panas tahun ini.

"Nona, sudah giliranmu!" Xin Xin menyadarkan Tian An untuk berjalan maju.

Tian An melihat menu yang ada di depannya, berbagai varian kopi tertera di sana.

"Aku ingin es ca....."

"Tolong 2 es cappuccino, yang satu susunya setengah saja!" ucap seseorang yang berdiri tepat di belakang Tian An.

Mendengar suara laki-laki di belakangnya, Tian An berbalik dan dia melihat sosok laki-laki yang ditamparnya kemarin berdiri sambil tersenyum di sana.

"Apa yang....."

"Kau masih menyukai es cappuccino itu bukan?" Lu Yan Cheng memotong ucapan Tian An.

Tian An menghela napasnya, hari ini dia sangat ingin bersantai dan melepaskan pikirannya dari Ceo dingin itu, tapi mereka justru bertemu di taman bermain itu.

"Maaf kakak, ini pesananmu," ucap penjualan es kopi itu sambil memberikan dua gelas es kopi yang di pesan Lu Yan Cheng.

Tian An mengambil salah satu gelas itu, kemudian berjalan pergi meninggalkan Lu Yan Cheng yang tengah membayar es kopi yang dia pesan.

"Nona, apa yang pemeran pria lakukan di sini? Seharusnya dia berada di perusahaan sekarang," ucap Xin Xin dengan bingung.

"Kalau kau bertanya padaku, lalu apa aku harus bertanya pada es kopi ini?"

Tian An meminum es kopi yang ada di tangannya sambil berjalan dan melihat wahana permainan apa yang ingin dia naiki lebih dulu.

Terpopuler

Comments

Reni

Reni

direktur Chen lagi pdkt 😊 setelah menghempaskan noda yg bandel mulai bergerak aktif

2024-08-23

0

Bening

Bening

lu yan cheng kmu hrus semangat
bisa kok meluluhkan hati tian an kali ini

2024-07-31

0

Yun Weinuan❤❤

Yun Weinuan❤❤

harus sabar Lu Yan untuk meluluhkan hati Tian An karna ngak gampang untuk mulai sebuah hubungan lagi /Facepalm/semangat ajalah untuk outhor juga

2024-07-25

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!