Waktu menunjukkan pukul 7 malam. Perut Sara sudah bersenandung ria sejak siang tadi karena Ia melewatkan jam makan siangnya di atap. Sara menatap handphone nya yang foto orangtuanya Ia jadikan lockscreen. Sambil menatap Sara sambil membayangkan pada saat kelulusan SMA orangtua nya hadir dengan senyum yang sangat lebar, terlebih saat orangtuanya tau bahwa Ia mendapat beasiswa kuliah di Oxford selama 4 tahun penuh. Namun itu hanyalah khayalan semata Sara.
Sara melamun kembali sampai Ia tidak sadar bahwa Key berdiri di kejauhan sedang menatapnya. Sesadarnya Sara, Ia langsung merapikan barang dan berjalan menghampiri Key yang sedang menekan tombol lift turun.
"Aku benci orang melamun di perusahaanku." kata Key saat Sara sudah menghampirinya.
"Maafkan aku."
Permintaan maaf Sara tidak dijawab oleh Key. Justru itu membuat Key semakin penasaran dengan Sara. Apa yang membuatnya melamun sampai tidak sadar dengan kehadiranku? ucap Key dalam hati.
Tingg. Lift terbuka. Keduanya masuk kedalam lift. Key memencet tombol UG yang artinya underground yaitu tempat parkiran. Selesainya memencet,
"Aku belum pernah bercinta di dalam lift. Apakah kamu pernah?" tanya Key.
"Pertama kali aku bercinta saat seseorang mengiraku seorang pelacur 2 minggu yang lalu." jawab Sara.
Key tersenyum saat mendengar jawaban Sara.
"Bukan bercinta melainkan dipaksa bercinta." sambung Sara.
Seketika senyum Key memudar. Namun Key tidak peduli. Key sudah merindukan tubuh Sara untuk memenuhi hasrat nafsunya. Malam ini, aku harus mendapatkanmu. ucap Key didalam hati.
Key tau Ia memiliki banyak waktu untuk mengobrol dengan Sara karena dari lantai 60 sampai ke parkiran tidaklah sebentar. Saat Key ingin memulai pembicaraan, tiba tiba lift mati total. Sara syok karena Ia fobia gelap. Key dengan sigap menekan tombol emergency namun tidak ada jawaban. Lalu menelepon Calvin namun Calvin bilang sedang ada perbaikan.
Semenit dua menit Sara masih bisa mengontrol ketakutannya. Namun dimenit berikutnya, Sara tidak bisa lagi.
Tubuh Sara merosot kebawah. Sekujur tubuhnya gemeteran. "Sampai kapan?" ucap Sara dengan tubuh yang gemeterannya itu. Melihat Sara ketakutan, Key langsung melepas jas hitamnya dan memakaikan untuk Sara. "Gatau. Kamu tidak sendirian, Sara." ucap Key menenangkan Sara.
Key teringat bahwa di CV Sara tertulis bahwa Sara fobia dengan gelap. Key langsung menyalakan flash di handphone nya. Perlahan, ketakutan Sara hilang. Sara dan Key duduk di lift. Key masih belum melepaskan tangan Sara yang Ia genggam saat Sara ketakutan. Sara terhanyut dalam tidurnya. Ia tidak takut kalau Key melakukan hal jahat kepadanya karena Key lah orang yang sudah merenggut keperawanannya.
Di hati kecil Sara, Ia berharap bahwa lift tidak dapat diperbaiki. Sehingga, Sara tidak perlu kerumah Key untuk melayaninya. Tidak apa² jika Ia akan masuk rumah sakit asalkan Ia tidak perlu melayani nafsu Key.
Disamping itu, Key melihat wajah cantik Sara yang bersandar di lengan sebelah kirinya. Sara cantik, tidur maupun tidak tidur, memakai make up maupun tidak memakai make up. Key mengakuinya itu. Wajah Sara sangat anggun saat tertidur namun menurut Key dibalik wajah anggunnya itu tersimpan banyak kesedihan, perasaan² yang tidak dapat diungkapkan.
Key pun tidak dapat menahan kantuknya. Akibat bekerja seharian, badannya remuk sekali. Ia memejamkan matanya sebentar. Tidak sampai 30 detik Ia memejamkan mata, tingg. Lift terbuka. Dihadapannya ada 2 orang satpam, 3 orang petugas teknisi dan Calvin. Semuanya laki laki. Ia langsung menutup bagian rok Sara yang terbuka dengan jas mahalnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 292 Episodes
Comments
@_white[SunFlower]_√
kok so sweet banget y waktu Key nutupin rok sarah😍😘
2020-07-11
5
Sulati Cus
hadeeh ada yg begitu saja ae lo Thor
2020-06-12
3
Lidia Ngareho Lidia Basule
kayak film korea yg pernah aq tonton tp lupa judulx...
2020-05-04
3