Di antara perasaan sadar dan tidak sadar, Ayu melihat seorang pria yang tak asing di ingatannya mulai bergerak mengintip seorang Wanita yang sedang mandi kala itu.
Ayu yang melihat Pria tersebut, tentu saja sangat kesal dan langsung berlarian ke arah Pria tersebut untuk memperingatinya.
"Dasar otak mesum gila! Apa kau tidak ada kerjaan hingga mengintip orang mandi seperti itu?" pekik Ayu dengan kesal sambil bersiap memukul Pria tersebut.
Hanya saja sayangnya ketika tangan Ayu hampir menyentuh tubuh Pria itu, tangan Ayu melewati tubuh Pria tersebut begitu saja, seakan-akan seperti transparan.
Ayu yang mendapati hal tersebut tentu saja terkejut bukan main, entah apa yang sedang terjadi kepadanya namun ini sangatlah aneh bagi Ayu.
"Ap...a apaan ini? Bagaimana bisa?" ucap Ayu dengan kebingungan.
Sedangkan Pria tersebut yang seakan tak mendengar suara Ayu sama sekali, terlihat bangkit dan mulai mendekat ke arah Wanita tersebut.
"Akang mencintai mu neng Ayu, sekiranya neng Ayu bisa menjadi pendamping Akang, Akang mah siap lahir batin." ucap Pria tersebut dengan tatapan yang mesum.
"Maaf saya tidak bisa, permisi..." ucap Wanita tersebut yang terlihat buru-buru pergi dari hadapan Pria tersebut.
Mendengar penolakan dari gadis yang ia sukai, tentu saja membuat Pria itu marah sekaligus tak suka mendengarnya.
"Apa yang membuat mu tak mau dengan Akang? Apa karena Akang bukan Pria yang mapan begitu? Uang bisa di cari neng, jangan matre kamu jadi wanita!" ucap Pria tersebut sambil menghentikan langkah kaki si Wanita.
"Saya benar-benar tidak bisa, ini bukan perkara uang ataupun harta. Kita berdua bahkan baru beberapa kali bertemu dan saya juga memiliki kekasih hati saya sendiri dan itu bukan kamu. Jangan mengganggu saya, saya mohon hargai keputusan saya ..." ucap Wanita tersebut sambil berusaha melepaskan cengkraman tangan Pria tersebut dan langsung berlarian meninggalkan Pria itu.
Pria tersebut nampak sangat marah akan keputusan Wanita tersebut. Entah apa yang saat ini ada dipikirannya, Pria itu langsung berusaha mengejar Wanita itu dan menarik tangannya dengan kuat.
"Jika kamu tidak bisa ku miliki maka yang lain juga tidak!" ucap Pria itu dengan manik mata yang memerah menahan amarahnya yang memuncak.
"Apa yang akan kamu lakukan? Lepaskan aku... Lepaskan..... Apa kamu sudah gila ha?" pekik Wanita itu dengan suara yang meninggi.
Mendengar teriakan Wanita tersebut, Pria itu nampak acuh dan terus menyeret tubuh si Wanita ke area hutan semakin dalam lagi. Dengan membabi buta Pria itu melempar tubuh si wanita ke tanah dan melakukan perbuatan tidak senonoh di sana.
Setiap inci bagian tubuh Wanita tersebut tak luput menjadi pelampiasan nafsu si Pria, Pria itu benar-benar memperlakukannya dengan kasar dan tak berperasaan.
Baju wanita itu di sobek dan di lempar ke sembarang arah, diciumnya area tubuh wanita itu dengan kasar dan tanpa ampun, membuat si wanita terus meronta dan berteriak kesakitan.
Sekujur tubuhnya benar-benar penuh dengan tanda cinta merah. Berulang kali Pria itu melakukan pelepasan kepada si Wanita, hingga si Wanita terkulai lemas akibat perlakuan si Pria yang seperti hewan buas.
"Aku mencintai mu sayang.... Namun sayangnya kamu mencintai Pria lain selain Akang. Tidak ada yang boleh memiliki mu, jika bukan Akang maka yang lain juga tidak boleh!" ucap Pria tersebut
Setelah puas dengan apa yang baru saja ia lakukan, Pria itu lantas mengaitkan semacam tali simpul ke leher si wanita, kemudian melemparnya ke dahan pohon besar.
Tubuh wanita itu naik perlahan-lahan menggantung ke atas pohon. Sesuatu hal yang tentu saja membuat Ayu tak habis pikir dengan apa yang baru saja terjadi di depan mata kepalanya.
