‘’Perasaan apa?’’ tanya Felix yang sebenarnya tau apa maksud Kim. Bukan hanya Kim saja yang merasa tuan Nic tertarik pada Chloe tapi Felix juga, hanya saja ia mencoba untuk menyingkirkan pikiran itu apalagi melihat tuan Nic yang dari tadi terus mengerjai Chloe.
‘’Felix apa yang bakalan kamu lakukan kalau tuan Nic beneran suka sama Chloe?’’
Felix diam sesaat, sebagai seorang pria yang adalah kekasih resmi Chloe sudah tentu ia pasti akan memperjuangkan wanitanya. Tidak peduli siapapun pria yang akan merebut Chloe darinya termasuk tuan Nic sekalipun.
‘’Aku tidak akan membiarkan siapapun merebut Chloe dariku apalagi untuk tuan Nic yang hanyalah seorang pemain wanita.’’
Gosip tentang tuan Nic yang suka bergonta ganti wanita memang bukan rahasia umum lagi, dan mungkin hampir seluruh rakyat di negara itu tau sepak terjang seorang Nicholas Orlando dalam mempermainkan wanita.
‘’Kamu bahkan lebih parah darinya.’’ Sindir Kim penuh maksud, setelahnya ia mengambil ponselnya yang masih tergeletak diatas meja dan pergi begitu saja meninggalkan Felix yang masih terdiam mencerna setiap ucapannya.
‘’Tuan.’’ Chloe meringis karena cengkraman tangan Nicholas.
Dengan marah pria itu membuka pintu ruangannya dan menutupnya dengan menggunakan tubuh Chloe yang dihimpitkan ke pintu. Untuk sekian kalinya, tuan Nic kembali mencium paksa Chloe dengan sangat rakus. Pria itu terlihat seperti orang kerasukan, ia terus menyerang Chloe sampai terjadilah permainan kuda-kudaan untuk yang kedua kalinya yang kembali dilakukannya dengan pemaksaan.
Tuan Nic memiringkan tubuhnya, dengan satu tangannya menopang kepalanya dan satu tangannya mengelus wajah Chloe yang kini tertidur pulas di ranjang ruangan kecil yang ada di ruangannya. Entahlah, sejujurnya ia juga bingung dengan tindakannya sendiri yang sangat tidak suka melihat perhatian pria lain pada Chloe, melihat Chloe yang tersenyum pada pria lain saja sudah membuat darahnya mendidih dan ini hal baru untuknya. Sebelumnya ia sama sekali tidak pernah merasakan hal seperti ini.
‘’Kau akan tetap disisiku sampai aku bosan dan aku sendiri yang akan membuangmu.’’ Tangannya mengelus wajah Chloe. Tidak ada angin, tidak ada hujan, untuk pertama kalinya tuan Nic tersenyum dengan begitu hangat, ya kini pria itu tengah tersenyum dengan matanya yang masih setia melihat dan menelisik wajah cantik Chloe. Kalau saja orang tuanya atau temannya Axel melihat ini, mereka pasti berpikir dunia akan segera berakhir hanya karena melihat seorang Nicholas yang memperlakukan teman ranjangnya dengan begitu hangat.
Bukan hanya itu, kalau saja mereka tau Nic sudah meniduri Chloe sebanyak 2 kali, mereka pasti akan pingsan di tempat. Kenapa? Karena biasanya pria itu tidak akan pernah dan tidak mau meniduri wanita yang sama untuk kedua kalinya. Tapi sekarang, Chloe mampu meruntuhkan prinsipnya. Sebenarnya ada apa dengan Chloe yang tidak dimiliki wanita lain sampai membuat seorang Nicholas Orlando sedikit menggila?
Hari hampir gelap. Di luar ruangan Ceo, Fekix datang dengan tergesah gesah untuk menjemput Chloe. Tadi ia memiliki pekerjaan penting yang harus segera diselesaikan makanya sedikit terlambat menjemput kekasihnya itu.
‘’Dimana dia?’’ Felix mengernyit mencari keberadaan Chloe, mencoba menelpon tapi sayangnya nomor ponsel Chloe tidak aktif.
