"Alergi, Sir. Permisi." jawab Sara.
Lagi lagi Key menarik tangan Sara, menghentikannya. "Bukannya aku udah bilang jangan panggil aku dengan sebutan 'Sir'?" nadanya tinggi.
"Iya, Key. Aku lupa. Aku permisi dulu."
Tangan yang ditarik Key masih belum dilepas saat Sara hendak keluar. "Ada apalagi Key?" tanya Sara.
Key membuka sedikit scarf di leher Sara dan menutupnya lagi. "Aku pikir kamu nutupin bekas kissmark aku ternyata beneran alergi." Key melepaskan tangan Sara.
Namun, saat Sara mau keluar, pintu ruangan Key tidak terbuka. Katanya kemarin otomatis terbuka hanya untuk aku sama dia. Tapi kok sekarang ga kebuka? Apa jangan² gara² kemarin aku nolak dia makanya itu udah ga berlaku sekarang? pikir Sara.
"Aku belum mau kamu keluar makanya pintunya ga kebuka." kata Key.
"Omong kosong macam apa itu?" jawab Sara.
"Kamu sudah minum obat alerginya?" tanya Key sambil menyeruput teh hangat buatan Sara.
"Udah." jawab Sara.
"Baiklah." ucap Key dan pintunya terbuka.
"Permisi." Sara keluar meninggalkan ruangan Key.
Sedangkan Key, Ia duduk dikursinya, bahunya bersandaran, kakinya Ia silang dan taruh diatas meja, tangannya ditaruh diatas perut, kepalanya menghadap ke atas, sesekali matanya terpejam. Apa jangan² Sara nolak aku karena dia tau kemarin aku ketemu Nate? Ah gamungkin. Kita kan hanya ketemu dan makan siang doang. Tapi bisa aja dibalik sifat tenangnya Sara, sebenernya dia orangnya perasa? Dia terlanjur sakit hati denganku jadi dia nolak aku? "Aku ga nganggep kamu seperti itu." Terus kamu nganggep aku apa Sar? Kenapa kamu selalu merespon aku saat aku melakukan "itu" sama kamu? pikir Key buyar saat ada telepon kantornya bunyi.
"Sir, wanita cantik bernama Nate ingin bertemu denganmu sekarang." suara Sara.
"Suruh dia tunggu." jawab Key.
"Baiklah.". "Miss, anda disuruh Mister Key tunggu." kata Sara.
Nate hanya tersenyum tipis membalas Sara. Setiap melihat Sara, Nate selalu teringat ucapan Key bahwa Key menginginkannya. Itu malah membuat Nate benci.
Key pun turun menghampiri Nate. "Ada apa?" kata Key.
"Haruskah kita bicara disini?" kata Nate.
"Ya. Aku tidak ingin membuat Sara salah paham." kata Key kepada Nate.
"Sara. Wanita ini adalah Nate. Mantan pacarku. Tetapi kami sudah gaada hubungan apapun setelah dia bercumbu dengan wanita lain. Kemarin Nate mengatakan bahwa kamu adalah saingannya, tetapi menurutku tidak. Aku menginginkanmu tetapi akuu tidak menginginkan dia." kata Key terpotong.
"Cukup!! Cukup Key!!! Mengapa kamu tidak bisa memberikan kesempatan untukku? Kamu hanya mementingkan sakit hatimu saja!" bentak Nate.
Nate memang punya sifat pemarah. Ia selalu berteriak sejadi jadinya saat marah. Dalam hubungannya dengan Key dulu, Key lebih banyak mengalah untuk Nate, lebih banyak membujuk Nate.
"Untuk apa aku memikirkan kamu yang sudah menyakitiku?" jawab Key.
"Aku benci saat kamu meneriaki ku. Itu memang aku biarkan saat kamu menjadi pacarku. Tapi sekarang tidak. Sudah 5 tahun berlalu. Aku sudab berubah banyak, tapi kamu apa Nate?" tambah Key.
Nate memegang tangan Key. "OMG Key." lalu memegang pipi Key. "Ini bukan kamu, kamu tidak akan berbicara seperti itu Key." Tangan Nate ditepis Key.
"Kenapa tidak?" jawab Key.
"Cukup. Aku muak melihat sepasang kekasih ribut didepanku. Lebih baik kalian selesaikan ditempat lain atau aku yang pergi." sahut Sara.
"Kamu yang pergi." kata Nate berbarengan dengan "Kita sudah selesai." kata Key.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 292 Episodes
Comments
Alfi Ae
👏👏
2020-04-12
2
Jenny Marho Mumek Jmm
mantap key...
2020-03-30
3
PRAMITA YUSRAN
ga ada hubungan apapun setelah dy bercumbu dgn wanita lain...
harusnya lelaki lain
2020-02-24
10