2. Petuah kecil.

Perkara kejadian hari ini, Bang Seno terpaksa menggunakan satu kamar khusus Dansatgas yang selama ini tidak pernah ia gunakan. Bang Seno lebih senang dekat dengan para anggotanya daripada tidur sendiri, tapi kali ini berbeda, ia sudah membawa wanita dalam hidupnya dan tidak mungkin baginya untuk membiarkan gadis yang sudah menjadi istrinya untuk menetap sendirian saja di dalam kamarnya.

Hingga pagi menjelang, Bang Seno belum bisa memejamkan mata.

POV Bang Seno on..

Semua terjadi begitu cepat, apakah sungguh ini adalah takdir Tuhan? Aku menikahi gadis yang sama sekali tidak ku kenal. Gadis berusia tujuh belas tahun dan terpaksa aku menyembunyikan identitas yang sebenarnya demi bisa bertanggung jawab atas kesalahan besar ku padanya.

Aku melirik Kinan, gadis itu sudah tidur setelah banyak menangis sepanjang perjalanan tadi. Dunia ini memang aneh. Takdir Tuhan tidak bisa ku tolak. Kutarik nafas dalam-dalam, aku masih meyakinkan diriku bahwa gadis itu telah menjadi istriku. Ku hisap batang rokok ku. Semakin sesak saja kurasa dada ini.

Ku ambil ponselku, kupandangi wallpaper yang sudah ku setting wajah Nanda.

"Abang harus bagaimana Nanda? Sekarang Abang sudah punya istri. Haruskah kita berpisah, atau diam-diam melanjutkan hubungan kita. Pernikahan Abang hanya di ketahui beberapa orang saja, selain itu.. status Abang hanya kabar terbatas."

-_-_-_-_-

Aku menandatangani banyak berkas laporan karena akan menyelesaikan penugasan di daerah tersebut selama enam bulan.

Kulihat Kinan sudah bangun dari tidurnya dan turun dari ranjang. Mau tidak mau, aku menghampirinya karena tidak mungkin anggota lain yang akan membantunya.

"Mau ke kamar mandi??" Tanyaku.

Kinan masih diam saja, seakan tidak mendengar pertanyaanku, ia menyeret tubuhnya menuju pintu keluar.

"Kamu mau mempermalukan saya di hadapan seluruh anggota saya??? Kamu sengaja ingin menunjukkan bahwa saya adalah laki-laki yang tidak bertanggung jawab??" Tegurku lumayan kesal dengan kelakuan Kinan.

"Kalau memang kamu orang yang baik, kamu tidak akan memperlakukan lawan jenis dengan seburuk ini." Kinan berkata ketus di hadapanku.

"Ucapkan kata yang sopan, beraninya kamu memanggil saya begitu..!!" Aku kembali menegur Kinan.

Kinan seakan tidak peduli dan terus merangkak keluar, tapi sebagai seorang pria tentu aku tidak akan membiarkan nya. Aku mengangkatnya hingga sampai masuk ke dalam kamar mandi dan ku dudukan pada kursi yang telah aku siapkan. Aku pun meninggalkannya.

Beberapa saat lamanya nampak Kinan sudah selesai mandi, aku juga tidak berani meninggalkan dia sebab pintu kamar mandi disana hanya tertutup oleh selembar karung saja, dan yang namanya barak adalah basecamp nya para lelaki, tentu aku tidak merelakan mata para kaum ku menikmati keindahan lekuk tubuh istriku meskipun aku tidak memiliki rasa cinta untuknya.

Aku menerobos masuk dan Kinan sudah melilitkan kain di tubuhnya. "Kamu tidak pakai handuk?" Tanyaku.

"Kinan tidak punya barang kota." Jawabnya.

"Nanti saya belikan..!!" Kataku, kemudian aku mengangkat Kinan setelah memastikan tidak ada satupun anggotaku di sekitar barak dan tentunya mereka pun tau diri Dantimnya sedang bersama istri.

...

Siang hari tiba, aku kembali dari pasar desa bersama seorang anggotaku dan membawa beberapa barang wanita padahal selama penugasan, aku sama sekali belum pernah pergi ke pasar desa.

Aku langsung masuk ke dalam kamar dan menyerahkan beberapa barang wanita yang aku beli untuk Kinan.

"Pakai baju dan perlengkapan ini..!!"

Kinan menerimanya tanpa ekspresi dan seketika aku di buatnya kesal. Istriku sama sekali tidak mengurai senyum di hadapanku.

"Terima kasih." Jawabnya, dan aku langsung meninggalkan nya tanpa kata.

***

Satu minggu berlalu, semua berjalan seperti biasa dan tidak ada hal istimewa yang terjadi. Aku menatap sekeliling dengan pandangan kosong.

"Ijin Dan.. boleh saya duduk disini?" Tanya Serka Husni padaku.

"Iya Pak. Silakan..!!" Aku mempersilakan 'senior' yang sudah tentu lebih banyak memakan asam garam daripada ku.

"Kenapa bapak terlihat murung?" Tanya pria yang menjadi 'usztad' dan pembimbing rohani bagi kami disana.

"Hmm.. jujur saya dilema dengan diri saya. Si hati saya masih ada Nanda, calon istri yang sebenarnya akan saya nikahi usai kembali dari satgas nanti. Tapi Bapak tau sendiri keadaannya. Saya bukan lagi lajang, saya sudah menikahi gadis lain." Jawabku bingung.

"Kata dilema yang komandan sebutkan, sudah menunjukkan bahwa komandan sudah sadar dengan apa yang seharusnya di lakukan."

"Saya tau seharusnya setelah ini jiwa raga saya hanya milik Kinan, tapi.. Kinan tidak seperti yang saya inginkan, jauh dari harapan saya." Ucapku jujur karena rasa hatiku sudah penuh sesak menahan segala beban di hati dan pikiranku.

"Ikatan itu belum komandan bentuk, istri masih membuat perlindungan diri, komandan pun masih membatasi diri. Wajar saja jika belum ada perasaan, suami istri adalah penggabungan dua hati dan tubuh. Coba komandan ingat, mana yang belum komandan lakukan?"

Aku menunduk, keduanya sama sekali belum kulakukan. Bagaimana bisa aku melakukan keduanya jika aku tidak cinta, terlebih hatiku hanya untuk Nanda seorang. Haruskah aku membuka hati?? Dan haruskah aku menyentuh wanita yang sama sekali tidak aku cintai?.

"Rasanya saya belum sanggup, Pak."

"Jelas, semua karena komandan belum ikhlas, belum mengabdikan tujuan ibadah ini karena Allah. Saya harap komandan cepat membuka hati, jangan pernah sampai terlambat menyadari segala perasaan. Sebab jika semua terjadi dan datangnya terlambat.. kita laki-laki akan menangis meratap menuai penyesalan yang sulit mendapatkan obatnya." Jawab Pak Husni membuatku menelan saliva yang terasa berat mencekat kerongkongan.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Nabil abshor

Nabil abshor

ikhlas,,,,,, kata² itu akan ada setelah menyelesaikan masalah kita. jd akan lebih terasa ke ikhlasannya. plong lhoosss tnp beban

2024-04-26

0

Mika Saja

Mika Saja

nasehat yg mencerahkan pak ustadz,,,,mba Nara👍

2024-04-25

0

Igo Wardana

Igo Wardana

semangat kak.. sy selalu menanti karya karya terbaru dari kakak..

2024-04-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!