Meminjam Uang

Xia Lin telah kembali ke goa, dia membawa dua ekor kelinci yang sangat gemuk dan beberapa buah-buahan. Gadis itu segera membersihkan semuanya, kemudian bersiap untuk memasak. Meskipun guru Ma hanyalah serpihan jiwa, namun dia masih bisa menikmati makanan sebagaimana layaknya manusia biasa, apalagi jika hidangan tersebut dibuat oleh tangan Xia Lin.

"Bagaimana pelatihanmu, gadis kecil?" tanya guru Ma sambil melirik ke arah Xia Lin yang tengah sibuk menumbuk berbagai macam bumbu.

"Seperti biasa, guru memang selalu suka berteka-teki. Aku bahkan kesulitan untuk mencerna setiap kata yang tertulis di dinding itu," jawab Xia Lin sambil cemberut.

Meskipun kelihatannya dia memiliki seorang guru, nyatanya masih harus terus berusaha untuk mencerna setiap kata yang tertulis di dinding itu sendirian. Bahkan guru Ma tidak pernah memberikan pencerahan sedikitpun, dia seolah sengaja membiarkan Xia Lin berkembang dengan imajinasinya sendiri.

Guru Ma tersenyum kecil, "Aku tahu kau bukan seorang gadis yang bodoh, cepat ataupun lambat, kau pasti bisa menguasainya dan tumbuh menjadi seorang Kaisar pedang terhebat!"

"Terima kasih guru," ucap Xia Lin, dia segera menghentikan kegiatannya, kemudian menggerakkan tangannya meninju di udara untuk melakukan kongtow.

"Gadis baik!" ucap Guru Ma sambil berjalan meninggalkan tempat itu, dia merasa sedikit sedih jika harus berpisah dengan Xia Lin, meskipun terkadang gadis itu terlihat sangat menjengkelkan, namun nyatanya memiliki tempat tersendiri di hati kecil guru Ma, pria tua itu bahkan berharap agar bisa bertemu kembali di kehidupan yang akan datang dan benar-benar menjadi guru sejatinya.

Setelah seluruh masakan selesai, Xia Lin segera menghidangkannya di meja, dia mengajak guru Ma untuk makan bersama.

Hari-hari Xia Lin terlihat semakin bahagia, gadis itu semakin hanyut dalam pelatihan pedang. Saat ini dia bahkan telah berhasil mengeluarkan pedang Qi, meski baru 3, namun sudah dianggap jenius karena dia baru mempelajarinya selama beberapa bulan saja.

Lima bulan berlalu dengan sangat cepat, keterampilan Xia Lin semakin meningkat, tak hanya bisa mengeluarkan saber Qi, namun dia juga berhasil melatih hati pedang.

Guru Ma memandang ke arah gadis kecil itu dengan mata yang berkaca-kaca, perpisahan akan segera terjadi dan dia harus meninggalkan alam menengah untuk segera kembali ke tempat asalnya.

"Gadis kecil, ambil gelang ini!" ucap guru Ma sambil menyerahkan sebuah gelang giok berwarna hijau.

Xia Lin menerimanya dengan senang hati, kemudian memasangkannya pada pergelangan tangan kanan. Pemilik tubuh sebelumnya tidak pernah memiliki perhiasan apapun dan gelang giok tersebut merupakan perhiasan pertama yang dia miliki, sehingga membuat kebahagiaannya semakin berlipat ganda.

"Terima kasih banyak, guru." ucap Xia Lin.

"Teteskan darahmu pada gelang itu," ucap guru Ma. Xia Lin langsung mengangguk, dia segera melukai jari tangan kirinya kemudian meneteskan darah pada gelang giok. Dalam sekejap gelang itu bersinar terang, kemudian meredup dan terlihat seperti gelang biasa

"Aku harus segera kembali, mulai sekarang goa ini akan mengikuti kemanapun kau pergi, dia adalah dunia kecil yang telah kuciptakan pada saat kultivasiku mencapai peringkat puncak. Kau masih belum menguasai segalanya, jika ada waktu berkeliling lah dan kau akan melihat lebih banyak lagi warisan yang kutinggalkan untukmu," ucap guru Ma.

Xia Lin tak tahu harus berkata apa, saat ini air mata mulai meluncur dari pipinya.

"Guru..." panggil Xia Lin, namun guru Ma hanya tersenyum tipis, samar-samar sosoknya segera menghilang, berpendar bersama angin, tanpa meninggalkan aura apapun.

Xia Lin segera keluar dari tempat itu dan seketika goa tempat dirinya bersama dengan guru Ma selama ini menghilang.

'Apa yang harus aku lakukan?' pikir Xia Lin sambil termenung di ujung tebing, dia masih merasakan sesak di dadanya karena perpisahan dengan sang guru, meski selama ini keduanya sering terlibat perdebatan, nyatanya guru Ma telah dianggap sebagai orang tua, sekaligus keluarga terdekatnya.

