Part 8

Ting

Satu pesan masuk dari sang kekasih setidaknya bisa sedikit membuatnya melupakan kekesalannya, sambil tersenyum ia membalas pesan itu.

"Sehabis pulang kerja ikut aku ya, kita nonton, udah lama loh kita nggak keluar bareng" My Boy, nama kontak Felix.

"Oke sayang, aku lanjut kerja lagi ya, love you," balasnya disertai 3 emoticon love.

Siangnya, Chloe dikagetkan dengan kedatangan seorang wanita yang sepertinya merupakan seorang aktris karena Chloe merasa pernah melihatnya di Tv.

Tidak langsung membawa wanita itu masuk, Chloe menelpon ruangan tuan Nic terlebih dulu untuk memberitahu tentang perihal kedatangan wanita itu.

‘’Baik tuan,’’ ucapnya dan langsung menutup telepon.

‘’Silahkan nona.’’ Lalu mempersilahkan wanita itu masuk keruangan tuan Nic.

‘’Oh ya Tuhan, pria itu.’’ Chloe bergidik ngeri melihat aksi tamu wanita dan tuannya yang kini sudah saling berciuman panas dengan tangan tuan Nic yang sudah menjalar di bokong sexy sang wanita.

Tadi tamu wanita itu tidak mengunci pintu dengan rapat dan dibiarkan sedikit terbuka, makanya Chloe bisa melihat dengan jelas apa yang tengah dilakukan keduanya sedang tuan Nic, ia melirik Chloe tak lama sambil menyeringai.

Tidak ingin mengganggu, Chloe memilih pergi, kebetulan ini sudah masuk jam makan siang.

Tidak seperti biasanya, hari ini Chloe makan dengan begitu lahapnya, sedang Felix dan Kim sahabatnya hanya diam melihat kejadian langkah itu. Biasanya Chloe akan makan dengan anggun, tapi sekarang cara makannya sudah seperti orang kelaparan yang tidak makan selama beberapa hari.

‘’Pelan-pelan dong sayang makannya.’’ Felix memberikan jus jeruk. Chloe tidak terlalu mengindahkan ucapan itu, ia mengambil jus yang diberikan Felix, meminumnya sampai hampir setengah gelas dan kembali melanjutkan makannya.

‘’Tumben banget, kamu tuh lapar apa doyan sih?’’ ledek Kim saat Chloe melepaskan garpu dan sendoknya, pertanda wanita itu sudah selesai dengan makan siangnya.

‘’Buset bahkan nggak sampai 7 menit loh dan makananmu sudah habis.’’ ledek Kim lagi setengah tidak percaya sambil melihat jam di pergelangan tangannya.

‘’Sorry sorry tapi beneran aku laper banget loh.’’

‘’Kalian tidak tau saja kalau aku membutuhkan banyak tenaga untuk menghadapi tuan Nic,’’ lanjutnya dalam hati.

‘’Oh ya tuhan, itu tuan Nic bukan? Apa tuan Nic akan makan di kantin ini juga?’’

Chloe melirik sekilas karena beberapa karyawan terlihat grasak grusuk menyambut kedatangan tuan Nic di kantin itu. Untuk sesaat ia kembali terpesona melihat penampilan pria itu yang terlihat sangat tampan, gagah dan sexy disaat yang bersamaan. Entalah padahal pria itu hanya menggunakan kaos putih berlengan pendek dengan otot-ototnya yang nampak terlihat. Tuan Nic memang selalu tampil kasual dan santai, seorang Ceo tidak melulu harus menggunakan jas bukan?

‘’Kau gila Chloe, kenapa kau mengagumi pria brengsek itu lagi?’’ maki Chloe dalam hati. Setelahnya ia membuang pandangannya dari tuan Nic yang berjalan semakin dekat, entahlah pria itu akan duduk dimana, Chloe sama sekali tidak peduli, ia sudah terlalu malas dan terlalu lelah menghadapi pria itu. Lagian bukankah ini jam istirahatnya? Bisakah ia sejenak bersantai tanpa harus diganggu oleh pria itu?

Oh tentu saja tidak, kenapa? Karena nyatanya sekarang tuan Nic sudah duduk santai di kursi yang ada di depannya.

