Flash On
"Mah, papa jemput Princes kita dulu ya, nanti kalau telat jemput ntar dia ngomel - ngomel lagi. Papa jalan dulu mah, Assalamualaikum istri ku tercinta".
"Iya pah, hati - hati dijalan, Wa'alaikumsalam suami ku".
Perlahan mobil Wiguna pun meninggalkan rumahnya.
"Mudah - mudahan nggak macet"
Tapi keberuntungan tidak memihak kepada Wiguna, karena pertepatan dengan jam pulang kantor jalanpun macet.
"Lebih baik putar arah aja" Wiguna pun memutar arah jalannya
Diperjalanan Wiguna ingin menelpon anaknya, tiba - tiba ada anak kecil menyeberang jalan.
Ciiiiiiiiiitttt
Sontak Wiguna mengerem mendadak mobilnya, alhasil HP yang ditangannya pun jatuh, dan nggak bisa hidup lagi,
saat mobilnya sudah berenti Wiguna turun untuk melihat anak kecil tadi.
"Kamu nggak apa - apa nak? tanya Wiguna kepada anak laki - laki tersebut
Anak laki - laki itu tidak menjawab badannya gemetar karena takut.
Wiguna yang melihat anak laki - laki itu ketakutan mencoba mendekatinya,
"Kamu nggak usah takut, Om bukan orang jahat kok" ucap Wiguna
Anak kecil itu mencoba melihat Wiguna,
alangkah kagetnya Wiguna melihat wajah anak kecil itu, tubuhnya yang masih kecil sudah dipenuhi luka lebab.
"Siapa yang tega melakukan ini sama kamu sayang?".
"Mama aku Om, kata mama aku menyebabkan papa pergi meninggalkan mama, dan kata mama aku anak pembawa si*l, makanya mama mukul dan ngusir aku dari rumah Om" jawab anak laki - laki itu
"Terus kenapa kamu berlari kejalanan sayang?"
"Aku ketahuan mencuri Om, makanya aku lari" ucap anak laki - laki itu sambil melihatkan roti yang ada di tangannya
"Kenapa kok kamu bisa mencuri roti?"
"Aku lapar Om, mau pulang pun aku takut di marahin sama mama. Akhirnya aku mencuri roti ini Om. Aku tau kalau mencuri itu perbuatan nggak baik, tapi aku juga nggak mau mati Om"
Wiguna yang mendengar ucapan anak laki - laki itupun menangis, bagaimana bisa anak sekecil itu bisa berbicara seperti itu, dan kenapa orang tuanya sangat tega kepada anaknya, apalagi dia seorang ibu.
"Kamu mau nggak ikut Om kerumah Om?"
"Om tidak akan menjual ku kan?" tanya polos anak laki - laki itu
Wiguna yang mendengar ucapan anak laki - laki itupun tersenyum.
"Om tidak akan menjual mu, percayalah. Om juga mempunya seorang putri yang cantik, nanti kamu boleh memanggilnya kakak"
"Benarkah itu" ucap anak laki - laki itu dengan mata berbinar
"Tentu, dan mulai sekarang kau boleh memanggil Om dengan sebutan papa"
Anak laki - laki itu pun tersenyum dan memeluk Wiguna.
"Kalau papa boleh tau nama kamu siapa? tanya Wiguna
"Nama aku Aksa Om ups papa" ucap Aska sambil tersenyum
"Ok Aska sekarang nama kamu Aska Cakra Wiguna apa kamu suka?"
"Suka pah, tapi Wiguna itu nama siapa pah?"
"Nama keluarga papa, karena sekarang Aska anak papa, maka papa memberikannya untuk Aska"
"Sekarang kita jemput kakak kamu, pasti dia sudah lama menunggu".
"Yuk pah" ucap Aska".
Akhirnya mobil Wigunapun sampai di perusahaan Dwipangga grup, dan benar saja putrinya sudah menunggu dengan wajah yang kesal. Wiguna turun menghampiri anaknya.
"Maaf sayang papa terlambat tadi macet dijalan? papa akan memperkenalkan kamu sama seseorang"
"Siapa pah?" tanya Anggun
Papa Anggun pun membuka pintu mobil, dan keluarlah seorang anak laki - laki berumur 5 tahun.
Flash Off
"Waaah 😱😱 siapa anak kecil ini pah, papa nggak menculiknya kan" ucap Anggun".
"Ya nggak dong sayang".
"Sini peluk kakak" ucap Anggun
Dengan senang hati Aska memeluk Anggun.
"Kamu ganteng sekali boy, tapi kenapa wajahnya penuh lebab gini pah"
"Ntar papa ceritain dirumah, sekarang kita pulang dulu"
Merekapun pulang menuju kediaman Wiguna.
