" Apa Ibu Eva siap?" Pak RT masih meminta keputusan kepada Eva.
Eva mengangguk, meskipun tubuhnya sudah gemetaran.
" Kau harus siap Va" Bisik Tante Ayu.
" Kuat ya Mbak" Tambah Loli . Eva hanya mampu mengiyakan.
" Ayo dobrak !" Perintah Pak RT kepada warga. Mereka langsung antusias, menerjang pintu yang sebenarnya tidak terkunci. Karena terlalu bersemangat, warga yang mendobrak sontak tersungkur.
Melati dan Dion terkejut, pada saat itu posisi Melati tengah duduk di atas tubuh Dion. Ia refleks ingin melepaskan diri. Tapi sayang malah macet.
Keduanya terbelalak kaget, Dion berusaha mendorong tubuh Melati. Tetap saja tidak bisa, tubuh mereka menempel tidak bisa dilepaskan.
" Cepat bangun !" Sergah Dion panik.
" Nggak bisa " Jawab Melati.
Diam-diam Canaya tersenyum tipis, ini adalah kejutan yang ia ciptakan.
" Pak RT sepertinya mereka ganjet" Ucap salah satu warga.
Yang lain diam menonton, ada pula yang mensyukuri apa yang menimpa kepada Dion dan Melati.
" Mas"
Bergetar suara Eva menyebut nama suaminya. Dion semakin panik, ia terus mendorong tubuh Melati. Tapi bukan terlepas, justru bagian alat vital mereka semakin kesakitan.
" Kalian sudah tidak bisa menyangkal lagi" Seru Tante Ayu.
" Eva... Eva.. Tolong aku sayang " Pinta Dion memelas, Eva membuang muka. Bukan hanya hatinya sakit, tapi juga jijik sekali.
" Kalian tidak akan terlepas sebelum salah satu dari kalian ada yang mati"
Tiba-tiba Dimas muncul, Eva dan Loli terkesiap kaget. Jadi Bapak mereka tahu, tapi kenapa diam?
" Bapak" Pekik Loli , Dimas tersenyum getir. Ia membelai lembut wajah Eva dan Loli secara bergantian.
" Maafkan Bapak Nak, Bapak tidak bisa berbuat banyak " Ada penyesalan yang menggunung di hati Dimas. Karena dulu tidak mengikuti saran dari kedua putri nya yang kurang setuju Dimas menikahi Melati.
Dion tidak membuang waktu ketika mendengar ucapan sang Ayah mertua. Ia langsung mence-k-ik leher Melati sekuat tenaga.
" Di - On"
Melati kesulitan bernafas, ia berusaha untuk membalas tapi ceki-kan di lehernya sangat kuat. Sehingga membuat Melati tidak berdaya.
Semua kaget melihat nya, ada sebagian warga ingin menolong Melati. Namun Tante Ayu dengan cepat mencegah.
" Jangan !! Biarkan saja mereka bergelut. Toh kalau kita membantu, apa yang bisa dilakukan? Mereka tetap saja tidak bisa dilepaskan "
Warga tersebut membenarkan ucapan Tante Ayu, sehingga tidak banyak yang bisa dilakukan selain menyaksikan kedua pasangan tersebut saling menyerang.
Tiba-tiba angin kuat menerjang kursi panjang yang menjadi tempat pergulatan itu. Sehingga tubuh Dion dan Melati terhempas ke lantai. Cekalan tangan Dion pun terlepas, Melati menghirup udara dengan rakus, sebab tubuhnya hampir kehabisan oksigen.
Canaya mendongak ke atas, rupanya wanita kurus kering tanpa busana ada di sudut plafon rumah. Ia menempel di dinding dengan sorot mata menyala. Tidak ada yang melihat nya kecuali Canaya .
Disini Canaya langsung menyimpulkan, jika yang mengutuk Eva bukanlah Masayu. Melainkan Melati.
" Kau ingin membonohku ??" Teriak Melati geram. Keadaan langsung berbalik, Kini Melati yang mence-k-ik leher Dion. Makhluk itu pun melompat tepat di punggung Melati. Dia turut melakukan hal yang sama terhadap Dion.
Tentu hal itu langsung membuat Dion melotot, tubuhnya mengejang.
Canaya maju, tidak mungkin dia membiarkan makhluk itu menang. Ia melayang kan kepalan tangannya ke wajah Melati.
BUGH!!
