Hawa sunyi menyelinapi apartemen Sarah, wanita cantik itu terdiam di depan komputer mengenakan pakaian
tidur, sebelumnya dia berniat untuk memejamkan mata tapi tidak dapat terpejam.
Fikirannya tertuju pada Viviana, dia tidak pernah sedikitpun ada masalah dengan Viviana, bahkan dari
kecil Sarah berteman baik dengan Viviana. Sarah lah yang menemani Viviana, tidak mungkin hanya karena cemburu, Viviana berperilaku sejahat itu pada anak-anak dan Micella.
♣
Sebuah ruang kerja dengan penerangan minim, dua orang tengah duduk berhadapan. Mereka adalah Kevin
dan Ronald yang tengah membicarakan suatu hal penting.
“bagaimana dengan Jessica dan Angela? Aku menyuruhmu membawa mereka pulang ke Los Angeles”.
“nona Jessica dan nona Angela sudah berada di pesawat tuan, nanti mereka akan di jemput setelah sampai
di Los Angeles”.
“bagus”.
“tuan, ada kabar terbaru mengenai Viviana”.
“apa?”.
“ada orang dibalik Viviana, wanita itu hanyalah alat, tidak hanya Viviana tapi juga Brian, mereka
satu kelompok, tapi saya tidak tau siapa otak mereka”.
“cari tau dengan detail, kalau bukan Brian siapa otak mereka”.
“saya akan mencari tau tuan, sasaran mereka adalah nona Sarah dari awal, tetapi karena ada tuan,
mereka juga menargetkan tuan”.
“kalau begitu awasi Sarah, jangan sampai dia kenapa-napa”.
“baik tuan, saya sudah mengirim orang untuk terus menjaga nona Sarah dari jauh”.
“baguslah”.
“tuan, sejak anda mengenal dan berhubungan dengan nona Sarah, anda tidak lagi menyuruh saya
menyewa wanita jalang”.
“hm”.
“apa tuan Martine baik-baik saja”.
“ya aku baik-baik saja, aku hanya mencintai Sarah, dan aku tidak ingin menyakitinya sedikitpun”.
“lebih baik anda segera menikah nona Sarah”.
“tidak semudah itu untuk mendapatkan hati Sarah”.
“saya akan membantu tuan untuk mendapatkannya”.
“tidak perlu, kau sudah bekerja terlalu keras untukku, waktunya istirahat. Bagaimana istri dan anakmu?”.
“mereka biak-baik saja tuan”.
“pulanglah ke Singapura untuk mengunjunginya, aku akan pergi ke Bali setelah semuanya selesai bersama
Sarah”.
“saya akan menyiapkan tiket dan kebutuhannya”.
♣
Sarah keluar dari apartemen hanya mengenakan baju tidur dan hodienya. Langkah wanita itu
membawanya ke sebuah supermarket yang berada tidak jauh dari apartemennya.
“selamat malam nona”. Sapa pelayan supermarket.
Wanita itu mengambil sekaleng minuman bersoda dan juga roti lalu membayarnya.
Sarah duduk di depan supermarket sembari memainkan ponsel, memencet kontak Natasya.
“halo nat”.
“hm ada apa sar?”.
“kau baru bangun?”.
“iya, kenapa malam-malam menelpon”.
“tidak ada apa-apa”.
“oh ya kenapa kau tidak masuk tadi, akhir-akhir ini kau sering tidak masuk kantor, kau bisa tidak
mendapatkan bonuh bulan ini”.
“ada sedikit masalah”.
“apa? kau bersama dengan tuan Martine kan?”.
“tidak”.
“baiklah, kalau tidak ada-apa aku tutup, mau lanjut tidur”.
“baiklah”.
Sarah mematikan panggilannya dan kembali focus pada makanan yang dibelinya. Pandangan Sarah
tertuju pada pria memakai jaket hitam di sebrang jalan tempatnya duduk. Pria itu melihat ke arahnya dengan tatapan tajam, pria yang juga dilihatnya saat berada di kantor.
Sarah beranjak dari duduknya dan langsung berlari keapartemen, tapi pria itu mengejarnya. Beberapa kali
Sarah terus memencet lift tapi tidak terbuka. Lift pu terbuka, wanita itu langsung masuk dan lift langsung tertutup sebelum pria itu mendekat kearahnya.
Sampai dilantai Sarah tinggal, dia melihat Kevin berdiri didepan pintu apartemennya. Sarah langsung
berlari dan memeluk Kevin erat.
“ada apa?”. Tanya Kevin bingung
“pria itu mengejarku”.
“siapa yang kau sebut, baiklah lebih baik masuk sekarang, didalam lebih aman”.
Sarah membuka pintu apartemennya dan mengajak Kevin masuk. Mereka berdua duduk di sofa ruang
bersantai.
