BAJU PENGANTIN

...RINTIK HUJAN

...

Darren sangat kesal dengan sekertarisnya itu, siapa lagi jika bukan Nando. Pagi-pagi buta, bahkan ayam saja belum berkok dia sudah ada di apartementnya.

“Kenapa tidak menelpon saja Nando, tidak usah membuat keributan pagi-pagi buta begini.” Ujar Darren setengah kesal.

Bagaimana tidak kesal, dia sangat mengantuk. Tidak bisa tidur karena terus memikirkan pernikahan tak pernah dia inginkan.

Nando hanya tersenyum, sudah biasa. “Maaf pak, habisnya saya telpon tapi ngak diangkat-angkat. Makanya saya datang.” Jelas Nando. Ada hal penting yang terjadi dikantor, jadi dia buru-buru mengabari bosnya ini.

Darren duduk disofa, menatap jengkel berkas yang disodorkan Nando. Membuka berkas itu satu-persatu, tidak membiarkan satu kata pun terlewatkan.

Nando duduk didepan Darren, ikut sibuk dengan laptop dipangkuannya.

“Apa ini benar?” Tanyanya pada Nando.

Nando mengangguk. “Benar pak, saya sudah mengecaknya.”

“Apa yang sebenarnya mereka inginkan? Tujuannya mereka?” Tanya Darren.

Beberapa minggu ini, dia mendapati jika ada beberapa staf karyawannya mencoba untuk membobol system keamanan perusahaan. Dan untung saja Nando berhasil memperkuat keamanan perusahaan, sebelum hal yang tak diinginkan terjadi.

Nando ikut berpikir. “Mungkin saja ingin menjatuhkan perusahaan? Atau bapak?”

“Saya?”

“Hmmm, jika anda lihat data yang saya kirimkan beberapa hari yang lalu. Mereka adalah mantan karyawan dari perusahaan musuh anda, perusahaan milik keluarga Dirgantara.” Jelas Nando.

Darren mencerna ucapan Nando, ada benarnya juga.

“Ada benarnya juga.” Kata Darren.

Mereka berdua larut dalam pekerjaan masing-masing, setenga jam berlalu. Darren menatap ponselnya, melihat notifikasi dari ibunya.

Darren mendengus saat membaca pesan itu, menyimpan berkas yang ada ditangannya. Meletakkannya kemeja, lalu bangkit dari tempat duduknya.

Nando yang melihat bosnya bangkit. “Mau kemana pak?” Tanyanya.

Darren menatap sekilas Nando, tetap melangkah meninggalkan ruangan itu.

“Mandi.” Singkat. Padat dan jelas.

Nando mengangguk, dan kembali memeriksa jadwal bosnya hari ini. Membereskan berkar-berkas itu, menyusunnya dengan rapi. Dia juga mau pulang untuk bersiap-siap kekantor, tempat tinggalnya ada didepan apartement ini.

***

Setelah menghabiskan waktu sekitar setenga jam. Darren telah siap dengan setelan kantornya, menatap kembali penampilannya. Setelah dirasa tak ada yang kurang, dia segera berangkat kekantor.

Tak ada sarapan pagi, dia jarang atau hampir tak pernah sarapan pagi.

Menempuh waktu setengah jam. Darren tiba dikantor, para karyawan memberi hormat atau sekedar menyapa atasan mereka. Darren tentu cuek, tak ada balasan dan terus berjalan memasuki life.

Tiba di lobi lantai paling atas, dimana letak ruangannya. Ada Nando yang duduk dimejanya dengan berkas didepannya.

“Pagi pak.” Sapa Nando. Lagi sudah terbiasa dengan sifat bosnya itu.

Darren terus berjalan, hanya mengangkat satu tangannya untuk membalas sapaan Nando.

“Ada rapat hari ini?” Tanyanya. Sebelum benar-benar masuk keruangannya.

Nando menggeleng. “Tidak ada pak, agenda hari ini kosong. Jadi bapak bisa santai.” Jawab Nando.

Darren mengangguk. “Bagus.” Singkat. Padat dan jelas. Lalu, menghilang dibalik pintu.