Xia Lin segera berdiri, menepuk-nepuk bokongnya yang kotor menggunakan telapak tangan, kemudian mengusap mukanya dengan kasar. Aura dari tubuh gadis itu kembali memancar, matanya tajam, bahkan tidak ada satu senyum pun dari bibirnya. Dia menjadi sosok yang begitu dingin dalam sekejap setelah kepergian sang guru.

Swosh...

Tap...

Xia Lin melayang di udara, kemudian menapakkan kakinya di atas sebuah dahan pohon yang sangat besar, melihat ke sekeliling sambil beberapa kali menghembuskan nafas kasar.

"Aku akan segera kembali ke kota kekaisaran dan meninggalkan hutan, ini waktunya untuk membalas dendam kepada keluarga bangsawan Xia, mereka harus merasakan apa yang dirasakan oleh pemilik tubuh ini sebelumnya." ucapnya dengan penuh tekad, tatapan matanya menyiratkan kebencian yang sangat dalam.

Dia bergerak dengan sangat cepat, hingga akhirnya sampai di kota kekaisaran setelah sore hari. Xia Lin berjalan ke sana kemari, namun dia baru saja menyadari bahwa dirinya saat ini tidak memiliki apapun. Bagaimana caranya dia bisa tinggal di kota sebesar ini? Bahkan dia tidak membawa makanan sedikitpun dari hutan. Kesedihannya karena ditinggal oleh guru Ma benar-benar membuat dia menjadi seorang gadis yang ceroboh.

Saat sedang berjalan-jalan, tanpa sengaja Xia Lin melihat kereta kekaisaran melewatinya, otak cantiknya segera bereaksi, dia tersenyum manis, akhirnya dia memiliki sebuah ide untuk mendatangi istana dan bertemu dengan putra mahkota.

Bukankah Xia Lin calon istri dari seorang pangeran? Dia akan datang ke sana untuk meminjam sejumlah uang. Benar-benar cerdik!

Xia Lin berjalan dengan sangat cepat hingga akhirnya sampai di pintu gerbang istana kekaisaran, beberapa orang penjaga segera menghadangnya.

"Siapa kau?" tanya salah seorang penjaga sambil menatap Xia Lin dari ujung kaki hingga ujung kepala, penampilannya seperti seorang tuan muda bangsawan, karena pada saat sebelum pergi meninggalkan hutan, Xia Lin telah berganti pakaian menggunakan hanfu yang sebelumnya telah diberikan oleh Yuan Shen Li, namun dia sengaja menutupi wajahnya menggunakan cadar.

"Izinkan aku untuk bertemu dengan putra mahkota," ucap Xia Lin dengan sangat tenang, para prajurit penjaga gerbang saling berpandangan, selama ini tidak ada satu orang pun yang berani menemui putra mahkota, namun orang yang satu ini benar-benar tidak menghargai nyawanya sendiri, dia bahkan tidak mengetahui sepak terjang dari pemuda yang dicarinya.

Namun salah seorang penjaga menyadari sesuatu, giok yang menggantung di pinggang tamu yang datang itu benar-benar milik putra mahkota mereka, sehingga Xia Lin dipersilahkan masuk, mereka bahkan mengubah cara bicaranya menjadi sangat sopan.

"Silahkan tuan muda, ikuti saya." ucapnya.

Xia Lin segera dibawa menuju ruang kerja milik putra mahkota, begitu pintu ruangan terbuka, terlihat seorang pemuda yang tengah sibuk dengan beberapa gulungan kertas, dia bahkan sama sekali tidak menoleh ke arahnya.

"Salam yang mulia," ucap Xia Lin dengan sangat tenang.

"Siapa kau dan apa urusanmu mencariku?" tanya putra mahkota, dia masih tetap menunduk sambil membaca beberapa laporan yang masuk ke ruangannya.

"Namaku Xia Lin, aku datang untuk meminjam uang 100.000 perak padamu," ucap Xia Lin tanpa ragu.

Putra mahkota sejenak menghentikan kegiatannya, namun masih melanjutkan pertanyaan meskipun tanpa melihat sosok yang saat ini berada di hadapannya. "Atas dasar apa sehingga kau berani mendatangiku untuk meminjam sejumlah uang?"

Xia Lin terperangah mendengar pertanyaan yang diajukan oleh pemuda itu, dia mengeratkan rahangnya sambil mengepalkan kedua tangan di samping tubuhnya yang mungil.

"Apakah aku harus memiliki alasan untuk meminjam uang kepada calon suamiku sendiri?" tanya Xia Lin, putra mahkota tersenyum tipis, kemudian segera menarik laci meja kerjanya. Dia mengeluarkan setumpuk uang kertas dan menyimpannya di atas meja.

