Episode 2

Kevin melangkahkan kakinya memasuki gedung perusahaan, pria itu Nampak terburu-buru di ikuti Ronald sambil membawa berkas. Tujuan nya saat ini adalah ruang meeting, rekan kerjanya yang berasal dari New York sudah datang.

“maaf saya telat”. Ucap Kevin saat berdiri didepan

“tidak masalah”.

“baiklah, saya akan memulai meetingnya”.

Selesai meeting, mereka berjalan beriringan ke depan. Banyak karyawan wanita yang menatap Kevin takjub, Kevin jarang masuk kantor kalau tidak ada meeting, dan pria itu selalu datang sangat pagi, pulang tengah malam.

“siapkan satu nanti malam”. Ucap Kevin lirih di telinga Ronald

“siap tuan Mertine”.

Night at Club

Bau alcohol, suara dentuman music menggema di penjuru gedung penuh manusia. pria tampan dengan kemeja putih, kancing atas terbuka tengah menikmati minumannya di meja bar. Sesekali wanita berpakaian minim menggodanya terang-terangan, bahkan ada yang sengaja membusungkan dadanya di pria itu. Tapi hanya tatapan dingin yang diterima setiap wanita.

“tuan, ruang VVIP”. Ucap Ronald berbisik di telinga Kevin

“hm”. pria itu beranjak dari duduknya, dan berjalan ke ruangan yang sudah di siapkan. Dengan sempoyongan

Kevin berjalan ke Kamar VVIP miliknya.

Saat pintu terbuka, menampakkan seorang wanita berpakaian minim tengah duduk di ranjang. Wanita itu sebelumnya menunjukkan wajah takut, tapi setelah melihat siapa yang datang, dia Nampak bersemangat membantu Kevin berjalan dan menutup pintu kamar. Tanpa meunggu lama-lama, Kevin mendorong wanita itu keranjang, melepas kemeja dan membuangnya sembarangan ke lantai.

Kepulan asap rokok memenuhi kamar bernuansa abu-abu, wanita penuh dengan lebam tengah tertidur di

ranjang yang berantakan. Sesekali pria tampan duduk disofa tersenyum.

Sinar mentari menerobos masuk ke ruangan. Seorang wanita terbangun dari mimpinya tat kala terdengar

suara gemericik air dari dalam kamar mandi. Dilihatnya seorang pria yang baru saja keluar hanya mamakai hancuk yang di lilitkan di pinggang.

“selamat pagi”. Ucap wanita tersebut sambil tersenyum

“uangmu sudah saya transfer”.

“aku akan mengembalikannya”.

“untuk apa? kau pura-pura tidak membutuhkan nona?”.

“bukan, tapi aku mau kita berlanjut”.

“hahaha, tidak ada yang perlu dilanjutkan, kau sudah tau kontraknya kan”.

“tapi-“.

“dengarkan atau kau akan lenyap”. Ucap Kevin sambil menyentuh dagu wanita tersebut.

Setelah memakai pakaiannya kembali, suara ketukan pintu terdegar. Kevin langsung melangkah

meninggal wanita itu, menemui Ronald.

“urus wanita itu, jangan sampai dia mengganggu kehidupanku”.

“baik tuan”.

Kevin melangkahkan kakinya meninggalkan club, memakai salah satu koleksi mobil sport miliknya. Pria

itu akan melakukan perjalanan bisnis ke New York untuk beberapa bulan.

Dengan kecepatan tinggi, Kevin pergi menuju ke bandara. Ronald tidak akan ikut ke Lost Angel,

karena pria itu harus mengurus perusahaan yang di New York.

Pesawat sudah siap, Kevin di sambut beberapa orang pegawainya.

New York, Amerika Serikat

Seorang wanita memakai kemeja biru bergaris dipadukan celana jeans berjalan di trotoar sembari beberapa kali melihat pergelangan tangan yang melingkar sebuah jam. Wanita tersebut Nampak sangat terburu-buru, bagaimana tidak jikalau hari ini dia harus bertemu dengan penerbit yang akan menerbitkan bukunya, novel Romantis dengan bumbu dewasa yang menceritakan seorang pria kaya hypersex bertemu wanita yatim piatu.

Sarah Nicole, wanita muda berumur 22 tahun yang baru saja menyelesaikan kuliahnya dan mendaftar sebagai editor disebuah perusahaan penerbit. Namun wanita itu tidak menerbitkan bukunya diperusahaan tempatnya bekerja, melainkan perusahaan lain karena Sarah sudah tanda tangan kotrak sebelum lulus dan bekerja sebagai editor.

Sampai di sebuah kedai coffee, Sarah melihat sekeliling hingga matanya jatuh pada wanita dewasa yang

tengah menikmati coffee sambil membawa lembaran kertas penting.

“I am so Sorry Mrs.Ellena”. ucap Sarah merasa tidak enak pada Ellena, seorang penerbit buku.