Nando tersenyum paksa. “Namanya juga cari uang, sabar Nando. Sabar.” Ucapnya. Menyemangati dirinya sendiri.

Darren duduk dikursi kebesarannya, hari ini dia sedikit bebas. Mengambil satu kertas foto dalam laci mejanya, di foto itu ada seorang wanita tengah memeluk erat seorang pria. Mereka terlihat bahagia.

Darren menatap foto itu dengan tatapan rindu.

“Kau dimana? Kau benar-benar meninggalkan saya?”

Darren membasahi bibirnya, melonggarkan sedikit dasinya. Entah mengapa dia merasakan sesak, menatap keluar gedung. Mengingat kilasan memori beberapa tahun lalu.

Plashback on

“Aku ngak mau putus dari kamu Melinda!” Bentak pria urakan. Dia Darren.

Wanita yang dipanggil Melinda itu tersenyum remeh. “Aku benar-benar udah ngak bisa lagi sama kamu Darren! Aku ngak bisa sama laki-laki yang penghasilannya itu ngak cukup buat aku.” Ujar Melinda. Kebutuhan hidupnya itu banyak, sedangkan penghasilan Darren sebagai staf karyawan tidak cukup.

Darren menggeleng tak percaya dengan ucapan Melinda, tak ada pekerjaan yang langsung membuat orang itu mendapatkan pangkat tinggi. Semua butuh pengorbanan, dan itu tidak lah mudah.

Darren berusaha meraih tangan Melinda, namun ditepis kasar oleh Melinda.

“Aku ngak bisa langsung ambil alih perusahaan ayah, aku butuh waktu dan banyak belajar Melinda.” Jelas Darren.

Melinda menatap jengkel Darren. “Terus kamu nyuruh aku buat nunggu kamu sukses? Iya? Gila kamu Darren.” Makin Melinda.

“Melinda dengar, kamu harus saba…”

“Mau sampai kapan aku sabar nunggu kamu? Sampai semua teman-teman aku pamer kalau mereka selalu dimanjain, dibeliin barang yang mewah dengan pacar mereka? Aku ngak bisa Darren.”

Darren lagi-lagi kecewa dengan ucapan wanita yang hampir 4 tahun menemaninya ini.

“Lebih baik aku cari cowok yang jauh lebih mapan dari kamu! Aku mau kita putus detik ini juga.” Lanjutnya.

“Aku ngak mau, tolong Melinda.”

Melinda sudah pergi jauh, meninggalkan Darren yang terus memanggil wanita itu. Ditaman ini lah menjadi saksi bahwa dia pernah memohon pada sosok wanita.

Plashback of

***

Di lapangan basket. Zia dan kedua temannya duduk lesehan melingkar, mereka sedang jam istirahan setelah jam olahraga.

“Aku mau ngomong sesuatu sama kalian.” Ucap Zia. Menatap serius pada keduanya.

“Apaan?” Tanya keduanya.

Zia mendekatkan tubuhnya padaa keduanya.

“Tapi jangan bilang-bilang ya, cuman kalian yang tau.” Lanjut Zia.

Mereka lagi-lagi mengangguk.

Zia menatap sekitarnya, lapangan basket tidak terlalu ramai. Jadi, aman. Pikirnya.

Zia berbisik pelan. “Aku bakal nikah.” Sangat pelan.

Kedua temannya belum merespon, hanya menatap Zia dengan tatapan yang akhhh.

Plak

“LO SERIUS?”

“LO NGAK BOHONGKAN?”

Zia menutup rapat telinganya, teriakan kedua temannya ini sangat kencang. Bahkan mereka sudah menjadi pusat perhatian siswa, namun itu hanya sesaat.

“Isss, aku udah bilang suaranya dikecilin.” Kata Zia. Menatap garang pada keduanya.

Noni menggenggam tangan Zia. “Lo jangan bercanda ya, lo masih sekolah.”

“Atau lo hamidun?” Timpal Cantika.

Plak

Bugh

“Astaghfirullah, cantika omongan kamu ih.” Kesal Zia.

“Lo, sekate-kate lo kalau ngomong.” Lanjut Noni.

