DARREN MARAH

...RINTIK HUJAN

...

Darren diam-diam mencari keberadaan Melinda, tanpa di ketehui oleh siapapun termasuk kedua orang tuanya.

Di Cafe Queen letaknya di tengah-tengah gedung pencakar langit. Darren duduk berhadapan dengan David. Orang yang selama beberapa bulan ini dia percaya untuk membantunya.

Mereka duduk di pojok cafe yang langsung mengarah pada jalan besar.

“Bagaimana?” Tanya Darren. Di depannya ada secangkir kopi hitam.

David menggeleng. “Masih sama, dia tidak memiliki jejak keluar negeri. Bahkan saya juga memeriksa jalur laut, namun hasilnya tetap.” Jelasnya.

“Itu berarti Melinda masih dalam negeri ini?” Tanya Darren ragu.

“Kemungkinan besar pak, saya juga sudah menyelidiki laki-laki yang terakhir bersamanya. Sepertinya laki-laki itu memiliki kuasa besar, sebelum saya lebih jauh. System keaman saya di bobol lebih dulu.”

Darren mendesah kecewa. Jika Melinda tak keluar negeri, maka bisa jadi dia hanya keluar kota. Berpindah-pindah kesatu tempat ke tempat lainnya, atau bisa jadi dia berkeliaran di sekitarnya.

“Terimakasih, saya sangat berharap pada anda.” Ucap Darren.

David tersenyum, lalu mengangguk. “Baik pak, saya usahakan. Kalau begitu saya pamit, mari.”

Darren hanya mengangguk, setelah Davin pergi. Darren menatap hiruk piuh akarta malam hari.

“Dimana kamu Melinda?”

Katakan saja Darren laki-laki brensek, sudah memiliki istri yang hampir sempurna. Malah masih mengharapkan segenggam pasir.

Beda lagi dikediaman pengantin baru. Malam ini Zia memasak banyak makanan, termasuk makanan kesukaan suaminya.

Menatanya dengan rapi di meja makan, sesekali matanya menatap kearah pintu utama. Memastikan suaminya sudah pulang atau belum.

“Mas Darren kemana ya? Udah mau isya belum pulang juga.” Ujar Zia.

Hingga beberapa menit berlalu, suaminya tak kunjung pulang. Sampai seseorang membuka pintu rumah dengan sedikit kasar.

Brak

“Astagfirullah, mas Darren!”

Zia berlari kearah Darren yang sudah jatuh ke lantai. Saat dia mendekat, dia dapat mencium bau alkohol dari tubuh suaminya.

“Astaga. Mas Darren minum lagi?” Tanya Zia.

Darren menatap Zia dari samping, lalu menunjuk wajah cantik yang terlihat panic itu.

“Kau, kenapa kau menerima pernikahan ini? Ha!” Darren meninggikan suaranya. Membuat Zia kaget.

Darren berusaha bangkit, menolak di bantu oleh Zia. Setelah berhasil berdiri dengan sedikit linglung akibat pengaruh alcohol. Darren menatap tajam Zia.

“Apa kau tau! Wanita seperti mu tak pantas menggantikan posisi Melinda, kau hanya perusak!” Lagi-lagi Darren meninggikan suaranya.

Zia menatap sendu suaminya. “Mas.”

Darren mencengkram kuat kedua bahu Zia, hingga Zia merasa sakit.

“Mas, t-tolong jangan seperti ini.” Rintih Zia. Dirinya sangat takut dengan Darren.

“Kenapa hm? Sakit?”

Darren mendekatkan wajahnya pada Zia, membuat Zia menahan napasnya dan menutup matanya dengan rapat.

“Wanita sialan! Akan ku buat kau menderita, kau yang memilih jalan mu sendiri.” Ujar Darren. Hampir saja terjatuh jika saja Zia tidak mencengkram tangan Darren.

“Mas, kita naik ya. Mas harus istirahat.” Ucap Zia dengan pelan. Hatinya kuat, jadi perkataan Darren hanya angina lalu baginya.