‘’Apa Chloe sudah pulang duluan, apa kekasihnya itu melupakan janji mereka lagi?’’ pikirnya yang ingin beranjak pergi. Baru beberapa langkah ia dikagetkan dengan suara pintu terbuka, menampilkan tuan Nic yang berjalan keluar dan melewatinya begitu saja.
Felix diam, menatap punggung tuan Nic yang semakin menjauh darinya. Tuan Nic baru saja pulang jadi tidak mungkin Chloe sudah pulang duluan dan mendahului atasannya itu?
Tapi pertanyaannya dimana wanita itu sekarang. Tiba-tiba ia merasa khawatir, kembali menelpon ponsel Chloe tapi sayangnya nomor ponselnya masih tidak aktif.
20 menit kemudian
Chloe baru saja membuka matanya, melihat sekeliling dan sama sekali tidak menemukan tuan Nic disana.
Ia membuang nafas berat, bagaimana bisa ia selalu ditinggalkan sendirian di ruangan itu? Bahkan tanpa menggunakan sehelai benang pun.
Entahlah tapi sekarang Chloe merasa seperti seorang wanita yang tidak berharga. Ia merasa sakit hati setiap kali ia terbangun sendirian. Bukan karena ia berharap tuan Nic masih disisinya ketika dia bangun dan bukan juga karena dia mulai menyukai pria itu, hanya saja sebagai seorang wanita ia merasa sangat tidak berharga seolah-olah ia hanyalah barang yang bisa dibuang begitu saja saat pria itu puas dan mendapatkan keinginannya.
Dengan tertatih, dengan sisa kekuatan yang dimilikinya, ia berjalan dan kembali mengambil satu kemeja tuan Nic untuk digunakannya karena seperti yang pertama kalinya, pakaiannya robek dan tak bisa digunakan lagi. Setelahnya ia keluar dan memberhentikan satu taxi, ia tak ingin menyetir sendiri.
Di saat yang sama, tuan Nic kembali ke ruangannya dengan membawa satu paper bag berisi makanan. Tadi, setengah jam yang lalu tuan Nic memutuskan untuk mencari makan malam, selain perutnya yang sudah lapar ia juga tidak ingin Chloe kelaparan.
‘’Kemana dia?’’ Tuan Nic mencari keberadaan Chloe di ruangannya, tapi tak lama ia kembali keluar dari ruangannya karena yakin Chloe pasti sudah pulang.
Sedang di apartemennya, Chloe menguatkan tekadnya untuk resign dari Medals G. Ia tidak bisa lagi dan tidak mau lagi berurusan dengan tuan Nic. Baginya lebih baik memiliki pekerjaan baru dengan gaji tidak terlalu besar daripada harus terus tersiksa dengan semua perlakuan tidak manusia yang diberikan tuan Nic padanya. Baru 2 hari ia bekerja dengan pria itu dan ia sudah merasa sangat tersiksa. Sungguh ia masih ingin berumur panjang dan menurutnya berhadapan dengan tuan Nic hanya akan memperpendek umurnya.
‘’Tuhan semoga keputusanku ini bisa membuatku bebas darinya. Kakak tampan berikan aku kekuatan ya’’ Chloe mengecup singkat kalung kesayangannya begitu selesai membuat surat resignnya. Setelahnya ia memilih tidur, untuk mengistirahatkan pikirannya dari semua kejadian buruk yang dialaminya. Wanita itu berharap, besok harinya akan kembali seperti semula, hari yang cerah tanpa awan gelap yang mengganggunya.
Sementara itu, di tempat lain, seorang pria dengan wanita tengah memadu kasih. Si wanita tak henti-hentinya menjerit keenakan yang membuat sang pria lebih bersemangat.
30 menit berlalu, wanita itu sudah terkulai lemas tak bertenaga setelah digempur habis-habisan oleh pria yang selama ini dikaguminya.
‘’Pergilah, dan ambil ini.’’ Nic melempar uang pada si wanita yang ia sama sekali tidak tau namanya.
‘’Tuan bisakah aku datang lagi besok dan menghangatkan malammu seperti malam ini?’’
Nic tertawa. Pria itu menatap sang wanita dengan tatapan datarnya‘’Sayangnya aku tidak tertarik untuk menidurimu lagi.’ Dengan ekspresi wajahnya yang sudah tidak bersahabat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments