Part 14

‘’Wanitamu?’’ Felix melihat Chloe yang hanya diam tanpa ingin menjelaskan.

Sebenarnya bukannya tidak ingin menjelaskan tapi pikiran Chloe masih tersita pada penjelasan singkat yang diberikan Felix padanya.

‘’Sayang apa maksud ucapannya?’’ Felix mendekat, ingin memegang tangan Chloe tapi Nic menepisnya dengan kasar lagi.

‘’Jangan menyentuhnya jika kau masih ingin hidup damai.’’ Nic melihat Felix dengan mata menyalahnya. Pria itu terlihat menakutkan, seperti hewan buas yang siap menghancurkan setiap mangsanya.

Takut? Tentu saja Felix sedikit takut menghadapi Nic. Sebelumnya ia tidak pernah mengira kalau Nic akan terlihat semenakutkan ini, tapi disini dia sama sekali tidak bersalah, Chloe adalah kekasihnya sedangkan Nic hanya seorang atasan yang bahkan baru 3 hari bersama Chloe.

‘’Maaf tuan tapi dia kekasihku dan kupikir kau tidak berhak melarangku.’’

‘’Mantan kekasih lebih tepatnya. Cia adalah wanitaku dan aku tidak ingin wanitaku memiliki pria lain di belakang ataupun didepanku!’’

‘’Kura -’’

Felix tidak meneruskan ucapannya karena Chloe sudah lebih dulu menyanggahnya.

‘’Maaf tapi aku tidak bisa meneruskan hubungan ini. Kau punya tunangan, apapun alasannya dia tetaplah tunanganmu. Mau kau mencintainya atau tidak kalian tetap akan bersama kan? Karena dia adalah pilihan orang tuamu dan aku cukup sadar diri kalau posisiku hanya sebagai orang ketiga. Sebelumnya aku tidak pernah berniat merebutmu ataupun merusak hubungan orang lain, jadi kuharap kau mengerti dengan keputusan ini. Dari awal kalau aku tau kau memiliki tunangan aku pasti tidak akan pernah menerimamu.’’Chloe menahan air matanya.

Sakit memang saat harus ikhlas melepaskan seseorang yang masih sangat berarti untuknya tapi menjadi orang ketiga sama sekali tidak pernah terpikir, walaupun Felix mengatakan mencintainya. Ia memilih menyerah daripada bertahan pada sesuatu yang tidak pasti.

‘’Tapi sa -’’

Ucapan Felix kembali terhenti karena Nic sudah lebih dulu menyanggahnya dan menarik Chloe menjauh darinya.

‘’Jadi itu wanita yang kau cintai, cantik juga.’’ Xena memperhatikan Chloe yang semakin menjauh. Lalu ia sedikit memutar tubuhnya, melihat Felix dengan tatapan sedih dan kasihan lalu memeluk pria itu untuk sedikit memberikan semangat.

Sama seperti Felix yang tidak mencintai Xena, Xena juga sama sekali tidak mencintai Felix. Mereka hanya terikat perjodohan yang sama sekali tidak bisa keduanya tolak, dan pada akhirnya mereka berdua tetap akan menikah tidak peduli saling cinta atau tidak. 

‘’Lupakanlah wanita itu, kau tau sendiri kalian tidak akan bersama. Jangan membuatnya terus disampingmu sedang kau tidak bisa menjanjikan masa depan untuknya’’

Xena ikut sedih dengan kisah cinta Felix yang harus berakhir walaupun sama-sama saling mencintai.

*****

‘’Sampai kapan kau akan diam seperti itu, apa kau jadi bisu sekarang?’’ Nic kesal karena Chloe terus diam bahkan sama sekali tidak menjawab saat ia mengajak wanita itu berbicara.

‘’Jangan membentak ku dan tolong keluar dari kamar ini, aku mengantuk dan perlu istirahat’’ Chloe membalas dengan nada tak kalah ketus. Ia berbaring dalam posisi miring, membelakangi Nic. Wanita itu bahkan belum mengganti pakaiannya dan masih mengenakan pakaian yang tadi digunakannya saat keluar. Hatinya masih berkabung untuk kisah cintanya yang baru saja berakhir.

‘’Kau mengusirku dari kamarku sendiri?’’ 

‘’Bukan aku yang memintamu membawaku kesini kan?’’

Nic kesal, dengan cepat ia menarik tubuh Chloe dan menindihnya.

‘’Mau apa kau?’’Chloe kaget karena Nic sudah ada diatas tubuhnya.

‘’Aku membawamu kesini bukan untuk meratapi kisah cintamu atau pria lain. Disini, ditempatku, kau hanya bisa memikirkanku, kau paham itu?’’ Seperti biasanya, pria itu kembali menyerang Chloe. Tapi kali ini berbeda, wanita itu sama sekali tidak menolak dan hanya pasrah menerima semua sentuhan Nic. Entahlah tapi sepertinya Chloe sadar kalau menolak Nic tidak akan ada hasilnya dan malah akan membuatnya kelelahan sendiri.

Chloe bahkan membuka mulutnya, memberikan akses masuk untuk lidah Nic yang ingin menyesap dan berperang di rongga mulutnya dan tentu saja Nic tidak menyia-siakan kesempatan langkah itu. Dengan senang hati lidahnya mengakses, mengabsen dan menari tanpa arah di rongga mulut wanitanya.

‘’Manis sekali, aku ingin menciummu setiap saat.’’ Ia tersenyum dengan jari telunjuknya yang meraba sensual bibir Chloe yang sedikit bengkak akibat ulahnya.

Setelahnya ia kembali menyatukan bibir keduanya, rasa manis itu tak pernah membuatnya bosan, ia candu, ia menggila karena rasa bibir Chloe yang selalu membuatnya merasa ingin lagi dan lagi.

Ciuman perlahan turun, menyapu habis leher jenjang putih mulus Chloe dan meninggalkan beberapa bintang-bintang kecil disana. Bukan tanda cinta ya tapi hanya bintang-bintang kecil yang berwarna kemerahan wkwkw.

Tidak bosan dan sama sekali tidak lelah menggagahi dan mamasuki Chloe, bahkan setelah hampir 40 menit bergulat Nic masih ingin lagi dan lagi. 

‘’Istirahatlah sebentar setelah itu kita akan melakukannya lagi,’’ bisiknya yang sama sekali tidak dijawab Chloe.

Dan benar saja, hanya dalam waktu 30 menit dan ia sudah kembali menyerang Chloe. Pria itu bahkan tidak memberikan Chloe waktu untuk sedikit bersedih akan kisah cintanya yang baru saja kandas.

Mungkin karena kelelahan, Chloe tidur seharian full dan baru bangun besok harinya. Ia memutar tubuhnya dan mendapati Nic yang ikut tertidur dengan tangan yang melingkar di perutnya. Perlahan ia mengangkat tangan Nic, tidak ingin membangunkan pria itu yang nantinya malah akan membuatnya dalam bahaya.

Tak lama Nic juga bangun, pria ini beberapa kali mengerjapkan matanya, seperti ada yang aneh, ia kembali memutar otaknya dan refleks bangun saat sadar akan sesuatu yang dari tadi dipikirnya aneh itu.

‘’A ... aku tidur, aku ... aku tidur dengan nyenyak semalam?’’ Agak tidak percaya dengan apa yang terjadi. Selama 17 tahun ini pertama kalinya ia bisa tidur nyenyak. Tapi kenapa, apa penyebabnya? Apa sekarang ia sudah sembuh? Apa ini efek dari semua pengobatan yang dilakukannya selama ini? Pikirnya dengan perasaan yang begitu senang. Ya siapa coba yang tidak senang kalau tau apa yang menjadi masalah terbesarnya sudah benar-benar hilang dari hidupnya.

Cepat-cepat ia turun dari ranjang, mengambil ponselnya dan menghubungi psikolog yang selama ini menanganinya. Ia memberi tahu tentang apa yang terjadi dan berkata akan datang menemui psikolog itu.

*****

‘’Kau sudah mandi? Wangi sekali, aku suka.’’ Nic memeluknya dari belakang dan mengendus-ngendus lehernya yang membuatnya sedikit menegang.

‘’Hentikan, aku capek, bisa-bisa aku mati kalau terus meladeni tingkah liarmu itu.’’Chloe kesal dan menyingkirkan tangan Nic yang hampir sampai di daerah intimnya. Setelahnya ia membalik tubuhnya dan sedikit melangkah mundur untuk memberi jarak.

‘’Kapan kau akan melepasku?’’

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!