Darren memberontak. “Lepas sialan! Saya tidak sudi memilik istri seperti mu, kau hanya PERUSAK!” Teriak Darren.

Zia memejamkan matanya. “Astagfirullah, mas. Sudah, ayok biar kuantar.”

“JANGAN MENYENTUHKU SIALAN! KAU WANITA MENJIJIKKAN!”

Setelah mengatakan itu. Darren berjalan dengan sepoyangan kearah tangga, berusaha untuk menaiki tangga. Walau kepalanya terasa berat dan perutnya yang terus mendidih.

“Sial.” Umpat Darren.

Zia menggeleng, lalu segara mungkin membantu suaminya. Tidak peduli dengan umpatan atau makiannya, yang terpenting Darren harus segara istirahat.

Zia tidak marah dengan umpatan yang dilayangkan Darren, hanya saja. Sebenci itu kah suaminya pada dirinya? Ada benda yang keras menghantam uluh hatinya, perlahan menggores hatinya.

“Hati-hati mas.”

Zia kembali merawat Darren dengan baik, sepertinya dia harus terbiasa dengan Darren yang mabuk dan berakhir dia merawatnya.

“Pergi! Saya tak mau melihat mu.” Ujar Darren dengan lemah. Matanya terpejam rapat, tapi mulutnya masih saja berisik.

Zia keluar dari kamar Darren, tujuanya adalah dapur. Mengambilkan makan malam untuk suaminya, tak lupa juga dia merebuskan sebentar air jahe.

Setelah beberapa menit berlalu. Zia kembali kekamar Darren, saat pintu terbuka. Zia dapat melihat Darren masih berbaring dan menggunakan satu lengannya, guna menutupi sebagian wajahnya.

“Mas, mas Darren. Ayok bagun dulu.” Ujar Zia. Meletakkan napan ke atas meja kecil.

Darren perlahan membuka matanya, menatap tajam Zia.

“Keluar!” katanya.

Zia sedikit takut, tapi dia tak menyerah. Misinya adalah merubah sikap suaminya menjadi pribadi yang baik.

“Makan dulu, setelah makan bisa kembali tidur lagi.” Ujar Zia dengan nada lembut.

Darren berdecak tak suka. “Kau tuli? Saya bilang keluar ya keluar wanita menjijikkan!”

Zia masih kukuh, perlahan duduk disebelah suaminya. Mengambil gelas yang berisikan air jahe yang baru saja dia rebus.

“Mas, minum dulu. Agar rasa pusingnya berkurang.” Lanjutnya.

Darren terbangun, makin menatap tajam Zia. “Apa kau tak dengar! Kau keluar sekarang!”

Darren merampas gelas dari tangan Zia.

Praggg

“Mas! Astagfirullah hal azim.” Zia bangkit. Kaget dengan perbuatan Darren yang tiba-tiba.

“Kau! Wanita menjijikkan.”

Darren memaki Zia, sungguh hanya melihat wajahnya saja sudah membangkitkan emosinya.

“APA KAU TAK DENGAR? KELUAR SIALAN!”

Zia dapar merasakan atmosfer di dalam kamar ini. Dengan kaki yang sedikit gemetar Zia meninggalkan Darren.

Darren menatap zia keluar, kemudian membaringkan kembali tubuhnya. Rasanya benar-benar lelah.

Zia terisak pelan, rasanya sangat menyakitkan. Pernikahan yang di idam-idamkan sedari dulu perlahan sirna, pernikahannya yang baru saja seumur jagung.

“Abi, umi. Zia takut, hik-hiks.”

Bahkan Zia dari sepulang sekolah tadi, belum mengisih perutnya dengan apapun. Hingga dia tertidur dengan meringkuk di belakang pintu kamarnya.

Terpopuler

Comments

Rita Riau

Rita Riau

ini beneran begok,,, udah Zia diemin aja suami ga tau diri mu itu,,🙄

2024-04-23

0

Viaa

Viaa

tinggalin aja zia

2024-04-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!