‘’Oh ya Tuhan, mau apa lagi pria ini, kenapa dia harus duduk didepanku?’’ Chloe mengeluh, ingin sekali ia menangis saking kesalnya dengan pria yang kini sedang melihatnya dengan tatapan datar.

Ditengah rasa kesalnya, samar-samar Chloe kembali mendengar beberapa kata pujian dari para karyawan wanita yang dilontarkan untuk tuan Nic. Ia memutar malas bola matanya, seandainya mereka tau bagaimana brengseknya seorang Nicholas Orlando, Chloe yakin para wanita itu tidak mungkin lagi mau mengagumi pria itu.

‘’Cia, ambilkan aku makan siang,’’ pintanya dengan suara yang begitu lembut bahkan Chloe hampir mau muntah mendengarnya. Entahlah tapi ia merasa sedikit tidak nyaman dengan cara berbicara tuan Nic yang menurutnya dibuat-buat.

‘’Baik tuan.’’ Chloe patuh, kemudian berdiri mengambil makan siang untuk tuan menyebalkan itu. Setelah hampir 5 menit Chloe kembali lagi dengan membawa makanan yang semoga saja akan disukai oleh tuan Nic. Tadi ia lupa bertanya makanan apa yang diinginkan pria itu.

‘’Cia bisa gantikan lauknya untukku, Cia kenapa lauknya sedikit sekali, Cia ini terlalu banyak, Cia, Cia, Cia, Cia.’’ Banyak sekali permintaan tuan Nic yang membuat Chloe pusing dan kewalahan. Wanita itu sadar kalau atasannya itu hanya ingin mengerjainya.

‘’Sayang mana gelasnya, biar aku yang mengambilkan.’’ Felix ingin emmbantu karena tidak tega melihat Chloe yang sepertinya sudah sangat kelelahan.

‘’Siapa yang menyuruhmu, aku hanya ingin Cia yang mengambilkan jus itu untukku.’’Nic menatap tajam Felix.

‘’Maaf tuan tapi Chloe sudah sangat kelelahan, jadi biarkan saya membantunya.’’

‘’Sudahlah aku tidak akan minum jika bukan Cia yang mengambilnya.’’ 

Dengan sedikit kasar, Chloe merebut kembali gelas yang tadi diberikannya kepada Felix. Ia berdiri dan mengambilkan minuman untuk tuan Nic lagi. Kalau saja mereka sedang berdua pasti Chloe sudah membantah atau berteriak melampiaskan rasa kesalnya tapi ia cukup sadar kalau mereka sedang dikelilingi banyak orang dan tidak baik untuknya jika membantah atasannya di kumpulan keramaian itu.

‘’Maaf tuan tapi kenapa tuan memanggil Chloe, Cia?’’ tanya Kim penasaran. Sebenarnya Felix pun penasaran tapi sedikit malas bertanya pada pria yang terlihat seperti sangat tidak menyukainya itu. Bukan tanpa alasan, dari tadi tuan Nic selalu melihatnya dengan tatapan tidak bersahabat, Felix juga bingung dengan perlakuan tuan Nic itu, padahal ia merasa sama sekali tidak membuat kesalahan, pekerjaannya juga selalu bagus.

‘’Kenapa? Ada masalah dengan panggilan itu?’’ tanyanya dengan nada tak bersahabat yang seketika membungkam mulut dan rasa penasaran Kim. Wanita itu langsung tertunduk dalam diamnya.

‘’Tuan ini jusnya.’’ Chloe memberikan jus yang baru diambilnya. Bukannya menerima, tuan Nic malah menarik tangan Chloe keluar dari kantin. Wanita itu bahkan hampir jatuh karena kesulitan mengimbangi langkah tuan Nic yang besar. Belum lagi pakaiannya terkena sedikit cipratan jus yang dibawanya tadi yang dengan buru-buru diletakkannya di meja saat tuan Nic menarik tangannya.

‘’Sayang aku duluan ya, Kim,’’ pamit Chloe sedikit berteriak.

‘’Ada apa lagi dengan pria brengsek ini?’’ Chloe melihat wajah tuan Nic yang memerah seperti menahan marah.

Sementara Felix dan Kim masih duduk diam memperhatikan punggung keduanya yang perlahan menjauh dan hilang di balik tembok.

‘’Ini cuman perasaan aku aja atau kamu juga ngerasain?’’ Kim menatap Felix dengan wajah cengonya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!