“its okay miss Nicole”.

“Sarah, panggil saja Sarah Mrs”.

“baiklah Sarah”.

Mereka membicarakan panjang lebar mengenai bagaimana kedepannya, hingga akhirnya pembicaraan mereka

sudah di ujung. Ellena berdiri dari duduknya, begitupula Sarah, mereka saling berjabat tangan sambil terenyum.

Sarah keluar dari kedai Coffee dengan wajah bahagia, akhirnya novelnya akan segera di terbitkan. Sarah

melangkahkan kakinya meninggalkan kedai coffee dan pergi ke perusahaan, hari ini dia akan lembur karena ijin di jam kerja.

“Sarah”.

“hey, aku kira kau tidak datang ke kantor”.

“aku harus mengerjakan beberapa tugas penting”. Ucap Natali, teman satu kantor Sarah. “malam ini ke

club?”.

“no, aku harus lembur”.

“okay, aku akan mengajak Hardi saja”.

“kau masih berhubungan dengan pria pemain wanita itu?”.

“ya, dan jangan mengatakan dia pemain wanita”.

“terserah padamu, tapi jangan sampai aku melihatmu menangis karenanya”.

Natali memeluk Sarah erat.

“cukup nat, aku tidak bisa bernafas dan kau membuatku akan lembur semakin lama”.

“hehehe”. Natali hanya terkekeh dan melepas pelukannya pada Sarah.

Sarah kembali ke ruangannya, mengerjakan kembali pekerjaannya. Hingga ponselnya berdering, Nampak

dilayar bertulisakan nama Bunda.

“halo”.

“Sarah, ada masalah”.

“kenapa bun?”.

“panti akan di gusur”.

“apa? bagaimana bisa?”.

“bunda tidak tau, tapi memang tanah yang dibangun panti ini milik Negara, dan Negara sudah

menandangani untuk pembangunan hotel dengan investor”.

“aku akan memikirkan caranya, nanti setelah pekerjaanku selesai, aku akan kesana”.

“baiklah, jaga dirimu”.

“baik bunda juga”.

Sarah meletakkan kembali ponselnya di meja. Sejak kecil Sarah tidak bersama dengan orang tuanya,

dia di titipkan dipanti bersama dan menganggap Micella sang pemilik panti sebagai ibunya sendiri. Micella tidak pernah mengatakan siapa keluarga Sarah, yang akhirnya dengan menjadi penulis lah nama Sarah akan di kenal public, dan mungkin suatu saat bisa bertemu dengan orang tua kandungnya. Micella tidak pernah membeda-bedakan anak-anak yang ada di pantinya, mungkin ada yang di adopsi orang. Tapi sewaktu kecil, tat kala ada yang berniat mengadopsi Sarah, Micella tidak memberikan dan mengijinkan Sarah di adopsi.

Setelah lulus kuliah dan mulai bekerja memiliki penghasilan sendiri, Sarah menyewa apartemen kecil dekat dengan tempatnya bekerja. Seminggu sekali Sarah akan pulang ke panti untuk menemui Micella dan membalas budi dengan membahagiakan anak-anak dipanti, walaupun tidak begitu banyak.

Hari mulai petang, Sarah masih sibuk dibalik komputernya, sesekali wanita itu merenggangkan tangan

dan jari-jarinya karena kelelahan.

Natali menyembulkan kepalanya di balik pintu membuat Sarah sedikit terkejut.

“kau tidak pulang?”.

“astaga, kau membuatku terkejut”. Ucap Sarah sembari menyuntuh dadanya

“sebentar lagi, pekerjaanku belum selesai”.

“baiklah, oh ya kau yakin tidak ikut denganku ke club?”.

“tidak, Natali”.

“oke baiklah, aku pergi dulu”.

“have fun”.

Sarah kembali focus dengan komputernya, 1 jam berlalu dan jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, dia akan

yang menjadi terakhir keluar dari kantor. Setelah membereskan meja dan memasukkan kembali berkasnya ke laci, Sarah mengambil tas dan memakai jaketnya. Dia akan pergi ke panti malam ini karena sudah janji dengan Micella, untungnya besok Sarah libur, dan pekerjaan yang akan dikerjakannya besok sudah diselesaikan hari ini.

Terpopuler

Comments

Rizka Susanto

Rizka Susanto

Astaga....Sampe baca ulang aku,kirain salah baca di bagian sibambang nasehatin adeknya agar bisa jaga diri mlh sendirinya mlh seorang player 🤣😅

2023-06-05

1

TRina Lulia GIrsang

TRina Lulia GIrsang

"tidak tinggal serumah, tidak berhubungan badan sebelum menikah"..
babang kevinnya sendiri kok gk konsisten sih....???
gemes aku tuhh

2021-07-06

1

Erfina yudi

Erfina yudi

Jelas padat keren..sukak

2021-05-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!