Tubuh Melati terhempas, akhirnya pasangan zina itu terlepas. Dion lemas, dia sudah hampir menemui ajal.
Canaya menarik kain yang menutupi meja, lalu menutupi tubuh Dion. Ia juga langsung mendekati Melati, menyeret perempuan itu duduk di kursi.
Rupanya Melati masih sempat memberikan kode kepada makhluk peliharaan nya supaya menghajar Canaya .
Makhluk tersebut mengangguk patuh, dia langsung melompat ke punggung Canaya dan mencekik lehernya.
Canaya mendongak ke atas, sekuat apapun makhluk itu mencekal leher Canaya . Wajah Canaya terlihat santuy, justru ia mencolok mata makhluk itu menggunakan dua jarinya.
Spontan makhluk tersebut memekik kuat, ia melompat tak tentu arah. Menubruk semua benda dan terakhir menabrak dinding hingga ia langsung jatuh terkapar.
Semua orang terpana menyaksikan banyak barang bergerak tanpa ada yang menggerakkannya. Membuat bulu kuduk mereka meremang.
Canaya tersenyum miring menoleh ke arah Melati, wajah perempuan itu pucat pasi. Dia tidak pernah mengira jika Canaya bisa melihat makhluk peliharaan nya.
" Apa lagi yang kau punya ? Hem?? Apakah kau juga yang mengirim kutukan terhadap Mbak Eva ?"
Eva melongo bingung, dia melirik Tante Ayu yang juga sangat terkejut.
" Hemhh" Melati menarik sudut bibirnya " Kau tahu rupanya "
" Tidak usah sok tenang, jika aku mau maka akan kuhabisi semua peliharaan mu" Tegas Canaya mengancam.
Melati menatap tajam anak mata Canaya yang begitu mungil.
" Aku dan Dion saling mencintai, apakah itu salah ?"
" Ibu, sudah begini kau masih tidak menyadari kesalahan mu" Seru Loli . Ia geram sekali dengan pembelaan Melati.
" Dion mencintai ku, tapi Eva tetap saja tidak mau berpisah dengannya "
" Bajin9an !!! Kau yang menggoda ku"
Ternyata Dion sudah membaik, ia mampu membantah ucapan Melati.
Ibu tiri Eva tersenyum miring.
" Sekarang kau bilang aku yang menggoda mu, padahal baru saja kau keenakan digoyang oleh ku"
" DIAM!!!"
Eva berteriak lantang, kedua tangannya menutup telinga. Dia sudah tidak tahan mendengar suami dan Ibu tirinya mengakui adegan yang menjijikan itu.
" Pak RT, Arak saja mereka keliling kompleks " Pinta Tante Ayu.
" Benar itu Pak RT" beberapa warga membenarkan usulan Tante Ayu.
" Dan jangan lupa, mereka harus menghadapi hukuman dan sanksi masyarakat setempat " tambah salah satu warga. Semua setuju, karena hal tersebut memang harus dilakukan.
" Tidak !! Tidak !! Eva, tolong aku... Aku mengaku salah, tolong jangan hukum aku" Dion langsung memohon pertolongan kepada sang istri.
Namun Loli langsung menarik Eva menjauhi Dion, ia tidak rela laki-laki kotor itu menyentuh sang Kakak.
AAAAAAAAAAAA
Tiba-tiba semua orang dikejutkan oleh teriakan Melati. Canaya saja sampai bengong ketika melihat tubuh Melati mengeluarkan asap.
Tak diduga, Melati yang memiliki tubuh montok serta bohai meskipun usianya sudah menginjak kepala lima, tetiba berubah keriput. Punggung nya melengkung, seperti mematahkan beberapa tulang saja.
Dalam sekejap Melati menjelma menjadi seorang nenek tua bongkok.
Seluruh warga terkesiap, mereka seolah-olah tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.
" A- apa?? Jadi?? Jadi ini wujud kamu" Dion tidak percaya, kepalanya menggeleng bingung.
Melati berusaha menutupi tubuh dan wajahnya dengan hanya menggunakan kedua tangan. Tapi tentu tidak cukup.
Ia malu dan juga takut, hanya mampu meringkuk pasrah saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
akhirnya ketahuan jg wujud asli Melati 😏
2024-07-22
0
Reni
astaga astaga apa yg terjadi itu Bu melati nenek renta gitukah 😬😬😬
2024-07-20
0
Heri Wibowo
akhirnya terungkap semuanya
2024-07-16
0