Cantika cengegesan. “ Heheh, ya maaf. Ngak sengaja.”

“Aku benar mau nikah, kalian datang ya.” Ujar Zia. Dia sudah meminta izin pada abinya untuk memberi tahu kepada kedua temannya.

“Lo yang serius ege, lo masih sekolah. Sama siapa lo nikah? Kaya ngak dia? Anak mana dia? Ganteng ngak dia? Mapan?” Cecar Noni.

Cantika dan Zia menggeleng.

“Lebih ke hampir sempurna dalam segi apapun, kecuali ilmu agamanya aku belum tau.” Jawab Zia. Dai memang belum tau-menau tentang calon suaminya itu, yang dia tau bahwa calon suaminya itu adalah pengusaha dan pembisnis sukses.

Noni dan Cantika saling menatap.

Prokkk

Prokkk

“Gue makin kepo.” Tutur Cantika.

“Ngomong-ngomong, lo dijodohin?” Tanya Noni. Pasalnya Zia tidak mungkin memiliki kekasih.

Zia mengangguk. “Iya, aku dijodohin abi sama anak rekan sahabatnya.”

“Dia tua?” Lanjut Cantika yang bertanya.

“Ngak, lebih tua dari aku. Umur dia udah 27 tahun.” Jawab Zia.

“Benaran? Buset dah Zia!”

“Mantap benar dah teman gue!”

***

Mobil mewah Roll Royce Sweptail. Mobil yang diproduksi secara terbatas dan Darren termasuk salah satu pemiliknya.

Menjadi pusat perhatian semua orang, jam pulang sekolah. Tujuannya adalah menjemput calon istrinya, dengan sedikit paksaan dari ayahnya. Jika tidak diancam mana mau dia datang dan membuang-buang waktunya.

Berdecak pelan. “Kemana dia?”

Menatap satu persatu siswa yang keluar dari gerbang sekolah, hingga matanya menatap seorang wanita yang menggunakan hijab. Tunggu, jika diperhatikan bukankah hanya wanita itu yang mengenakan hijab. Terlihat sangat menonjol dari siswa lainnya.

Zia berjalan keluar gerbang dengan kedua temannya, hingga tatapannya melihat siluet tubuh yang sangat tak asing. Hingga.

“Astaga. Aku hampir lupa.” Tutur Zia.

“Lupa apaan?” Tanya Nono.

Zia menatap keduanya. “Mau kebutik.” Jawabnya pelan.

“Sama siapa?” Tanya Cantika.

Zia menatap kedepan. “Tuh.” Tunjuknya.

Noni dan Cantika menatap kearah yang ditunjuk Zia, mereka menatap sosok laki-laki dengan setelan jas dan mobil dengan harga selangit itu.

Noni penutup mulutnya, tak percaya. “Lo jangan bercanda deh Zia.”

“Sultan ternyata.” Kata Cantika.

Zia hanya mengangguk. “Aku duluan ya, kayanya udah di tungguin dari tadi.”

“Ok!”

Zia sedikit berlari kearah Darren, setelah sampai didepan Darren Zia menundukkan kepalanya.

“Lama.” Ujar Darren. Menampilkan wajah dinginnya.

“Maaf.” Hanya itu yang mampu Zia katakan.

Darren mendengus. “Masuk.”

Zia mengangguk, sedikit ragu karena ini untuk pertama kalinya dia menaiki mobil sultan. Dia juga sultan tapi, lebih sultan Darren.

Didalam mobil hanya ada keheningan, taka da yang mau memulai percakapan.

Canggungnya, batin Zia. Lebih menarik menatap keluar jendela mobil, melihat kendaraan dan pejalan kaki.

Setelah menempuh beberapa detik, mereka sampai di butik Reani.

“Masuk, udah ditunggu ibu.” Ujar Darren. Menyuruh Zia agar berjalan lebih dulu.

“Iya.” Jawab Zia.

Saat sampai didalam. Zia dapat melihat calon mertuanya sedang sibuk mengajari karyawannya.

“Assalamu’alaikum tante.” Salam Zia.