Xia Lin terdiam, semudah inikah pemuda itu percaya sehingga dia berani mengeluarkan uang yang begitu banyak? Namun ketika matanya menatap ke arah tempat duduk putra mahkota,pemuda itu telah tidak berada di sana, sehingga membuatnya langsung mengenyitkan dahi.

Sepasang tangan tiba-tiba saja memeluknya, membuat Xia Lin langsung berontak. "Apa yang kau lakukan?"

Dia berbalik untuk melihat wajah pemuda mesum yang tiba-tiba saja berbuat tidak senonoh terhadapnya, namun matanya tiba-tiba saja membola setelah mengetahui wajah dari putra mahkota.

"Kau?"

Terpopuler

Comments

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

rupanya putra mahkota juga hebat ya

2024-05-24

1

Rihan Jamaien

Rihan Jamaien

jumpa sama calon suami😁😁😁

2024-06-08

1

Jepri

Jepri

harta di dalam goa kemana thor, ga dibawa xia lin kah?

2024-05-30

1

lihat semua
Episodes
1 Transmigrasi
2 Pertemuan Pertama
3 Yuan Shen Li
4 Teknik Kultivasi
5 Teknik Kultivasi Tingkat Surga.
6 Jurus Baru
7 Membangkitkan Niat Pedang
8 Meminjam Uang
9 Tidur Bersama
10 Masa Lalu
11 Bertemu Raja Hantu
12 Menjelajah Dunia Kecil
13 Pertemuan Kedua Dengan Huang Yan Yan
14 Membuka Restoran
15 Gadis Baik Hati Dan Tidak Sombong
16 Persaingan Ketat
17 Rumah Bunga Dan Arena Judi
18 Identitas Asli Terbongkar
19 Elit Tingkat Ɓunga Mekar
20 Menuju Hutan
21 Naik 7 Tingkat
22 Melawan Monyet Api
23 Mencari Hadiah Untuk Kaisar
24 Ulang Tahun Kaisar
25 Putra Mahkota Yang Posesif
26 Menerima Tantangan
27 Pembalasan
28 Memberi Tahu Xia Lin
29 Mengunjungi Raja Hantu
30 Hadiah Untuk Qing Xiang Dan Raja Hantu
31 Pemilik Dunia Abadi
32 Elit Tingkat Samudera Spiritual
33 Peringatan Kecil
34 Menjemput Bawahan
35 Melarikan Diri
36 Selir Pangeran Kedua
37 Kegilaan Pangeran Kedua
38 Peningkatan Yang Sempurna
39 Raja Hantu Dan Qing Xiang Kembali
40 Rencana Pangeran Kedua
41 Pertunjukkan
42 Dunia Mistis
43 Kemunculan Para Jenius Dan Elit Tingkat Tinggi
44 Hutan Iblis Menghilang
45 Kebencian Penatua Lu
46 Keajaiban Bela Diri
47 Kelinci Iblis
48 Qing Xiang VS Murid Sekte Pedang Abadi
49 Qing Lin VS Yue Yin
50 Seribu Pijakan Bukit Batu
51 Menara Sepuluh Lantai
52 Menjelajahi Menara
53 Lantai 10 Menara Terbuka
54 Keluar Dari Spiritual Realm
55 Putera Mahkota Kembali
56 Makhluk Iblis
57 Pertempuran (1)
58 Pertempuran (2)
59 Pertempuran (3)
60 Kematian Pangeran Kedua Dan Pangeran Ketiga
61 Pengakuan Pangeran Ke Empat
62 Selir Dong Vs Selir Agung Dan Selir Kehormatan
63 Kaisar Iblis Kembali
64 Sepuluh Raja Dan Lima Jenderal
65 Kemunculan Kembali Hutan Iblis
66 Kekuatan Mental
67 Formasi
68 Kau Harus Bangun
69 Mengunjungi Sekte Pedang Abadi
70 Melawan Para Jenius Beladiri
71 Pria Tua Yang Bau
72 Bertempur Dan Bertempur
73 Aksi Sepuluh Raja Kecil
74 Lu Feng Vs Raja Hantu
75 Kutukan Garis Keturunan
76 Lu Ba
77 Putra Mahkota Kembali Ke Istana
78 Dimana Putra Mahkota?
79 Munculnya Kelinci Iblis
80 Kematian Pangeran Ke Empat dan Selir Dong
81 Mundurnya Pasukan Klan Dong
82 Peti Mati Menghilang
83 Pewaris Sang Naga Sejati
84 Teknik Terlarang Klan Dong
85 Mengunjungi Putera Mahkota
86 Teknik Surgawi
87 Anggota Klan Dong
88 Menabur Racun
89 Kekacauan Qi
90 Rumor Terus Beredar
