Hutan bunuh diri #2

Aaaaaaaaaaaaaaaaaa

"Fanda!" ucap Gabriela, Ayu dan juga Arka hampir bersamaan.

Suara teriakan Fanda yang begitu keras membuat ketiganya terkejut dan langsung berlarian menuju ke arah sumber suara.

Hanya saja ketika langkah kaki ketiganya berada tak jauh dari tempat Fanda berada saat ini, ketiganya dengan spontan menghentikan langkah kaki mereka.

"Dasar..." ucap Gabriela sambil memutar bola matanya dengan jengah, kemudian berlalu pergi dan menyelesaikan pekerjaannya kembali.

"Jangan lebay, ini hanya akar kayu yang terjulur tak sengaja di pundak mu?" ucap Ayu kemudian yang langsung menghentikan teriakan Fanda dengan seketika.

"Benar...kah? Bukankah ini simpul tali atau semacamnya?" ucap Fanda tak berani menoleh ke arah samping karena trauma akan mimpi yang ia alami.

"Makanya jangan melulu teriak, lihat dulu baru boleh teriak... Dasar... Ayo bantu kami!" ucap Arka kemudian sambil menarik Fanda agar bergabung bersama dengan yang lainnya.

Fanda yang mendapati jika yang terulur barusan bukanlah seperti bayangannya, lantas dapat bernafas dengan lega.

Sayangnya tanpa mereka sadari, sebuah bayangan sosok berbaju hitam terlihat tengah memperhatikan keempatnya dari kejauhan.

"Dasar anak nakal! Tidak ada yang bisa keluar dari sini termasuk juga dengan kalian..." ucapnya dengan tatapan yang intens ke arah depan.

***

Malam itu keheningan terasa begitu menyapa keempatnya. Tenda yang mereka dirikan selesai tepat sebelum langit berganti warna menjadi gelap.

Entah mengapa rasanya begitu hening, ditambah lagi dengan beberapa tali yang sengaja di pasang di salah satu dahan pohon besar, membuat bulu kuduk Fanda selalu saja meremang ketika menatap ke arah pohon tersebut.

Samar-sama sebuah bayangan berwarna putih di antara pohon tersebut tertangkap manik matanya, hal tersebut tentu saja membuat Fanda lantas mengucek kelopak matanya berulang kali.

"Apa yang kamu lakukan?" ucap Gabriela dengan tiba-tiba yang lantas membuat Fanda terkejut karenanya.

"Astaga! Ngagetin aja tau gak, kalau aku jantungan gimana coba?" ucap Fanda dengan kesal.

"Lagian ngelamun aja, di tungguin yang lain tuh untuk prepare, sebentar lagi kita mulai penelusuran." ucap Gabriela kemudian.

"Masih jam 7, tumben?" ucap Fanda sambil melirik jam tangannya.

"Entah, mungkin untuk menghindari sesuatu yang semoga saja tidak akan terjadi kepada kita." ucap Gabriela yang lantas membuat Fanda mengernyit dengan seketika.

"Sssttt jangan ngomong gitu, sudah tau kita di tempat asing malah ngomong kayak gitu." ucap Fanda kemudian sambil berlalu pergi meninggalkan Gabriela seorang diri di sana.

Setelah kepergian Fanda, Gabriela nampak menatap ke arah yang semula di tatap oleh Fanda. Sejak kedatangan mereka ke tempat ini, entah mengapa Gabriela merasa seperti sedang di awasi oleh sosok putih yang ia sendiri tidak tahu apa itu.

"Kami hanya datang untuk bekerja, aku harap kalian tidak menganggu kami. Kami berjanji setelah kami menyelesaikan pekerjaan kami, kami akan langsung pergi dari tempat ini." ucap Gabriela kemudian yang lantas mengundang angin kencang berhembus ke arahnya.

Wus......

***

Sesuai kesepakatan bersamaan, penelusuran di mulai pukul 7. Keempatnya mulai terlihat mengeksplore beberapa tempat yang terlihat begitu menarik untuk di kulik saat itu.

"Kali ini kita tengah berada di daerah X untuk melakukan penelusuran, warrior information bagi viewer dimohon untuk tidak mencari lokasi yang kami tuju karena ini bersifat rahasia." ucap Fanda kemudian mulai menjelaskan.

"Kali ini kami akan mencoba untuk masuk ke salah satu hutan yang dikenal dengan nama Hutan bunuh diri.." ucap Ayu yang langsung disambut dengan suara burung gagak di sekitar mereka.

Aaak aaak akk

"Sepertinya ini sambutan yang luar biasa bagi kita, untuk itu mari kita berangkat dan masuk semakin dalam lagi." ucap Gabriela menambahkan beberapa hal di dalamnya.

Arka kemudian mengarahkan kamera ke area sekitaran, mencoba untuk mengeksplore area tersebut semakin detail. Hal tersebut lantas membuat Fanda berjalan mendekat ke arah Ayu dan juga Gabriela.

"Apakah ini baik-baik saja? Burung gagak bukanlah pertanda bagus, apa tidak sebaiknya..." ucap Fanda namun langsung di potong oleh Ayu.