Sepertinya ini menjadi awal dari petaka hutan bunuh diri yang selama ini beredar di masyarakat.
***
Fanda dan Arka yang mendengar teriakan yang bersumber tak jauh dari tempat mereka berada, tentu saja berlarian secepat mungkin.
Mereka sungguh yakin jika teriakan tersebut adalah Ayu, yang lantas membuat keduanya langsung menuju ke arah sumber suara.
Beberapa meter berlarian sedari tadi, tak jauh dari posisi keduanya berada Ayu nampak tergeletak di tanah. Ada tanda merah seperti bekas lilitan di lehernya, membuat Arka dan Fanda lantas bertanya-tanya akan bekas kemerahan di leher Ayu saat itu.
"Ay... Ayu.... Apa kamu baik-baik saja? Ayu...." ucap Arka berulang kali berusaha untuk membangunkan Ayu saat itu.
Perlahan kelopak mata Ayu terbuka sempurna dengan manik mata yang kosong menatap ke arah keduanya secara bergantian.
"Ah syukurlah... Kau buat kami jantungan tahu gak?" ucap Fanda begitu menyadari jika Ayu telah sadar.
Arka membantu Ayu untuk bangkit dari posisinya, sedangkan Fanda terlihat membersihkan beberapa daun yang menempel di pakaian Ayu saat itu.
"Sebaiknya kita segera ke tenda, suasananya sudah mulai tak enak." ucap Arka yang lantas dibalas anggukan kepala oleh keduanya.
***
Area tenda
"Bagaimana? Apakah Ayu sudah.... Siapa kamu?" ucap Gabriela ketika melihat seorang Pria dengan pakaian serba hitam membalut tubuhnya.
"Tidak ada yang bisa keluar dari hutan ini hidup-hidup, termasuk juga dengan kalian!" ucap Pria tersebut yang tentu saja membuat Gabriela mulai panik karenanya.
Gabriela tentu tahu maksud orang ini tidaklah baik, namun bagaimana ia akan kabur dari sini jika ketiga temannya belum kembali?
"Sial? Apakah mereka masih lama?" ucap Gabriela dalam hati.
Pria tersebut terlihat mulai mendekat, membuat Gabriela perlahan-lahan mulai mengambil langkah kaki mundur.
"Jangan mendekat atau aku akan berteriak!" ucap Gabriela dengan nada yang mengancam.
"Cobalah kalau kamu bisa! Lagi pula tidak akan ada yang mendengar mu." ucap Pria tersebut sambil langsung mencengkram tangan Gabriela dengan kuat.
Gabriela nampak kesulitan melepas cengkraman tangan Pria itu yang kian menguat. Hal tersebut membuatnya beberapa kali melakukan perlawanan sambil menarik bagian tenda yang berada di dekatnya.
"Lepaskan aku!" teriak Gabriela.
"Percuma kamu melawan karena itu akan berakhir dengan sia-sia." ucap Pria tersebut dengan tawa yang menggema.
"Oh ya? Kalau begitu kita lihat saja!" ucap Gabriela sebelum pada akhirnya menggigit tangan Pria itu dengan kuat.
"Arggg" Pria itu meringis kesakitan dan langsung melepas cengkraman tangannya tanpa sadar.
Sedangkan Gabriela yang mendapat kesempatan, tentu saja langsung melarikan diri sejauh mungkin untuk menghindari Pria tersebut.
"Berhenti kamu!" pekik Pria tersebut sambil berusaha mengejar Gabriela.
.
.
.
Setelah berhasil menemukan Ayu, Fanda dan juga Arka terlihat melangkahkan kakinya menuju ke area tenda.
Ada yang membuat keduanya penasaran sedari tadi, yaitu tentang apa yang terjadi kepada Ayu sebenarnya.
"Emm aku tahu situasinya tidak bagus, tapi boleh ku tanya sesuatu Ay? Sebenarnya apa yang terjadi kepada mu, hingga kau sampai tiduran di tanah tadi? Tidak hanya itu, bekas kemerahan di leher mu itu apa?" ucap Fanda pada akhirnya dengan raut wajah yang penasaran.
"Sebenarnya aku... Apa yang telah terjadi?" ucap Ayu terkejut begitu melihat keadaan tenda yang porak poranda saat ini.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Tati st🍒🍒🍒
ternyata awalnya di hutan itu ada pelecehan sama pbunuhan
2024-06-23
0
Heri Wibowo
syukurlah Ayu bisa ditemukan
2024-05-30
0