Reani menatap Zia. “Eh, mantu ibu. Ayok sayang masuk.” Ajak Reani. Menggiring Zia masuk kesalah satu ruangan yang begitu banyak gaun-gaun yang cantik dan mewah.

Darren hanya mengikut saja, malas sebenarnya. Tapi takut jika ibunya ini mengamuk.

“Nah, karena kamu udah datang. Langsung coba ajah ya gaunnya, ibu udah ada beberapa pilihan buat kamu. Tingal kamu coba.”

“Iya tante.”

“Ayok, ibu bantu kamu.”

Darren duduk di sofa yang ada diruangan itu, sedangkan kedua wanita berbeda umur itu masuk kesalah satu ruangan.

Selang beberapa menit. Zia keluar dengan gaun yang terlihat sederhana namun elegan.

Darren terpukau.

“Wah, mantu bunda cantik banget.” Puji Reani. Zia memang cantik, sangat cantik.

Zia tersenyum pada Reani. “Biasa ajah tante.” Salting.

“Kamu emang cantik, mau coba gaun yang lainnya ngak?” Tawar Reani. Darren terlupakan.

Zia hanya mengangguk, tidak masalahkan. “Boleh tante.”

“Ayok.”

Darren pengusap wajahnya dengan kasar. “Biasa saja.”

Percobaan kedua. Zia bahkan jauh lebih cantik, gaun yang dikenakannya terlihat pas dengan tubuhnya.

Darren lagi-lagi terpukau dengan kecantikan Zia.

Terpopuler

Comments

Rita Riau

Rita Riau

nah kan udah terpukau lihat kecantikan Zia,,, Darren. maka nya jgn sok nolak Darren,,,

2024-04-23

1

lihat semua
Episodes
1 AWAL
2 RENCANA PERJODOHAN
3 MAKAN MALAM
4 BAJU PENGANTIN
5 HARI H
6 RUMAH BARU
7 HARI PERTAMA SETELAH MENIKAH
8 SIKAP DINGIN DARREN
9 SISI LAIN DARREN
10 BUBUR UNTUK DARREN
11 DARREN MARAH
12 SEMAKIN DINGIN
13 MASIH SAMA
14 DIRGA & ZIA
15 PERLAHAN BERUBAH???
16 TIDUR BERDUA???
17 AKHIR PEKAN
18 DIRGA DAN ANHAR
19 PROM NIGHT
20 MERINDU
21 CEREWET
22 BELAJAR AGAMA
23 DARREN & MELINDA
24 SEKAMAR
25 TOKOH BUNGA MILIK ZIA
26 DARREN BERULAH
27 SIAPA DIA???
28 MENUNGGUNYA
29 BELUM ADA KABAR
30 SIKAPNYA BERBEDA
31 SUASANA HATINYA SEPERTI CUACA
32 DEMAM
33 SIAPA???
34 ANTONI & NANDO
35 PASAR MAALAM
36 HONEYMOON
37 HONEYMOON 2
38 KABAR BURUK ATAU KABAR BAIK???
39 AWAL KEHANCURAN
40 ARONALD MURKA
41 LUPA???
42 MENGULANGINYA LAGI
43 DEFENISI TAKDIR
44 PROYEK YANG DIJIPLAK
45 PARFUM WANITA???
46 FAKTA
47 ADA APA DENGANNYA??
48 PULANG KERUMAH ABI ABRAHAM
49 PANIK
50 TAMU TAK DIUNDANG
51 TANPA ALASAN YANG JELAS
52 BENCANA
53 RUMAH SAKIT
54 BIMBANG
55 SALAH PAHAM
56 SALAH PAHAM 2
57 HUKUMAN
58 PERASAAN KHAWATIR DAN SENANG SECARA BERSAMAAN
59 TERBONGKAR
60 APA INI AKHIR DARI KISAH PERNIKAHANNYA?
61 MENYERAH ATAU BERTAHAN???
62 PILIHANNYA MENYERAH
63 AKU TIDAK MENYERAH, HANYA SAJA AKU...
64 KEHIDUPAN BARU
65 MENATA KEHIDUPAN YANG BARU
66 SEMUANYA HANYA TINGGAL PENYESALAN
67 WAKTU YANG TERUS BERJALAN
68 SAMA-SAMA TERLUKA
69 "ANDA SANGAT MIRIP DENGAN AYAHKU"
70 PERASAAN KEDUA AYAH DAN ANAK ITU
71 "MAAFKAN SAYA"
72 ANAKKU
73 BERUSAHA MEMPERBAIKI KACA YANG RETAK
74 HUBUNGAN BATIN ANTARA AYAH DAN ANAK
75 PERASAAN INI MASIH TETAP SAMA
76 KOMA
77 DARREN & ZIA
78 PENANTIANNYA AKHIRNYA TERBAYARKAN
79 FAKTA DARI ZIA
80 KEMBALI BERSAMA?
81 RUMAH SESUNGGUHNYA
82 AKHIR DARI KISAH MEREKA
Episodes