"Ayolah Fan, hanya burung... Kita sudah terlanjur masuk dan sayang banget kalau harus pulang begitu saja, ayo...." ucap Ayu kemudian sambil menarik tangan Gabriela agar mengikutinya.

"Ayo segera kita selesaikan agar Fanda tak lagi protes dengan kita." ucap Gabriela kemudian sambil mengikuti arah tarikan Ayu.

"Akkkhhh mengapa mereka tidak pernah mau mendengarkan ku?" ucap Fanda dengan nada yang kesal.

.

.

.

.

"Seperti yang kalian lihat terdapat beberapa kain atau mungkin pita terlilit di setiap dahannya dengan posisi yang acak. Kita tidak tahu pasti makna dari ikatan kain ini, hanya saja menurut sumber berita yang kami baca... Setiap ikatan menyimbolkan kematian seseorang yang terjadi di tempat ini. Kalian bisa menyimpulkan bukan? Jika kain tersebut bahkan berjumlah puluhan, maka sudah bisa dipastikan jika angka kematian yang terjadi di sini cukuplah besar." ucap Ayu kembali menjelaskan tempat yang mereka eksplor.

"Bagaimana Briel? Apakah kamu merasakan sesuatu di sini?" ucap Fanda kemudian yang langsung membuat Arka mengarahkan kamera ke arah Gabriela.

"Ada beberapa tempat yang membuat ku merasa tidak nyaman, rasanya seperti ada yang mengawasi namun aku tak bisa melihatnya dengan jelas. Untuk saat ini tidak banyak yang ingin berkomunikasi, meski aku bukanlah seseorang yang diberi keistimewaan seperti itu, tapi ada beberapa arwah yang terkadang masih mencoba untuk berinteraksi menggunakan diriku." ucap Gabriela kemudian.

Srek... Ceklek...

Suara rerumputan yang di injak di sertai ranting kayu yang patah, lantas membuat keempatnya terdiam seribu bahasa. Mereka jelas yakin jika itu bukanlah suara yang di timbulkan angin atau bahkan hewan liar yang ada di sana.

"Sepertinya ada seseorang lagi selain kita di sini!" ucap Ayu kemudian yang lantas membuatnya tersorot kamera, setelah sebelumnya Arka mengarahkan kamera ke arah sumber suara.

"Apa kamu yakin Ay? Bisa saja itu suara hewan bukan?" tanya Gabriela kemudian.

"Tidak, aku yakin ada seseorang." ucap Ayu seakan percaya dengan instingnya kali ini.

"Sepertinya sekian penelusuran dari kita, lanjut ke part 2 see you...." ucap Fanda kemudian yang langsung mengakhiri vidio mereka.

"Sebaiknya kita kembali ke tenda sekarang!" ucap Arka kemudian yang lantas di balas ketiganya dengan anggukan kepala.

Baik Gabriela, Fanda, Arka tak ada yang membahas opsi Ayu sebelumnya. Ketiganya memilih untuk tetap diam dan terus berjalan kembali ke tenda mereka saat itu dalam keadaan yang hening.

Sampai kemudian ketika beberapa menit berjalan menyusuri area sekitaran mereka sampai kembali ke tenda mereka.

"Apa yang membuat mu begitu yakin akan suara itu Ay?" ucap Arka kemudian sambil berbalik badan karena memang posisi Ayu yang sedari tadi berjalan tepat di belakang sendiri.

"Ay... Kemana Ayu? Bukankah tadi bersama dengan kita?" ucap Arka yang terkejut ketika tak mendapati Ayu berada di belakangnya.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Tati st🍒🍒🍒