“jadi bisa kau ceritakan, lihatnya nafasmu tidak beraturan, aku akan mengambilkan minum
terlebih dahulu”.
Kevin pergi ke dapur untuk mengambil air putih dan memberikannya pada Sarah.
“minumlah terlebih dahulu”.
Sarah menerima minuman tersebut dan meminumnya sampai habis.
“jadi?”.
“seseorang mengejarku, tapi aku tidak tau siapa dia, aku tidak mengenalnya”.
“baiklah bagaimana ciri-cirinya?”.
“dia-“.
Sarah mengingat-ngingat wajah pria itu agar tergambar jelas dalam fikirannya.
“aku hanya ingat dia memiliki sebuah luka bakar di wajah sebelah kanan”.
Kevin terdiam sejenak.
Flashback
Seorang laki-laki remaja tengah duduk didepan pemakaman dengan penuh bunga bela sungkawa, wajahnya
penuh air mata.
“tuan muda, mari pulang”. Ucap Ronald pada Kevin sewaktu remaja
“tidak, aku hanya ingin menemani papa dan mama”.
Samuel mengajak Ronald untuk menjauh dari Kevin, hanya tinggal laki-laki itu saja di depan makam.
Kevin mengusap air matanya dan melihat keadaan sekitar. Mata laki-laki itu menangkap sosok pria seumuran dengan Ronald tengah berdiri tak jauh dari Kevin duduk. Pria memakai jaket hitam dengan bekas luka bakar di pipi sebelah kanan.
Beberapa hari setelah kejadian itu, saat pertama kali Kevin menginjakkan kaki diperusahaan milik
ayahnya yang ada di singapura, kembali Kevin melihat pria itu disebrang jalan.
Flashback off
♣
“kev- Kevin”. Panggilan Sarah menyadarkan lamunan Kevin
“ya ada apa?”.
“kau melamun? Ada apa? apa kau tau sesuatu?”.
“tidak, aku akan menyelidikinya, tenang saja, aku akan menjagamu mulai saat ini dan seterusnya”.
“terima kasih telah ada untukku”.
“tentu saja, aku kekasihmu, sudah sewajarnya kalau aku berada di sisimu terus. Sudah malam,
waktunya istirahat”.
“bagaimana denganmu?”.
“aku akan menjagamu disini”.
“tapi-“.
“kenapa?”.
“tidak”.
Sarah beranjak dari duduknya, masuk ke kamar membersihkan diri lekas merebahkan tubunya ke ranjang.
Matanya bahkan sulit terpenjam, fikiran wanita itu hanya tertuju pada Kevin, bagaimana dia bisa
tidur di luar.
Sarah kembali turun dari ranjang, membuka pintu kamarnya. Kevin tengah menelpon seseorang, entah
siapa di sebrang sana yang semalam ini menerima telepon dari Kevin.
Saat menengok, Kevin melihat Sarah berdiri diambang pintu kamar. Kevin mematikan ponselnya dan berjalan
kearah Sarah.
“ada apa? kenapa bangun?”.
“aku tidak bisa tidur, siapa yang kau hubungi?”.
“pamanku”.
“tuan Samuel”.
“ya, masalah pekerjaan penting”.
“maaf mengganggumu”.
“tidak sama sekali, lalu kenapa kau bangun”.
“kau bisa tidur di dalam, di luar dingin”.
“apa kau serius?”.
“ya aku serius”.
“baiklah, kalau begitu, sekarang masuklah terlebih dahulu, aku akan menyusul nanti”.
Sarah kembali masuk kekamarnya, tapi wanita itu memilih berdiri dibalik pintu. Terdengar Kevin
menelpon seseorang kembali.
“bagaimana?”.
“ya tuan, dia adalah pria yang tuan Martine lihat di pemakaman tuan dan nyonya Abraham”.
“cari tau pria itu dan bawa dia ke hadapanku segera mungkin”.
“tidak ada informasi mengenainya, termasuk identitas”.
“bagaimana mungkin dia bisa masuk ke Negara ini kalau tidak memiliki identitas?”.
“2 tahun yang lalu ada transmigrasi gelap, sepertinya pria itu salah satunya tuan”.
“baiklah, cari pria itu sampai ketemu”.
Kevin menutup ponselnya dan berjalan kearah kamar. Sarah langsung masuk ke dalam selimut dan pura-pura
tertidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Ge
Aneh.. udh tidur bareng d kamar Kevin n mandi bareng pula, skrg malah seolah2 mau tidur seranjang mnta ijin dlu😤😤
2021-03-13
1
Efan Zega
sarah sm kevin sox malu tidur sama,,,diapertemen kevin aja dah tidur dan mandi bersama,,,,sarah koq mau aja sih sm kevin,,,gak cari tau dlu gmn kehidupannya
2021-02-10
0
Novisari Anita
ceritanya bagus tapi . kok bingung blum nikah sdh mandi bareng
2021-02-07
1