Contract Marriage Chapter 7

🌹 Happy reading guys 🌹

============================

•••

________________________________

• Ruang makan •

Berdenatte pun terduduk di sebelah Noah, ia pegang erat cendok juga garpu nya, sesekali ia pun melihat ke arah dua orang wanita yang terduduk di hadapannya secara bergantian.

Berdenatte Adeline Alizandro

[ Kau harus tenang, Adeline ] ( Memejamkan matanya ) [ Tak kusangka, ibu dan anak sama-sama perebut lelaki orang ]

Sierra Bert

Jadi dia pilihan mu, Noah? ( Menatap sinis wajah Berdenatte )

Noah Floyd Bert

( Hanya diam )

Sierra Bert

Bagaimana bisa kau memilih wanita jelek sepertinya ( Menatap Noah ) Ibu dan adik mu begitu cantik, bagaimana bisa kau memilih wanita jelek sepertinya

Berdenatte Adeline Alizandro

( Menggigit bibir bawahnya )

Noah Floyd Bert

[ Kenapa kau hanya diam? Bukan kah aku sudah memberikan mu kebebasan untuk melakukan apa pun yang kau mau? ] ( Melirik wajah samping Berdenatte )

Berdenatte Adeline Alizandro

Anda benar, aku memang tidak cantik dan menarik ( Tersenyum ramah )

Berdenatte Adeline Alizandro

Jangan lah menjadi wanita yang hanya bisa mengandalkan kecantikan semata. Jika hanya cantik, para jal-ang pun tidak kalah cantik-cantik nya ( Tersenyum )

BRAK !

Sierra pun mendebrak meja makan lalu ia pun berdiri.

Sierra Bert

KAU MENYAMAKAN KU DAN ANAK KU SEPERTI SEORANG JA-LANG? ( Bentak nya )

Berdenatte Adeline Alizandro

( Menggelengkan kepalanya ) Tidak, aku tidak menyamakan kalian dengan seorang jal-ang kok ( Polosnya ) Bagaimana bisa ibu merasa kalau aku tengah menghina mu dan anak mu, apa ibu merasa seperti seorang jal-ang? ( Menutup mulutnya )

Noah Floyd Bert

( Mengulum senyumnya )

Berdenatte Adeline Alizandro

[ Sialan, mulut ini benar-benar tidak bisa dikontrol ]

Sierra Bert

Ka- ( Terpotong )

TRANG !

Erlando Romero Bert

Duduk ! ( Dingin nya )

Sierra Bert

Sayang, kenapa kau diam saja ( Menatap wajah Erlando ) Dia benar-benar sangat tidak sopan

Erlando Romero Bert

Duduk, Sierra ! ( Tekannya )

Selena Jazline Bert

Ibu, tenanglah ( Memegangi sebelah tangan Sierra )

Sierra Bert

( Terduduk kembali ) Kau sangat tidak sopan. Apa kau tidak pernah diajarkan sopan santun oleh kedua orang tua mu ( Menatap sinis wajah Berdenatte )

Sierra Bert

Kau sangat buruk !

Berdenatte Adeline Alizandro

Semua wanita tidak ada yang buruk, semua wanita berharga ( Santainya ) [ Tapi tidak dengan mu dan anak mu ]

Sierra Bert

Kau sangat tidak cocok dengan Noah

Berdenatte Adeline Alizandro

( Tersenyum tipis ) Apa anda merasa sudah cocok dengan suami anda? ( Menaikkan sebelah alisnya )

Berdenatte Adeline Alizandro

Sukses itu diusahakan, diperjuangkan, didoakan, lalu perlahan-lahan mulai meraih ( Menatap wajah Sierra )

Berdenatte Adeline Alizandro

Bukan merebut dan menikahi pria kaya yang sudah memiliki seorang istri, itu bukan kesuksesan, melainkan hanya menumpang ( Tekannya )

PRANG !

Sierra pun naik pitam, ia lemparkan gelas berisi air putih ke arah wajah Berdenatte hingga gelas itu pun mengenai kening Berdenatte.

Berdenatte Adeline Alizandro

Uukhh ( Memegangi keningnya )

Noah Floyd Bert

( Mata melotot )

Sierra Bert

LANCANG SEKALI KAU BICARA BEGITU WANITA MURAHAN ( Bentaknya )

Berdenatte Adeline Alizandro

( Mengepalkan kedua tangannya )

BUGH !

Berdenatte pun berdiri, lantas dengan cepat ia pun melemparkan tas kecilnya hingga mendarat cantik di wajah Sierra.

Sierra Bert

SIALAN ( Teriaknya )

Berdenatte Adeline Alizandro

Ibu dan anak, sama-sama perebut lelaki orang ( Menatap tajam wajah Selena ) Kau ( Menunjuk wajah Selena ) Kau menggunakan kecantikan mu untuk menggoda pria orang lain ( Melotot ) Aku masih ingat. Kau, wanita yang sudah merebut kekasih adik ku ( Menggenggam kuat gelas minum nya ) Adik ku bunuh diri karena mu, selena

PRANG !

Selena Jazline Bert

Aaaakkkhhh ( Meringis ) Wa-wajah ku akkhhhh ( Memegangi wajah nya )

Sierra Bert

Sayang ( Khawatir )

Berdenatte pun membalikkan badannya lalu ia pun berjalan cepat meninggalkan Noah yang masih terduduk di tempat makan.

Noah Floyd Bert

( Berdiri ) Lain kali, tidak usah mengundang kami untuk mendatangi mansion ini lagi ( Tegasnya ) Kau urus istri kesayangan mu itu, ayah ( Membalikkan badannya lalu berjalan mengejar Berdenatte )

~ Bersambung ~