Tati st🍒🍒🍒

mungkinkah bukan hatu tapi sikopat atau dukun ilmu hitam

2024-06-23

0

Heri Wibowo

Heri Wibowo

ditunggu update selanjutnya

2024-05-28

0

lihat semua
Episodes
1 Antarkan aku pulang! #1
2 Antarkan aku pulang #2
3 Antarkan aku pulang #3
4 Satu juta like
5 Hutan bunuh diri #1
6 Hutan bunuh diri #2
7 Hutan bunuh diri #3
8 Hutan bunuh diri #4
9 Hutan bunuh diri #5
10 Hutan bunuh diri #6
11 Hutan bunuh diri #7
12 Hutan bunuh diri #8
13 Hutan bunuh diri #9
14 File rekaman
15 Misteri ruang jenazah #1
16 Misteri kamar jenazah #2
17 Misteri kamar jenazah #3
18 Misteri kamar jenazah #4
19 Misteri kamar jenazah #5
20 Misteri kamar jenazah #6
21 Misteri kamar jenazah #7
22 Misteri kamar jenazah #8
23 Misteri kamar jenazah #9
24 Misteri kamar jenazah #10
25 Gerbang kebajikan
26 Sebuah kebetulan
27 Awal dari keanehan yang terjadi (Arka)
28 Semua berhubungan ( Arka )
29 Sesuatu yang aneh ( Arka )
30 Cincin yang hilang #1
31 Cincin yang hilang #2
32 Cincin yang hilang #3
33 Cincin yang hilang #4
34 Cincin yang hilang #5
35 Cincin yang hilang #6
36 Cincin yang hilang #7
37 Pagelaran wayang kulit
38 Ayu #1
39 Ayu #2
40 Ayu #3
41 Ayu #4
42 Ayu #5
43 Ayu #6
44 Ayu #7
45 Ayu #8
46 Tumbal pengganti
47 Membujuk
48 Undangan misterius #1
49 Undangan misterius #2
50 Undangan misterius #3
51 Undangan misterius #4
52 Undangan misterius #5
53 Undangan misterius #6
54 Undangan misterius #7
55 Undangan misterius #8
56 Undangan misterius #9
57 Undangan misterius #10
58 Undangan misterius #11
59 Undangan misterius #12
60 Undangan misterius #13
61 Undangan misterius #14
62 Undangan misterius #15
63 Undangan misterius #16
64 Undangan misterius #17
65 Undangan misterius #18
66 Undangan misterius #19
67 Misteri tangisan tengah malam #1
68 Misteri tangisan tengah malam #2
69 Misteri tangisan tengah malam #3
70 Misteri tangisan tengah malam #4
71 Misteri tangisan tengah malam #5
72 Misteri tangisan tengah malam #6
73 Misteri tangisan tengah malam #7
74 Misteri tangisan tengah malam #8
75 Misteri tangisan tengah malam #9
76 Misteri tangisan tengah malam #10
77 Pelet cinta Sekar Arum #1
78 Pelet cinta Sekar Arum #2
79 Pelet cinta Sekar Arum #3
80 Pelet cinta Sekar Arum #4
81 Pelet cinta Sekar Arum #5
82 Pelet cinta Sekar Arum #6
83 Pelet cinta Sekar Arum #7
84 Pelet cinta Sekar Arum #8
85 Pelet cinta Sekar Arum#9
86 Semua telah usai
87 Yang memulai harus mengakhiri #1
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Antarkan aku pulang! #1
2
Antarkan aku pulang #2
3
Antarkan aku pulang #3
4
Satu juta like
5
Hutan bunuh diri #1
6
Hutan bunuh diri #2
7
Hutan bunuh diri #3
8
Hutan bunuh diri #4
9
Hutan bunuh diri #5
10
Hutan bunuh diri #6
11
Hutan bunuh diri #7
12
Hutan bunuh diri #8
13
Hutan bunuh diri #9
14
File rekaman
15
Misteri ruang jenazah #1
16
Misteri kamar jenazah #2
17
Misteri kamar jenazah #3
18
Misteri kamar jenazah #4
19
Misteri kamar jenazah #5
20
Misteri kamar jenazah #6
21
Misteri kamar jenazah #7
22
Misteri kamar jenazah #8
23
Misteri kamar jenazah #9
24
Misteri kamar jenazah #10
25
Gerbang kebajikan
26
Sebuah kebetulan
27
Awal dari keanehan yang terjadi (Arka)
28
Semua berhubungan ( Arka )
29
Sesuatu yang aneh ( Arka )
30
Cincin yang hilang #1
31
Cincin yang hilang #2
32
Cincin yang hilang #3
33
Cincin yang hilang #4
34
Cincin yang hilang #5
35
Cincin yang hilang #6
36
Cincin yang hilang #7
37
Pagelaran wayang kulit
38
Ayu #1
39
Ayu #2
40
Ayu #3
41
Ayu #4
42
Ayu #5
43
Ayu #6
44
Ayu #7
45
Ayu #8
46
Tumbal pengganti
47
Membujuk
48
Undangan misterius #1
49
Undangan misterius #2
50
Undangan misterius #3
51
Undangan misterius #4
52
Undangan misterius #5
53
Undangan misterius #6
54
Undangan misterius #7
55
Undangan misterius #8
56
Undangan misterius #9
57
Undangan misterius #10
58
Undangan misterius #11
59
Undangan misterius #12
60
Undangan misterius #13
61
Undangan misterius #14
62
Undangan misterius #15
63
Undangan misterius #16
64
Undangan misterius #17
65
Undangan misterius #18
66
Undangan misterius #19
67
Misteri tangisan tengah malam #1
68
Misteri tangisan tengah malam #2
69
Misteri tangisan tengah malam #3
70
Misteri tangisan tengah malam #4
71
Misteri tangisan tengah malam #5
72
Misteri tangisan tengah malam #6
73
Misteri tangisan tengah malam #7
74
Misteri tangisan tengah malam #8
75
Misteri tangisan tengah malam #9
76
Misteri tangisan tengah malam #10
77
Pelet cinta Sekar Arum #1
78
Pelet cinta Sekar Arum #2
79
Pelet cinta Sekar Arum #3
80
Pelet cinta Sekar Arum #4
81
Pelet cinta Sekar Arum #5
82
Pelet cinta Sekar Arum #6
83
Pelet cinta Sekar Arum #7
84
Pelet cinta Sekar Arum #8
85
Pelet cinta Sekar Arum#9
86
Semua telah usai
87
Yang memulai harus mengakhiri #1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!