Updated 82 Episodes

1
AWAL
2
RENCANA PERJODOHAN
3
MAKAN MALAM
4
BAJU PENGANTIN
5
HARI H
6
RUMAH BARU
7
HARI PERTAMA SETELAH MENIKAH
8
SIKAP DINGIN DARREN
9
SISI LAIN DARREN
10
BUBUR UNTUK DARREN
11
DARREN MARAH
12
SEMAKIN DINGIN
13
MASIH SAMA
14
DIRGA & ZIA
15
PERLAHAN BERUBAH???
16
TIDUR BERDUA???
17
AKHIR PEKAN
18
DIRGA DAN ANHAR
19
PROM NIGHT
20
MERINDU
21
CEREWET
22
BELAJAR AGAMA
23
DARREN & MELINDA
24
SEKAMAR
25
TOKOH BUNGA MILIK ZIA
26
DARREN BERULAH
27
SIAPA DIA???
28
MENUNGGUNYA
29
BELUM ADA KABAR
30
SIKAPNYA BERBEDA
31
SUASANA HATINYA SEPERTI CUACA
32
DEMAM
33
SIAPA???
34
ANTONI & NANDO
35
PASAR MAALAM
36
HONEYMOON
37
HONEYMOON 2
38
KABAR BURUK ATAU KABAR BAIK???
39
AWAL KEHANCURAN
40
ARONALD MURKA
41
LUPA???
42
MENGULANGINYA LAGI
43
DEFENISI TAKDIR
44
PROYEK YANG DIJIPLAK
45
PARFUM WANITA???
46
FAKTA
47
ADA APA DENGANNYA??
48
PULANG KERUMAH ABI ABRAHAM
49
PANIK
50
TAMU TAK DIUNDANG
51
TANPA ALASAN YANG JELAS
52
BENCANA
53
RUMAH SAKIT
54
BIMBANG
55
SALAH PAHAM
56
SALAH PAHAM 2
57
HUKUMAN
58
PERASAAN KHAWATIR DAN SENANG SECARA BERSAMAAN
59
TERBONGKAR
60
APA INI AKHIR DARI KISAH PERNIKAHANNYA?
61
MENYERAH ATAU BERTAHAN???
62
PILIHANNYA MENYERAH
63
AKU TIDAK MENYERAH, HANYA SAJA AKU...
64
KEHIDUPAN BARU
65
MENATA KEHIDUPAN YANG BARU
66
SEMUANYA HANYA TINGGAL PENYESALAN
67
WAKTU YANG TERUS BERJALAN
68
SAMA-SAMA TERLUKA
69
"ANDA SANGAT MIRIP DENGAN AYAHKU"
70
PERASAAN KEDUA AYAH DAN ANAK ITU
71
"MAAFKAN SAYA"
72
ANAKKU
73
BERUSAHA MEMPERBAIKI KACA YANG RETAK
74
HUBUNGAN BATIN ANTARA AYAH DAN ANAK
75
PERASAAN INI MASIH TETAP SAMA
76
KOMA
77
DARREN & ZIA
78
PENANTIANNYA AKHIRNYA TERBAYARKAN
79
FAKTA DARI ZIA
80
KEMBALI BERSAMA?
81
RUMAH SESUNGGUHNYA
82
AKHIR DARI KISAH MEREKA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!