91 Penyergapan
92 Putra Mahkota Mengirim Pasukan
93 Rencana Permaisuri Dan Selir
94 Pertemuan Dengan Huang Yan Yan
95 Murid Sekte Naga Api
96 Melawan Murid Sekte Naga Api
97 Putra Mahkota Bengkok?
98 Pertemuan Antar Sekte
99 Sayembara Di Mulai
100 Diskusi Para Elit Di Depan Hutan Iblis
101 Penyerangan Sekte Aliran Hitam
102 Kehancuran Sekte Bulan Darah
103 Yang Mulia Putra Mahkota
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Transmigrasi
2
Pertemuan Pertama
3
Yuan Shen Li
4
Teknik Kultivasi
5
Teknik Kultivasi Tingkat Surga.
6
Jurus Baru
7
Membangkitkan Niat Pedang
8
Meminjam Uang
9
Tidur Bersama
10
Masa Lalu
11
Bertemu Raja Hantu
12
Menjelajah Dunia Kecil
13
Pertemuan Kedua Dengan Huang Yan Yan
14
Membuka Restoran
15
Gadis Baik Hati Dan Tidak Sombong
16
Persaingan Ketat
17
Rumah Bunga Dan Arena Judi
18
Identitas Asli Terbongkar
19
Elit Tingkat Ɓunga Mekar
20
Menuju Hutan
21
Naik 7 Tingkat
22
Melawan Monyet Api
23
Mencari Hadiah Untuk Kaisar
24
Ulang Tahun Kaisar
25
Putra Mahkota Yang Posesif
26
Menerima Tantangan
27
Pembalasan
28
Memberi Tahu Xia Lin
29
Mengunjungi Raja Hantu
30
Hadiah Untuk Qing Xiang Dan Raja Hantu
31
Pemilik Dunia Abadi
32
Elit Tingkat Samudera Spiritual
33
Peringatan Kecil
34
Menjemput Bawahan
35
Melarikan Diri
36
Selir Pangeran Kedua
37
Kegilaan Pangeran Kedua
38
Peningkatan Yang Sempurna
39
Raja Hantu Dan Qing Xiang Kembali
40
Rencana Pangeran Kedua
41
Pertunjukkan
42
Dunia Mistis
43
Kemunculan Para Jenius Dan Elit Tingkat Tinggi
44
Hutan Iblis Menghilang
45
Kebencian Penatua Lu
46
Keajaiban Bela Diri
47
Kelinci Iblis
48
Qing Xiang VS Murid Sekte Pedang Abadi
49
Qing Lin VS Yue Yin
50
Seribu Pijakan Bukit Batu
51
Menara Sepuluh Lantai
52
Menjelajahi Menara
53
Lantai 10 Menara Terbuka
54
Keluar Dari Spiritual Realm
55
Putera Mahkota Kembali
56
Makhluk Iblis
57
Pertempuran (1)
58
Pertempuran (2)
59
Pertempuran (3)
60
Kematian Pangeran Kedua Dan Pangeran Ketiga
61
Pengakuan Pangeran Ke Empat
62
Selir Dong Vs Selir Agung Dan Selir Kehormatan
63
Kaisar Iblis Kembali
64
Sepuluh Raja Dan Lima Jenderal
65
Kemunculan Kembali Hutan Iblis
66
Kekuatan Mental
67
Formasi
68
Kau Harus Bangun
69
Mengunjungi Sekte Pedang Abadi
70
Melawan Para Jenius Beladiri
71
Pria Tua Yang Bau
72
Bertempur Dan Bertempur
73
Aksi Sepuluh Raja Kecil
74
Lu Feng Vs Raja Hantu
75
Kutukan Garis Keturunan
76
Lu Ba
77
Putra Mahkota Kembali Ke Istana
78
Dimana Putra Mahkota?
79
Munculnya Kelinci Iblis
80
Kematian Pangeran Ke Empat dan Selir Dong
81
Mundurnya Pasukan Klan Dong
82
Peti Mati Menghilang
83
Pewaris Sang Naga Sejati
84
Teknik Terlarang Klan Dong
85
Mengunjungi Putera Mahkota
86
Teknik Surgawi
87
Anggota Klan Dong
88
Menabur Racun
89
Kekacauan Qi
90
Rumor Terus Beredar
91
Penyergapan
92
Putra Mahkota Mengirim Pasukan
93
Rencana Permaisuri Dan Selir
94
Pertemuan Dengan Huang Yan Yan
95
Murid Sekte Naga Api
96
Melawan Murid Sekte Naga Api
97
Putra Mahkota Bengkok?
98
Pertemuan Antar Sekte
99
Sayembara Di Mulai
100
Diskusi Para Elit Di Depan Hutan Iblis
101
Penyerangan Sekte Aliran Hitam
102
Kehancuran Sekte Bulan Darah
103
Yang Mulia Putra Mahkota

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!