Didalam mobil,
"Siapa nama kamu boy?" tanya Anggun
"Aska kak"
"Nama yang sangat bagus, pah kita supermarket bentar ya"
"Mau ngapain sayang?" tanya papa Anggun
"Mau beli baju buat Aska pah, nggak mungkinkan dia pakai bajunya yang ini terus"
"Ok, sesuai titah tuan putri"
Sekarang mobil Wiguna sudah berada di supermarket.
"Yuk turun kita beli baju dulu" ucap Anggun
Dengan senang hati Aska turun dan menggandeng tangan Anggun masuk kedalam supermarket.
Anggun mengambil troli dan Anggun menarok Aska di atas trolinya.
"Aska mau beli apa ambil aja ya" ucap Anggun
"Ok kak".
Anggun mebawa Aska ketempat makanan, buah, snack, susu, dan terakhir ice cream,
nggak terasa troli yang Anggun bawa sudah terisi penuh, dan merekapun menuju kasir buat membayar barang belanjaan mereka.
Akhirnya mobil yang dibawa Wiguna sudah sampai di kediamannya.
"Assalamualaikum mah" ucap Anggun
"Wa'alaikumsalam sayang"
mama Anggun yang melihat pak ujang membawa beberapa kantong belanjaan.
"Ya ampun banyak sekali belanjaannya
sayang" ucap mama Anggun
"Ya dong mah, itu kan belanjaan adek"
"Adek! maksud nya adek siapa sayang. Anggun nggak lagi sakit kan sayang?" tanya mama Anggun sambil menarok punggung tangannya ke kening Anggun
"Anggun baik - baik aja mah"
Papa Anggun pun masuk dengan membawa anak laki - laki.
"Aska sini sayang, kenalin mah ini Aska adeknya Anggun"
Deg
Jantung mama Anggun berdetak kencang.
"Papa kok tega banget sih sama mama" ucap mama Anggun dengan mata yang sudah berkaca - kaca
"Maksud mama apa? papa nggak ngerti"
"Papa tega bawa anak selingkuhan papa kerumah"
Wiguna pun tertawa mendengar ucapan istrinya.
"Kok papa ketawa sih" ucap mama Anggun kesal
"Siapa yang selingkuh mama sayang" ucap Wiguna sambil memeluk Istrinya
"Kalau papa nggak selingkuh terus anak kecil itu siapa"
"Yuk duduk dulu, nanti papa ceritakan"
Merekapun duduk, cepat ceritain ucap mama Anggun, papa Anggun pun mulai menceritakan gimana dia menemukan Aska.
Setelah mendengar cerita suaminya mama Anggun pun memeluk Aska.
"Sekarang Aska nggak perlu sedih lagi, karena mulai sekarang Aska anak mama"
"Papa udah menelpon pengacara kita"
"Udah mah, papa uda mengurus semuanya,
Aska sudah resmi menjadi anak kita"
"Terus siapa sekarang nama Aska pah?" tanya Anggun
"Aska Cakra Wiguna" ucap papa Anggun
"Waah nama adek bagus banget. Sekarang adek mandi, biar kakak yang mandiin, okey" ucap Anggun
"Aska sudah besar kak jadi bisa mandi sendiri"
"Waah ternyata kamu sudah besar boy"
"Tentu saja" ucap Aska
"Ck.. masih kecil ngaku - ngaku sudah besar,
dasar kamu ini yah" ucap Anggun sambil mengacak - acak rambut Aska
"Kakak nanti rambut Aska rusak kakak acak - acak gitu" ucap Aska sabil mengerucutkan bibir nya
"Menggemaskan sekali kamu boy" ucap Anggun
Sampai di Apartemennya, Vandy masih saja memikirkan kejadian yang dilihatnya tadi,
tentang anak kecil yang memeluk Anggun tadi.
"Apa istri pak Wiguna tau kalau suaminya punya anak dari wanita lain? dan kenapa harus lo Nggun"
"Aaaaarrrrrrrrggggg" Vandy menarik rambutnya dengan kasar.
"Ada apa dengan gue, padahal itu nggak ada urusannya sama gue, tapi entah kenapa gue merasa nggak rela Anggun sama pak Wiguna, apa gue udah gila, gue harus kedokter besok" ucap Vandy
to be cotinue...
aku udah up lagi nih temen - temen, jangan lupa dukung novel aku denga cara Like dan Vote,
makasih sebelumnya 🙏🙏🙏
HAPPY READING... 😉😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 496 Episodes
Comments
Murni Bpn
😁😁😁😁😁😁🤭
2025-02-20
0
rahma
harus kedokter jiwa sekalian 😤😤😤😤
2022-12-09
0
Enung Samsiah
ya kedokter aja kamu ke RS jiwa sekalian,,,
2022-10-19
0