Sara berbalik. Menyandarkan kepalanya di dada Key yang bidang itu. Key mengusap kepala Sara dan membelai rambutnya. Setelah itu, Key membawa Sara ke kamar mandi. Menyalakan shower.
Key kembali mencium bibir Sara. Sara hanya menerima bibir Key tanpa membalasnya. Key menyadari sedari tadi Sara tidak pernah membalasnya. Namun, Key tidak terlalu memperdulikannya.
Key tidak akan membuang kesempatan dari Sara. Ia akan melakukannya sampai titik darah penghabisan. Kali ini, Sara melingkarkan tangannya di tengkuk Key dan memeluknya karena sakit yang Ia rasakan.
Setelah selesai mandi, Key menggendong Sara dan membawanya ke ranjang. Ia meletakkan Sara dan menutup tubuh Sara dengan selimut. Tidak lupa juga Ia mencium kening Sara. "Mimpi indah, Sara." ucap Key.
Key mencium keningku? ucap Sara dalam hati. Sara memejamkan matanya. Lalu Ia merasa ada tangan yang melingkar di perutnya. Sungguh ini sangat nyaman sekali. Rasanya aku ingin tetap terus seperti ini. Bersama Key.
Ring. Ring. Ring. Ring. Suara jam beker Key berbunyi. Sara terkesiap bangun dan mau mematikan jam bekernya. Namun jam beker tersebut berada disebelah kiri Key. Sangat sulit untuk dia raih. Ia berusaha meraih tanpa membangunkan Key.
Sara berusaha menahan dirinya dengan memegang bahu sebelah kiri Key dan tangan lainnya memegang ranjang. Dari memegang bahu, tangan Sara berpindah ke leher, ibu jarinya menyentuh jawline dagu Key.
Key melepas aksinya itu. Ia melihat Sara mulai menikmatinya. Ia mendekap Sara erat erat dalam bahunya itu.
"Sebutan apa yang pas untuk diriku, Mr. Key?" tanya Sara yang masih dalam dekapan Key.
"Pelacur? Jalang?" tambah Sara.
"Terserah. Yang penting hanya aku yang boleh menikmati tubuhmu." jelas Key.
"Mengapa?" tanya Sara.
"Kau hanya boleh menjadi milikku." jawab Key.
"Sampai kapan?" tanya Sara.
"Selamanya." jawab Key.
Deg. Perasaan macam apa ini? Mengapa Key berkata seperti itu? Bukankah aku berniat untuk menjauh dari Key dan tidak ingin menemuinya lagi? Kenapa aku deg deg an saat Key berbicara seperti itu? Apakah jawaban Key itu sungguhan? pikir Sara.
Disamping itu, Key merasa apa yang Ia katakan benar adanya. Ia tidak ingin Sara dimiliki orang lain. Namun, satu hal yang pasti, Ia bingung apakah ini hanya sekedar tubuh Sara yang tidak ingin dimiliki orang lain atau keseluruhan dari Sarah yang tidak ingin dimiliki orang lain? pikir Key.
Key mengajak Sara sarapan keluar sebelum ke kantor. Key tidak pernah sarapan di rumah. ART di rumahnya hanya bekerja untuk mencuci pakaian, membereskan rumah lalu pulang.
"Kamu ingin sarapan dimana?" tanya Key.
"Di Sunbucks saja, dekat dengan perusahaan."
"Baiklah."
Sesampainya di sana, Sara dan Key mengantri dulu untuk memesan. Ketika sudah,
"1 hot milk coffee mix cappucino less sugar, please." pinta Sara ke kasir.
"Your name, Miss?" jawab kasir.
"Sara not Sarah, please. Terima kasih" jawab Sara.
Disamping itu, Key hanya memesan kopi susu panas dan roti. "Kamu menyukai kopi panas? Kamu cuma memesan kopi panas?" tanya Key.
"Aku tidak bisa makan sesuatu pagi pagi." jawab Sara.
"Ohh.. Sara not Sarah, why?" tanya Key.
"Kebanyakan orang salah menulis nama ku. Yang benar Sara. Sara Lee. S-a-r-a. Tidak pakai h. Dan aku benci jika ada orang menambahkan h di nama ku."
"Kenapa?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 292 Episodes
Comments
Catoer
dah bagus
2020-09-02
2
Li5naJait
apa2 an novel ini, fiksi sich bs, tp agak logica dikitlah, masa iya udah diperkosa msh aza mau melayani utk ke2x, kesannya jd murahan. pdhl, karakter sarah baik, lembut tp koq jd murahan. ngak nyambung ke otak q, klau aq sich bgs mati kelaparan aza drpd hrs bertemu dgn org yg sdh merenggut kehormatan qt,tdk menimbulkn emosi si pembaca, yg ada tambah dongkol. pdhl Sara lulusan dr Universitas ternama. tp koq jd kyk irg bodoh. cukup disini saja bacanya
by
2020-05-03
6
W Tini Vanessa Hans
ekspose di cerita kebiasaan gaya hidup selama kuliah diluar negeri ...ok gaya hidup bebas mungkin diadopsi untuk cerita ini. tp kurang hidup thor.... haris jangan terlalu kebayakan dimereka berdua. ok thor tetap semangat ya.... sorry terlalu tajam kritiknya
2020-03-30
3